Anda di halaman 1dari 3

GAGAL JANTUNG KRONIK

KSM : ILMU PENYAKIT DALAM

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUD LUBUK 1/2
SIKAPING

PANDUAN TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


PRAKTEK KLINIS TERBIT/ REVISI

Pengertian Gagal Jantung Kronik merupakan Sidroma Klinis yang komplek akibat
kelainan dari fungsi atau struktural jantung yang mengganggu kemampuan
jantung untuk berfungsi sebagai pompa.

Anamnesis Dispnea d’effort, orthopnea, paroxysmal nocturnal dispnea, lemah,


anoreksia, mual.

Pemeriksaan Fisik Takikardia, gallop bunyi jantung ketiga, peningkatan/ektensi vena jugularis,
refluks hepatojugular, pulsus alternans, kardiomegali, rokhi basah halus di
basal paru, dan bisa meluas di kedua lapangan paru bila gagal jantung berat.
Edema pretibial, efusi pleura lebih sering pada paru kanan dari pada paru
kiri, asites, hepatomegali.

Pemeriksaan Penunjang 1. Ro Foto dada : pembesaran jantung, distensi vena pulmonalis dan
redistribusi ke apeks paru ( opasifikasi hilus paru bisa sampai ke apeks),
kadang ditemukan efusi pleura.
2. EKG : Membantu menentukan etiologi gagal jantung (infark, iskemia,
hipertropi, dan lain-lain)
3. Laboratorium : Kimia Darah : (ureum, kreatinin, glukosa dan elektrolit),
Hb, tes fungsi tiroid, tes fungsi hati dan profil lipid.
4. Ekokardiogafi : dapat ditemukan ejeksi fraksi yang rendah <35-40%,
kelainan katup (stenosis mitral, regurgitasi mitral, stenosis trikuspid atau
regurgitasi trikuspid), hipertropi ventrikel dan atrium, efusi perikard,
tamponade atau perikarditis.

Kriteria Diagnosis Kriteria Framingham : Diagnosis ditegakkan apabila terdapat aling sedikit
satu kriteria mayor dan dua kriteria minor.
a. Kriteria Mayor:
 Paroxysmal nokturnal dispnea
 Distensi vena-vena leher
 Peningkatan vena jugularis
 Ronki
 Kardiomegali
 Edema paru akut
 Gallop bunyi jantung II
 Refluks hepatojugular positif
b. Kriteria Minor:
 Edema ektremitas
 Batuk malam
 Sesak pada aktivitas
 Hepatomegali
 Efusi pleura
 Kapasitas vital berkurang dari normal
 Takikardia (>120 x/menit)
c. Mayor atau minor
 Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam % hari terapi.

Diagnosis Kerja Gagal Jantung Kronik

Diagnosis Banding 1. Penyakit Paru : Pneumonia, PPOK, asma eksaserbasi akutARDS, emboli
paru.
2. Penyakit Ginjal: Gagal Ginjal Kronik, sindroma nefrotik
3. Penyakit Hati : sirosis

Terapi 1. Non farmakologi


 Anjuran umum :
a. Edukasi :
b. Aktivitas sosial diusahakan agar dapat dilakukan seperti bias.
c. Gagal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang.
d. Vaksinasi terhadap infeksi pneumonia dan influensa bila mampu.
e. Kontrasepsi sebaiknya dengan IUD
 Tindakan Umum:
a. Diet (Rendah Garam)
b. Hentikan merokok
c. Hentikan alkohol pada kardiomiopati
d. Aktivitas fisik (latihan jasmani: jalan 3-5kali/minggu selama 20-
30 menit atau sepeda statis 5 kali/mingguselama 20 menit.
e. Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi
akut.
2. Farmakologi
 Diuretik : diuretik hemat kalium, spironolakton dengan dosis 25-
50mg/hari.
 ACE Inhibitor
 Beta Bloker
 Angiotensin II antagonis reseptor dapat digunakan bila KI dengan
ACE inhibitor.
 Digoksin diberikan pada pasien simptomatik dengan dengan gagal
jantung disfungsi sistolik ventrikel kiridan terutama dengan AF,
digunakan bersama sama diuretik, ACE inhibitor, penyekat beta.
 Antikoagulan dan anti platelet.

Lama Rawatan
Prognosis Tergantung kelas fungsionalnya

Dibuat Oleh Ditinjau Oleh Disahkan Oleh

NAMA dr. Festi Eliza, SpPD/ dr. dr. Hamdi, Sp. A


Haris Arja E.P, SpPD

JABATAN Dokter Spesialis Ketua Komite Medik Direktur


Penyakt Dalam

TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai