Anda di halaman 1dari 4

PENCAMPURAN OBAT SUNTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BUMIAYU PPI/SPO.035/2018 00 1/1


KAB. BREBES

TanggalTerbit Ditetapkan
Direktur RSUD Bumiayu
Kab.Brebes
STANDAR
2 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Ali Budiarto
Penata
NIP. 19721003 201001 1 005
PENGERTIAN Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk
mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit.
Sediaan Obat parenteral adalah salah satu teknik pemberian
obat. Keuntungan sediaan parenteral yang diinginkan adalah
obat dapat memberikan efek yang lebih cepat dari obat
sediaan lain.
Salah satu penyiapan obat parenteral adalah dengan
pencampuran, pencampuran obat suntik dilakukan oleh
apoteker dengan latar belakang pengetahuan antara lain
sterilitas, sifat fisikokimia, stabilitas obat, dan
ketidaktercampuran obat. Selain hal tersebut diperlukan juga
sarana dan prasarana khusus yang menunjang pekerjaan
hingga tujuan sterilitas, stabilitas, dan ketercampuran obat
dapat tercapai dengan baik.

TUJUAN a. Menjamin mutu dan stabilitas obat suntik di rumah sakit


b. Mencegah terjadinya kesalahan pencampuran obat
KEBIJAKAN Peraturan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bumiayu
Nomor 445/124 tahun 2018 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
PROSEDUR 1. Penyiapan
a) Petugas farmasi melakukan skrining resep meliputi :
kelengkapan resep / kartu terapi dengan prinsip 5
BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute, dan waktu
pemberian)
b) Memeriksa kondisi obat yang akan dicampur
(nama obat, jumlah, nomer batch, tgl kadaluarsa)
Memeriksa kondisi obat yang akan dicampur
(nama obat, jumlah, nomer batch, tgl kadaluarsa)
c.
Menghitung kesesuaian dosis
d.
Memilih jenis pelarut yang sesuai
e.
Menhitung volume pelarut
1. Segera buang tissue yang sudah di pakai ke dalam tempat
sampah
2. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
atau pencucitangan berbasis alkohol sesuai prosedur

PELAKSANAAN SURVEILANS VENTILATOR


ASSOSIATED PNEUMONIA (VAP)
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BUMIAYU PPI/SPO.003/2018 00 2/2


KAB. BREBES

PROSEDUR Disurvei dalam formulir surveilans.


3. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan.
4. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan>380C, produksi sputum banyak
dan purulen, bunyi pernapasan menurun/ pekak, ronchi
basah daerah paru, adanya batuk, peningkatan leukosit
(pemeriksaan hapus sputum >25/LPK, atau hasil x-ray
adanya infiltrat.
5. Lakukan pemeriksaan kultur (daerah atau kateter infus)
untuk penegakan diagnosa VAP.
6. Laporkan ulang hasil kultur positif ke IPCO untuk
menentukan adanya VAP.
7. Dokumentasikan kejadian VAP yang ditemukan keformulir
surveilans yang diletakan dalam status pasien, formulir
harian, dan formulir bulanan surveilans infeksi rumah
sakit.
UNIT TERKAIT Semua Unit
No.Dokumen
Revisi
1
Halaman
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal
Terbit
1 November 2016
Ditetapkan
Oleh
Direktur
Rumah Sakit Umum
Siaga Medika Banyumas
dr. Panji Anggara
NIK. 0608.1.0011
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAK
AN
a.
PROSEDUR
2.
Pencampuran
Proses pencampuran obat suntik secara aseptis
maka dilakukan langkah-langkah berikut:
a.
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
b.
Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi sesuai
SPO
c.
Menghidipkan
Laminar Air Flow
(LAF) sesuai SPO
PENYIAPAN OBAT DAN PENCAMPURAN
OBAT SUNTIK
No.Dokumen
Revisi
1
Halaman
d.
Menyiapkan kantong buangan sampah dalam LAF
untuk bekas obat
e.
Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan
alcohol 70%
f.
Mengambil alat kesehatan dan obat-obatan dari
box
g.
Melakukan pencampuran secara aseptis
UNIT TERKAIT
a.
Instalasi Farmasi Rawat Inap
b.
Depo IGD, ICU, dan IBS

Anda mungkin juga menyukai