4402 - Bab II Prak Kba
4402 - Bab II Prak Kba
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Morfologi
2.2.1 Ekstraksi
[𝐴]𝑜𝑟𝑔
D= [𝐴]𝑎𝑞
Hal yang penting pada jenis ekstraksi cair-cair ini bukanlah volume fase
organik, melainkan jumlah pengekstraksian yang dilakukan. Ekstraksi 10 ml
fase organik sebanyak 5 kali, akan memisahkan senyawa yang lebih banyak
dibandingkan dengan satu kali ekstraksi volume 50 ml, walaupun volume total
pelarut organik yang digunakan sama. Sama halnya, sepuluh kali ekstraksi fase
organik sebanyak 5ml akan lebih efisien lagi dan demikian seterusnya. Efek ini
(yang umum pada semua jenis ekstraksi) merupakan sesuatu yang masuk akal.
Setiap kali salah satu fase dipindahkan dan digantikan dengan pelarut yang
baru, kesetimbangan untuk proses partisi akan tersusun ulang sesuai dengan
perbandingan koefisien partisi, dan obat akan meninggalkan fase berair menuju
fase organik dan memperbaiki perbandingan kesetimbangan. (Cairns,
2009)Suatu persamaan dapat diturunkan untuk menghitung peningkatan
efisiensi penggunaan ekstraksi ganda terhadap ekstraksi tunggal. (Cairns, 2009)
𝐴
Wn = W(𝑃𝑆+𝐴)n
Wn adalah massa obat yang tertinggal di dalam fase berair setelah n kali
ekstraksi, W adalah massa awal obat di dalam fase berair, A adalah volume
fase berair, S adalah volume fase pelarut (atau senyawa organik), P adalah
koefisien partisi, n adalah jumlah ekstraksi. (Cairns, 2009)
2.2.2 Kromatografi
Fa Padat Cair
sa stasioner
Fasa Cair Gas Cair Gas
bergerak
Contoh- Kromaografi Kromatografi Kromatografi Kromatografi
Contoh asli Tswett, gas-padat, atau partisi pada gas-cair atau
dengan larutan GSC kolom silica GLC
petroleumeter gel
dan kolom
CaCO3
Kromatografi Kromatografi
pertukaran ion kertas
Suatu senyawa tergolong ke dalam antioksidan yang sangat kuat jika nilai
IC50 yang dimilikinya kurang dari 50 µg/mL, kuat jika nilai IC50 yang
dimilikinya antara 50-100 µg/mL, sedang jika nilai IC50 yang dimilikinya antara
100- 150 µg/mL, dan lemah jika nilai IC50 yang dimilikinya antara 150-200
µg/mL (Molyneux, 2004).
2.4 Karakterisasi
2.4.1 Spektrofotometri UV-Vis
Pada awalnya Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari tentang
radiasi sinar tampak yang berinteraksi dengan molekul pada panjang
gelombang tertentu dan menghasilkan suatu spektra, yang merupakan hasil
interaksi antara energi radian dengan panjang gelombang atau frekuensi.
Kemudian penelitian ini berkembang tidak hanya untuk radiasi sinar tampak,
tapi juga jenis radiasi elektromagnetik yang lain seperti sinar X, ultraviolet,
Inframerah (IR), gelombang radio, dan radiasi frekuensi radio. Ilmu yang
berhubungan dengan pengukuran spektra tersebut dinamakan spektrofotometer
(skoof, west, holler, 1996) daerah spektrum secara garis besar dibagi dalam :
1. Daerah ultraviolet jauH : 100 nm – 190 nm
2. Daerah ultraviolet dekat : 190 nm – 380 nm
3. Daerah cahaya tampak : 380 nm – 780 nm
4. Daerah Inframerah (IR) dekat : 780 nm – 3000 nm
5. Daerah Inframerah (IR) : 2,5 µm – 40 µm atau 4000 cm-1
–250 cm-120
Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu tehnik analisis fisio kimia
yang mengamati interaksi atom atau molekul dari suatu zat kimia dengan
radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-
780 nm) dengan menggunakan spektrofotometer (Mulja dan Suherman, 1995).
2.4.1.1 Interaksi Molekul dengan Radiasi Elektromagnetik
Suatu berkas radiasi elektromagnetik bila dilewatkan melalui suatu
zat kimia maka sebagian dari radiasi elektromagnetik tersebut akan
diserap (Khopkar, 1990). Molekul dalam zat tersebut akan menyerap
radiasi elektromagnetik pada daerah panjang gelombang yang energinya
sesuai dengan beda energi antara keadaan dasar dan keadaan eksitasi
dalam molekul (Roth and Blaschke, 1981). Molekul dapat menyerap
radiasi elektromagnetik karena adanya elektron valensi yang akan
mengalami transisi elektron dari tingkat energi rendah ke tingkat energi
tinggi yaitu tingkat eksitasi (Khopkar, 1990). Elektron molekul organik
yang menyerap meliputi elektron yang digunakan pada ikatan antara
atom-atom dan elektron nonbonding atau elektron tak berpasangan yang
pada umumnya terlokalisasi (Skoog, 1985).
Gugus fungsi pada suatu molekul organik yang bertanggung jawab
terhadap serapan radiasi ultraviolet dekat dan sinar tampak adalah
kromofor. Molekul organik yang mengandung gugus kromofor disebut
kromogen (Christian, 2004). Pada senyawa organik dikenal pula gugus
auksokrom, yaitu gugus fungsi heteroatom yang mempunyai elektron
valensi nonbonding seperti –OH, -NH2 dan -OCH3 yang tidak menyerap
radiasi pada panjang gelombang >200 nm (Pecsok et al., 1976). Terikatnya
gugus auksokrom pada gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran
pita serapan menuju ke panjang gelombang yang lebih panjang dan
disertai perubahan intensitas serapan (Mulja dan Suharman, 1995).
2.4.1.2 Konsep Dasar Elektromagnetik
Energi radiasi elektromagnetik yang diserap menyebabkan
perubahan energi elektronik suatu molekul sehingga menyebabkan
terjadinya transisi elektron valensi molekul tersebut. Hubungan antara
energi yang diserap untuk transisi elektron dengan frekuensi, panjang
gelombang, dan bilangan gelombang adalah :
dengan :
E = energi (Joule)
2) Double Beam
Pada spektrofotometri UV-Vis tipe double beam absorbsi biasanya
mempunyai variabel panjang gelombang atau ”multi wave length”.
Hasilnya bisa langsung dibandingkan dengan blanko.
Terdapat dua macam vibrasi, yaitu vibrasi ulur dan tekuk. Vibrasi
ulur merupakan suatu gerakan berirama di sepanjang sumbu ikatan sehingga
jarak antar atom akan bertambah atau berkurang. Vibrasi tekuk dapat terjadi
karena perubahan sudut-sudut ikatan antara ikatan-ikatan pada sebuah atom
(silverstein et al, 1986).
sub daerah IR sedang (λ= 2,5 µm- 15 µm atau bilangan gelombang 4000-
666 cm-1),