Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 – Feb.

2016
 
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK
MEMENUHI TARGET PRODUKSI 780.000 TON/BULAN DI
PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Rifani Faisal, Kresno, Dwi Poetranto W.A.

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

Abstrak
PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industry semen, dan merupakan
perusahaan semen terlama di Indonesia. Lokasi penambangan batugamping terletak di Bukit Karang Putih,
Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Tujuan penelitian yaitu mengkaji kemampuan produksi dari alat muat dan alat angkut yang digunakan pada
penambangan batugamping di kuari bukit karang putih, mengkaji factor-faktor serta hambatan yang
mempengaruhi penyebab tidak tercapainya produksi pada penambangan batugamping di kuari bukit karang
putih, melakukan upaya peningkatan produksi dengan memperbaiki waktu kerja efektif dari alat mekanis.
Permasalahan yang terjadi adalah kurang tercapainya sasaran produksi yang telah di rencanakan. Hal tersebut di
karenakan berkurangnya waktu kerja efektif yang disebabkan adanya hambatan-hambatan yang dapat
mengurangi waktu kerja yang sudah disediakan. Sehingga produktivitas dari peralatan mekanis tidak dapat
memenuhi sasaran produksi yang diinginkan perusahaan.
Kemampuan produksi alat mekanis meningkat setelah dilakukan peningkatan waktu kerja efektif, penambahan
jumlah pengisian material ke bak truck dan penambahan alat angkut. Sehingga kemampuan produksi meningkat
dari 680.638,68 ton/bulan menjadi 907.195,41 ton/bulan dan target produksi sebesar 780.000 ton/bulan.
Kata Kunci : Produktivitas, Waktu Kerja Efektif

1. PENDAHULUAN digunakan pada penambangan batugamping di


kuari bukit karang putih, mengetahui faktor-faktor
PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan
serta hambatan yang mempengaruhi penyebab tidak
yang bergerak dalam industri semen, dan merupakan
tercapainya produksi pada penambangan
perusahaan semen terlama di Indonesia yang
batugamping di kuari bukit karang putih, dan
didirikan tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV.
melakukan upaya peningkatan produksi dengan
Nederlandsch Indische Portland Cement
memperbaiki waktu kerja efektif dari alat mekanis. Di
Maatschappij ( NV. NIPCM ). PT. Semen Padang
samping itu, penelitian ini Penelitian hanya di
terletak di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk
lakukan di site bukit karang putih pada front 1 dan 4.
Kilangan, Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Alat gali muat yang di teliti adalah Excavator
Penambangan batugamping terletak di Kuari Bukit
Backhoe Komatsu PC 1800 dengan 2 alat angkut
Karang Putih yang dilakukan dengan cara tambang
Dump Truck Caterpillar 777D dan Excavator
terbuka dengan sistem Side Hill Quarry. Sistem ini
Backhoe Hitachi EX 2500 dengan 3 alat angkut
adalah suatu sistem penambangan terbuka yang
Komatsu HD 785. Penelitian hanya mencakup pada
diterapkan untuk menambang endapan mineral
kebutuhan produksi alat gali muat dan alat angkut
industri yang terletak di lereng bukit atau berbentuk
berdasarkan kondisi actual dalam upaya pemenuhan
bukit.
target produksi batugamping.
Sejalan dengan meningkatnya pembangunan, maka
PT Semen Padang berlokasi di Kelurahan Indarung,
kebutuhan semen juga mengalami peningkatan,
Kecamatan Lubuk Kilangan, Kotamadya Padang,
sehingga penggunaan batugamping sebagai bahan
Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis terletak
utama proses pembuatan semen juga meningkat.
pada 100 o 27’ 20” BT - 100 o 32’ 12” BT dan 00 o 57’
Untuk itu sangat diperlukan adanya kajian teknik
47” LS - 01 o 00’ 48” LS. Dengan jarak sekitar 15 km
terhadap kebutuhan alat muat dan alat angkut demi
sebelah timur kota padang dan 45 km sebelah barat
tercapainya sasaran produksi yaitu sebesar 780.000
kota solok.
ton/bulan.
Sedangkan lokasi penambangan berjarak 2 km dari
Peneltian ini memiliki tujuan mengetahui kemampuan
Pabrik Semen Padang ke arah selatan yang
produksi dari alat muat dan alat angkut yang
dihubungkan dengan jalan yang terbuat dari beton.
46  
 
Kajian Teknis Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut … Rifani Faisal

 
Bukit Karang Putih ini secara geografis terletak pada Persiapan pulang 30 30
100 22’ 05” BT – 100 31’ 20” BT dan 00 50’ 00” LS Jumlah (menit) 400 360
– 00 55’ 40” LS. Dimana membujur dari arah utara ke Hambatan yang dapat
selatan dengan puncak tertinggi 554 m dan puncak dihindari (Whd)
terendah 400 m di atas permukaan laut Keperluan Operator 10 10
2. HASIL PENELITIAN Waktu istirahat lebih awal 16 17
Terlambat kerja setelah
Waktu Edar 16 17
istirahat
Dari pengukuran dan pengamatan dilapangan pada
Berhenti sebelum akhir
lampiran C dan lampiran D didapat waktu edar untuk kerja
22 26
alat gali muat excavator backhoe Hitachi EX2500 Jumlah (menit) 64 70
adalah 0,61 menit dan waktu edar alat angkut yang
melayani nya adalah 14,15 menit, waktu edar alat gali
muat excavator backhoe Komatsu PC 1800 adalah Tabel 2. Efisiensi Kerja Alat Muat dan Alat Angkut
0,53 menit, dan waktu edar alat angkut yang melayani Efisiensi
nya adalah 12,6 menit. Kerja
No Jenis Alat Lokasi
Waktu Kerja Efektif (%)
Waktu kerja efektif adalah waktu yang benar-benar Backhoe Hitachi
digunakan untuk operator bersama alat yang 1 EX2500 Front 1 66.11%
digunakan untuk operasi produksi. Waktu kerja
Dump Truck
efektif berpengaruh terhadap efisiensi kerja. Waktu
2 Caterpillar 777-D Front 4 63.10%
kerja yang tersedia 1260 menit waktu kerja efektif
Backhoe Komatsu
untuk 3 shift kerja perhari.
3 PC1800 Front 4 65.55%
Tabel 1. Hambatan-Hambatan Kerja DumpTtruck
4 Komatsu HD 785 Front 1 65.87%
JENIS ALAT MUAT EX2500 PC1800
WAKTU YANG TERSEDIA Kondisi Jalan Angkut
1260 1260
(MENIT) Kondisi jalan angkut yang baik akan memperkecil
Hambatan yang tidak dapat waktu edar alat angkut. Jalan angkut yang ada
dihindari (Wtd) merupakan jalan yang yang bermaterial keras.
Persiapan Oprasional 40 40 Berdasarkan data peta jalan angkut dari perusahaan
Pemeriksaan dan pemanasan alat 10 10 pada lampiran P, segment jalan angkut dapat dilihat
Peledakan 110 110 pada dibawah ini:
Kerusakan dan perbaikan alat 165 165 Tabel 3. Segment  Jalan  Angkut
Perjalanan ke kauri 15 15
PJG LBR KEMIRINGAN
Persiapan pulang 30 30 SEG
(m) (m) (%)
Jumlah (menit) 370 370
A 128 27 0,2
Hambatan yang dapat
dihindari (Whd) B 73 28 0,2
16 20 C 83 27 0,1
Waktu istirahat lebih awal
16 18 D 127 29 0,2
Terlambat kerja setelah istirahat
E 132 30 0,2
Berhenti sebelum akhir kerja 25 26
Jumlah (menit) F 112 31 0,1
57 64
H 117 28 7,10
I 274 25 7,56
JENIS ALAT ANGKUT 777-D HD785-5
J 249 29 6,70
WAKTU YANG
1260 1260 K 297 25 12,80
TERSEDIA (MENIT)
Hambatan yang tidak L 79 23 12,82
dapat dihindari (Wtd) M 170 26 12,80
Persiapan Oprasional 40 40
Pemeriksaan dan
15 15 Kemampuan Produksi Alat Muat Dan Alat
pemanasan alat
Angkut
Peledakan 110 110
Kemampuan produksi nyata alat muat dan alat angkut
Kerusakan dan perbaikan
190 150 adalah besarnya produksi yang dapat dicapai dalam
alat
kenyataan kerja alat muat dan alat angkut,
Perjalanan ke kauri 15 15
berdasarkan kondisi yang dapat dicapai saat ini.

47  
 
Kajian Teknis Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut … Rifani Faisal

 
PC1800 dengan dump truck yang beroperasi adalah
sebessar 0,42.
Tabel 4. Produksi Alat Muat
3. PEMBAHASAN
Tempat Produksi Usaha untuk meningkatkan produksi Baugampng
Alat muat
kerja ton/hari adalah dengan melakukan kajian teknis terhadap
kemampuan produksi alat gali-muat dan alat angkut
Hitachi
Front 1 28.219,38 yang ada saat ini. Hal tersebut dapat dilakukan
EX2500
dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
Komatsu keadaan lapangan dan faktor yang mempengaruhi
Front 4 21.140.69
PC1800 kemampuan produksi alat. Untuk meningkatkan
Jumlah 49.360.07 ton/hari = 1.332,721,18 kemampuan produksi alat gali-muat dan alat angkut
ton/bulan dilakukan dengan cara :
a. Meningkatkan waktu kerja efektif dan
Dari table sebelumnya maka di proleh data produksi melakukan penekanan terhadap waktu
alat sebagai berikut: hambatan yang dapat dihindari sehingga
Produksi total alat muat diperoleh peningkatan efisiensi kerja dari alat
= 28.219,38 ton/hari + 21.140,69 ton/hari gali-muat dan alat angkut.
= 49.360,07 ton/hari x 27 hari/bulan b. Mengupayakan sistem kerja alat yang lebih
= 1.332.721,18 ton/bulan baik yaitu dengan menserasikan kombinasi
kerja dari alat yang digunakan.
Tabel 5. Produksi Alat Angkut
Geometri Jalan Angkut
Tempat Produksi Kondisi jalan angkut sangat berpengaruh dalam
Alat angkut
kerja ton/hari menunjang aktifitas produksi, terutama
Caterpillar mempengaruhi waktu edar dari alat angkut, Dari
Front 4 10.663,59 pengukuran di lapangan lebar jalan angkut 28 meter
777-D
Komatsu pada keadaan lurus dan 38 meter pada kondisi
Front 1 14.545,25 tikungan. Berdasarkan perhitungan lebar jalan angkut
HD785-5
minimum pada jalan lurus adalah 25 meter dan lebar
Jumlah 25.208,84 ton/hari = 680.638,68
jalan angkut minimum pada tikungan adalah 38 meter
ton/bulan
(lampiran E), Kondisi jalan angkut yang ada sudah
sesuai dengan tipe dan dimensi alat angkut yang di
Dari table diatas maka di proleh data produksi alat
gunakan dan memenuhi syarat untuk lebar jalan
sebagai berikut:
angkut minimum.
Produksi total alat angkut .
= 10.663,59 ton/hari + 14.545,25 ton/hari Perbandingan Produksi Aktual dan Target
= 25.208,84 ton/hari x 27 hari/bulan Produksi
= 680.638,68 ton/bulan Sasaran produksi yang direncanakan oleh perusahaan
pada bulan Oktober 2013 sebesar 780.000ton/bulan.
Untuk sasaran target pencapaian produksi sebesar
Berdasarkan hasil perhitungan, produksi batugampng
780.000 ton/ bulan, untuk produksi alat muat sudah
saat ini hanya 680.638 ton/bulan, sehingga terjadi
dapat memenuhi sebesar 1.332.721,18 ton/bulan,
kekurangan sebesar 99.362 ton/bulan. Kekurangan
sedangkan untuk produksi alat angkut hanya sebesar
tersebut disebabkan efisiensi kerja yang kurang
680.638,68 ton/bulan sehingga target belum tercapai.
optimal, kesediaan dan keserasian kerja alat yang
Swell Factor belum baik. Sehingga perlu dilakukan perbaikan-
Berdasarkan data dari perusahaan faktor perbaikan agar target produksi dapat tercapai.
pengembangan yang digunakan sebesar 0,64%.
Upaya Peningkatan Waktu Kerja Efektif
Faktor Isian Mangkuk Agar produksi alat muat dan alat angkut yang ada saat
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap ini dapat bekerja lebih optimal maka dapat dilakukan
volume nyata bucket, maka besarnya faktor pengisian upaya peningkatan waktu kerja efektif dengan cara
bucket untuk alat gali muat excavator backhoe melakukan pengurangan terhadap waktu-waktu
komatsu pc 1800 adalah 79,80%, dan untuk alat hambatan. Kenaikan waktu kerja efektif alat terjadi
excavator backhoe Hitachi EX 2500 adalah 81.04 %. karena adanya penekanan waktu hambatan yang
Faktor Keserasian Alat dapat di hindari pada masing-masing alat mekanis
Angka keserasian kerja (MF) untuk rangkaian kerja baik alat gali muat dan alat angkut saat kegiatan
antara Excavator backhoe Hitachi EX2500 dengan penambangan berlangsung.
dump truck yang beroperasi adalah 0,51. Dan untuk
rangkaian kerja Antara Excavator Backhoe Komatsu
48  
 
Kajian Teknis Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut … Rifani Faisal

Tabel 6. Hambatan Setelah di Kurangi Tabel 7. Peningkatan Waktu Kerja Efektif dan
efisiensi kerja
Hambatan Efisiensi Efisiensi
Hambatan yang terjadi setelah di Kerja Kerja
N
tingkatkan Jenis Alat Lok
o Sebelum Setelah
JENIS Hitachi Kom Hit Kom perbaikan perbaikan
ALAT EX PC EX PC Beckhoe
MUAT 2500 1800 2500 1800 Front
1 Hitachi 66.11% 68.25%
WAKTU 1
EX2500
YANG
1260 1260 1260 1260 Dump
TERSEDIA
Truck Front
(MENIT) 2 63.10% 65.74%
Caterpillar 4
Hambatan
777-D
yang tidak
dapat Beckhoe
Front
dihindari 3 Hitachi 65.55% 67.93%
4
(Wtd) PC1800
Persiapan Dump
40 40 40 40 Truck Front
Oprasional 4 65.87% 68.65%
Pemeriksaan Komatsu 1
dan HD785-5
10 10 10 10
pemanasan
alat Produski Setelah Ditingkatkan
Peledakan 110 110 110 110 Kemampuan produksi alat mekanis meningkat setelah
Kerusakan dilakukan peningkatan waktu kerja efektif dan
dan penambahan jumlah alat angkut. Produksi alat muat
165 165 165 165 Hitachi EX 2500 menjadi 29.132,85 ton/hari dan
perbaikan
alat produksi 4 alat angkut yang bekerja pada alat muat
Perjalanan tersebut menjadi 20.212,23 ton/hari. Sedangkan
15 15 15 15 produksi alat muat Komatsu PC 1800 menjadi
ke kuari
Persiapan 21.979,65 ton/hari dan poduksi 3 alat angkut yang
30 30 30 30 bekerja pada alat muat tersebut sebesar 13.387,60
pulang
ton/hari, sehingga total produksi adalah 907.195,41
Jumlah
370 370 370 370 ton/bulan. Dan target produksi tercapai.
(menit)
Hambatan yg
Tabel 8. Produksi alat muat dan alat angkut
dpt dihindari
(Whd) Produksi Sebelum Setelah
Waktu ton/bulan Perbaikan Perbaikan
istirahat 16 20 10 10 Alat Muat 1.332.721.18 1.380.037,5
lebih awal ton/bulan ton/bulan
Terlambat Alat Angkut 680.638,68 907.195,41
kerja setelah 16 18 10 12 ton/bulan ton/bulan
istirahat
Berhenti
sebelum 25 26 10 12
akhir kerja
Jumlah
57 64 30 34
(menit)

49  
 
Kajian Teknis Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut … Rifani Faisal

4. KESIMPULAN DAN SARAN Saran


Dari hasil perhitungan dan pengamatan dilapangan
Kesimpulan
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
Berdasarkan uraian dan perhitungan dari bab
a. Meningkatkan disiplin operator agar waktu
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
efektif dan effisiensi penggunaan alat muat
berikut : dan alat angkut meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan , analisa dan b. Perawatan secara berkala bagi alat muat dan
pembahasan terhadap kegiatan penambangan alat angkut.
batugamping di Kuari Bukit Karang Putih di PT. c. Perawatan jalan yang sudah ada perlu di
Semen Padang Area I, maka dapat ditarik kesimpulan lakukan secara rutin agar alat angkut dapat
sebagai berikut: bekerja secara maksimal dan menambah
a. Berdasarkan penelitian kemampuan produksi umur alat itu sendiri.
alat muat yaitu 1.332.721.18 ton/bulan dan
kemampuan produksi alat angkut 680.638,68
5. DAFTAR PUSTAKA
ton/bulan. Sasaran produksi dari perusahaan
yaitu 780.000 ton/bulan Awang Suwandhi. 2014. Perencanaan Jalan
b. factor penyebab tidak tercapainya produksi Tambang. Diktat Perencanaan Tambang
pada penambangan batugamping di kuari Terbuka, UNISBA. Bandung.
bukit karang putih disebabkan oleh EP. Pfleider, (1972), “Surface Mining”, 1st Edition.
hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan USA :. The American Institute of Mining,
baik yang dapat di hindari dan yang tidak Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc.,
dapat dihindari. New York.
c. Upaya meningkatkan produksi alat angkut Hartman H. 1987. Introductory Mining Enginering.
dilakukan dengan cara melakukan The University of Alabama. Tuscaloska
pengurangan terhadap hambatan-hambatan Alabama.Hustrulid, W. And Kuchta M.
waktu kerja yang dapat dihindari dengan 1998. Open Pit Mine Planning & Design
cara menekan hambatan yang dapat Volume 1. A Balkema.
dihindari berdasarkan data minimum. Hal ini Hustrulid, W., M. Kutcha (1995), Open Pit Mine
akan dapat meningkatkan waktu kerja efektif Planning and design, Volume 1 Fundamental,
sehingga efisiensi kerja dari alat muat dan A.A. Balkema/Roterdam/Brookfield.
angkut yang digunakan juga meningkat. Partanto Prodjosumarto, (1983), “Pemindahan Tanah
Untuk backhoe Hitachi EX2500 EH5 Mekanis”. Bandung : Departemen Tambang,
meningkat dari 66.11% menjadi 68.25%; ITB.
backhoe Komatsu PC1800 dari 65.55% R.L ,Peurifoy, (1998), “Construction Planning
menjadi 67.93%; dump truck 777-D dari Equipment and Methods”, 7th
63.10% menjadi 65.74%; dump truck Edition. USA : Mc-Graw Hill.
HD785-5 dari 65.87% menjadi 68.65%. Silvia Sukirman,(1999), “Dasar-dasar
Dengan peningkatan waktu kerja efektif Perencanaan Geometri Jalan”,
maka produksi dari alat muat dan angkut Cetakan III. Bandung : Nova.
juga meningkat. Setelah dilakukan upaya- Walter W. Kaufman and James C. Ault, (1977),
upaya seperti peningkatan waktu kerja “Design of Surface Mine Haulage Roads – A
efektif dan penambahan jumlah pengisian, Manual”. USA : United States Department of
maka produksi alat muat menjadi The Interior, Bureau of Mines.
1.380.037,5 ton/bulan dan produksi alat Yanto Indonesianto, (2005), “Pemindahan Tanah
angkut menjadi 907.195,41 ton/bulan. Mekanis”. Yogyakarta : Jurusan Teknik
Sehingga sasaran produksi sebesar 780.000 Pertambangan – FTM, UPN “Veteran”
ton/bulan dapat terpnuhi Yogyakarta.
d. Dari perbaikan yang dilakukan nilai Waterman, S., 2011, “Perencanaan Tambang”,
keserasian berubah dari 0,51 menjadi 1,07 Jurusan Teknik pertambangan, FTM-UPN
untuk alat muat Hitachi EX2500 melayani “Veteran” Yogyakarta.
Dump truck Komatsu 785 dan dari 0,42 _____________, Caterpillar, “Specifications &
menjadi 1.00 untuk alat muat Komatsu Application Handbook”, Edition 38.
PC1800 melayani Dump truck Caterpillar
777-D.

50  
 

Anda mungkin juga menyukai