Anda di halaman 1dari 5

SMF KULIT DAN PENY KELAMIN RSMTH

KEPANITERAAN KLINIK FK USAKTI


]

STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Harry Julians
NIM : 030.11.123
Periode : 30 April 2018 s/d 01 Juni 2015
A. IDENTITAS
NAMA : Tn. R (Pasien Simulasi)
No. Med Rec :-
JENIS KELAMIN : Laki - laki
TANGGAL LAHIR : 13/05/1962
ALAMAT :-

NO TELPON :-

B. ANAMNESIS
Pasien Tn. R datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSAL Dr Mintohardjo mengeluh
timbul gelembung - gelembung di sekitar dada sejak 2 hari yang lalu. Gelembung –
gelembung tersebut berisi cairan jernih disertai nyeri dan rasa gatal. Gelembung –
gelembung tersebut berkelompok dan terasa panas. Pasien mengaku juga terdapat demam
dan sakit kepala. Pasien mengatakan bahwa ia belum pernah mengalami hal serupa
sebelumnya, namun sewaktu masih kecil pasien pernah terkena cacar air. Saat ini pasien
tidak berhubungan seksual dengan istri. Pasien juga menyangkal adanya gigitan serangga.
DD : Herpes Zoster, Herpes Simpleks, Dermatitis Venenata

C. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Baik
Tanda Vital
TD: 120/80 mmHg Nadi: 88x/mnt RR: 18x/mnt S: 36,50C
TB: 160 cm BB: 55 kg
Skala Nyeri: 5 dari 10 Skala Gatal : 4 dari 10
Status generalis : dalam batas normal
Status lokalis :Regio interkostal :
Lesi Kulit : vesikel berkelompok dengan dasar eritema

D. DIAGNOSIS BANDING
1. Herpes zoster
2. Herpes simpleks : dapat disingkirkan dari anamnesis pasien tidak berhubungan
seksual dengan istri.
3. Dermatitis venenata : dapat disingkirkan dari anamnesis bahwa pasien menyangkal
adanya gigitan serangga.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
F. RESUME
Pasien Tn. R datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSAL Dr Mintohardjo mengeluh
timbul vesikel berkelompok di sekitar interkostal sejak 2 hari yang lalu. Vesikel tersebut
berisi cairan serosa dan rasa gatal. Vesikel tersebut berkelompok dan terasa panas. Pasien
juga mengaku terdapat demam dan sefalgia. Pasien mengatakan bahwa ia belum pernah
mengalami hal serupa sebelumnya, namun sewaktu masih kecil pasien pernah terkena
varicela. Saat ini pasien tidak berhubungan seksual dengan istri. Pasien menyangkal
adanya gigitan serangga.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tanda vital dalam batas normal,
keadaan gizi baik. Status generalis dalam batas normal, status lokalis region interkostal :
lesi kulit : vesikel berkelompok dengan dasar eritema

G. DIAGNOSIS KERJA
1. Herpes Zoster

H. TERAPI
R/ Asiklovir 800 mg No.XXXV
 5 dd 1
R/ Paracetamol 500 mg No. XXI
 3 dd 1
R/ Bedak Salisil 2% No. I
 2 dd UE

I. EDUKASI
1. Edukasi dengan terapi suportif dengan pemberian nutrisi tinggi karbohidrat dan tinggi
protein dan istirahat yang cukup.
2. Edukasi mengenai seringnya komplikasi neuralgia pasca-herpetik.
3. Edukasi untuk tidak menggaruk lesi.
4. Edukasi untuk tetap mandi.
5. Edukasi untuk tidak ada pantangan makanan.
J. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad kosmetikum : dubia ad bonam

K. REFERENSI
PERDOSKI 2017
Penatalaksanaan
Pilihan antivirus :
1. Asiklovir oral 5x800 mg/hari selama 7-10 hari.
2. Dosis asiklovir anak <12 tahun 30 mg/kgBB/hari selama 7 hari, anak >12 tahun 60
mg/kgBB/hari selama 7 hari.
3. Valasiklovir 3x1000 mg/hari selama 7 hari.
4. Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7 hari.
Simptomatik :
Nyeri ringan: parasetamol 3x500 mg/hari atau NSAID.
Nyeri sedang-berat: kombinasi dengan tramadol atau opioid ringan.
Topikal
Stadium vesikular: bedak salisil 2% untuk mencegah vesikel pecah atau bedak kocok
kalamin untuk mengurangi nyeri dan gatal.
Bila vesikel pecah dan basah dapat diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik
dan krim antiseptik/antibiotik.
Jika timbul luka dengan tanda infeksi sekunder dapat diberikan krim/salep antibiotik.
Edukasi
1. Memulai pengobatan sesegera mungkin.
2. Istirahat hingga stadium krustasi.
3. Tidak menggaruk lesi.
4. Tidak ada pantangan makanan.
5. Tetap mandi.
6. Mengurangi kecemasan dan ketidakpahaman pasien.
FASYANKES PRIMER
Tatalaksana
1. Terapi suportif dilakukan dengan menghindari gesekan kulit yang mengakibatkan
pecahnya vesikel, pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan
orang lain.
2. Pengobatan topikal: Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok kalamin
agar vesikel tidak pecah. Apabila erosif, diberikan kompres terbuka. Apabila terjadi
ulserasi, dapat dipertimbangkan pemberian salep antibiotik.
3. Pengobatan antivirus oral, antara lain dengan:
a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB (dosis maksimal
800 mg), selama 7 hari, atau
b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari. Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari
dan efektif diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.
Konseling dan Edukasi
Konseling dan edukasi dilakukan kepada pasien mengenai:
1. Edukasi tentang perjalanan penyakit Herpes Zoster.
2. Edukasi bahwa lesi biasanya membaik dalam 2-3 minggu pada individu
imunokompeten.
3. Edukasi mengenai seringnya komplikasi neuralgia pasca-herpetik.

Anda mungkin juga menyukai