ABSTRAK
Aspek Keamanan Pangan : Uji Toksisitas Secara In Vitro Pepes Ikan Mas
(Cyprinus carpio) yang Disterilkan dengan Iradiasi Gamma. Iradiasi pengion merupakan
salah satu teknik fisika untuk pengawetan bahan pangan yang menggunakan proses ionisasi
tanpa mengubah secara nyata karakteristika fisiko-kima dan kandungan gizi dari bahan yang
diiradiasi. Pembentukan senyawa radikal bebas dan senyawa radiolitik dalam produk akibat
iradiasi dikhawatirkan akan membentuk senyawa yang bersifat toksik, mutagenik, ataupun
karsinogenik sehingga membahayakan konsumen.Uji toksisitas yang merupakan bagian dari
uji keamanan pangan pada sampel pepes ikan mas (Cyprinus carpio) di dalam kemasan secara
vakum dan diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 45 kGy dalam kondisi beku dilakukan
melalui uji proliferasi limfosit dan pengukuran kandungan malonaldehida. Limfosit
merupakan sel yang berfungsi terhadap respon imun spesifik dan sensitif terhadap
ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan di dalam tubuh manusia, sedangkan kadar
malonaldehida merupakan indikator keberadaan radikal bebas sekaligus berfungsi sebagai
indikator kerusakan oksidatif di dalam matriks suatu material biologis. Baik pada sampel
kontrol (K) maupun pada sampel yang diiradiasi dalam waktu penyinaran yang berbeda yaitu
pada tanggal 11 November 2006 (A), 14 Juni 2007(B), pada tanggal 5 April 2008 (C), dan pada
tahun 2008 (kode: “no label”) (D), masing-masing dilakukan pengenceran pada tingkat yang
berbeda. Proliferasi sel limfosit diukur berdasarkan Nilai Indeks Stimulasi (IS), sedangkan
kadar radikal bebas diukur berdasarkan kadar malonaldehida (pmol/ml) terhadap seluruh
sampel yang diamati. Hasil pengukuran IS pada sampel tanpa pengenceran, menunjukkan
bahwa nilai tertinggi terdapat pada sampel B (1,356), yang terendah terdapat pada kontrol (K)
(1,161); pada pengenceran 1x nilai tertinggi dicapai oleh sampel D (1,344), terendah pada B
(1,084) bila dibandingkan dengan kontrol (1,259). Pada pengenceran 2x nilai tertinggi terdapat
pada Kontrol (1,293), tetapi nilai terendah pada sampel D (0,984). Hasil pengukuran kadar
malonaldehida (pmol/ml) menunjukkan bahwa tanpa pengenceran, nilai tertinggi terdapat
pada sampel A (0,1182 pmol/ml), terendah pada sampel C (0,1178 pmol/ml) apabila keduanya
dibandingkan dengan kontrol (0,1180 pmol/ml). Ekstrak sampel tanpa pengenceran dari
seluruh pepes ikan mas yang diiradiasi 45 kGy tidak menghambat proliferasi dari sel limfosit
ketika dibandingkan dengan sampel kontrol (p<0.01). Baik sampel kontrol maupun sampel
iradiasi tidak menginduksi proliferasi sel limfosit bila dibandingkan dengan kontrol standar
(p<0.01). Konsentrasi malonaldehida sampel ikan tersebut masih dapat diterima dan tidak
berbahaya bila dibandingkan dengan sampel pepes kontrol (p<0.01). Berdasarkan pengujian
proliferasi limfosit dan pengukuran kadar malonaldehida ekstrak sampel, pepes ikan mas
yang diiradiasi dengan dosis 45 kGy dapat dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
Kata kunci : pepes ikan mas, proliferasi limfosit, kadar malonaldehida, iradiasi pangan,
senyawa radiolitik
83
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Desember 2011
ABSTRACT
Food Safety Aspect : Toxicity Test of Gold Fish Pepes Sterilized by Gamma
Irradiation In Vitro. Ionizing radiation is a physical preservation technique for foods using
ionizing energy without impairing the products either natural characteristics or nutritive
contents. Formation of free radicals and radiolytic products in irradiated foods may produce
toxic substances, mutagen or carcinogenic that can affect the consumer health. Toxicity test as
a part of food safety assays on gold fish (Cyprinus carpio) pepes in a package and irradiated at
the dose of 45 kGy under cryogenic condition was conducted through lymphocyte
proliferation because lymphocyte cell is responsible for specific immune response and
sensitive to unbalance condition between oxidant and anti oxidant in human body.
Malonaldehylde content in the irradiated fish was also measured bearing in mind that
malonaldehyde content could be used as indicator in the presence of free radicals and as
oxidative damage indicator within the matrix of biological material. Dilution steps was done
in all samples both in control and irradiated. Irradiation was conducted at three different
times i.e., sample irradiated on 11 November 2006 (A), 14 June 2007(B), 5 April 2008 (C) and
in 2008 (code: “no label”) (D), respectively. Proliferation of limphocyte cell was assayed based
on Stimulation Index value (SI), and free radical content of all samples was calculated based
on malondialdehyde content (pmol/ml). The measurement of SI in sample without dilution
showed that the highest value was found in sample B (1.356), but the lowest value was
obtained in control (1.161); at one time dilution the highest value was obtained in sampel D
(1.344), the lowest was found in sample B (1.084) compared to control (1.259). At twice time
dilution, the highest value was found in control (1.293), but the lowest was in sample D
(0.984). The results of malonaldehyde content (pmol/ml) showed that sample without dilution
has the highest quantity was found in sample A (0.1182 pmol/ml), but the lowest was in
sample C (0.1178 pmol/ml) for both samples compared to control (0.1180 pmol/ml). The
extract of irradiated gold fish pepes without dilution did not disturb proliferation of
lymphocyte cell in comparation with those in control (p<0.01). Both in unirradiated and
irradiated samples did not induct proliferation of the cell compared to standard control
(p<0.01).Concentration of malonaldehyde content of irradiated gold fish pepes samples was
still acceptable and safe compared to unirradiated one (p<0.01). Based on the obtained results
in lymphocyte proliferation assays and the measurement of malonaldehyde content of the
samples, gold fish pepes irradiated at the dose of 45 kGy was safe for consumption.
Key words : gold fish pepes, lymphocyte proliferation, malonaldehyde content, food
irradiation, radiolitytic compounds
84
Aspek Keamanan Pangan : Uji Toksisitas Secara In Vitro
Pepes Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang Disterilkan dengan
Iradiasi Gamma ISSN 1907-0322
(Zubaidah Irawati, dkk.)
olahan siap saji khas Indonesia masih dibuat sesuai metode yang dikembangkan
merupakan persyaratan BPOM untuk dan dibakukan oleh Irawati dkk [1].
dipenuhi apabila akan dikomersialisasikan Pepes ikan mas dibuat dan diiradiasi
[4]. Iradiasi dosis 45 kGy merupakan dosis pada waktu yang berbeda, yaitu sampel
sterilisasi komersial yang dapat mematikan tanggal 11 November 2006 (A), tanggal 14
bakteri berspora Clostridium botulinum Juni 2007 (B), tanggal 5 April 2008 (Pepes C),
sebagai persyaratan baku proses tersebut dan tanpa label diiradiasi pada tahun 2008
pada jenis pangan olahan siap saji berbasis (D) serta sampel pepes ikan mas yang tidak
daging dan ikan yang akan disimpan jangka diiradiasi sebagai kontrol standar yang
panjang pada suhu kamar [5]. dipersiapkan segar, pada saat akan
Pepes ikan adalah hidangan tradisional dilakukan analisis. Bahan yang digunakan
khas Indonesia yang terdiri dari sepotong untuk ekstraksi sampel adalah aquadest (air
ikan yang sudah diolah dengan berbagai suling), kertas saring Whatman 40,
macam bumbu, dibungkus dengan daun sedangkan bahan baku untuk analisis
pisang, kemudian dimasak. Bumbu dasar proliferasi limfosit adalah darah manusia
yang biasanya digunakan dalam pengolahan golongan AB dari donor yang sehat. Bahan
pepes ikan antara lain adalah bawang lain yang digunakan adalah histopaque
merah, bawang putih, kemiri, cabai, kunyit, (Sigma, USA), RPMI-1640 (Sigma, USA),
jahe, lengkuas, garam, dan gula pasir. NaHCO3 anhidrous, gentamycin, 3-(4,5-
Proses ionisasi pada bahan pangan dimethlthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium
yang diiradiasi dengan radiasi pengion dapat bromide (MTT) (Sigma, USA), HCl-
menyebabkan eksitasi pada atom jaringan isopropanol 0,04N, Lipo Poly Sacharides
pangan dan menyebabkan beberapa (LPS) dan larutan mitogen (Con A dan
perubahan pada produk, seperti oksidasi Pokeweed). Bahan kimia untuk pengukuran
lipid, pelunakan jaringan, terbentuknya kadar malonaldehida, adalah larutan standar
beberapa senyawa radikal bebas dan 1,1,3,3 tetraetoksipropana (TEP) (Sigma,
radiolitik yang senantiasa dikhawatirkan USA), larutan phosphate buffer saline (PBS),
dapat memberikan dampak negatif pada larutan TBA 0,38 % - Tri Chloro Acetic acid
konsumennya. Sebagai upaya untuk (TCA) 15 % - Butylated Hydroxy Toluene
meyakinkan konsumen, maka dilakukan uji (BHT) 0,5 % dalam HCl 0,25 N dingin [2].
keamanan pangan secara menyeluruh yaitu Peralatan yang digunakan dalam
uji mikrobiologi, fisiko kimia, in vitro dan in persiapan sampel adalah pisau, mortar,
vivo terhadap jenis pangan olahan siap saji corong, kain saring, gelas ukur, gelas piala,
tersebut. syringe, membran steril 0,20 µm, dan
Penelitian ini bertujuan untuk sentrifuse. Alat yang digunakan dalam
mendapatkan data kajian teknis dengan analisis proliferasi limfosit adalah vacutainer
mengamati pengaruh iradiasi dosis 45 kGy darah dan serum, tabung sentrifuse (Cognic),
pada sampel pepes ikan mas dengan masa mikropipet eppendorf 10-100 µl dan 100-
simpan yang berbeda, terhadap proliferasi 1000 µl, sentrifus, laminar air flow, microplate
sel limfosit manusia secara in vitro serta reader, lempeng mikrokultur (Cognic),
mengukur kadar malonaldehida yang waterbath, dan inkubator 370C dengan
terkandung dalam produk tersebut. atmosfer 5% CO2, O2 95% dan RH 96%.
Sedangkan alat yang digunakan dalam
pengukuran kadar malonaldehida adalah
BAHAN DAN METODE tabung reaksi, mikropipet, labu takar,
waterbath, sentrifus, tabung sentrifus, dan
Bahan spektrofotometer UV-VIS.
Bahan baku utama adalah pepes ikan
mas yang disterilkan dengan radiasi yang
85
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Desember 2011
86
Aspek Keamanan Pangan : Uji Toksisitas Secara In Vitro
Pepes Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang Disterilkan dengan
Iradiasi Gamma ISSN 1907-0322
(Zubaidah Irawati, dkk.)
87
Jurnal Ilmiah Applikasi Isotop dann Radiasi
A Scientific Journ
rnal for The Applilications of Isotoppes and Radiationn ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Deesember 2011
lingkungann pertumbu uhan sel lim mfosit dapat limfoosit hidupp yang teerkandung dalam
menghamb bat proliferaasi dari sel limfosit. darah.
Laruttan histopha ague mamp pu menahaan Proses dan hasil isollasi sel limffosit dan
sel-sel agraanulosit yaang berden nsitas rendaah hasill pemisahaan sel limffosit mengg gunakan
seperti lim
mfosit sehiingga tetap p berada di d laruttan Histopa
aque masing-masing disajikan
d
bagian ataas, sementara sel erritrosit yan ng padaa Gambar 1 dan Gamb bar 2.
berdensitass tinggi beerada di bagian dasaar. Pada peneelitian ini d
digunakan senyawa
s
Menurut BALABAN,
B , et al. [115], Metod de mitoogen sebagai kontrol positif. Senyawa
S
pemisahan dengan menggunak kan larutaan mitoogen dapat memicu
m terrjadinya prroliferasi
histopaque dapat mem misahkan leb bih dari 90% non spesifik darri sel limfossit karena senyawa
s
Gam
mbar 1. (a) Darah setelaah disentrifu
use dan terp
pisah menjad di
baggian plasma, buffycoat, dan
d eritrosit,, (b) Lapisan n
bufffycoat dan larutan Histopaque,
H (c) Setelah h
diseentrifuse, terjadi pemisa
ahan eritrosiit, histopaquee,
dann limfosit.
88
Aspek Keamanan Pangan : Uji Toksisitas Secara In Vitro
Pepes Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang Disterilkan dengan
Iradiasi Gamma ISSN 1907-0322
(Zubaidah Irawati, dkk.)
menginduksi proliferasi sel limfosit T dan B nilai IS yang didapatkan bervariasi dan
secara bersama-sama [17], sedangkan menunjukkan pola tertentu untuk tiap
senyawa mitogen LPS berasal dari pengenceran. Nilai indeks kultur limfosit ini
komponen dinding sel bakteri gram standar merupakan nilai rataan dari hasil
seperti Salmonella typhii. LPS dapat memicu pembacaan sampel pada dua batch dengan
proliferasi dari sel B. Konsentrasi mitogen tiga kali ulangan. Kontrol positif LPS dan
yang digunakan adalah 10 μg/ml. Penentuan Pokeweed menunjukkan nilai IS lebih besar
konsentrasi ini dipilih berdasarkan dibandingkan dengan kontrol standar
penelitian KRISMAWATI [12]. maupun sampel lain yang diuji, dimana nilai
Hasil yang diperoleh di dalam IS LPS adalah 1,813 dan nilai IS Pokeweed
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai adalah 1,466 dari nilai kontrol standar yaitu
Indeks Stimulasi (IS) kontrol positif lebih 1,000. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa
tinggi bila dibandingkan dengan kontrol mitogen yang digunakan masih berfungsi
standar. Hal ini menunjukkan mitogen yang dengan baik untuk menginduksi proliferasi
digunakan berfungsi dengan baik sehingga dari limfosit yang diuji. Perbandingan nilai
dapat memicu terjadinya proliferasi sel IS kultur limfosit pada masing-masing
limfosit. Nilai IS kontrol standar dianggap 1, sampel dengan berbagai pengenceran dapat
sementara nilai IS sel yang dikultur dengan dilihat pada Gambar 3.
mitogen Con A adalah 1.54 dan nilai IS yang Perbandingan antara sampel pepes
dikultur dengan mitogen LPS adalah 1.27. ikan mas iradiasi dan sampel pepes kontrol
Jumlah sel limfosit hidup tersebut pada pengenceran 1x menunjukkan bahwa
ditentukan melalui asumsi bahwa sel sampel-sampel pepes iradiasi memiliki nilai
limfosit akan mampu bertahan hidup dan IS lebih besar dibandingkan dengan sampel
melewati siklus hidupnya selama waktu pepes kontrol. Nilai IS dari sampel pepes
inkubasi 72 jam. Pemilihan waktu inkubasi kontrol sebesar 1,161, sampel pepes B
72 jam dilakukan karena kultur sel limfosit sebesar 1,356, sampel pepes C sebesar
manusia hanya bisa bertahan selama tiga 1,289, dan sampel pepes D sebesar 1,347.
hari, bila lewat dari waktu tersebut maka sel Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa
yang dikultur akan mati secara perlahan masing-masing sampel pepes iradiasi
[18]. Pemilihan waktu inkubasi 72 jam juga pengenceran 1x memiliki nilai IS yang
disesuaikan dengan asumsi berkurangnya tidak berbeda nyata dengan sampel pepes
zat-zat nutrisi yang ada untuk mendukung kontrol dan kontrol standar pada selang
proses pertumbuhan sel. Medium kepercayaan 99%. Hal ini menunjukkan
pertumbuhan sel limfosit hanya berfungsi bahwa baik sampel pepes iradiasi maupun
secara maksimal selama tiga hari, tetapi, sampel pepes kontrol tidak menginduksi
untuk pembuatan kultur yang lebih lama, proliferasi dari limfosit dan tidak
harus dilakukan penyegaran media dan membunuh sel (non-sitolitik).
penambahan glutamin. Pada pengenceran 2x terlihat bahwa
Pengujian aktivitas proliferasi ekstrak pepes kontrol dengan nilai IS 1,259
dilakukan dengan membandingkan antara memiliki nilai lebih besar dari pada sampel
jumlah sel limfosit yang hidup tanpa pepes iradiasi B (1,084) dan C yaitu dengan
penambahan ekstrak dengan sel yang (1,144). Nilai IS tertinggi dicapai oleh sampel
ditambahkan ekstrak melalui peningkatan D (1,344). Hasil uji ANOVA menunjukkan
ataupun penurunan jumlahnya setelah bahwa nilai IS pada sampel pepes iradiasi
inkubasi selama 72 jam. dan sampel pepes kontrol pada taraf
pengenceran 2x tidak memiliki perbedaan
Pengaruh ekstrak pepes iradiasi pada yang nyata pada selang kepercayaan 99%.
proliferasi limfosit Hal ini menyatakan bahwa baik sampel
Berdasarkan hasil yang didapatkan pepes iradiasi maupun sampel pepes kontrol
dari nilai pembacaan kultur tampak bahwa
89
Jurnal Ilmiah Applikasi Isotop dann Radiasi
A Scientific Journ
rnal for The Applilications of Isotoppes and Radiationn ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Deesember 2011
2,000
2,000 1,813
1,800
1,800
1,600
1,600 1,356 1,289 1,347 93 1,466
1,29
1,144 1,344 1,259
1,400
1,400 1,084
1,105 1,169
9 1,161
1,200
1,200 1,000
0,98
84
1,000
1,000
0,800
0,800
0,600
0,600
0,400
0,400
0,200
0,200
0,000
0,000
Ekstrak B Ekstrak C Ekstrak D Kontrol Pep
pes Pokeweeed LPS ol
Kontro
Standaar
Gambar 3. Indek
ks stimulasi (IS) proliferaasi kultur lim
mfosit.
90
Aspek Keaamanan Pangan n : Uji Toksisitaas Secara In Vitrro
Pepes Ikann Mas (Cyprinuss Carpio) yang Disterilkan
D denggan
Iradiasi Gaamma IS
SSN 1907-0322
2
(Zubaidah Irawati, dkk.)
waktu nanodetik
n s
sehingga tid
dak akan teersisa keberadaan
k air. Radik
kal hidrok ksi maupun n
dalam produk
k. Pemb bekuan juga hidrogen
h p
peroksida dapat me enyebabkan n
menuruunkan kebeeradaan air bebas sehingga oksidasi
o paada membrran sel lim mfosit yangg
meminiimalkan pembentukan senyyawa kaya
k akan asam lemaak tak jenu uh sehinggaa
radikal hidroksii, hidrogen perokksida, mengganggu
m u proses prroliferasi da
ari limfositt,
maupun n hidrogen reaktif. kemungkina
k an hal inii dapat menurunkan
m n
nilai
n IS.
Pengarruh variassi pengencceran terha adap
proliferasi limfossit
Beerdasarkan pada grafiik perbandiingan KADAR
K MA
ALONALD
DEHIDA
nilai IS sampel terlihat bahw wa pada saampel
pepes kontrol, peningkaatan nilaii IS Analissis malon
naldehida dilakukann
berband ding lurrus denngan tin
ngkat sebagai pen ngukuran tidak lang gsung baggi
pengencceran, tetaapi pada pepes iraadiasi ra
adikal beb bas karenaa untuk menentukan
m n
menunjjukkan haasil sebaliiknya.Walaaupun ju
umlah radik kal bebas ssecara langssung sangat
berdasaarkan padaa pengujian n ANOVA nilai su
ulit. Hal ini disebaabkan rad dikal bebass
yang didapatkan
d n tidak berbeda
b n
nyata, bersifat
b tidaak stabil ddan cende erung cepat
namun hal ini meenunjukkan n bahwa addanya mengambil
m elektron d
dari moleku ul lain [22].
interakssi tertentu antara air dengan ek
kstrak Malonaldeh
M ida merupakan produkk
sampel.. Perband dingan haasil pewarrnaan peroksidasi
p asam lemmak tak jenuh yangg
kultur limfosit deengan men nggunakan MTT banyak
b diteemukan daalam matrik ks biologiss.
dapat dilihat paada Gambar 5. Tam mpak Oleh
O kareena itu, pengukurran kadarr
bahwa dengan semakin meningkaatnya malonaldehi
m ida juga berfungssi sebagaai
pengencceran, warrna biru yangy dihassilkan in
ndikator kerusakan
k oksidatif di dalam m
memud dar bahkan hilang. material
m bio
ologis.
G
Gambar 5. Hasil pewarrnaan kulturr limfosit meenggunakan M
MTT
Paada produk
k iradiasi biasanya
b baanyak Menurrut NAWAR R [23], mettode TBARSS
ditemukkan hidroggen peroksiida dan raadikal banyak
b d
digunakan untuk mengukurr
hidrokssi sebagaii oksidato or kuat. Saat keberadaan
k radikal bebas dan peroksidassi
dilakuk
kan pengeenceran maka m sem
makin liipid karenaa memiliki kepekaan yang
y cukup
p
meninggkat pula pemben ntukan raadikal tiinggi. Selaain itu, metode ini i mudahh
hidrokssi ataupun hidrogen peroksida
p a
akibat
91
1
Jurnal Ilmiah Applikasi Isotop dann Radiasi
A Scientific Journ
rnal for The Applilications of Isotoppes and Radiationn ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Deesember 2011
diaplikasik
kan untuk berbagai sampel
s padda adalaah sampel pepes
p iradiasi A, B, C, D, dan
berbagai taahap oksidaasi. samp pel pepes kontrol.
k
Ekstrrak pepes ik
kan baik yaang diiradiaasi Untuk mengetahhui kon
nsentrasi
maupun pepes
p ikan
n kontrol direaksikaan maloonaldehida dalam ssampel dig gunakan
dengan larrutan camp puran TBA A, TCA, daan laruttan staandar TEP (1,1,3,3
BHT. Laru utan trichloroacetic acid (TCA A) tetra
aetoksipropaana). Padaa suasana a asam,
berfungsi untuk mengendapk
m kan proteiin TEP dapat terrhidrolisis dan mengh hasilkan
yang ada pada
p sampeel, sementaara butylateed hemiiasetal dan n etanol. Hemiaseta al yang
hydroxytolluene (BH HT) berfun ngsi sebaggai terbeentuk kemu udian terdeekomposisi menjadi
antioksidann. Pemanaasan yangg dilakukaan etanool dan maalonaldehid da. Kurva standar
berfungsi untuk meenghidrolisiis peroksid da laruttan TEP daari malonald dehida (Gaambar 6)
lipid sehhingga d
dapat m
membebaska an diperrlukan unttuk mengeetahui secara pasti
malonaldeh hida yang terikat dalam
m komplek ks. konssentrasi maalonaldehid da dalam sampel.
Sampel yan ng digunakkan pada penelitian
p in
ni Berddasarkan hasil pen ngukuran terlihat
Kurrva Stan
ndar Larutan TEEP
0,8
0,8
Konsentrasi (pmol/ml)
0,6
0,6
0,4
0,4
y = 0,002x + 0,117 ;
0,2
0,2 R² = 0,,991
00
0 50 1
100 150 200 25
50 300
nsi
Absorban
0,1184
0,1184
0,1
1182 0,1182
2
0,1182
0,1182 181
0,11 0,1180
Konsentrasi (pmol/ml)
0,1180
0,1180
78
0,117
0,1178
0,1178 0,1177 0
0,1176
0,1176 0,1176
0,1176
0,,1175 0,1174 Peengenceran 1xx
0,1174 0,1175 0,1175 0
0,1174
0,1174
0,1173 Peengenceran 2xx
0,1172 0,1173
0,1172
0,1170 Peengenceran 4xx
0,1170
0,1168
0,1168
E
Ekstrak A Ekkstrak B Eksstrak C Ekstrrak D Konttrol
Pepes
Sampel
Gambar 7.
7 Perbandinggan konsentrrasi malonalldehida
92
Aspek Keamanan Pangan : Uji Toksisitas Secara In Vitro
Pepes Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang Disterilkan dengan
Iradiasi Gamma ISSN 1907-0322
(Zubaidah Irawati, dkk.)
93
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Desember 2011
94
Aspek Keamanan Pangan : Uji Toksisitas Secara In Vitro
Pepes Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang Disterilkan dengan
Iradiasi Gamma ISSN 1907-0322
(Zubaidah Irawati, dkk.)
95
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 2 Desember 2011
24. CHOULIARA, I., SAVVAIDIS, I.N., intensity electron burst upon various
RIGANAKOS, K. and vegetable and fish oils, Food Res.,
KONTOMINAS, M.G. Shelf-life 17, 570 (1952).
extension of vacuum-packaged sea
bream (Sparus aurata) fillets by 26. KARADAG, A. and GUNES, G., The
combined γ-irradiation and effects of gamma irradiation on the
refrigeration: microbiological, quality of ready-to-cook meatballs,
chemical and sensory changes, J. Sci. Turk., J. Vet. Anim. Sci., 32, (4), 269-
Food. Agric., 85, 779-784 (2005). 274 (2008).
96