Anda di halaman 1dari 16

RINGKASAN BUKU II

BAB I

AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA

1. AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Secara umum kedua jenis dari akuntansi tersebut di atas mempunyai sifat
yang sama yaitu akuntansi terutama bersangkutan dengan informasi keuangan
dan fungsi utamanya adalah menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan.

Perbedaan utama antara akuntansi keuangan dan akuntansi manjemen terletak


pada sifat-sifat pemakai informasinya dan tujuan mereka, lingkup dan fokus
informasi serta kriteria unutk menilai kualitas informasi yang dihasilkan oleh
kedua jenis akuntansi tersebut.

2. AKUNTANSI BIAYA MERUPAKAN BAGIAN DARI AKUNTANSI


KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan


penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara
tertentu serta penafsiran terhadapnya. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan, dalam hal ini proses
akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi biaya.

Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu penentuan harga pokok
produk, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus.

3. BIAYA

Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan


oleh akuntan biaya. Biaya dalam pengertian luas merupakan pengorbanan

1
sumber ekonomis, diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
secara potensial akan terjadi, dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan
ekonomis untuk memperoleh aktiva.

4. PENGGOLONGAN BIAYA

a. Penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan

Fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan terdiri atas fungsi produk, fungsi


pemasaran dan fungsi administrasi dan umum.

b. Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai

Atas dasar hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, digolongkan


menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung.

c. Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan perubahan volume


kegiatan

Atas dasar hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya


digolongkan menjadi biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable
cost), dan biaya semi variabel (semi variable cost).

d. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

Biaya digolongkan atas dasar jangka waktu manfaatnya, yaitu pengeluaran


modal (capital expenditur), dan pengeluaran penghasilan (revenus
expenditure).

2
BAB II

METODE HARGA POKOK PESANAN

1. PENGERTIAN SISTEM HARGA POKOK PESANAN

Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan biaya produk


untuk menentukan harga pokok produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang
berbeda dengan dengan ciri-ciri produk lainnya, sehingga harga pokoknya
harus ditentukan secara tersendiri.

2. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus
kegiatan usaha perusahaan tersebut. Siklus perusahaan manufaktur di mulai
dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan
penyerahan produk jadi ke gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan
manufaktur bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok persatuan
produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang.

3. PENGGOLONGAN BIAYA DALAM METODE HARGA POKOK


PESANAN

Biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Biaya ini langsung diperhitungkan sebagai harga pokok
produksi.

Biaya produksi tidak langsung adalah biaya produksi selain bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode harga pokok pesanan, biaya
produksi tidak langsung yang dibebankan kepada produk ditetapkan
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

3
4. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PESANAN

Metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan dalam perusahaan yang


produksinya berdasarkan pesanan adalah ;

- Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk


sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu
dihitung harga pokok secara individual

- Biaya produksi digolongkan menjadi dua golongan, yaitu biaya


produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

- Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi


berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.

- Harga pokok per unit dihitung pada saat pesanan selesai di produksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk
pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.

5. PROSES AKUNTANSI BIAYA DALAM METODE HARGA POKOK


PESANAN

Sesuai dengan objek atau sasaran akuntansi biaya, maka kegiatan atau proses
akuntansi biaya meliputi;

- Mencatat dan menggolongkan transaksi pembelian dan penyimpanan


bahan baku

- Mencatat dan menggolongkan transaksi terjadinya biaya produksi

- Mencatat dan menggolongkan transaksi pemindahan produk jadi dari


pabrik ke gudang produk jadi dan menyajikan laporan biaya produksi.

4
BAB III

BIAYA OVERHEAD PABRIK

1. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain dari bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik terdiri atas biaya bahan
penolong, upah tak langsung, dan semua biaya produksi yang tidak
dibebankan kepada suatu unit pekerjaan atau hasil produksi tertentu.

Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya


overhead pabrik digolongkan menjadi biaya overhead pabrik tetap, biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik semi variabel.

Ditinjau dari hubungannya dengan departemen yang ada dalam pabrik, biaya
overhead pabrik digolongkan menjadi biaya overhead pabrik langsung dan
biaya overhead pabrik tak langsung departemen.

2. LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD


PABRIK

Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik, dilakukan sebagai


berikut;

a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk

c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik

3. PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA


DAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK

5
a. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk pengumpulan biaya
overhead pabrik

Setelah tarif overhead pabrik dihitung sebesar Rp. 100,- per jam mesin,
maka produk yang diproduksi sesungguhnya dibebani dengan biaya
overhead pabrik dengan menggunakan tarif tersebut. Jika dalam contoh
PT Ardian menerima pesanan 100 macam serta menghabiskan waktu
pengerjaan sebanyak 70.000 jam mesin dalam tahun 2017, maka biaya
overhead pabrik yang dibebankan kepada produk adalah sebesar
Rp7.000.000,-(Rp 100 x 70.000 jam mesin) dan dicatat dengan jurnal
sebagai berikut;

BDP-biaya overhead pabrik Rp7.000.000

Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp7.000.000

b. Analisa selisih biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik kurang dibebankan sebesar Rp250.000,- dapat


dipecah menjadi selisih anggaran dan selisih kapasitas.

Selisih anggaran (budget variance)

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya Rp7.250.000

Biaya overhead pabrik yang dianggarkan, pada kapasitas normal;

Biaya overhead tetap Rp3.000.000

Biaya overhead variabel 70.000x60 Rp4.200.000

Rp7.200.000

Selisih anggaran (R) Rp 50.000

6
BAB IV

BAHAN BAKU

1. PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU

Prosedur yang rutin dalam pembelian bahan baku yaitu;

a. Prosedur permintaan pembelian bahan baku

Bagian produksi yang membutuhkan bahan baku meminta bahan baku


yang dibutuhkan ke bagian gudang.

b. Prosedur order pembelian

Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan


pembelian dari bagian gudang, setelah disetujui siapa pemasok dari bahan
tersebut, bagian pembelian membuat surat order pembelian 6 lembar.

c. Prosedur penerimaan bahan baku

Bagian penerimaan yang bertugas menerima barang, mencocokkan


barang, kualitas, serta jenis bahan baku dari leveransir.

2. PROSEDUR PERMINTAAN DA PENGELUARAN BAHAN BAKU

Prosedur pengeluaran bahan baku, secara garis besar adalah;

a. Bagian produksi membuat bukti permintaan barang sebanyak 3 lembar,


dan harus disahkan oleh yang berwenang.

b. Bagian gudang menyiapkan barang sesuai dengan yang diminta dalam


bukti permintaan barang, untuk diserahkan kepada bagian produksi.

3. HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DI BELI

7
Menurut prinsip akuntansi yang lazim semua biaya yang terjadi untuk
memperoleh bahan baku dan untuk mendapatkannya dalam keadaan siap
dipakai, merupakan elemen harga pokok bahan baku yang dibeli. Oleh karena
itu, harga pokok bahan baku yang dibeli, bukan saja yang tercantum dalam
faktur pembelian, akan tetapi meliputi harga faktur, biaya angkut, dan biaya-
biaya lain yang berhubungan, seperti biaya pemesanan, biaya penerimaan,
biaya penggudangan, dan biaya asuransi.

4. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI


DALAM PRODUKSI

Karena dalam satu periode akuntansi sering terjadi fluktuasi harga, maka
harga beli bahan baku berbeda antara satu dengan yang lainnya. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan berbagai metode penentuan harga
pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi di antaranya;

a. Metode identifikasi khusus

b. Metode masuk pertama keluar pertama

c. Metode masuk terakhir keluar pertama

d. Metode biaya standar

e. Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan.

8
BAB V

BIAYA TENAGA KERJA

1. PENGERTIAN BIAYA TENAGA KERJA DAN CARA


PENGGOLONGANNYA

Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dipakai dalam kegiatan
usaha perusahaan. Biaya tenaga kerja adalah jasa (sumber daya manusia) yang
dinilai dengan satuan uang, yang dikorbankan dalam usaha memperoleh
penghasilan.

Dalam perusahaan manufaktur, tenaga kerja digolongkan menjadi :

- Menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan, tenaga kerja


digolongkan menjadi tenaga kerja bagian produksi (pabrik), tenaga
kerja bagian pemasaran, dan tenaga kerja bagian administrasi dan
umum.

- Menurut kegiatan departemen dalam perusahaan, tenaga kerja


digolongkan menjadi tenaga kerja departemen kasir, departemen
penghalusan, departemen assembling, dan tenaga kerja departemen
penyelesaian.

- Menurut jenis pekerjaan, tenaga kerja digolongkan sesuai dengan sifat


pekerjaannya.

- Menurut hubungannya dengan produk, tenaga kerja digolongkan


menjadi tenaga kerja langsung, dan tenaga kerja tak langsung.

9
BAB VI

METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR

1. PENGERTIAN METODE HARGA POKOK PROSES

Metode harga pokok proses adalah metode penentuan harga pokok produk
dengan cara mengumpulkan biaya produksi yang terjadi dalam suatu produk,
dan membagi sama rata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan.

2. CIRI KHAS (KARAKTERISTIK) PROSES PRODUKSI

Proses produksi perusahaan yang memproduksi barang secara massal,


mempunyai ciri khas sebagai berikut;

a. Proses produksi dilakukan terus menerus

b. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

c. Produk ditujukan untuk mengisi persediaan (bukan karena pesanan)

3. KLASIFIKASI BIAYA DALAM METODE HARGA POKO PROSES

Biaya produksi dalam metode harga pokok proses dikelompokkan menjadi;

a. Biaya bahan

b. Biaya tenaga kerja

c. Biaya produksi tak langsung lainnya (biaya overhead pabrik)

4. METODE HARGA POKOK PROSES TANPA MEMPERHITUNGKAN


PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL

10
Harga pokok persatuan produk dalam metode harga pokok proses dihitung
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang terjadi selama periode,
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan pada periode itu.

Jika produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, perhitungan
biaya produksi per unit produk yang dihasilkan oleh departemen produksi.

5. PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES


TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN

Dalam proses produksi suatu produk mungkin sekali terjadi adanya unit yang
hilang. Hilangnya unit yang diproses dapat diakibatkan oleh adanya
penguapan, pengkristalan atau penyusutan. Unit yang hilang pada proses
produksi tersebut dalam data produksi laporan biaya produksi harus
disertakan untuk memperjelas laporan dan tanggung jawab.

6. UNIT HILANG

Bila hilang dianggap terjadi pada awal proses maka dalam lapora biaya
produksi unit yang hilang berarti;

a. Belum menikmati biaya produksi, sehingga unit yang hilang tidak


dibebani biaya pokok

b. Tidak diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalen

c. Unit yang hilang di departemen setelah departemen pertama, maka harus


ada penyesuai biaya per unit pada departemen setelah departemen
pertama.

11
BAB VII

METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

1. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL

Jika di awal periode terdapat barang dalam proses awal, ada dua metode untuk
menentukan harga pokok produk selesai, yaitu;

a. Metode harga pokok rata-rata (average costing method)

b. Metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out costing method)

2. METODE RATA-RATA

Dalam metode ini pokok-pokok yang harus diketahui untuk pembuatan


laporan biaya produksi adalah;

a. Tingkat penyelesaian barang dalam proses awal tidak perlu diperhatikan

b. Informasi perinciaan biaya yang telah diserap oleh barang dalam proses
awal harus di peroleh

c. Masing-masing jenis biaya pada barang dalam proses awal akan atau
harus ditambahkan pada jenis biaya yang sama yang terjadi pada periode
penyelesaian.

3. METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA

Yang menjadi dasar perhitungan harga pokok produk dengan metode MPKP
adalah; Produk selesai yang pertama keluar adalah produk yang pertama kali
masuk proses produksi, dan biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode,
lebih dahulu digunakan untuk menyelesaikan produk dalam proses awal yang
belum selesai pada periode yang lalu.

12
BAB VIII

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK


SAMPINGAN

1. PRODUK BERSAMA (JOINT PRODUCT)

Yaitu beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian proses produksi
secara serempak dengan menggunakan biaya yang sama, yang tidak dapat
dilacak atau dibedakan/dipisahkan pada setiap produk dan mempunyai nilai
jual atau kuantitas produk relatif sama. Karakteristik produk bersama yaitu:

- Produk bersama mempunyai hubungan phisik yang sangat erat satu


sama lain dalam proses produksinya.

- Tidak ada satu produk pun dari produk bersama secara signifikan
nilainya lebih tinggi dari produk yang lain.

- Dalam proses produk bersama dikenal istilah “titik pisah” yakni saat
terpisahnya (split-off) masing-masing jenis produk yang dihasilkan dari
biaya yang sama yang telah dinikmati produk secara bersama.

- Setelah titik pisah produk berdiri sendiri-sendiri yang mungkin


langsung dijual atau mungkin pula harus di proses lebih lanjut untuk
mendapat produk yang lebih menguntungkan.

Ada beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama :

- Metode nilai jual relatif

- Metode satuan fisik

- Metode rata-rata biaya per unit

- Metode rata-rata tertimbang

13
2. PRODUK SAMPINGAN

Merupakan produk yang dihasilkan dalam proses joint product namun produk
tersebut relatif harganya lebih rendah dibandingkan produk yang lain. Suatu
proses produksi bersama mungkin menghasilkan produk utama dan produk
sampingan. Produk sampingan yang dihasilkan mungkin dapat langsung
dijual tanpa proses lebih lanjut, atau baru dapat dijual setelah diproses lagi.

3. AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

Akuntansi produk sampingan pada dasarnya digolongkan menjadi dua yaitu;

- Metode tanpa harga pokok. Metode ini tidak mengalokasikan biaya


bersama kepada produk sampingan. Oleh karena itu, yang menjadi
masalah dalam metode ini adalah perlakuan terhadap penjualan produk
sampingan.

- Metode harga pokok. Metode ini mengalokasikan biaya bersama


kepada produk sampingan. Metode yang paling sering digunakan dari
metode harga pokok adalah metode nilai pasar atau metode biaya
terbaik.

14
BAB IX

SISTEM HARGA POKOK TAKSIRAN

1. PENGERTIAN HARGA POKOK TAKSIRAN

Harga pokok taksiran adalah harga pokok yang ditentukan di muka sebelum
proses produksi dilaksanakan untuk mengolah produk dengan jelas
menentukan besarnya taksiran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik yang diperlukan untuk mengolah produk tersebut di waktu
yang akan datang.

2. TUJUAN PENGGUNAAN HARGA POKOK TAKSIRAN

Tujuan utama dari penggunaan sistem harga pokok taksiran adalah;

a. Persiapan sebelum mempergunakan sistem harga pokok standar

b. Menghemat biaya, jika dibandingkan dengan menggunakan sistem harga


pokok standar

c. Untuk pengendalian biaya

3. PENENTUAN BESARNYA HARGA POKOK TAKSIRAN

a. Taksiran biaya bahan baku

Meliputi taksiran kuantitas setiap jenis bahan baku yang diperlukan untuk
mengolah setiap satuan produk tertentu dan taksiran harga setiap jenis
bahan baku yang diperlukan.

b. Taksiran biaya tenaga kerja langsung

Besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dipengaruhi oleh sistem


pengupahan yang berlaku di perusahaan.

15
c. Taksiran biaya overhead pabrik

Dalam menentukan taksiran biaya overhead pabrik dimulai dengan


menaksir besarnya tiap elemen biaya overhead pabrik dalam periode
tertentu yang dikelompokkan.

4. PROSEDUR AKUNTANSI SISTEM HARGA POKOK TAKSIRAN

a. Perkiraan barang dalam proses untuk bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik didebit dengan biaya yang sesungguhnya, dan
dikredit atas produk yang selesai atau produk dalam proses pada akhir
periode sebesar harga pokok taksiran

b. Perkiraan produk jadi didebit sebesar harga pokok taksiran atas produk
jadi, dan dikredit sebesar harga pokok taksiran produk yang terjual

c. Perkiraan harga pokok penjualan didebit sebesar taksiran atas produk jadi
yang dijual

d. Selisih dari biaya taksiran, pada akhir periode nampak dalam perkiraan
barang dalam proses dan dipindahkan ke perkiraan selisih

e. Jumlah selisih tersebut kemudian dipindahkan ke perkiraan harga pokok


penjualan, persediaan produk jadi dan perkiraan persediaan barang dalam
proses.

16

Anda mungkin juga menyukai