TAMBAK IKAN
PAK SABDAN
Business Plan
3 Mei 2018
2. ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )
2.2 Permintaan
2.3 Penawaran
2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
2.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
4. ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
4.2 Proses Produksi
4.3 Kapasitas Produksi
4.4 Tanah dan Bangunan
4.5 Pemasangan Sarana Penunjang
4.6 Mesin dan Peralatan
4.7 Bahan Baku dan Bahan Pembantu
4.8 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
4.9 Biaya Umum Usaha/Pabrik
5. ASPEK KEUANGAN
5.1 Strategi Sumber Pendanaan Usaha
5.2 Proyeksi Keuangan
5.3 Analisa Kelayakan Usaha
5.4 Analisa Keuntungan
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Berdirinya Usaha
Ikan nila (Oreochromis Niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan
bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal
dari Sungai Nil dandanau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar kenegara-negara
di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin,
ikan nila tidak dapat hidup dengan baik. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi
oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian
dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah
nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.
Ikan nila (Oreochromisniloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang disukai oleh
banyak orang karena memiliki rasa daging yang enak dan tebal. Dalam budidaya, ikan nila
merah mempunyai keunggulan antara lain 1) ikan nila merah respon terhadap pakan buatan,
2) pertumbuhan cepat, 3) dapat hidup dalam kondisi kepadatan tinggi, 4) nilai perbandingan
antara konsumsi pakan dan daging Yang dihasilkan lebih rendah, 5) tahan terhadap penyakit
dan lingkungan perairan yang tidak memadai, 6) rasa dagingnya enak dan banyak digemari
masyarakat.
Sehingga memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Selain itu, perkembangannya lebih
cepat dan biaya produksi ikan nila juga relaif lebih murah dibandingkan dengan jenis-jenis
ikan lainnnya.
Kebutuhan konsumen terhadap ikan nila semakin meningkat. Hal ini terbukti pada
banyaknya tempat-tempat pemancingan yang menawarkan berbagai macam ikan dan salah
satu terbesarnya yaitu ikan Nila Mas. Selain itu, Harga Nila tersebut di pasaran cukup tinggi,
Sehingga kami melihat peluang itu sebagai usaha yang cukup menguntungkan.
Misi
Membudidayakan ikan nila secara intensif.
Menjual hasil budidaya dengan harga terjangkau tanpa mengurangi kualitas
Mengingatkan kepada masyarakat tentang betapa bermanfaatnya ikan nila untuk
kesehatan tubuh
Selalu berusaha meneliti dan konsisten dalam merawat dan mengemangbiakkan ikan
memberi makan ikan dengan gizi dan nutrisi sesuai standar peternakan
2. ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )
Segmen Pasar
Dalam pemasaran produk, kami memasarkan nya di pasar pusat, jln. Agus Salim, Pekanbaru.
Pembelian produk kami kebanyakan dari masyarakat kalangan menengah ke atas
Target Pasar
- masyarakat
- pelanggan tetap
- warung makan
Positioning
Produk yang kami jual adalah ikan nila, untuk memberikan kesan terhadap konsumen kami memilih
ikan nila dengan kualitas terbaik, ikan nila kualitas terbaik dapat di lihat dari kesegarannya, ikan yang kami
jual tanpa bahan pengawet. Ikan di ambil langsung dari kolom dan di letakkan kedalam bak agar ikan
tersebut tetap hidup dan siap untuk di jual. Tindakan yang kami lakukan agar konsumen dapat merasa puas
terhadap produk kami
2.2Permintaan
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Permintaan konsumen dalam 1 hari bisa mencapai 150 kg
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa bulan mendatang seperti kenaikan
x % per bulan sesuai kenaikan jumlah konsumen
Bulan Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
1 3600 kg
2 3600kg
3 4500Kg
2.3 Pesanan
Pesanan dari jenis konsumen di pasar
Nama Jenis Kapasitas Produksi / Bulan
Konsumen ( dalam Unit )
Masyarakat 1200 kg
Pelanggan Tetap 1800 kg
Rumah makan 1500 kg
Proyeksi pesanan dalam beberapa bulan mendatang. Proyeksi pesanan disesuaikan dengan
permintaan seperti kenaikan x % per bulan sesuai pertumbuhan ekonomi.
Bulan Perkiraan Pesanan
( dalam Unit )
1 3900 kg
2 4000 kg
3 5900 kg
3. Aspek Organisasi
Nama Perusahaan / Usaha
-TAMBAK IKAN PAK SABDAN
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
Pemilik Usaha
Sabdan
Bagian Pemasaran Bagian Keuangan
Bagian Produksi
Sabdan Sariani
-Nismal,
-Ferdi
-Sabri
4. ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
a. Dimensi Produk
Jenis Produk yang kami tawarkan adalah ikan nila mas dan nila hitam. Dengan bobot
ikan nila dewasa sekitar 166-200 gram pada rentan 3 Bulan.
Kelas : Osteichthyes
Sub-Kelas : Acantrhoptherigii
Ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
b. Nilai/Manfaat Produk
1. Manfaat inti (core benefit): Pelanggan dapat menemukan apa yang diinginkan dari
buku tersebut
2. Manfaat dasar (basic benefit): Menambah pengetahuan dan sebagai sarana
penghilang stess
3. Manfaat yang diharapkan (expected benefit): Memperluas pengetahuan
4. Manfaat di atas harapan (augmented benefit): Memahami suatu sudut pandang
dari buku tersebut
5. Manfaat potensial (potential benefit): Menumbuhkan minat membaca
c. Kegunaan/Fungsi Produk
2) Pemberian Pakan
Pemupukan kolam telah merangsang tumbuhnya fitoplankton, zooplankton,
maupunbinatang yang hidup di dasar, seperti cacing, siput, jentik-jentik nyamuk dan
chironomus(cuk). Semua itu dapat menjadi makanan ikan nila. Namun, induk ikan nila juga
masih perlupakan tambahan berupa pelet yang mengandung protein 30-40% dengan
kandungan lemak tidak lebih dan 3%.
5) Pemeliharaan Kolam/Tambak
Sistem dan intensitas pemeliharaan ikan nila tergantung pada tempat pemeliharaan
dan inputyang tersedia.Target produksi harus disesuaikan dengan permintaan pasar.
Biasanyakonsumen menghendaki jumlah dan ukuran ikan yang berbeda-beda. Intensitas
usaha dibagidalam tiga tingkat, yaitu
a) Sistem ekstensif (teknologi sederhana)
Sistem ekstensif merupakan sistem pemeliharaan ikan yang belumberkembang.
Inputproduksinya sangat sederhana. Biasanya dilakukan di kolam air tawar. Dapat
puladilakukan di sawah. Pengairan tergantung kepada musim hujan. Kolam yang
digunakanbiasanya kolam pekarangan yang sempit. Hasil ikannya hanya untuk konsumsi
keluargasendiri. Sistem pemeliharaannya secara polikultur. Sistem ini telah dipopulerkan di
wilayahdesa miskin.
b) Sistem semi-Intensif (teknologi madya)
Pemeliharaan semi-intensif dapat dilakukan di kolam, di tambak, di sawah, dan di
jaring apung. Pemeliharaan ini biasanya digunakan untuk pendederan. Dalam sistem ini
sudahdilakukan pemupukan dan pemberian pakan tambahan yang teratur.
Prasarana berupa saluran irigasi cukup baik sehingga kolam dapat berproduksi 2-3
kaliper tahun. Selain itu, penggantian air juga dapat dilakukan secara rutin. Pemeliharaan
ikandi sawah hanya membutuhkan waktu 2-2,5 bulan karena bersamaan dengan tanaman
padiatau sebagai penyelang. OIeh karena itu, hasil ikan dan sawah ukurannya tak lebih dari
50gr. Itu pun kalau benih yang dipelihara sudah berupa benih gelondongan besar.
Budi daya ikan nila secara semi-intensif di kolam dapat dilakukan secara
monokulturmaupun secara polikultur. Pada monokultur sebaiknya dipakai sistem tunggal
kelamin.Hal mi karena nila jantan lebih cepat tumbuh dan ikan nila betina.
Sistem semi-intensif juga dapat dilakukan secara terpadu (intergrated), artinya kolam
ikandikelola bersama dengan usaha tani lain maupun dengan industri rumah tangga.
Misalusaha ternak kambing, itik dan sebagainya. Kandang dibuat di atas kolam agar
kotoranternak menjadi pupuk untuk kolam.
Usaha tani kangkung, genjer dan sayuran lainnya juga dapat dipelihara bersama ikan
nila.Limbah sayuran menjadi pupuk dan pakan tambahan bagi ikan. Sedangkan lumpur yang
kotor dan kolam ikan dapat menjadi pupuk bagi kebun sayuran.
Usaha huler/penggilingan padi mempunyai hasil sampingan berupa dedak dan
katul.Oleh karena itu, sebaiknya dibangun kolam ikan di dekat penggilingan tersebut.
Hasil penelitian Balai Penelitian Perikanan sistem integrated dapat menghasilkan ikansampai
5 ton atau lebih per 1 ha/tahun.
c) Sistem intensif (teknologi maju)
Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan ikan paling modern.
Produksiikan tinggi sampai sangat tinggi disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Pemeliharaan
dapat dilakukan di kolam atau tambak air payau dan pengairan yang baik.Pergantian air dapat
dilakukan sesering mungkin sesuai dengan tingkat kepadatan ikan. Volume air yang diganti
setiap hari sebanyak 20% atau bahkan lebih.
Pada usaha intensif, benih ikan nita yang dipelihara harus tunggal dain jantan saja.
Pakanyang diberikan juga harus bermutu. Ransum hariannya 3% dan berat biomassa ikan per
hari. makanan sebaiknya berupa pelet yang berkadar protein 25-26%, lemak 6-8%.
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan oleh teknisinya sendiri dapat diamati nafsu makan
ikan-ikan itu. Pakan yang diberikankanya habis dalam waktu 5 menit. Jikapakan tidak habis
dalam waktu 5 menit berarti ikan mendapat gangguan. Gangguan itu berupaserangan
penyakit, perubahan kualitas air, udara panas, terlalu sering diberi pakan.
Nama Bahan Pembantu Merk Jumlah Harga per Unit Jumlah Harga
Unit
Pelet Matahari 30 krg Rp. 300.000 Rp. 9.000.000
B. Sistem Borongan
Melihat periode pengembalian modal hanya dalam jangka waktu 2 bulan 6 hari,
dengan perkiraan penjualan 27 buah perhari, maka bisnis ini dinyatakan sangat layak
untuk dijalankan.
5.4.Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan)
Titik impas/break event point (BEP)
= biaya tetap dibagi dengan 1-(biaya tidak tetap dibagi hasil penjualan)
= Rp. 12.000.000/1-((Rp 33.000.000/ Rp. 45.000.000)) = Rp. 44.444.444,4
Persentase BEP
= biaya tetap dibagi hasil penjualan dikurangi biaya tidak tetap
= Rp 12.000.000/ (Rp. 45.000.000– Rp 33.000.000) = 1%
Kapasitas pada BEP
= presentase BEP x hasil produksi sebulan
= 1 x (1.8 bulan x 1ton) = 1.8 ton