Anda di halaman 1dari 56

FAAL SISTEM SARAF OTONOM

Annisa’Hasanah

Lab. Ilmu Faal


Fakultas Kedokteran UMM
Spinal cord
Center : Brain stem
Hypothalamus
Several areas in cerebral cortex
Nervous system

Peripheral Central Nervous


Nervous System System

Nn. Cranialis Brain &


Nn. Spinalis Medulla spinalis
The autonomic nervous system
4
SSO
Ada dua sistem :

Simpatis
&

Parasimpatis
Anatomi SSO
Perhatikan asal
neuron Perhatikan asal
preganglionic neuron
adalah di batang preganglionic
otak neuron di regio
T1-L2 corda
spinalis.

8
Perbedaan Anatomi
Parasimpatis dan Simpatis
Varicose

Varicose adalah pembesaran ujung-


ujung saraf otonomik & didalamnya
berisi neurotransmitter.
Apabila impuls mencapai daerah
tersebut maka terjadi eksositosis
vesikel yang berisi neurotransmitter
Inervasi
Saraf Simpathis
&
Parasimpathis
Semua organ
tubuh,
KECUALI

.................... ?
Struktur SSO
 Nuclei pusat integrasi / regulasi SSO  intermediolateral
medulla spinalis
 Sistem simpatis  sepanjang thoracolumbal
 Sistem parasimpatis:
Parasimpatis caudal : S2-S4 (N.pudendus)
Parasimpatis superior/rostral : diwakili oleh N. III, VII, IX, X
>75 % of all parasympathetic nerve berada di nervus vagus
( N.X)
• Melibatkan beberapa
neurotransmitters:
- Ach
- Nor-epinephrine

• Macam dari post-


ganglionic response:
- excitatory
- inhibitory
 Hampir semua organ tubuh dilayani oleh sistem simpatis dan parasimpatis
Kecuali:
serabut otot rangka (muscle fiber), tidak dilayani saraf otonomik, o/k mendapat
pelayanan saraf motorik somatik

 Walaupun organ-organ tubuh mendapat inervasi saraf otonomik, pada


beberapa sistem memiliki intrinsic autoregulatory system, seperti:
- enteric nervous system
- cardio-vascular system
Neurotransmitter dan Reseptor
 Neurotransmitter ujung simpatis postsinaptik : norepinefrin
(noradrenalin). Sebagian kecil: Ach
contoh : kelenjar keringat, otot piloerektor, dan beberapa PD

 Neurotransmitter ujung parasimpatis postsinaptik : Ach

 Neurotransmitter ganglion simpatis maupun parasimpatis : Ach

 Reseptor yg sensitif thd rangsangan simpatis(adrenalin)  adrenergic


receptor, sedangkan parasimpatis  cholinergic receptor
Differences between Somatic and Autonomic NS
Tempat Pelepasan Ach dan NE

ACh NE
Semua ujung preganglion SSO Sebagian besar ujung postganglion
simpatis
Semua ujung postganglion Medula adrenal
parasimpatis
Ujung postganglion simpatis di SSP
kelenjar keringat dan sebagian
pembuluh darah di otot skelet
Ujung neuron eferen yang mensyarafi
otot rangka (neuron motorik)

SSP
Adrenergic receptor

Alpha -  Beta - 

Cholinergic receptor

Nicotinic Muscarinic
Nicotinic Muscarinic

Terdapat di:

Ganglion simpatis Organ-organ viscera


dan parasimpatis Tr. Respiratorius,
Neuromuscular urogenital
junction Jantung dan
pembuluh darah
Dapat dihambat
oleh curare Dapat dihambat oleh
atropin
Pengaruh saraf otonomik
 Simpathis / analog  Parasimpathis / analog
pemberian adrenalin pemberian acetylcholine

Kekuatan kontraksi
 jantung


 Frekuensi denyut 
jantung

 Cardiac output 
melebar Saluran pernafasan menyempit

 Peristaltik intestin 
EXCEPTION
1. PD (sebagian besar arteriol dan vena  innervasi (+), arteri
dan kapiler tdk) hanya menerima serat saraf simpatis
Kec : PD yg memvaskularisasi penis dan klitoris (simpatis dan
parasimpatis)
2. Sebagian besar kelenjar keringat  hanya saraf simpatis 
serat postganglion mengeluarkn Ach, bukan NE
3. Kelenjar liur  simpatis dan parasimpatis tetapi tidak
antagonistik
Keduanya merangsang sekresi air liur  berbeda volume dan
komposisi tergantung yang dominan
simpatis : liur sedikit, kental, kaya mukus
parasimpatis : liur banyak, encer, kaya enzim
Mekanisme Parasimpatis
NEUROTRANSMITTER : ACh
RESEPTOR KOLINERGIK

RESEPTOR SUBTIPE ANT/AG LOKASI


MUSKARINIK M1 Ant : Pirenzepin Lambung, ganglion otonom, CNS
Ag : McN A343

M2 Ant : Gallamine Miocard, ganglion otonom, CNS


M3 Ant : 4-DAMP Otot Polos, Kelenjar eksokrin,
Endothel p.d, CNS

M4 Pleksus myenteric, CNS

M5 CNS
NIKOTINIK Nn Ganglion Otonom, Medula
Adrenal, CNS

Nm Neuromuskular Junction Otot


Skelet
 Reseptor nikotinik berespon thd ACh di mana ?
 Efek pengikatan Ach pada reseptor nikotinik ?

 Reseptor muskarinik berespon thd ACh di mana ?


 Efek pengikatan Ach pada reseptor muskarinik ?
Excitatory mechanism of ACh

1. Berikatan dg receptors menyebabkan membran


depolarisasi
2. Berikatan dg receptor yang meningkatkan
konduktasi Ca2+  meningkatkan kontraksi
pada smooth muscles
3. Berikatan dg receptor yg mengaktivasi protein
G pd membran
Inhibitory mechanism of ACh

 Pada SA Node: menurunkan heart rate


(frekuensi denyut jantung )
 Hyperpolarization: ACh menyebabkan K+ channel
terbuka
 Hambatan langsung pd cardiac pacemaker channels
(sistem pacu jantung )
 Pada AV Node: memperlambat konduksi action
potential dari atrium menuju ventricles
Mekanisme Simpatis
Sintesa Katekolamin
Reseptor yang berespon pada saraf
simpatis dengan urutan potensi (kekuatan
efek) dimana NE > EPI >D> isoproterenol
dinamakan sebagai alpha receptors.

Sedang reseptor yang berespon dengan


urutan potensi dimana isoproterenol >
EPI > NE >D dinamakan sebagai beta
receptors.
Kekuatan binding receptor adrenergik

 1 ? 2 ?
 1 ? 2 ?

 1 dan 2  NE > E
 1  NE = E
 2  E > NE
-adrenergic receptors
 1 receptor : aktivasi Gs protein 
pembentukan IP3 ( inositol triphospat) dan
DAG ( Diacyl Glicerol ) konstriksi vascular
smooth muscle
 2 receptor: aktivasi Gi protein ( G inhibitor )
 inhibisi adenylil cyclase
The adrenergic
receptors

36
Function of -adrenergic receptors
 Vasoconstriction
 Iris dilatation ( midriasis )
 Intestinal ( usus ) relaxation
 Intestinal sphincter ( katup di GIT ) contraction
 Pilomotor contraction ( kontraksi pilorus lambung )
 Bladder sphincter contraction ( kontraksi spincter pd
vesika urinaria )
-adrenergic receptors

 Aktivasi G protein  adenylil cyclase


 pembentukan cAMP  Protein
kinase A  fosforilasi asam amino 
reaksi fisiologik
This figure shows a Signal transduction : one of
example of metabotropic type of receptor
Synthesize 2nd messenger : ( cAMP )
-adrenergic receptor

 Reaksi fisiologik:
 Heart: fosforilisasi Ca2+ channels  meningkatkan
kekuatan kontraksi
 Paru2: meningkatkan aktivitas pompa Ca2+
sarcoplasmic reticular  relaksasi dari bronchiole
smooth muscle
Function of -adrenergic receptor
 Vasodilatation (2)
 Meningkatkan heart rate/kronotropik (1)
 Meningkatkan kontraksi myocardial/inotropik (1)
 Relaksasi usus (2)
 Relaksasi uterus (2)
 Bronchodilatation (2)
 Relaksasi vesika urinaria (2)
 Calorigenesis /pembentukan energi (2)
 Glikogenolisis/pemecahan glikogen (2)
 Lipolysis/pemecahan lemak (1)
Perbedaan Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis

Perbedaan Sistem Simpatis Sistem Parasimpatis


Asal serat preganglion Regio torakolumbal medula spinalis Otak dan regio sakrum (kraniosakral)
medula spinalis
Asal serat postganglion (lokasi Rangkaian/rantai ganglion simpatis Ganglion terminal (di atau dekat dgn
ganglion) (dekat medula spinalis) atau ganglion organ effektor)
kolateral

Panjang dan jenis serat Serat preganglion kolinergik pendek Serat preganglionik kolinergik panjang
Serat postganglion adrenergik panjang Serat postganglionik kolinergik pendek

Organ efektor yang diinervasi Otot jantung, hampir semua otot polos, Otot jantung, sebagian besar otot polos,
sebagian besar kelenjar eksokrin, sebagian besar kelenjar eksokrin,
sebagian kelenjar endokrin sebagian kelenjar endokrin

Jenis reseptor untuk neurotransmitter Untuk neurotransmitter preganglion : Untuk neurotranmitter preganglion :
nikotinik nikotinik
Untuk neurotransmitter postganglion : Untuk neurotransmitter postganglionik
α 1, α2, β1, β2 : muskarinik
Dominasi Mendominasi pada situasi darurat Mendominasi pada situasi tenang,
(flight or fight), mempersiapkan tubuh santai, mendorong aktivitas “rumah
untuk aktivitas berat tangga”
Fungsi Medula Adrenal

 Stimulasi n. sympathic pd medula adrenal 


melepaskan Epinephrine (80%) dan Nor
Epinephrine (20%) ke sirkulasi darah
 Efeknya muncul paling lambat 5 sampai 10
menit
Figure 11-10: The adrenal medulla
Irama ( Tone ) Sympathetic dan
Parasympathetic

 Sistem symp. dan parasymp aktif terus-menerus.


 Kecepatan aktivitas pd metabolisme basal dikenal
sebagai sympathetic tone dan parasympathetic tone
 Nilai dari tone/irama mengikuti sistem syaraf otonom
tunggal untuk meningkatkan atau menurunkan aktivitas
pada organ yg distimulasi.
 Tone muncul/disebabkan oleh sekresi basal dari Ep
dan Nor ep. oleh medula adrenal .
Respon Stress atau Respon Peringatan/alarm Sympathetic
Nervous System
 Pelepasan/aktivasi masal pd Sympathetic nervous
system : meningkatkan secara signifikan aktivitas otot
 : Efek meningkatkan ;
tekanan arterial, aliran darah untuk aktivasi muscles,
kecepatan metabolisme sel, konsentrasi gula darah,
glycolisis, kekuatan otot, aktivitas mental , kecepatan
koagulasi/pembekuan darah.
Hal ini disebut sympathetic alarm reaction or fight or
flight reaction
Sympathetic – “fight-or- Autonomic Nervous System
flight”
“E” division =
exercise, excitement,
emergency, and
embarrassment 
Parasympathetic –
housekeeping activites
Conserves energy
necessary body functions
“D” division - digestion,
defecation, and diuresis

Figure 7.25
Autonomic Nervous System
 Can be divided into:
 Sympathetic Nervous
System
 “Fight or Flight”
 Parasympathetic
Nervous System
 “Rest and Digest”

These 2 systems are antagonistic.


Typically, we balance these 2 to keep ourselves in a state of
dynamic balance.
Medulla oblongata :
Vital center
Cough reflex
Vomitus reflex
Salivation reflex etc.

Pusat Vital :
- Pusat pengendalian
sistem Kardiovaskuler
- Pusat respirasi
Hypothalamus
Center of :
Emotion
Thirst
Hunger , satiety
Body temperature

Influences endocrine system


Reflex Otonomik
Untuk regulasi fungsi visceral. Contoh:

• Salivasi
• Lakrimasi
• Batuk
• Vomitus
• Sekresi enzim di Sal. Cerna
• Berkeringat
Reflex Salivasi

RGS : Makanan

•Receptor : Taste bud


•Saraf sensoris : N VII
•Saraf Pusat : Batang otak
•Saraf motorik : Parasimpathis
•Effektor : Kel. Saliva

Respons : Pengeluaran saliva


Reflex muntah
Reflex ini termasuk reflex otonomik,
pusat pengendalian reflex muntah
terletak di vomiting center – MO.

Bahan yg menghambat CTZ:


Metoclopramide, chlorpromazine, dimenhydrinate

Bahan yg merangsang CTZ :


Morphine, apomorphine, emetin, streptomycine
Pupillary light reflex
Reflex pupil terhadap cahaya : pusat integrasi
adalah midbrain

Miosis : pupil mengecil / cahaya terang,


analog dengan rangsangan saraf parasimpathis

Midriasis : pupil melebar / cahaya gelap, analog


dengan rangsangan saraf simpathis

Perdarahan pada midbrain / batang otak :


reflex − (negatif)
Midriasis Miosis

Simpathis Parasimpathis

Anda mungkin juga menyukai