Oleh
Drs. Heri Usodo, SE,M.Kom
Tahun Akademik
1
Pendahuluan
Psikologi berasal dari kata psyche yang artinya jiwa nafas hidup, dan logos yang artinya
ilmu.
Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang prilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan nya.
A. PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2
1. Manfaat psikologi pendididkan bagi pendidikan
1. Prinsip yang terkandung dalam psikologi pendidikan dapat dijadikan landasan berfikir
dan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar. Menurut Mu Hibbin Syah (
1995 ), ada 10 macam kegiatan pendidikan yang memerlukan prinsip-prinsip
psikologis, yaitu :
1. Seleksi penerimaan mahasiswa baru
2. Perencanaan pendidikan
3. Penyusunan kurikulum
4. Penelitian pendidikan
5. Administrsi pendidikan
6. Pemilihan materi pelajaran
7. Interaksi belajar- mangajar
8. Pelayanan bimbingan dan konseling
9. N Metodologi mengajar
10. Pengukuran dan evaluasi
2. Guru yang memiliki kompetesi dalam perspektif psikologi pendidikan adalah mereka
yang mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab sesuai dengan
prinsip-prinsip psikologis.
3. Dengan memahami psikologi pendidikan , seorang guru melalui perimbangan-
pertimbangan psikologi nya diharapkan dapat :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yansg sesuai karakter
3. Memberikan bimbingan atau konseling
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.
3
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling
Tugas dan peran guru disamping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan
dapat membimbing siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya
diharapkan dapat memberikan bantuan psikologi secara tepat dan benar, melalui
proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
Mempasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
Mempasilitasi artinya berusaha mengembangkan segenap potensi yang dimiliki
peserta didik , seperti bakat, kecerdasan, dan minat.
Memotivasi artinya memberikan dorongan kepada siswa melakukan prbuatan belajar.
Tanpa memahami psikologi belajar dengan baik, maka guru mengalami kesulitan
untuk mewujudkan dirinya sebagai pasilitator maupun motivator bagi siswanya.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Efektifitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru
dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat
menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa
dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
B. Teori Belajar
Manfaat teori belajar bagi guru :
1. Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar.
2. Membantu proses belajar lebih efektif, efisien, dan produktif.
3. Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajarannya.
4. Menjadi panduan guru untuk mengelola kelas.
5. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, prilaku, guru sendiri serta hasil belajar
siswa yang telah dicapai.
6. Membantu guru dalam memberikan dukungan atau bantuan kepada siswa sehingga
dapat mencapai prestasi maksimal.
4
3. Factor-faktor lingkungan (fasilitas, alat, suasana) apa yang perlu diupayakan untuk
mendorong proses pembealajaran.
4. Tahap apa saja yang harus dilakukan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.
5. Apa yang harus dilakukan siswa dalam proses belajarnya.
Behavioristik merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya
dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain,
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam
suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih reflex-refleks sedemikian rupa menjadi
kebiasaan yang dikuasai individu.
5
Law of Exercise, artinya hubungan antara stimulus dengan respon akan semakin
bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang
dilatih.
6
Prinsip dasarnya menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama
dalam belajar social dan moral terjadi melalui peniruan (imitatiion) dan penyajian
contoh prilaku (modeling).
Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning, melalui pemberian
reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan prilaku
social mana yang perlu dilakukan.
7
3. Concrete Oprational, proses pengaplikasian atau adanya tindakan nyata.
4. Formal Oprational, reaksi yang timbul dari tindakan yang telah dilakukan.
Konsep Belajar Kognitif menurut Piaget
- Siswa : pembelajar yang aktif.
- Belajar : proses menemukan (insight) dan memperoleh penyelasaian masalah
(problem Solving).
- Guru : pendamping, teman diskusi serta fasilitator, yang memberikan alat belajar,
memanipulasi situasi dan kondisi belajar sehingga siswa bisa belajar sendiri.
- Kegiatan belajar : to explore (menggali dan mengembangkan), to manipulate, to
experiment, to question, and to search out answer for themselves activity is essential.
- Fasilitas : laboratories, workshop and technologies that encourage interactivity such
as multimedia, hypermedia and virtual reality.
Model belajar yang dikembangkan Robert Gagne didasarkan pada Teori Pemrosesan
Informasi sbb :
1. Rangsangan (stimulus) yang diterima oleh panca indra disalurkan ke pusat syaraf dan
diproses sebagai informasi.
2. Informasi, dipilih secara selektif, yakni ada yang dibuang dan ada yang disimpan
dalam memori jangka pendek dan jangka panjang.
3. Memori ini dapat diungkapkan kembali setelah diadakan pengolahan kembali.
1. Pengalaman tilikan (insight), bahwa titikan memegang peranan yang penting dalam
prilaku.
- Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan titikan
yaitu kemampuan mengenai keterkaitan unsure-unsur dalam suatu objek atau
peristiwa.
2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), kebermaknaan unsure-unsur yang
terkait akan menunjuang pembentukkan titikan dalam proses pembelajaran.
10
- Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan semakin efektif sesuatu yang
dipelajari.
- Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam
identifikasi masalah dan pengembangan alternative pemecahannya.
- Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis
dengan proses kehidupannya.
3. Prilaku bertujuan (pusposive behavior), bahwa prilaku terarah pada tujuan.
- Prilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitan
dengan tujuan yang ingin dicapai.
- Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik menggenal tujuan yang
ingin dicapainya.
- Oleh karena itu, guru hendaknnya menyadari tujuan sebagai arah efektifitas
pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
4. Prinsip ruang lingkup (life space), bahwa prilaku individu memiliki keterkaitan dengan
lingkungan dimana ia berada.
- Oleh karana itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi
dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
5. Transfer dalam belajar : yaitu pemindahan pola-pola prilaku dalam situasi pembelajarn
tertentu ke situasi lain.
- Menurut pandangan Gastalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan
pengertian objek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian
menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata susunan yang tepat.
11