A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
Sikap (K-1 dan KI-2)
Rumusan kompetensi sikap spiritual, menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. Kompetensi sikap social menunjukkkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. Kedua aspek kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Pengetahuan (KI-3) Keterampilan (KI-4)
Memahami, menerapkan, dan Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan rasa abstrak terkait dengan
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dipelajarinya di sekolah secara
dengan wawasan kemanusiaan, mandiri, dan mampu menggunakan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban metoda sesuai kaidah keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3.5 menganalisis kebijakan moneter 4.5 menyajikan hasil analisis
kebijakan moneter
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan
metode diskusi, tanya jawab, penugasan, pengelompokkan, dan pendekatan saintifik yang
menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian
dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta didik dapat menganalisis kebijakan
moneter dan fiskal. Selain itu, peserta didik dapat Mempresentasikan hasil analisis mengenai
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin
selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki
sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama
dengan baik.
D. Materi
Kebijakan Moneter
Pengertian kebijakan moneter
Tujuan kebijakan moneter
Instrumen kebijakan moneter
F. Media : Lembar Aktivitas, Power Point Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter
G. Sumber Belajar
a. Orang : Guru, teman sebaya
b. Bahan :
Alam, S. (2014). Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: ESIS.
Mulyani, Endang. (2014). Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Solo: Platinum
c. Alat : LCD Proyektor
d. Media : Power Point mengenai kebijakan moneter dan fiskal
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi.
3.5.1 menjelaskan pengertian kebijakan moneter
3.5.2 menentukan tujuan kebijakan moneter
3.5.3 mengemukakan instrumen kebijakna moneter
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi.
3.5.1 menjelaskan pengertian kebijakan moneter
3.5.2 menentukan tujuan kebijakan moneter
3.5.3 mengemukakan instrumen kebijakan moneter
Pendahuluan (20 menit)
1. Memberi salam dan berdo’a;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran peserta didik);
3. Para peserta didik diingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari di bab
sebelumnya;
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan
6. Menyampaikan model pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca kembali materi dan menyampaikan
rencana pembelajaran berikutnya yaitu pembahasan materi kebijakan fiskal; dan
4. Guru memberikan salam dan meninggalkan kelas.
Mengetahui,
Lampiran-Lampiran:
Pertanyaan:
Lembar Jawaban:
Lembar Instrumen:
Rubrik Penilaian:
Nama peserta didik : …………………………………………………
Kelas : ………………………………………………….
No Soal Skor
Jumlah 100
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Lembar Jawaban:
Lembar Instrumen:
Rubrik Penilaian:
Nama peserta didik : …………………………………………………
Kelas : ………………………………………………….
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai Indikator
Keterangan :
SB = sangat baik
B = baik
C = cukup
K = kurang
LEMBAR PENGAMATAN
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
No Nama peserta didik Disiplin Tanggung jawab Peduli Kreatif Kritis Jumlah Skor
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
10
11
Petunjuk Penskoran:
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = sangat baik, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 = baik, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = cukup, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = kurang, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Rumus Penghitungan Skor:
Pengamatan Proses
Jumlah skor
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran Responsif Santun
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Petunjuk Penskoran:
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = sangat baik, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 = baik, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = cukup, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = kurang, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Rumus Penghitungan Skor:
Penilaian Proses
Nama
`No Mat Prak
Siswa Sopan Verbal Disiplin Jujur Sportif Tanggung Jawab Kompak Kognitif Psikomotor Afektif
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
6 `
Petunjuk Penskoran:
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = sangat baik, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 = baik, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = cukup, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = kurang, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Rumus Penghitungan Skor:
Materi Pelajaran:
KEBIJAKAN MONETER
A. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kepandaian mengenai keuangan
B. Tujuan dan Peran Kebijakan Moneter
Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi
yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja.
Adapun tujuan kebijakan moneter adalah:
a) Menjaga stabilitas ekonomi
b) Menjaga stabilitas harga
c) Meningkatkan kesempatan kerja
d) Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
C. Instrumen Kebijakan Moneter
Ada dua jenis kebijakan moneter, yaitu:
a) Tight Money Policy (Kebijakan Uang Ketat) adalah kebijakan bank sentral
untuk mengurangi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan
menaikkan suku bunga, menjual SBI, menaikkan cadangan kas, dan
membatasi pemberian kredit.
b) Easy Money Policy (Kebijakan Uang Longgar) adalah kebijakan yang diambil
sebuah bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan
ini berupa penurunan suku bunga, pembelian surat-surat berharga,
penurunan cadangan kas, dan kelonggaran pemberian kredit.
Agar tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, bank sentral menggunakan instrumen-
instrumen kebijakan moneter seperti berikut.
a) Kebijkana Operasi Pasar Terbuka
Kebijakan yang diambil oleh bank sentran untuk menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara
menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar
modal.
b) Kebijakan Diskonto
Pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara
menaikkan suku bunga dengan tujuan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam menabung
c) Kebijakan Cadangan Kas
Bank Sentral membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan
cadangan kas.
d) Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan Kredit yang diperketat, dengan kebijakan kredit ketat ini jumlah
uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan ini biasa diambil pada
saat ekonomi edang mengalami inflasi.
e) Kebijakan Dorongan Moral
Bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang yang beredar dengan
berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank
umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato, dan edaran
dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan pinjaman tabungan
ataupun melepaskan pinjaman.