INSTRUKTUR:
FIKA “KATAR” RAKHMALINDA
RAN.13.287
Oleh
AMURA 2017
Kami penyusun proposal mengucapkan terima kasih kepada instruktur kami Fika
“Katar” Rakhmalinda dan kurikulum kami Raudhaul “Bun-Bun” Jannah yang telah
membimbing kami serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian
proposal ini sehingga proposal ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Kami berharap proposal ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bisa menjadi
bahan referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya dalam melakukan
Spesialisasi Advokasi Lingkungan ini. kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
laporan ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk proposal
ini agar ke depannya bisa lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air lindi yang dialiri bebas tersebut menyebabkan beberapa dampak terhadap
lingkungan fisik maupun non fisik seperti, sumur-sumur warga sekitar tercemar
hingga bebrubah warna secara visualisasi seperti kuning kehitam-hitaman dan berbau
tidak sedap. Sumur-sumur yang tercemar tersebut juga membuat beberapa warga
sekitar kp. Landeh terjangkit penyakit kulit. Selain itu, air lindi juga merembes masuk
ke pertanian milik warga sekitar dan menyebabkan jalur irigasi pertanian tercemar
sehingga menghambat pergerakan pertumbuhan sektor pertanian berupa padi yang
menjadi salah satu sumber mata pencaharian warga kampung Landeh.
Selain itu, gas metana di TPA Galuga yang merupakan hasil dari proses
pembusukan sampah di dalam tanah tidak dimanfaatkan dengan benar sesuai
standarisasi pengelolaan sampah di TPA. Hal ini tentunya dapat meningkatkan polusi
udara dan jika dibiarkan secara terus-menerus dapat menyebabkan ledakan yang
berbahaya. Selain itu, Akses jalan di sekitar TPA Galuga dalam radius beberapa
kilometer rusak parah akibat truk pengakut sampah yang berlalu-lalang. Belum lagi
kasus banjir yang melanda desa Cisasak secara intens setiap hujan deras
menyebabkan warga mengeluhkan hal itu. Dan terakhir, polusi udara yang
diakibatkan bau sampah yang menyengat di badan-badan jalan yang menumpuk di
sekitar TPA Galuga akibat kurangnya penertiban kebersihan lingkungan di sekitar
TPA.
Oleh karena itu, berdasarkan dampak yang ada pada studi kasus Instalansi
Pengolahan Air Sampah TPA Galuga di Desa Cisasak, kp. Landeh, Leuwiliyang-
Bogor dan dalam rangka spesialisai Advokasi Lingkungan kami AMURA 2017
melakukan spesifikasi dalam analisa sosial dengan mengindetifikasi dampak
lingkungan yang paling krusial yang disebabkan lemahnya dari sistem controlling
Instalansi Pengolahan Air Sampah (IPAS) terkait dari segi fisik maupun non fisik
dengan judul “Analisis Dampak Instalansi Pengolahan Air Sampah (IPAS)
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Galuga Terhadap Lingkungan Fisik dan Non
Fisik di Desa Cisasak, kp. Landeh, Leuwiliyang-Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
1. Pencemaran air sumur-sumur warga yang berubah warna, rasa dan bau. Seperti
kuning kehitam-hitaman dan berbau tidak sedap. Sehingga, tidak layak digunakan.
2. Penyakit kulit yang menimpa warga Cisasak-Landeh terkait air sumur yang
tercemar.
3. Pencemaran irigasi lahan pertanian warga Cisasak-Landeh yang mengakibatkan
menurunnya kualitas tanah dan menyebabkan gagal panen seperti padi.
4. Polusi udara akibat dari gas metana dan bau sampah yang menyengat.
5. Jalanan desa yang rusak akibat dari aktivitas truk yang mengangkut muatan
sampah.
C. Batasan Masalah
F. Manfaat
1. Peneliti
2. Masyarakat
3. Pemerintah
G. Output
Hasil penelitian yang telah dilakukan AMURA (Anggota Muda Ranita) 2017 dalam
kegiatan Spesialisasi Advokasi Lingkungan dalam Video Dokumenter dan Focus
Group Discussion (FGD).