Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Kotler dalam Saiman (2011:226) produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar dan mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi

konsumen sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Produk yang akan dijual

harus dikenal oleh konsumen. Dalam strategi ini yang harus dipertimbangkan adalah yang

berkaitan dengan produk secara utuh mulai dari merek produk, bentuk, isi, kualitas dan

pembungkus. Jadi dalam strategi ini selain tujuan untuk memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen bentuk produk yang harus dipasarkan harus dikenal oleh konsumen.

Saat ini Indonesia telah memasuki kondisi yang memaksa petani sebagai produsen

utama produk-produk pertanian secara langsung dan tidak langsung memasuki persaingan

dengan banyak produsen lain di tingkat global. Produk-produk pertanian tidak hanya

bersaing dengan produk-produk pertanian luar negeri di pasar global tetapi juga di pasar

domestik. Perkembangan tersebut menimbulkan adanya persaingan di antara perusahan-

perusahaan. Banyaknya jumlah serta jenis produk yang dihasilkan, menimbulkan

persaingan semakin meningkat di kalangan perusahaan penghasil produk sejenis. Oleh

karena itu perusahaan pun ikut terdorong untuk dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas

hasil produknya serta melakukan konsep pemasaran yang cepat dan tepat.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh

perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

kelangsungan hidup usahanya, untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang. Hal

tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana

secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. (Wiliam, dkk,

2008).

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan

mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini

disebut konsep pemasaran. Konsep pemasaran (marketing concept) mengatakan bahwa

kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam

menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan (costumer value)

kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing (Tjiptono, 2008).

Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam sistem agribisnis

mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian (subsistem input), usahatani (on farm),

pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, serta subsistem penunjang (penelitian,

penyuluhan, pembiayaan/kredit, intelijen pemasaran atau informasi pemasaran, kebijakan

pemasaran). Tujuan dari pemasaran yaitu menjembatani apa yang diinginkan produsen dan

konsumen dalam melengkapi proses produksi. Hampir semua aktivitas pemasaran

membantu produsen dalam memahami keinginan konsumen. Ketika pemasaran dilakukan

secara efisien dan adil, pemasaran secara keseluruhan dapat meningkatan efisiensi

ekonomi, peningkatan keuntungan produsen dan peningkatan kepuasan konsumen

(Beierlein et al 2014). Adanya perdagangan, central markets, money, dan perantara telah

meningkatkan efisiensi dalam evolusi sistem pemasaran.

Agribisnis merupakan suatu kegiatan usaha yang berkaitan dengan sektor agribisnis,

mencakup perusahan-perusahaan pemasok input agribisnis (up streamside industries),

penghasil (agricultural-producing industries), pengolah produk agribisnis (downstream-side

industries), jasa pengangkutan dan jasa keuangan. Industri pengolahan komoditi hasil

pertanian merupakan salah satu industri yang sangat mendesak dikembangkan di tanah air.
Industri ini merupakan satu-satunya pilihan untuk membantu kalangan petani di tanah air

guna memperbaiki nasib dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Hanya dengan

mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian, maka akan terjadi proses nilai tambah

terhadap berbagai komoditi pertanian, yang pada gilirannya akan mampu memperbaiki

nasib dan kesejahteraan petani (Hendri, 2013). Agribisnis terdiri dari lima subsistem yang

merupakan suatu kesatuan mata rantai yang saling bekerja sama dan mendukung serta

saling mempengaruhi satu sama lain. Kelima subsistem tersebut antara lain subsistem

pengadaan sarana produksi pertanian (subsistem I), subsistem budidaya atau produksi usaha

tani (subsistem II), subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian (subsistem Ill),

subsistem hasil pemasaran hasil pertanian dan pengolahannya (subsistem IV) dan subsistem

kelembagaan penunjang kegiatan agribisnis (subsistem V).

Berdasarkan pandangan bahwa agribisnis sebagai suatu sistem dapat terlihat dengan

jelas bahwa subsistem-subsistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling terkait

satu dengan yang lain. Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem

usahatani agar dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan budidaya

pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem usahatani bergantung

pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hilir. Selanjutnya, proses

produksi agribisnis hilir bergantung pada pasokan komoditas primer yang dihasilkan oleh

subsistem usahatani. (Anonimous,2014).

Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan

komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan

pengolahan komoditas primer adalah memproduksi produk olahan baik produk setengah

jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan

baku komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Contoh kegiatan
pengolahan komoditas primer yang menghasilkan produk antara adalah pabrik kopi bubuk,

tepung maezena (tepung jagung), coklat bubuk, teh dan sebagainya. Beberapa komoditi

yang dipasarkan pada produk agribisnis diantaranya :

1. Kopi

Kopi merupakan minuman berwarna hitam gelap dengan aroma khas biasanya

diseduh menggunakan air panas dan pada dasarnya memiliki rasa pahit. Minuman kopi

banyak digemari hampir seluruh masyarakat dunia. Aroma dan rasa yang khas pada kopi

seringkali membuat para penikmat kopi merasa kecanduan. Kopi masuk ke Indonesia

dibawa oleh pedagang dari Timur Tengah. Kopi memiliki rasa yang berbeda di tiap daerah,

hal ini disebabkan oleh perbedaan cara pemprosesan kopi hingga terciptanya kopi yang

berkualitas (Firman, 2011).

2. Coklat bubuk

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), cokelat bubuk adalah produk kakao

berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao mass setelah dihilangkan sebagian lemaknya

dengan atau tanpa perlakuan alkalisasi. Coklat bubuk atau cocoa powder terbuat dari

bungkil/ampas biji coklat yang telah dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan

dan digiling halus sehingga terbentuk tepung coklat. Proses pembuatan cokelat bubuk yaitu,

daging biji kakao (nib) dibersihkan dan di panggang kemudian kulitnya dibuang dan hanya

dagingnya yang diambil. Daging biji kakao (nib) kemudian digiling untuk membuat cairan

cokelat, yang merupakan campuran padatan kakao dalam lemak kakao. Setelah dipisahkan

antara l emak kakao dan padatan sisa tersebut di proses menjadi bubuk kakao (IKAPI,

2008).

3. Teh
Teh merupakan minuman yang sudah dikenal secara luas di Indonesia dan di dunia.

Minuman ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aroma dan rasanya yang khas

membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Selain itu karena zat-zat yang terkandung dalam

teh memliki banyak manfaat bagi kesehatan (Jimmy, 2010). Teh dihasilkan dari pucuk-

pucuk tanaman teh yang dipetik dengan siklus 7-14 hari sekali. Hal ini tergantung dari

keadaan tanaman masing-masing daerah,karena dapat mempengaruhi jumlah hasil yang

diperoleh. Cara pemetikan daun selain mempengaruhi jumlah hasil teh, juga sangat

mempengaruhi mutu teh yang dihasilkan. (Siswoputranto,2008).

4. Tepung jagung

Jagung (Zea mays) tegolong dalam serealia, yaitu biji-bijian dari famili rumput-

rumputan (gramine) yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat menjadi makanan pokok

manusia, pakan ternak dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan baku.

(Muchtadi, 2013). Menurut SNI 01-3727-1995, tepung jagung adalah tepung yang

diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang bersih dan baik. Secara umum, terdapat

dua metode pembuatan tepung jagung yaitu metode basah dan metode kering. Pada metode

basah, biji jagung yang telah disosoh direndam dalam air selama 4 jam lalu dicuci,

ditiriskan dan diproses menjadi tepung menggunakan mesin penepung. Sedangkan pada

metode kering, biji jagung yang telah disosoh ditepungkan, artinya tanpa perendaman

(Suarni, 2009).

B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari praktek lapangan adalah untuk mengetahui proses pemasaran

produk agribisnis berupa kopi bubuk, coklat bubuk, tepung jagung, dan teh pagi di PD.

Sahang Mas palembang.

Anda mungkin juga menyukai