Daftar Isi
Daftar Isi
Hasil
No Nama Tekanan Darah Sistole Diastole
(mmHg) (mmHg) (mmHg)
1. Berliana Marvika 110/80 110 80
2. Tsamrotul Layyinah 110/80 110 80
3. Tri Elina Sari 90/60 90 60
4. Rizky Nashika 120/90 120 90
5. Erina Reggiany 110/90 110 90
6. Hapsah Agustina 110/50 110 50
7. Rahmanita Novitasari 110/40 110 40
8. Miftahul Jannah 120/90 120 90
9. Gianika Frakastiwi 100/80 100 80
10. Sherly Kurnia S 110/80 110 80
11. Adhetria Ramadanty 110/80 110 80
12. Sarta Hidayat N 110/80 110 80
2. Pembahasan
1.CaraPalpasi
Cara palpasi hanya dapat menentukan tekanan diastole dimana pada percobaan ini
tekanan diastole didapatkan berkisar antara 90 mmHg sampai 120 mmHg. Palpasi
dilakukan sebelum melakukan auskultasi karena dari pengukuran palpasi kita akan
mendapatkan nilai standar patokan untuk mengukur tekanan dare dengan cara
auskultasi.
2. Cara Auskultasi
Cara auskultasi dilakukan untuk mendengar bunyi pada stetoskop, dalam hal ini untuk
menentukan tekanan dare orang coba dan didapatkan tekanan sistolle yang sama
dengan cara palpasi yaitu 110/80 mmHg. Timbulnya bunyi pada pada pemeriksaan
terutama disebabkan oleh semburan dare yang melewati pembuluh yang mengalami
hambatan parsial. Sembilan dare ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh
yang terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan getaran yang
terdengar melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotkoff.
Faktor yang kedua, tekanan darah individu juga bisa dipengaruhi oleh usia. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Hal ini memiliki hubungan dengan faktor pertama, yaitu karena bayi dan
anak-anak melakukan aktivitas fisik yang lebih sedikit. Pada praktikum kali ini,
pengukuran tekanan darah menggunakan spigmomanometer manual, karena selain
lebih mudah dan sederhana, spignomanometer sederhana juga jauh lebih aman untuk
digunakan.