Anda di halaman 1dari 1

High-dose corticosteroids improve the prognosis of Bell’s palsy

compared with low-dose corticosteroids: A propensity score analysis


Takashi Fujiwara *, Yasuharu Haku, Takuya Miyazaki, Atsuhiro Yoshida, Shin-ich Sato, Hisanobu
Tamaki
Department of Otolaryngology Head and Neck Surgery, Kurashiki Central Hospital, Miwa 1-1-1, Kurashiki, Okayama 710-8602, Japan

Abstrak
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas kortikosteroid dosis
tinggi (120 mg prednisolon setiap hari) dalam Bell's palsy dibandingkan dengan
kortikosteroid dosis rendah (60 mg Prednisolone).
Metode: Penelitian observasional retrospektif data tunggal dilakukan. Kami memasukkan
pasien palsy Bell dewasa yang dirawat dalam 7 hari setelah onset penyakit. Kami
membandingkan kortikosteroid dosis tinggi dan rendah pada pasien yang tidak mengalami
pemulihan 6 bulan setelah onset penyakit menggunakan Inverse Probability-Weighted
Propensity Score Analysis (IPW-PS).
Hasil: Sebanyak 368 pasien Bell palsy (281 dalam dosis tinggi dan 87 pada kelompok dosis
rendah) dimasukkan. Tingkat non-pemulihan tanpa IPW-PS adalah 13,8% dalam dosis
rendah dan 8,2% pada kelompok dosis tinggi. Setelah penyesuaian IPW-PS, tingkat non-
pemulihan adalah 13,1% dalam dosis rendah dan 7,8% pada kelompok dosis tinggi (selisih =
5,28%, 95% interval kepercayaan [CI] 12,7% hingga 2,1%, p = 0,040 ). Kortikosteroid dosis
tinggi menurunkan tingkat non-pemulihan pada pasien palsy Bell yang berat dengan skor
Yanagihara 0–10 (perbedaan = 16,1%, 95% CI 38,5% hingga 6,2%, p = 0,012), tetapi tidak
menurun gejala pada pasien Bell’s Palsy moderat dengan skor Yanagihara 12-18 (perbedaan
= 2,0%, 95% CI 11,0% hingga 7,0%, p = 0,591). Analisis subkelompok mengungkapkan
bahwa kemanjuran kortikosteroid dosis tinggi lebih tinggi ketika pasien dirawat dalam 3 hari
setelah onset penyakit, tetapi tidak ketika pasien diobati pada 4 hari atau lebih setelah onset
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai