Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya,

peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan

lingkungannya, termasuk hubungannya dengan mahluk-mahluk hidup

(International glossary of Hidrologi, 1974). Karena perkembangannya yang

begitu cepat, hidrologi telah menjadi dasar dari pengelolaan sumberdaya-

sumberdaya air rumah tangga yang merupakan pengembangan, agihan dan

penggunaan sumberdaya-sumberdaya air secara terencana. Banyak proyek di

dunia (rekayasa air, irigasi, pengendalian banjir, drainase, tenaga air dan lain-lain)

dilakukan dengan terlebih dahulu mengadakan survey kondisi-kondisi hidrologi

yang cukup.

Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu,

molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu

tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer,

oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan

aliran bawah permukaan. Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang

berbeda: cair, padat, dan gas.

Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat

ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya
abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung dengan air.

Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-

lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak untuk menyimpulkan

seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.

Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan

perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari

sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi,

air melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus

air secara signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di

Bumi. Bahkan saat air dalam reservoir masing-masing memainkan peran penting,

siklus air membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet

kita.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu pokok

masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa pengertian Hidrologi ?

2. Bagaimana asal usul air di bumi ?

3. Apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi ?


1.3 TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Siklus Hidrologi

2. Untuk Mengetahui Cara-cara Pergerakan Air

3. Untuk Mengetahui Unsur-unsur dalam Siklus Hidrologi

4. Untuk Mengetahui Macam-macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

1.4 PEMECAHAN MASALAH

Prosedur pemecahan masalah yang digunakan dalam menjawab rumusan

masalah dalam makalah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif yaitu

metode yang mengembangkan suatu permasalahan atau tema penulisan yang

bersumber dari buku, internet, atau sumber lain yang telah ada.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya,

peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan kimianya, serta reaksinya terhadap

lingkungan dan hubungan dengan kehidupan" (Federal Council for Science and

Technology, USA, 1959 dalam Varshney, Varshney, 1977).

Lebih jauh Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986), menyatakan

pula bahwa:" Hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di

bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan

kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan

kehidupan".

Singh, 1992 menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas

karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi,

termasuk di dalamnya proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi

tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajement.

Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas

maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta

reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan. Kebearadaan

air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, sebab
semua mahkluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah satu sumber

kehidupan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah

ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi,

tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap

kehidupan yang ada di alam ini.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah

berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi,

presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus

hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,

kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es

dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi

kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman

sebelum mencapai tanah.

Jumlah keseluruhan air di bumi ini relative tetap dari masa ke masa,

karena mengalami suatu siklus atau serangkaian peristiwa yang berlangsung terus

menerus, dimana kita tidak tau kapan dan dimana berawalnya dan berakhirnya

sehingga terjadilah siklus hidrologi (Hidrology cycle).

Matahari berfungsi sebagai motor pemanas, air yang ada di permukaan

bumi mengalami penguapan, kemudian uap air naik ke udara (atmosfer).

Semakin ke atas suhu udara semakin turun (dingin). Sehingga uap air akan

mengalami pengembunan (kondensasi) dan menempel pada inti kondensasi


(debu), Kristal-kristal garam, asam-asam belerang, abu, amoniak, sulfide dan ion,

maka terbentuklah awan.

Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air maka

terjadilah hujan (Presipitasi).

Air hujan yang akan jatuh ke bumi akan mengalir dipermukaan tanah (Run

off), meresap ke dalam tanah (Infiltrasi), dan sebagian lagi akan menguap

(Evaporasi).

Air hujan yang mengalami infiltrasi akan meresap terus menuju ke lapisan

yang jenuh dengan air adalam tanah (air tanah). Air dalam tanah tidak diam

melainkan bergerak (baseflow). Pada bagian tertentu keluar sebagian sebagian

mata air (Spring water) atau dalam bentuk air arthesis, lalu menuju ke sungai,

danau, dan rawa-rawa. Akhirnya aliran air tersebut akan sampai ke laut atau

samudera.

Akibat pemanasan matahari, air laut kan kembali mengalami penguapan.

Terjadilah siklus air yang selalu berulang seperti itu.

3.2 CARA PERGERAKAN AIR

Ada beberapa Cara Pergerakan Air, yaitu sebagai berikut :

 Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di

tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan

kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan

menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam

bentuk hujan, salju, es.


 Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah

melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara

vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut

memasuki kembali sistem air permukaan.

 Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan

aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori

tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah

dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu

sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air

permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau,

waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir

membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi

dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah

Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang

berubah adalah wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut.

3.3 UNSUR-UNSUR SIKLUS HIDROLOGI

Unsur-unsur dalam siklus hidrologi :

 Evaporasi: Penguapan dari benda mati( laut, danau, sungai dan kumpulan

air lainya.)
 Transpirasi: Pnguapan dari organism (tumbuh-tumbuhan)

 Virga: Penguapan pada air di atmosfer (air hujan yang belum sampai ke

tanah, mendung, dll)

 Presipitasi : Hujan dapat berupa air ataupun salju.

 Intersepse : Air hujan yang jatuh pada dedaunan pohon.

 Stamp Flow : Air yang mengalir pada batang, ranting pohon.

 Through Flow : Air yang langsung jatuh ke tanah tanpa mengenai

anggota tubuh pohon.

 Ground Water : Air yang menggena pada permukaan tanah.

 Infiltrasi : Peresapan air kedalam tanah.

 Perkolasi : Infiltrasi yang masuk kedalam lapisan kedap air

(impermeable).

 Sub Surface flow : Infiltrasi yang tidak masuk lapisan impermeable

(biasanya diserap akar).

 Ground water flow : Aliran air tanah.

3.4 MACAM-MACAM SIKLUS HIDROLOGI

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi :

A. Siklus Pendek / Siklus Kecil

Jenis siklus hidrologi yang pertama adalah siklus hidrologi pendek atau

yang dikenal juga dengan siklus hidrologi kecil. Siklus hidrologi kecil ini

merupakan siklus yang paling sederhana karena hanya melibatkan beberapa


tahapan saja. adapun beberapa tahapan yang ada di dalam siklus hidrologi

pendek atau siklus hidrologi kecil ini antara lain sebagai berikut:

 Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan membuat

sumber air tersebut menjadi menguap

 Karena penguapan tersebut maka terjadi kondensasi sehingga kemudian

membentuk awan yang mengandung uap air

 Awan yang mengandung uap air kemudian mengalami kejenuhan dan

turunlah hujan di permukaan laut.

( Gambar 3.1 Siklus Hidrologi Pendek )

B. Siklus Sedang

Siklus air yang selanjutnya adalah siklus sedang. Siklus sedang tentunya

memiliki proses yang sedikit lebih panjang daripada siklus hidrologi pendek.

Adapun beberapa tahapan dari siklus hidrologi sedang ini antara lain sebagai

berikut:
 Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air

(macam- macam laut, samudera dan launnya), sehingga sumber- sumber

air terebut mengalami penguapan.

 Kemudian terjadi evaporasi

 Uap air yang telah terbentuk (hasil pemanasan) bergerak karena tertiup

oleh angin ke darat.

 Terbentuklah awan akibat dari pemanasan itu tadi.

 Hujan turun di atas permukaan daratan Bumi

 Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi

ke laut untuk kembali mengalami siklus hidrologi.

( Gambar 3.2 Siklus Hidrologi Sedang )

C. Siklus Panjang / Siklus Besar

Selanjutnya adalah siklus hidrologi panjang atau siklus hidrologi besar.

Siklus hidrologi panjang atau besar ini memiliki tahapan yang lebih kompleks

daripada dua siklus di atas. Beberapa tahapan dari siklus hidrologi panjang antara

lain sebagai berikut:


 Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air (laut,

samudera dan launnya), sehingga sumber- sumber air terebut mengalami

penguapan.

 Kemudian terjadi evaporasi

 Kemudian uap air mengalami sublimasi

 Uap air yang telah terbentuk dan mengalami sublimasi kemudian

menyebabkan terbentuknya awan yang mengandung kristal- kristal es.

Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke darat karena tiupan angina

 Kemudian terjadilah hujan di atas daratan Bumi

 Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi

ke laut untuk kembali mengalami siklus hidrologi.

( Gambar 3.3 Siklus Hidrologi Panjang )


BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Siklus air atau siklus

hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi

dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan

transpirasi. Ada beberapa Cara Pergerakan Air, yaitu Evaporasi/transpirasi,

Infiltrasi/Perkolasi, dan Air Permukaan. Unsur-unsur dalam siklus hidrologi, yaitu

Evaporasi, Transpirasi, Virga, Presipitasi, Intersepse, Stamp Flow, Through Flow,

Ground Water, Infiltrasi, Perkolasi, Sub Surface flow, dan Ground water flow.

Dan adapun macam-macam dari siklus hidrologi yaitu siklus pendek, siklus

sedang dan siklus panjang.

4.2 SARAN

Adapun Saran yang penulis sampaikan dalam makalah Siklus Hidrologi ini

yaitu agar kita dapat mengetahui bagaimana siklus hidrologi yang terjadi dan

macam-macam dari siklus hidrologi tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. SIKLUS AIR. Diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air.

Diakses Pada 29 Agustus 2018.

Organisasi Orang Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia . 2008.

Jenis/Macam Siklus Hidrologi. Diambil dari

http://organisasi.org/jenis-macam-siklus-hidrologi-siklus-air-pendek-

sedang-panjang-di-bumi. Diakses Pada 29 Agustus 2018.

Smart Klik. 2010. Pengertian Siklus Hidrologi. Diambil dari

http://www.g-excess.com/34757/pengertian-siklus-hidrologi/. Diakses

Pada 29 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai