Anda di halaman 1dari 27

4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB 4.1.

PERALATAN GALI NON KONTINYU

Buldoser

Bulldozer ber-ban roda karet


Bulldozer oval sprocket
Bulldozer memakai rantai

Bulldozer elevated sprocket


1
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Pemilihan Jenis Sprocket

 Berbagai pilihan kerangka track


 Keawetan usia pakai
 Keleluasaan pandang operator
 Model-model dengan LGP
 Pemasangan kelengkapan khusus
 Keleluasaan letak komponen power train
 Stabilitas traktor di lereng licin
 Tinggi kolom bebas

2
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

3
Komatsu Undercarriage
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Small Load Large Load

Actual track length Minimized


Sprocket Fixed Remains unchanged shoe slippage

Elevated Sprocket Undercarriage


Sprocket

Oscillating Rear Actual track length varies


Idler Structure
More shoe slippage less traction
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Bilah Buldoser
 Universal blade (U-blade)
Bilah tipe ini sangat efesien untuk memindahkan material dalam jumlah besar
dengan jarak dorong yang panjang, misalnya pada pekerjaan-pekerjaan reklamasi,
dan penggusuran lapisan tanah penutup. Tetapi dapat juga untuk pengumpulan
material di sekitar tumpukan material (stockpile), dan membantu alat muat dalam
pengisian ke hopper
 Straight blade (S-blade)
Bilah tipe ini khusus dipergunakan untuk menggali atau mendorong material yang
memerlukan tenaga dorong yang cukup besar. Karena ukurannya lebih kecil dari
pada bilah tipe “U”, maka lebih mudah digerakkan sehingga juga sangat cocok
untuk menangani material yang berukuran besar.
 “Angling blade” (A-blade)
Bilah jenis ini dirancang untuk dipergunakan pada pembuangan material ke arah
samping, misalnya perintisan jalan, pengisian kembali material ke tempatnya
semula, pembuatan parit dan sebagainya. Bilah jenis ini penggunaannya dapat
diatur dengan posisi lurus maupun membentuk sudut ke kiri atau ke kanan.

5
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Bilah Buldoser
 “Cushion blade” (C-blade)
Bilah jenis ini dapat dipergunakan untuk pemuatan “power scraper” dengan cara
mendorong (pusher loading). Untuk mengurangi pengaruh benturan dapat
dilakukan dengan pemasangan karet pelindung.
 “Power angle and tilt blade” (PAT-blade)
Bilah tipe ini dirancang untuk pekerjaan penyebaran dan perataan tanah,
pengisian kembali material, “landscaping”, dan pembersihan tanah. Bilah jenis ini
dapat diatur pemakaiannya dengan melakukan pengangkatan (tilting) maupun
memiringkannya ke kanan atau ke kiri.
 “AEM U-blade”
Bilah jenis ini merupakan pengembangan dari bilah tipe “universal”, sehingga
dapat dipergunakan untuk memindahkan material dengan volume yang lebih
besar untuk material-material yang kohesif seperti tanah liat dan lempung pasiran.
Dapat juga dipakai untuk menggusur napal, batubara, serpihan-serpihan kayu,
pekerjaan-pekerjaan penimbunan dan reklamasi.

6
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Bilah Buldoser
 “K/G blade”
Bilah tipe ini khusus dipergunakan untuk pekerjaan pembersihan lahan, seperti untuk
membabat semak-semak, menebas pepohonan, menimbun pohon-pohon sisa
penebasan, membuat saluran penyaliran, dan juga mampu untuk memadamkan
kebakaran pada timbunan kayu-kayu kering.
 “Landfill blade”
Bilah tipe ini dirancang untuk menangani material buangan (waste) dan material lapisan
penutup seperti halnya pada pengisian dan penyebaran material. Bagian atas bilah ini
dilengkapi dengan “saringan” untuk melindungi radiator mesinnya. Bentuknya yang
melengkung menyebabkan material yang didorong akan menyebar lebih merata.
 “V-Tree Cutter blade”
Bilah tipe ini berbentuk huruf “V” dengan ujung pemotong (cutting edge) bergerigi
menyerupai gergaji; dirancang khusus untuk memotong semak belukar, pepohonan dan
sisa-sisa tangggul agar rata dengan tanah.
 “Rake blade”
Bilah tipe ini bentuknya mirip dengan alat garu yang bergerigi rapat; digunakan untuk
mencabut semak-semak, akar pepohonan, dan memisahkan bongkah-bongkah batuan,
dll.
7
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Tipe Bilah Buldoser

8
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

9
Penggunaan khusus

Kemampuan kerja :

Rakes
Fleco "V" Blade
Pemilihan

Angle

Balderson Light Material "U" Blade


Cushion
U (Universal)

Rome KG Blade
S (Straigth)

Balderson Bowldozer
E = baik sekali
G = baik
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

F = sedang
Bilah
Buldoser
Pendorongan (dozing)
Timbunan ringan G E G E E
Material biasa E G F F G G

Material liat G F F F
Perataan timbunan E E F E
Pembuatan kemiringan E G E G

Pembuatan saluran G G E G G

Pembuatan jenjang E E E E
Pengangkutan batu G F G F F
Perintisan (pioneering)
Pembuatan tempat kerja G G G G F F
Pembuatan jalan G G G G G

Pembersihan stump G G F G E G G

Pembersihan batu G F F F F
Penataan lahan (land forming)
Pembuatan teras & penyaliran E G E G

Pembuatan kolam G E F E E
Pembersihan lapangan
Pembersihan semak E F G F E E

Pembersihan pohon E F F F E E
Penumpukan (stacking) F F F F G E 10
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Power Scraper

11
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Ripper / Garu

12
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Mekanisme Penggaruan

13
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Penggaruan Buldoser

14
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Tip Ripper

15
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Bar Chart Kemampugaruan
D10N-SINGLE RIPPER Rippable-mpd Marginal-mpd Non-rippable-mpd

GLACIAL TILL
BATUAN BEKU
Granite
Basalt
Trap rock
BATUAN SEDIMEN
Shale
Sandstone
Siltstone
Claystone
Conglomerate
Breccia
Caliche
Limestone
BATUAN METAMORF
Schist
Slate
BIJIH & MINERAL
Coal
Iron ore

0 1000 2000 3000 4000 5000


KECEPATAN SEISMIK - m/detik 16
Kesalahan Yang Sering Ditimbulkan
Oleh Pengujian Seismik
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

1. Kehadiran bongkah sering tak dapat diduga.


2. Kondisi geologi struktur tertentu dapat menaikkan kecepatan rambat
gelombang.
3. Kecepatan rambat gelombang sendiri tidak dapat dipakai sebagai
kriteria penggalian.

 Bila data kecepatan seismik lapangan tidak tersedia, persamaan


empirik yang diturunkan dari studi penelitian di sebuah tambang terbuka
batubara di Turki (Karpuz, 1990) dapat digunakan,

 VF = 953 c0.225 (r2 = 0.87)

 VF (m/d) dan c (MPa)

17
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Power Shovel

 Power Shovel untuk menggali material agak keras, yang


bekerja pada lantai jenjang & menggali material
dihadapannya. Buket menggali material sisi lereng
dengan arah kemuka secara mendorong.
 Gerakan buket menggunakan mekanisme tali kawat
(wire rope) dan gigi pinion. Gaya yang diperlukan untuk
menggali material banyak berasal dari momentum boom
dan dipper stick yang diayunkan untk menghujam
material. Produk power shovel antara lain adalah
Bucyrus Eire, dan P&H.

18
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Power Shovel

19
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Hydraulic Shovel

 Setelah teknologi hidrolik dan kontrol elektronik berkembang maka


hydraulic shovel menjadi pilihan alternative. Produk hydraulic shovel
yang pertama tama hingga yang terakhir antara lain, Poclain, O&K,
HITACHI, CAT, Liebherr, dan KOMATSU.
 Rated digging forces adalah kumpulan gaya yang dapat dibangkitkan
oleh daya hidrolik pada titik gali bagian luar.
 Rated arm (stick) force – gaya yang dibangkitkan pada arm cylinder dan
merupakan tangen terhadap busur jari-jari arm. Arm diposisikan untuk
memperoleh maksimum moment dari arm cyclinder dengan posisi buket
tertentu.
 Rated bucket tangential force – gaya yang dibangkitkan oleh bucket
cylinder dan merupakan tangen terhadap busur jari-jari B. Bucket
diposisikan untuk memperoleh maksimum moment dari bucket cylinder
dan lengan penghubung pada posisi tertentu.
20
Hydraulic
Shovel
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Operating Weight 900 ton


Engine output 3280 kW
Bucket payload 80 st 21
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Shovel
Hydraulic

22
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Backhoe
 Pada akhir tahun 70-an backhoe mulai diperkenalkan oleh produsen
hydraulic shovel. Alat gali ini bekerja pada lantai atas jenjang dan
menggali dengan bucket pada lereng dibawahnya, dan awalnya
dibuat untuk menggali selokan
 Penetrasi bucket kedalam material diperoleh dengan memanfaatkan
bucket curling force (FB) dan stick crowd force (FS).
 Maximum radial tooth force akibat bucket curling force atau bucket
cylinder adalah digging force yang dibangkitkan oleh bukcet cylinder
tangen terhadap busur jari-jari D1. Bila menghitung, FB maksimum
terjadi saat lengan A kali lenga C dibagi lengan B sama dengan
maksimum.
 FB = radial tooth force due to bucket cylinder
 FB = (Bucket cylinder force/Panjang lengan D) * (Lengan A * Lengan
C/Lengan B)
 Cylinder force = tekanan x luas cylinder head
 Lengan D = Bucket tip radius.

23
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Backhoe

24
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB Backhoe

25
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

26
4.1 # Pemboran Penggalian SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

27

Anda mungkin juga menyukai