Sanitasi adalah upaya penting yang harus dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. SANIMAS atau sanitasi berbasis masyarakat merupakan program sanitasi yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah yaitu berupa pendekatan untuk merubah perilaku hiegine dan sanitasi serta pembangunan infrastruktur untuk akses sanitasi dan air bersih. Program SANIMAS ini mencakup ketersediaan air bersih, pengelolaan limbah rumah tangga, perlindungan makanan, udara yang bersih serta rumah yang bersih dan sehat. Surabaya merupakan kota yang padat penduduk. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 menyebutkan bahwa total penduduk Kota Surabaya sebanyak 2.599.796 jiwa dengan luas wilayah sebesar 326,81 km2. Artinya kepadatan penduduk di Surabaya sebesar 7955 jiwa per km2. Tentu hal ini dapat berimplikasi pada beberapa permasalahan kualitas lingkungan. Pasalnya berdasarkan BPS Kota Surabaya, jumlah penduduk Surabaya dari tahun 1980-2010 terus mengalami peningkatan. Hal ini merupakan salah satu dampak dari meningkatnya intensitas pembangunan di Kota Surabaya sehingga meningkatkan arus urbanisasi, salah satunya dampak pembangunan fasilitas pendidikan seperti Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang mana saat ini tepatnya setelah pergantian nama dari IAIN Sunan Ampel Surabaya menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya, hampir total gedungnya direnovasi sehingga kuota mahasiswanya bertambah. Akibatnya kepadatan penduduk di sekitar UIN Sunan Ampel Surabaya semakin padat. Mahasiswanya tersebar di sekitar Wonocolo. Salah satu kawasan di Wonocolo yang padat penduduk yaitu di RT 02 RW 05 Wonocolo. Kawasannya di sekitar Wonocolo Gang Pondok dan Gang 2. Hampir seluruh wilayahnya berupa rumah warga dan kos mahasiswa serta hampir tidak memiliki lahan terbuka. Bahkan pos untuk RT pun tidak ada. Berdasarkan survey sementara, permasalahan yang terdapat di Wonocolo RT 02 RW 05 ini adalah tidak terdapat tempat pembuangan sampah sementara. Mekanisme pembuangan sampahnya adalah diangkut langsung dari rumah-rumah menggunakan gerobak setiap 2 hari sekali. Masalahnya adalah bagaimana kualitas pewadahan sampah yang dimiliki setiap warganya. Selain itu, terkait dengan lokasi antara rumah satu dan rumah lain sangat berdekatan sehingga ruang pencahayaan rumah-rumah relatif lebih sedikit. Aspek lain yang menjadi sorotan adalah mekanisme penyaluran air limbahnya yang di buang ke selokan, padahal kawasan ini termasuk kawasan yang memiliki resiko dampak banjir di dekitar Gang Lebar. Permasalahannya bertambah lagi mengingat bahwa kawasan ini berada di sekitar kampus UIN Sunan Ampel Surabaya dan terdapat banyak mahasiswa tinggal disana. Mahasiwa termasuk pendatang yang notabennya kehidupan mereka di Surabaya serba simple sehingga mereka kurang memiliki respect terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa permasalahan diatas peneliti memilih RT 02 RW 05 sebagai objek Sanitasi Berbasis Masyarakat. Tujuan dari adanya tugas ini, peneliti akan melakukan evaluasi terkait pengelolaan lingkungan di kawasan Wonocolo RT 02 RW 05.