DISUSUN OLEH :
NIM : 011500427
KELOMPOK : 5 (LIMA)
I. Tujuan :
1. Mengetahui proses pengawetan makanan menggunakan fasilitas Iradiator Gamma
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada bahan makanan.
C. Dosimetri
B. Analisis
Pengukuran pH
1. Sampel ditimbang sebanyak ± 3 gram.
2. Sampel yang telah ditimbang dilarutkan dengan akuades sebanyak 30
mL
3. Diukur dengan menggunakan pH meter.
Pengukuran Kadar Air
1. Sampel cabai ditimbang sebanyak 5 gram dalam cawan yang telah
diketahui massanya.
2. Sampel dipanaskan ke dalam oven dengan suhu 100°C selama 1 jam.
3. Sampel didinginkan di dalm deksikator.
4. Sampel ditimbang dengan neraca.
5. Prosedur 2-4 diulangi hingga diperoleh massa yang konstan.
Pengukuran aktivitas air
1. Sampel diisi ke dalam cawan plastik bening hingga menutupi seluruh
permukaan.
2. Sampel diukur dengan menggunakan Aw-meter dengan waktu
pengukuran 10 menit.
3. Pengukuran dalam percobaan tidak dilakukan karena kendala pada alat.
Warna (seharusnya dianalisis dg alat)
Mikrobiologi (seharusnya dianalisis dg alat)
Vitamin ( seharusnya dianalisis dg alat)
Tingkat pedas/rasa cabai. (Form uji organoleptik)
Bau (form uji organoleptik)
Penampilan (form uji organoleptik)
V. Data Pengamatan
Kuantitatif
1. pH
2. Kadar Air
Massa plastic zip (pz) : 0,5098 g
Massa cawan besar(cb) : 406,68 g
Massa cb + cabai sebelum pemanasan : 568,65 g
Massa cb + cabai setelah pemanasan : 328,98 g
Suhu pemanasan : 100 0C
Waktu pemanasan : 90 menit
Data Awal
Dosis
Sampel Massa pz+cabai awal(g)
(kGy)
A 15,5091
9 B 15,5035
C 15,5123
A 15,5098
10 B 15,5091
C 15,5113
A 15,5096
Kontrol B 15,5114
C 15,5121
Kualitatif
Organoleptik
Hari ke-0 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21
Dosis(kGy)
B W P R B W P R B W P R B W P R
9 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
10 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Kontrol 5 3 3 4 2 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1
Keterangan
B : Bau
W : Warna
P : Penampilan
R : Rasa
Skala 1 : Sangat tidak suka
Skala 2 : Tidak suka
Skala 3 : Biasa saja
Skala 4 : Suka
Skala 5 : Sangat suka
VI. Perhitungan
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑜𝑣𝑒𝑛 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ𝑑𝑖𝑜𝑣𝑒𝑛
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑜𝑣𝑒𝑛
568,65 𝑔 − 328,98 𝑔
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = × 100% = 42,1472%
568,65 𝑔
VII. Pembahasan
Apabila suatu zat dilalui radiasi pengion, energi yang melewatinya akan
diserap dan menghasilkan pasangan ion. Energi yang diserap oleh tumbukan
radiasi dengan partikel bahan pangan akan menyebabkan eksitasi dan ionisasi
beribu-ribu atom dalam lintasannya yang akan terjadi dalam waktu kurang dari
0,001 detik. Karena waktu yang sangat singkat tersebut, maka tidak terjadi
kenaikan suhu dan tidak menimbulkan residu. Produk ionisasi dapat berupa
electronically charged (ion) maupun netral (radikal bebas). Produk ini kemudian
bereaksi dan menyebabkan perubahan pada material yang diiradiasi atau yang
disebut dengan radiolisis. Reaksi inilah yang menyebabkan penghancuran
mikroorganisme, serangga, dan parasit selama proses iradiasi makanan.
Selain itu dilakukan pula uji fisik sampel selama 21 hari. Ternyata cabai
yang terlihat paling mudah membusuk adalah cabai yang tidak diiradiasi
(kontrol), Sedangkan cabai pada dosis 10 KGy paling baik hasilnya masih layak
untuk dikonsumsi setelah 21 hari penyimpanan.
tidak ada atau sedikit sekali proses pemanasan pada makanan sehingga hampir
tidak ada perubahandalam karakteristik makanan,
dapat dilakukan pada makanan kemasan dan makanan beku,
dapat dilakukan pada makanan segar melalui satu kali operasi dan tanpa
menggunakan tambahan bahan kimia,
hanya membutuhkan sedikit energi,
perubahan pada aspek nutrisi dapat dibandingkan dengan metoda pengawetan
makanan lainnya, dan
proses otomatis terkontrol dan memiliki biaya operasi rendah.
Kelemahan :
VIII. Kesimpulan
Dari hasil peercobaan tentang pengawetan bahan makanan menggunakan mesin
berkas elektron 350 keV/10 mA dapat disimpulkan bahwa :
Pembimbing Praktikan