ANALISIS INSTURMEN
DISUSUN OLEH :
NIS 160101019
KELOMPOK 3
XII ANALIS KIMIA A
SMK NEGERI 1 BONTANG
2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui di
Bontang, 23 September 2018
Mengetahui
Praktikan Guru Pembimbing
1.2 Prinsip
Kromatograf kertas adalah salah satu metode kromatografi yang
menggunakan kertas sebagai fase diam dan pelarut sebagai fase geraknya.
Pada metode ini, sampel ditimbang dan didestruksi menggunakan HCl dan
dilarutkan menggunakan methanol. Setelah larut, sampel dipekatkan diatas
penangas air dan dielusi dengan eluen.
1.3 Tujuan
1.2.1 Mengetahui bagaimana cara melakukan kromatografi kertas.
1.2.2 Mengetahui bagaimana cara melakukan analisis pewarna pada produk
pangan.
1.5 Tujuan
1.5.1 Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui produk pangan apa yang
mengandung pewarna sintetis, dan bagaimana cara menentukan
adanya rhodamin B pada pangan.
1.5.2 Praktikkan
Siswa dapat mengetahui bagaimana cara melakukan
pengecekan rhodamin B pada sampel pangan, dan melakukan
perhitungan untuk menentukan adanya rhodamin B.
BAB II
LANDASAN TEORI
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
1. Beaker Glass 100 mL 1. Rhodamin B
2. Beaker Glass 500 mL 2. Sampel pangan
3. Pipet ukur 10 mL 3. Methanol
4. Batang pengaduk 4. HCl 4N
5. Pipet tetes 5. Eluen
6. Pipet ukur 25 mL - Ethanol
7. Waterbath - Ammonia
8. Hot Plate
9. Corong kaca
10. Lidi atau jarum
11. Labu ukur 250 mL
12. Labu ukur 100 mL
13. Penggaris
14. Neraca analitik
3.2 Prosedur
3.2.1 Pembuatan Larutan HCl 4N
1. Dipipet 16,6 mL HCl pekat ke dalam labu ukur 100 ml yang
telah diberikan sedikit aquades.
2. Diberikan aquades hingga tanda tera.
3. Dihomogenkan.
3.2.2 Pembuatan Eluen
1. Dipipet 225 mL ethanol ke dalam labu ukur 250 mL.
2. Dipipet lagi 25 mL ammonia ke dalam labu ukur yang berisi
ethanol.
3. Dihomogenkan.
4. Dicelupkan lakmus ke dalam larutan.
5. Apabila kertas lakmus berubah menjadi warna biru, maka
larutan siap untuk digunakan.
3.2.3 Pembuatan Baku Standar
1. Ditimbang 5 mg rhodamin B.
2. Ditambahkan 10 mL metanol.
3. Dilarutkan hingga larut sempurna.
3.2.4 Preparasi Sampel
1. Ditimbang sampel 500 mg menggunakan neraca analitik.
2. Ditambahkan 4 tetes HCl 4N dan 15 mL methanol.
3. Diaduk hingga larut sempurna.
4. Dipekatkan dengan penangas sampai benar-benar mengental.
3.2.5 Pengujian
1. Disiapkan kertas saring (plat) dengan panjang sesuai dengan
beaker glass yang akan digunakan.
2. Plat digaris 1,5 – 2 cm dari bagian bawah dan atas.
3. Sampel dan baku standar diambil sedikit dan ditotolkan pada
garis bagian bawah.
4. Dielusi dengan eluen hingga mencapai garis yang ada di atas.
5. Diukur rambatan hingga sampai garis plat atas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Data Penimbangan
Penimbangan Baku Standar 0,0057 gram
Sampel 0,5035 gram
Garis Rambatan
Rhodamin B 2,5 cm
Sampel 4 cm
Jarak tempuh eluen 5 cm
4.4 Pembahasan
Kromatografi kertas adalah salah satu metode kromatografi yang
mengguakan kertas sebagai fase diam dan pelarut sebagai fase geraknya.
Setelah zat pewarna diteteskan di ujung kertas rembesan (elusi), air dari
bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna yang larut dalam air (zat
pewarna makanan) lebih jauh dibandingkan dengan zat pewarna tekstil.
Analisis kualitatif pewarna tekstil pada pangan ini menggunakan
sampel pop ice dengan varian rasa bubble gum yang didapatkan pada toko
sembako di daerah telihan, kota bontang. Sampel dianalisis guna
menentukan apakah sampel tersebut menggunakan pewarna makanan atau
pewarna tekstil (rhodamin B). Metode yang digunakan ialah kromatografi
kertas dimana kertas sebagai fase diam dan eluen sebagai fase gerak.
Langkah awal yang dilakukan ialah pembuatan baku standar
rhodamin b. Rhodamin b yang digunakan adalah rhodamin b berwarna
biru den hur sampel berwarna biru cerah, sehingga warna sampel dan baku
standar harus sama. Hal ini nantinya akan menunjukkan apakah warna biru
pada sampel pangan memilliki garis rambatan yang sama dengan
Rhodamin B atau tidak.
Setelah pembuatan baku standar, dilanjutkan dengan preparasi
sampel. Mula mula sampel ditimbang sebanyak 5 mg, kemudian
ditambahkan HCl 4N, fungsi penambahan ini adalah sebagai pendestruksi
senyawa-senyawa yang terdapat dalam sampel lipstik dan menstabilkan
rhodamine agar tetap dalam bentuk terionisasi menjadi bentuk netral.
Selanjutnya, penambahan metanol bertujuan seagai pelarut, karena zat
pewarna mudah larut dalam alkohol. Dalam analisis pengujiannya, sampel
dan juga baku standar ditotolkan lalu dielusi dengan eluen. Eluen terbuat
dari ethanol dan ammonia dengan perbandingan 9 : 1.
Setelah sampel dan baku standar di elusi menggunakan eluen. Garis
rambatan yang terbentuk adalah tegak lurus. Akan tetapi garis rambatan
yang terbentuk tidak mencapai plat bagian atas serta warna garis yang
terbentuk mula mula terang, namun menjelang mendekati plat bagian atas,
warna sampel dan rhodamin b lama kelamaan memudar dan tidak terlihat.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kalahnya warna biru dengan cahaya,
sehingga warna biru yang terbentuk lama lama memudar. Selain itu, warna
sampel yang semula biru setelah didestruksi dan dipekatkan berubah
warna menjadi hijau sehingga warna rambatan sampel dan baku standar
berbeda. Akan tetapi, hal ini tidak dianjurkan sebagai acuan untuk
menentukan apakah sampel mengandung pewarna tektsil atau tidak.
Sehingga dengan mengitung selisih nilai rf maka dapat ditentukan apakah
sampel terkadung pewarna tekstil atau tidak.
Setelah dilakukan percobaan, dan pengamatan, Panjang garis
rambatan yang terbentuk pada sampel adalah 4 cm dan standar 2,5 cm
dengan jarak tempuh 5 cm. Setelah dilakukan perhitungan, nilai rf yang
pada sampel adalah 0,8 dan pada standar adalah 0,5 dengan selisih 0,3. Hal
ini menunjukan bahwa sampel negatif terhadap penggunaan pewarna
tektsil rhodamin b dikarenakan apabila selisih rf lebih dari 0,2 maka
dinyatakan negatif.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini, dilakukan analisis kualitatif pewarna tekstil pada
sampel pangan metode kromatografi kertas. Sampel yang digunakan adalah
pop ice dengan varian rasa bubble gum. Setelah dilakukan percobaan dan
perhitungan, sampel pangan tersebut dinyatakan negatif dari penggunaan
pewarna tektsil rhodamin B.
5.2 Saran
5.2.1 Masyarakat
Lebih berhati-hati dan memilah dalam menggunakan produk
pangan yang menggunakan pewarna makanan, karena belum tentu
apakah produk itu benar-benar aman atau tidak.
5.2.2 Praktikan
Gunakan APD dalam melaksnakan praktikum dan pakailah
masker pada saat memipet atau mengambil pereaksi pekat.
Penimbangan sampel
Penimbangan Rhodamin B
Penambahan Pereaksi
Pelarutan sampel
Elusi