■ Tujuan
■ Suatu Keinginan untuk memberikan perlindungan
terhadap HAM dari tindakan sewenang-wenang para
penguasa.
Negara Hukum
3
Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-undangan, tata urutan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan Daerah Kabupaten/kota
Tata Urutan Perundang-undangan
6
Teknik
Perencan Pembaha Pengesah Pengunda Penyebarlua
Persiapan penyusun Perumusan
aan san an ngan san
an
Azas Pembentukan Peraturan Perundang-
9
undangan
a. kejelasan tujuan
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat
c. kesesuaian antara jenis, hirarki dan materi
muatan
d. dapat dilaksanakan
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan
f. kejelasan rumusan dan
g. keterbukaan
Azas Materi Muatan Peraturan
10
1. pengayoman
2. kemanusiaan
3. kebangsaan
4. kekeluargaan
5. kenusantaraan
6. bhinneka tunggal ika
7. keadilan
8. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
9. ketertiban dan kepastian hukum atau
10. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
Materi Muatan Perundang-undangan
11
keuangan negara
KEKUASAAN KEHAKIMAN
12
Pasal 1 ayat (2) dan (3) UUD 1945 menegaskan bahwa “kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang”dan
“negara Indonesia adalah negara hukum”
Dengan demikian, maka hukum yang berlaku di suatu negara hukum
adalah hukum yang dibuat oleh rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara hukum.
Sejatinya hukum dibuat oleh rakyat melalui wakil-wakilnya untuk
menegakkan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk menegakkan keadilan ini, tidak semua orang dapat melakukannya,
kecuali yang oleh negara diberi wewenang atau kekuasaan untuk
mengadili.
Kewenangan atau kekuasaan untuk mengadili diberikan kepada pejabat
negara yang disebut “Hakim”. Kekuasaan yang dimiliki oleh para hakim
disebut “Kekuasaan Kehakiman”
KEKUASAAN KEHAKIMAN
13
2. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
15
Ref:
UU No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
16
Ref:
UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
18