Anda di halaman 1dari 9

BATIK ACEH

Terlihat bahwasanya Ragam Hias Batik Nangro Aceh Darussalam memiliki


corak yang rata – rata banyak lebih besar daripada Ragam Hias Batik lainnya.
Motif seperti sekilas terlihat rumit untuk pembatiknya sendiri, maka
diketahuilah bahwa Ragam Hias Batik ini menggunakan teknik mencap, dan
ada pula juga tentunya teknik tulis.

Motifnya cenderung rata – rata cukup sama pada Batik lainnya yang mengambil
pola – pola yang berbentuk tanaman, bunga – bunga, dan dedaunan. Yang
merupakan cerminan dari masyarakat Aceh sendiri, tetapi jarang atau tidak
menggambarkan makhluk bernyawa, atau binatang, karena hal tersebut
terlarang oleh syariat Islam untuk menggabarkan makhluk bernyawa dalam
pembuatan kain Batik. Pengaruh Islam yang kuat pun tercermin pada bentuk
sulur, melingkar, dan garis tetap pada tiap motif.

Motif Pintu Aceh

Motif Pintu Aceh ini menunjukan ukuran tinggi pintu yang rendah,
menggambarkan kepribadian orang Aceh. Rumah adat Aceh memang berpintu
rendah, tetapi didalamnya memiliki ruangan yang luas sesungguhnya. Motif
tersebutlah adalah pelambangan kepribadian rakyat Aceh, yaitu bertabiat dan
ada istiadat yang tidak mudah dibuka oleh orang asing, tetapi menjadi sangat
baik bagaikan saudara kandung bila sudah saling mengenal.

Motif Tolak Angin

Motif Tolak Angin ini menunjukan lambang banyaknya ventilasi pada Rumah
Adat Aceh sendiri. Motif tersebut menunjukan bahwa masyarakat Aceh
cenderung mudah untuk menerima perbedaan satu sama lain.

Motif Bungong Jeumpa

Motif Bungong Jeumpa atau Bunga Jeumpa, yaitu Bunga Kantil diambil karena
banyak terdapat di Aceh dan bentuknya yang sangat indah. Oleh karena itu
dikatan motif ini bernuansakan alam dan mengandung unsur natural atau alam
di dalamnya.

Motif Rencong
Motif Rencong ini diambil dari salah satu senjata Aceh. Rencong adalah senjata
tradisional Aceh, Rencong adalah senjata tajam seperti belati, tetapi berbeda
dengan pisau atau pedang, jika di Pulau Sumatra bentuknya seperti huruf L.
Masyarakat Aceh mempercayai bahwa bentuk Rencong dapat mewakili simbol
dari Basmallah. Populernya senjata khas Aceh ini sehingga Aceh dikenal
dengan sebutan Tanah Rencong.

Pada dasarnya untuk membuat Batik digunakan waktu membuatnya sampai 3


bulan untuk satu lembar kain batik beragam hias nuansa Aceh, tetapi Aceh
sendiri memiliki teknik membatik yaitu mencap, yang membuatnya mengurangi
waktu pembuatan batiknya.

PENGAPLIKASIAN RAGAM HIAS ACEH

Masyarakat Aceh sering menggunakan motif – motif pada gambar – gambar


diatas tersebut sebagai busana formal ataupun non-formal. Sesuai tradisi
masyarakat Aceh, busana Batik Aceh disesuaikan hukum syariat Islam yang
ditetapkan. Pada Batik perempuan biasanya dibuat lengan panjang dan longgar.
Batik – batik tersebut tidak hanya dijadikan busana, tetapi juga untuk benda
lainnya, seperti mukena, slendang, taplak meja, dan lain – lain. Dan saat ini
digunakan untuk berbagai benda – benda seperti Topi, Tas, Dompet, Selimut,
Seprai, Bantal, dan apapun yang dapat dibuat mudah di waktu sekarang dengan
bantuan mesin.

KEUNIKAN RAGAM HIAS ACEH

Keunikan tersendiri dari Batik – batik Aceh tersebut adalah pembuatannya-lah


yang menggunakan Hukum Syariat Islam tersendiri, yaitu salah satunya tidak
memperbolehkan memasukan unsur motif makhluk hidup pada motifnya sendiri
dan penggambarannya yang serata – rata lebih banyak bergambar besar
daripada motif Batik lainnya.
Dengan adanya Batik Aceh, maka perbatikan di Indonesia akan semakin kaya
dan beragam. Cora, perpaduan warna hingga motif yang dihasilkan berbeda –
beda tiap daerah, seolah tidak ingin meninggalkan ciri khas lokal.

PENGEMBANGAN DAN SARAN RAGAM HIAS ACEH

Pasca Aceh terkena musibah Tsunami, Batik Aceh mulai gencar mendapat
pembinaan dari pemerintah terutamanya melalui Dewan Kerajinan Nasional
(Dekranas). Sehingga di beberapa tempat di Aceh, seperti Banda Aceh dan
Lhokseumawe terdapat sentra pembuatan Batik Aceh. Untuk melatih para
pengrajin batik lokal sengaja didatangkan pelatih dari Jawa. Batik Aceh dapat
kita temukan di sentra batik di Desa Meunasah, Kabupaten Aceh Besar.

Peran Pemerintah setempat untuk melestarikan Batik Aceh nampak pada


anjuran kepada pegawai pemerintahan untuk memakai Batik Aceh saat bekerja.

Sarannya adalah semoga lebih dikenal dan terkenalnnya Motif Ragam Hias
Batik Nangro Aceh Darussalam ini dengan keunikannya yang tak kalah dari
Batik – batik yang sekarang sangat lebih terkenal dan dikenal masyarakat
Indonesia sendiri.

Batik Aceh dan Penjelasannya


Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan negara, Hal
inilah yang menjadikan negara kita memiliki berbagai macam kerajinan tangan
yang unik dan juga menarik. Salah satu kerajinan tangan di Indonesia yang
terkenal adalah Batik. Mulai dari sabang sampai merauke bisa kita temukan
berbagai macam batik yang memiliki ciri khas sendiri sendiri tiap daerah.

Untuk batik di daerah aceh, pada jaman dulu ratusan tahun lalu masyarakat
Aceh memakai kain batik, ketika datangnya orang-orang dari pulau Jawa ke
Aceh. Untuk motif batik aceh memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menggunakan
perpaduan unsur alam dan budaya dari masyarakat aceh sendiri. Untuk warna
yang dominan dipakai dalam batik Aceh adalah warna cerah, seperti warna
merah muda, merah, kuning, hijau dan lainnya. Sehingga kain batik akan
terlihat cerah dan juga glamour.

nah berikut ini adalah beberapa corak motif batik Aceh yang kami bagikan.

Dalam Motif batik Aceh mengandung makna yakni menggambarkan


kepribadian masyarakat Aceh. Di dalamnya terdapat makna falsafah kehidupan
yang menjadi kearifan lokal dan pedoman hidup masyarakat Aceh. Motif-motif
Batik Aceh yang terkenal diantaranya adalah motif pintu Aceh, bunga jeumpa,
motif tolak angin, rencong, awan berarak, awan meucanek, gayo, pucok
reubong, dan sebagainya.

1. Motif Batik Aceh Pintu Air


diartikan sebagai melambangkan kepribadian orang Aceh, pada umumnya
rumah adat di Aceh memiliki pintu yang rendah. rakyat Aceh memiliki tabiat
dan adat istiadat tidak mudah terbuka dengan orang asing namun dapat menjadi
sangat baik bahkan bagaikan saudara kandung bila sudah saling mengenal.

2. Batik Aceh motif tolak angin

Maksud dari motif tolak angin ini adalah diartikan bahwa masyarakat Aceh
cenderung mudah menerima perbedaan satu sama lain.

3. Batik Aceh Motif Bungong Jeumpa


Bungong jeumpa atau istilah lain dikenal dengan nama bunga kantil, banyak
ditemukan di daerah aceh karena jumlahnya banyak serta memiliki bentuk yang
indah. Motif bungong jeumpa merupakan motif batik Aceh yang bernuansa
natural dan alam.
4. Batik Aceh Motif Rencong
Rencong adalah merupakan senjata khas dari Aceh, yaitu senjata tradisional
yang dimiliki oleh masyarakat Aceh. Rencong menyerupai belati, namun
berbeda dengan pedang atau pisau, dengan bentuk menyerupai huruf L. saking
terkenalnya senjata ini sampai Aceh juga dikenal dengan istilah tanah Rencong.

Itulah tadi sekilas mengenai Jenis jenis Batik Aceh beserta penjelasannya, pada
umumnya dalam kesehariannya masyarakat Aceh sering menggunakan motif
motif tersebut sebagai busana baik formal maupun informal. Kebanyakan Batik
Aceh diproduksi bukan melalui tangan-tangan trampil membatik orang Aceh
tetapi dari mesin-mesin pencetak batik (bisa cap bisa printing).

Kekayaan motif dan kain Sumatra Utara ternyata masih minim


diberdayakan oleh pengrajin kain di Sumut. Ekspansi kain
songket asal Palembang dan Padang, serta kain batik dari Jawa
belum bisa diimbangi oleh produk-produk sejenis asal Sumut
sendiri.

Edy Gunawan, pengrajin batik tulis dan cap khas Sumut


berupaya mengangkat motif dan desain kain lewat batik yang
kini sudah sangat populer di masyarakat.
“Produk batik itu kan memang dari Jawa, namun untuk motif
bisa dari daerah mana saja. Maka dari itu kita buat batik
motif Medan agar jangan hilang kekayaan motif dan desain
Sumut yang sangat beragam itu,” ujar Edy, saat ditemui di
bengkel batik tulisnya di Medan Tembung, Kamis 17 Feb. 2011.

Pucuk rebung

Ia mengatakan usaha batik ini dirintis sejak 2008 lalu oleh


mertuanya Nur Cahaya Nasution. Beliau dulunya adalah
pensiunan PNS yang kemudian (more…)

Leave a Comment
22/04/2011

Batik Sumut yang mulai diperkenalkan


Filed under: berita batik — finunu @ 2:31
Tags: batik, batik medan, batik Sumut, motif batik
medan, motif batik sumut, motif etnik sumut

Batik khas Sumatera Utara diharapkan bisa menjadi primadona


berbusana bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah
itu, khususnya di lingkungan Pemprov Sumut.
Sebab, batik yang diproduksi Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) Sumut itu sudah menggambarkan motif etnik
dan budaya di 33 kabupaten dan kota daerah itu.
Batik Sumatera Utara

Ketua Dekranasda Sumut, Hj Fatimah Habibi Syamsul Arifin di


sela-sela Peluncuran Batik Etnik Sumut di Aula Martebe Kantor
Gubernur Medan, mengharapkan upaya menjadikan tenunan
khas daerah itu sebagai primadona berbusana PNS bisa pula
mendapat dukungan Ketua Dewan Pembina Dekranasda
Sumut, Syamsul Arifin.

“Dengan dukungan dari berbagai pihak terutama Gubsu,


maka Batik Etnik Sumut yang telah ditetapkan sebagai salah
satu pakaian wajib PNS satu hari dalam seminggu, bisa lebih
disosialisasikan kepada seluruh kalangan masyarakat,” ucap
Fatimah.

Anda mungkin juga menyukai