Anda di halaman 1dari 22

BAB DEFINISI

I
A. Pengertian Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan
insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.Sistem
pelaporan insiden dilakukan secara internal di rumah sakit dan eksternal kepada
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) sampai terbentuknya Komite Nasional Keselamatan
Pasien Rumah Sakit. Dalam Pasal 17 Permenkes no 1691 tahun 2011 ayat (1)
menyatakan “Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang telah ada dan
dibentuk oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) masih
tetap melaksanakan tugas sepanjang Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit belum terbentuk”.
Laporan insiden keselamatan pasien internal adalah pelaporan secara
tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien,
keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit.Laporan
insiden keselamatan pasien eksternal KKP-RS.Pelaporan secara anonim dan
tertulis ke KKP-RS setiap Kondisi Potensial Cedera dan Insiden Keselamatan
Pasien yang terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab,
rekomendasi dan solusinya.
Pelaporan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak
seharusnya terjadi.Insiden keselamatan pasien meliputi KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan), KNC (Kejadian Nyaris Cedera), dan Kejadian Sentinel.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian yang tidak
diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.Cedera dapat diakibatkan
oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu kejadian akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (ommission) yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi, karena “keberuntungan” (misal, pasien terima suatu

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


1
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena “pencegahan” (suatu
obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan), atau “peringanan” (suatu obat
dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan).
Kejadian Sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius seperti operasi pada bagian tubuh yang salah.

B. Tujuan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)


Tujuan dilakukannya Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
1. Tujuan Umum
Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD, KNC, dan Sentinel) dan
meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan
pasien rumah sakit.
b. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
c. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien.

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


2
BAB
RUANG LINGKUP
II
A. Prinsip Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
1. Fungsi utama pelaporan insiden adalah untuk meningkatkan keselamatan
pasien melalui pembelajaran dari kegagalan/ kesalahan.
2. Pelaporan Insiden harus aman, staf tidak boleh dihukum karena melapor.
3. Pelaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menghasilkan respons
yang konstruktif. Minimal memberi umpan balik tentang data KTD &
analisisnya. Idealnya, juga menghasilkan rekomendasi untuk perubahan
proses/SOP dan sistem.
Analisis yang baik dan proses pembelajaran yang berharga memerlukan
keahlian/keterampilan. Tim KPRS perlu menyebarkan informasi, rekomendasi
perubahan, pengembangan solusi.
Karakteristik laporan:
1. Bersifat tidak menghukum: pelapor bebas dari rasa takut dan pembalasan
dendam atau hukuman sebagai akibat laporannya.
2. Rahasia: Identitas pasien, pelapor dan institusi disembunyikan.
3. Independen: sistem pelaporan yang independen bagi pelapor dan organisasi
dari hukuman.
4. Expert analysis: laporan di evaluasi oleh ahli yang menguasai masalah klinis
dan telah terlatih untuk mengenal penyebab sistem yang utama.
5. Tepat waktu: laporan dibuat paling lambat 2 x 24 jam dan dianalisa segera
kemudian rekomendasinya ditindaklanjuti secepatnya, khususnya bila terjadi
bahaya serius.
6. Orientasi sistem: rekomendasi lebih berfokus kepada perbaikan dalam
sistem, proses, atau produk daripada terhadap individu.
7. Responsif: lembaga yang menerima laporan merupakan lembaga yang
punya kapasitas memberikan rekomendasi.

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


3
B. Ruang Lingkup
Insiden yang dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Tim
KPRS) adalah insiden yang terjadi pada pasien. Apabila insiden terjadi pada
karyawan/pengunjung/pendamping/keluarga pasien maka laporan ditujukan
kepada Tim KPRS dan selanjutnya ditindaklanjuti oleh Tim Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3 RS). Pembuatan laporan insiden
keselamatan pasien pada formulir laporan insiden dengan tipe insiden K3 hanya
di isi sampai dengan point 6. Format laporan insiden terlampir.
Sistem pencatatan dan pelaporan yang dilakukan adalah:
1. Pelaporan Insiden
2. Analisis Matriks Grading Risiko

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


4
BAB TATA LAKSANA
III
A. Pelaporan Insiden
Apabila ada suatu kasus, mekanisme pelaporannya adalah sebagai berikut :
1. Apabila terjadi suatu insiden (kejadian nyaris cedera/kejadian tidak
diharapkan), segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi
formulir laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung.
3. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit bersama-sama dengan Kepala Unit
yang bersangkutan melakukan analisa terhadap data laporan insiden
apabila terjadi suatu kejadian.
4. Kepala Bagian/Kepala Unit/Kepala Pelayanan Medis terlapor memeriksa
laporan dan melakukan grading risk terhadap insiden yang dilaporkan
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan
dilakukan sebagai berikut:
a. Grade biru: investigasi sederhana oleh atasan langsung bersama Tim
KPRS, waktu maksimal 1 minggu.
b. Grade hijau: investigasi sederhana oleh atasan langsung bersama Tim
KPRS, waktu maksimal 2 minggu.
c. Grade kuning: investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh
Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan perwakilan unit terkait
insiden, waktu maksimal 45 hari.
d. Grade merah: investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh
Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan perwakilan unit terkait
insiden, waktu maksimal 45 hari.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi
dan laporan insiden dilaporkan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
7. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit akan menganalisis kembali hasil
investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.
8. Untuk grade kuning/merah, Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit akan
melakukan analisis akar masalah (Root Cause Analysis/RCA).

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


5
9. Setelah melakukan RCA, Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit akan
membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran
berupa petunjuk atau safety alert untuk mencegah kejadian yang sama
terulang lagi.
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direktur.
11. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait.
12. Laporan hasil investigasi sederhana/analisis akar masalah/RCA yang terjadi
pada pasien dilaporkan kepada PMKP.
13. Hasil rekomendasi pada unit terkait di evaluasi dalam jangka waktu 3 bulan
oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

B. Analisis Matriks Grading Risiko


Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk
menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan probabilitas dan
dampaknya.
1. Probabilitas
Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya
insiden tersebut terjadi.
Tabel 1. Penilaian Probabilitas/ Frekuensi

Level Frekuensi Kejadian actual


1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat Sering Terjadi dalam minggu / bulan

2. Dampak
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang
dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


6
Tabel. 2 Penilaian Dampak Klinis/ Konsekuensi/ Severity

Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI

1 Insignificant Tidak ada cedera

 Cedera ringan
2 Minor  Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
Cedera sedang
Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis
atau intelektual secara reversibel dan tidak
berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya
3 Moderate
 Setiap kasus yang memperpanjang
perawatan
 Cedera luas / berat
 Kehilangan fungsi utama permanent
(motorik, sensorik, psikologis,
4 Major
intelektual) / irreversibel, tidak berhubungan
dengan penyakit yang mendasarinya
 Kematian yang tidak berhubungan dengan
5 Cathastropic perjalanan penyakit yang mendasarinya

3. Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel


Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna
bands risiko.
a. Skor risiko

SKOR RISIKO = Dampakx Probability

Cara menghitung skor risiko:


Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3):
1) Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
2) Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan
3) Tetapkan warna bandsnya berdasarkan pertemuan antara frekuensi
dan dampak
b. Bands risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam 4 (empat)
warna biru, hijau, kuning dan merah. Warna bands akan menentukan
investigasi yang dilakukan. Tabel 3.
1) Bands biru dan hijau : investigasi sederhana
2) Bands dan kuning dan merah : investigasi comprehensive/ RCA

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


7
Warna bands : hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut
kebawah dan dinilai probabilitas yang diurut kesamping kanan
Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian
seperti ini di rumah sakit pada 2 tahun yang lalu.
Nilai dampak : 5 (katastropik) karena pasien
meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah
terjadi 2 tahun lalu
Scoring risiko : 5x3 = 15
Warna bands : merah (ekstrim)

Tabel.3 Matriks Grading Risiko


Potencial Concequences
Frekuensi/
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln) Moderate Moderate High Extreme Extreme
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn) Moderate Moderate High Extreme Extreme
4
Mungkin terjadi
(1-2 thn/x) Low Moderate High Extreme Extreme
3
Jarang terjadi
(2-5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
2
Sangat jarang sekali
(>5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
1

4. Tindakan sesuai tingkat dan bands risiko


Setelah di dapatkan skor dan bands risiko kita dapat menentukan tindak
lanjut terhadap pelaporan insiden tersebut.
a. Bands biru dan hijau hanya dilakukan investigasi sederhana dan
diselesaikan oleh pimpinan langsung atau manajer unit terkait.
b. Bands kuning dan merah perlu dilakukan Analisa Akar Masalah/ Root
Cause Analysis (RCA) dan membutuhkan tindakan segera melibatkan
top manajemen sampai direktur.

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


8
Tabel. 4 Tindakan

Dilakukan RCA
Dilakukan Dilakukan investigasi Dilakukan RCA
paling lama 45
investigasi sederhana paling lama paling lama 40 hari
hari
sederhana paling 2 minggu. Manajer kaji dengan detail
membutuhkan
lama 1 minggu atau pimpinan klinis dan perlu tindakan
tindakan segera,
diselesaikan sebaiknya menilai segera serta
perhatian sampai
dengan prosedur dampak terhadap membutuhkan
ke Direktur
rutin biaya dan kelola risiko perhatian top
manajemen

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


9
5. Tabel Asesmen Risiko
Setelah dilakukan rekapitulasi jenis-jenis insiden dilakukan perhitungan matriks grading risiko dan didapatkan skor dan bands risiko,
maka tentukan tindak lanjut dan penanggung jawab terhadap insiden tersebut

No. Dampak Probabilitas Skor


Insiden Jenis (D) (P) Risiko Bands Rangking Tindakan Penanggung
Insiden (D x P) Risiko Jawab
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1-25 L M H E

1.

2.
3.

4.

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


10
C. Tipe Insiden

No TIPE INSIDEN SUB TIPE INSIDEN


1. Administrasi a. Proses 1. Serah Terima
Klinik 2. Perjanjian
3. Daftar tunggu/Antrian
4. Rujukan/Konsultasi
5. Admisi
6. Keluar/Pulang dari RI/RS
7. Pindah perawatan (Transfer of care)
8. Identifikasi Pasien
9. Consent
10. Pembagian tugas
11. Rspon terhadap kegawatdaruratan
b. Masalah 1. Tidak performance ketika
dibutuhkan/indikasi
2. Tidak lengkap/in adekuat
3. Tidak tersedia
4. Salah Pasien
5. Salah proses/pelayanan
2. Proses/Prosedur a. Proses 1. Skrening/Pencegahan/MCU
Klinis 2. Diagnosa/Assesment
3. Proseedur/PPengobatan/Intervensi
4. General Care/Management
5. Test Investigasi
6. Spesimen/Hasil
7. Belum dipulangkan
b. Masalah 1. Tidak performance ketika
dibutuhkan/indikasi
2. Tidak lengkap/in adekuat
3. Tidak tersedia
4. Salah Pasien
5. Salah proses/pengobatan/prosedur
6. Salah bagian tubuh/sisi

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


11
3. Dokumentasi a. Dokumen yg 1. Order/Permintaan
terkait 2. Chart/Rekam
Medik/Assesment/Konsultasi
3. Check List
4. Form/Sertifikat
5. Instruksi/Informasi/Kebijkan/SPO/Guidline
6. Label/Stiker/Identifikasi Bands/Kartu
7. Surat/E-mail/Rekaman Komunikasi
8. Laporan/hasil/Images
b. Masalah 1. Dokumen hilang
2. Terlambat memgakses dokumen
3. Salah dokumen/salah orang
4. Tidak
jelas/membingungkan/Illegible/Informasi
dalam dokumen tidak lengkap
4. Infeksi a. Tipe Organisme 1. Bakteri
Nosokomial 2. Virus
3. Jamur
4. Parasit
5. Protozoa
6. Rickettsia
7. Prion (Partikel protein yg infeksius)
8. Organisme tidak teridentifikasi
b. Tipe/Bagian 1. Bloodstream
Infeksi 2. Bagian yang dioperasi
3. Abses
4. Pnemonia
5. Kanul IV
6. Protesis infeksi
7. Drain/tube urine
8. Jaringan lunak
5. Medikasi/Cairan a. Medikasi/Cairan 1. Daftar Medikasi
infus infuse yang 2. Daftar cairan infus
terkait
b. Proses 1. Peresaepan

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


12
penggunaan 2. Persiapan/Dispensing
Medikasi/Cairan 3. Pemaketan
infuse 4. Pengantaran
5. Pemberian
6. Suply/Pesan
7. Penyimpanan
8. Monitoring
c. Masalah 1. Salah Pasien
2. Salah Obat
6. Transfusi a. Transfusi 1. Produk selular
darah/Produk darah/produk 2. Faktor pembekuan darah
Darah darah terkait 3. Albumin/plasma protein
4. Imunoglobulin
b. Proses Transfusi 1. Test pre transfuse
darah/produk 2. Peresepan
darah terkait 3. Persiapan/Dispensing
4. Pengantaran
5. Pemberian
6. Penyimpanan
7. Monitoring
8. Presntasi/Pemaketan
9. Suply/Pesan
c. Masalah 1. Salah Pasien
2. Salah darah/Produk darah
3. Salah dosis/frekuensi
4. Salah jumlah
5. Salah label dispensing/instruksi
6. Kotraindikasi
7. Salah penyimananan
8. Oabat atau dosis yang diabaikan
9. Darah kadaluarasa
10. Efek samping (adverse effect)
7. Nutrisis a. Nutrisi yang 1. Diet umum
terkait 2. Diet khusus

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


13
b. Proses Nutrisi 1. Peresepan/Permintaan
2. Persiapan/Manufacture/Proses memasak
3. Suply/order
4. Presentation
5. Dispensing/Alokasi
6. Pengantaran
7. Pemberian
8. Penyimpanan
c. Masalah 1. Salah Pasien
2. Salah diet
3. Salah Jumlah
4. Salah frekuensi
5. Salah konsistensi
6. Salah Penyimpanan
8. Oksigen/Gas a. Oksigen/Gas Daftar oksigen/gas terkait
terkait
b. Proses 1. Label cylinder/warna kode/index pin
penggunaan 2. Peresepan
oksigen 3. Pemberian
4. Pengantaran
5. Suply/order
6. Penyimpanan
c. Masalah 1. Salah Pasien
2. Salah gas
3. Salah rate/flow/konsentrasi
4. Salah mode pengantaran
5. Kontraindikasi
6. Salah penyimpanan
7. Gagal pemberian
8. Kontaminasi
9. Alat medis/alat a. Tipe Alat Daftar alat medis/alat kesehatan/equipment
property
kesehatan/equip medis/alat
ment property kesehatan/equip
ment property

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


14
b. Masalah 1. Presentation/Pemaketan tidak baik
2. Ketidaktersediaan
3. Inapropiate for task
4. Tidak bersih/Tidak steril
5. Kegagalan/malfungsi
6. Dislodgement/Miskoneksi/Removal
7. Usser Error
10 a. Perilaku Pasien 1. Tidak kooperatif
2. Tidak pantas/sikap bermusuhan/kasar
3. Berisiko/sembrono/berbahaya
4. Masalah dengan penggunaan
substansi/Abuse
5. Mengganggu (Harrassment)
6. Berkeliaran, Melarikan diri
7. Sengaja mencederai diri, bunuh diri
b.Aggression/ 1. Agresi Verbal
Assault 2. Kekerasan Fisik
3. Kekerasan seksual
4. Kekerasan terhadap mayat
5. Ancaman nyawa
11 Jatuh a. Tipe Jatuh 1. Tersandung
2. Slip
3. Kolaps
4. Hilang keseimbangan
b. Keterlibatan saat 1. Velbed
jatuh 2. Tempat tidur
3. Kursi
4. Strecher
5. Toilet
6. Peralatan terapi
7. Tangga
8. Dibawa/dibantu oleh orang lain
12 Kecelakaan a. Benturan tumpul 1. Kontak dengan benda/binatang
2. Kontak dengan orang

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


15
3. Hancur, remuk
4. Gesekan kasar
b. Serangan 1. Cakaran, sayatan
tajam/tususkam 2. Tusukan
3. Gigitan, sengatan
4. Serangan tajam lainnya
c. Kejadian mekanik 1. Benturan akibat ledakan bom
lain 2. Kontak dengan mesin
d. Peristiwa
mekanik lain
e. Mekanisme 1. Panas uang berlebihan
panas 2. Dingin yang berlebihan
f. Ancaman pada 1. Ancaman mekanik pernafasan
pernafasan 2. Tenggelam atau hampir tenggelam
3. Pembatasan oksigen-kekurangan tempat
4. Confinement to oxygen-deficient place
g. Paparan bahan 1. Keracunan bahan kimia atau substansi
lain
kimia atau
2. Bahan kimia korosif
subtansi lainnya
h. Mekanisme 1. Paparan listrik/radiasi
spesifik yang lain 2. Paparan suara/getaran
menyebabkan 3. Paparan tekanan udara
cedera 4. Paparan karena gravitasi rendah
i. Paparan karena
dampak cuaca,
bencana alam
13 Infrastruktur/ban a. Keterlibatan 1. Daftar struktur
gunan/benda struktur/bangunan 2. daftar bangunan
lain yang b. Masalah 3. Daftar furniture
terpasang tetap 4. Inadekuat
5. Damaged/Faulty/Worn
14 Resource/Mana a. Beban kerja
jemen organisasi manajemen yang
berlebihan

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


16
b. Ketersediaan/kea
dekuatan tempat
tidur/pelayananan
c. Sumber Daya
Manusia
d. Ketersediaan/Kea
dekuatan staf
e. Organisasi/Tim
f. Protocols/Kebijakan
/SOP guideline
g. Ketersediaan/ade
quacy
15 Laboratorium/Pa a. Pengambilan/pick
tologi up
b. Transport
c. Sorting
d. Data entry
e. Prosesing
f. Verifikasi/validasi
g. Hasil

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


17
BAB DOKUMENTASI
IV
1. Laporan Insiden Keselamatan Pasien.
2. Rekapan Laporan Insiden.
3. Analisa Dan Tindak Lanjut Hasil Laporan.

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


18
LAMPIRAN 1. ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


19
LAMPIRAN 2. FORMULIR LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


20
PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
21
PANDUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
22

Anda mungkin juga menyukai