Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN SURVEI

UPTD PUSKESMAS BADEAN


TAHUN 2018
Kata Pengantar
Survei atau penelitian adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan kaidah atau aturan untuk mendapatkan informasi yang terkait suatu
permasalahan, sehingga diharapkan survei dapat memberikan informasi yang eviden
based.
Survei kebutuhan dan harapan masyarakat merupakan salah satu kegiatan
yang bertujuan menggali informasi tentang keinginan, kebutuhan dan harapan
masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang akan diberikan oleh
puskesmas.tanggapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang telah
diberikan.
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 dan
Undang – Undang Pelayanan Publik No 25 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap
institusi yang memberikan pelayanan bagi masyarakat, maka wajib bagi institusi
tersebut untuk memperhatikan aspirasi dan kebutuhan dan harapan masyarakat
Dalam rangka pelaksanaan akreditasi puskesmas, maka salah satu kegiatan
yang harus dilakukan adalah pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat yang merupakan implementasi dari konsep pelayanan berbasis
masyarakat melalui kegiatan survei. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di awal
persiapan penyusunan penganggaran atau dengan kata lain kegiatan survei ini
merupakan salah satu bahan penyusunan perencanaan kegiatan bagi setiap
kegiatan baik upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,
sehingga kegiatan yang sudah direncanakan tersebut dapat berjalan efektif, efisien
dan akuntabel.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas BADEAN

.............................................

BAB 1
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh puskesmas haruslah


mencerminkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan mengedepankan
pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada Masyarakat atau masyarakat
(customer oriented). Kepuasan Masyarakat merupakan ukuran kualitas
pelayanan suatu institusi. Masyarakat yang tidak puas tentunya akan mencari
alternatif lain untuk mendapatkan kebutuhan dan harapannya, sebaliknya
masyarakat yang puas tentunya akan memberikan informasi kepada yang lain
untuk mau menggunakan pelayanan itu kembali.
Pelayanan Kesehatan yang telah diberikan harus dapat dievaluasi untuk
mengukur kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang ada. Untuk dapat
mengukur kesesuaian tersebut, maka haruslah dapat dilakukan kegiatan yang
terukur dan dapat memberikan informasi tentang kebutuhan masyarakat yaitu
melalui survei.
Selain itu perlunya kegiatan yang bersifat inovatif yang juga harus dapat
mengakomodir kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan tersebut yang
tentunya disesuaikan dengan permasalahan pada masing – masing desa di
wilayah kerja Puskesmas Badean Kabupaten Banyuwangi.

B. Tujuan
1. Umum
Meningkat kinerja dan perbaikan mutu yang berfokus pada masyarakat.

2. Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jenis –
jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas Badean
b. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan prioritas pada masing – masing
desa di wilayah kerja Puskesmas Badean
c. Mengetahui kepuasan masyarakat terhadap program Puskesmas Badean.
d. Memperbaiki mutu dan kinerja yang berfokus pada Masyarakat (sasaran
dan masyarakat).

3
C. Out Put Yang Diharapkan
1. Informasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jenis – jenis
pelayanan kesehatan di Puskesmas Badean
2. Informasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jenis – jenis
pelayanan inovatif kesehatan di Puskesmas Badean
3. Informasi kesesuaian harapan dan kepuasan pada pelayanan kesehatan di
Puskesmas Badean
4. Informasi permasalahan kesehatan prioritas pada masing – masing desa di
wilayah kerja Puskesmas Badean
5. Informasi keberhasilan pelayanan kesehatan di Puskesmas Badean

6. Penanggung Jawab Kegiatan


Tim Survei Puskesmas Badean Kabupaten Banyuwangi.
7. Sasaran Kegiatan
1. Masyarakat umum
2. Sasaran Program
3. Masyarakat/Pengunjung Puskesmas

8. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Survei Identifikasi Kebutuhan masyrakat
2. Survei kepuasan Masyarakat
3. Survei Mawas Diri

D. Jadwal Survei
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SurveiIdentifikasi v
Kebutuhan
masyarakat

 Survei V V
Kepuasan
Masyarakat
berbasis IKM
 Survey V V V
V
V
V
V V V V V
v

4
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kepuasan
masyarakat
berbasis
emoticon

SurveiMawas Diri v

5
BAB 2
POPULASI, SAMPEL, TEKNIK SAMPLING DAN ANALISA DATA

A. Pengertian Populasi
Ada banyak sekali pengertian dari populasi, berikut beberapa pendapat para
ahli tentang pengertian dari populasi.
1. Dr.Soekidjo Notoatmojo – Populasi adalah keseluruhanobjek penelitian atau
objek yang diteliti.
2. Ismiyanto – populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek
penelitian yang dapat berupa; orang, benda, / suatu hal yang di dalamnya
dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
3. Arikunto – Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
4. Sugiyono – Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang dimaksud dalam survei yang dilakukan di Puskesmas
BADEAN yaitu seluruh masyarakat yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas
BADEAN. Jumlah populasinya yaitu ..........................................

B. Pengertian Sampel
Sedangkan sampel menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :
1. Dr.Soekidjo Notoatmojo (2002:79),sampel penelitian adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi
2. Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel.
3. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85) menyatakan bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan
populasi.
Sampel digunakan jika populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari seluruh populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya
keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan
digunakan dari populasi haruslah benar-benar dapat mewakili populasi yang
diteliti. Sampel yang digunakan dalam survei puskesmas BADEAN sebanyak 391
KK.
6
C. Cara dan Teknik Pengambilan Sampling
Setelah kita mengetahui tentang pengertian dari populasi dan sampel,
selanjutnya kita akan membahas tentang teknik pengambilan sampel. Tehnik
pengambilan sampel juga dikenal sebagai tehnik sampling. Terdapat berbagai
macam teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel. Pada
dasarnya teknik sampling di kelompokkan menjadi 2 (dua) jenis yakni, probability
sampling dan nonprobability sampling.
Adapun penjelasan mengenai probability sampling dan nonprobability
sampling akan dibahas sebagai berikut :
1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan suatu teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dapat dipilih
menjadi anggota sampel. Tekhnik probability sampling terdiri atas:
a. Simple random sampling
Bisa juga disebut sebagai teknik pengambilan sampel sederhana. Simple
random sampling merupakan tehnik pengambilan sampel anggota populasi
yang dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang terdapat
dalam populasi tersebut. Cara ini dapat lakukan jika populasi yang diteliti
merupakan populasi yang homogen.
b. Dispropotionate Stratified Random Sampling
Dispropotionate stratified random sampling merupakan teknik yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel, jika populasi bertingkat-
tingkat tetapi tidak proporsional.
c. Proportionate stratified random sampling
Proportionate stratified random sampling merupakan salah satu teknik
pemngambilan sampel yang digunakan pada populasi yang mempunyai
anggota yang tidak homogen serta bertingkatan secara proporsional.

7
d. Area sampling (Cluster sampling)
Area sampling (Cluster sampling) merupakan tehnik pengambilan sampel
daerah yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang
akan diteliti. Dan populasi tersebut sangatlah luas, seperti jumalah
penduduk dari suatu negara, provinsi atau dari suatu
kabupaten/kecamatan.

2. Non Probability Sampling


Non probability sampling merupakan kebalikan dari teknik probability
sampling yakni tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri atas:
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis merupakan teknik pengambilan sampel yang menitik
beratkan pada urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut
terlebih dahulu.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota merupakan teknik pengambilan sampel yang populasinya
memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan oleh peneliti
terpenuhi. Misalnya, jumlah sampel pelajar putri sebanyak 80 orang maka
sampel pelajar putra juga sebanyak 80 orang.
c. Sampling aksidental
Sampling aksidental merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan. yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dipakai sebagai sampel. jika orang yang kebetulan ditemui
tersebut memnuhi syarat populasi yang akan diteliti maka orang tersebut
bisa dijadikan sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu, yakni dengan sleksi khusus. Misalnya, kamu
meneliti penyakit di desa atau daerah tertentu, maka kamu mengambil
informan yaitu bidan atau dokter yang ada di daerah tersebut, seorang
penderita penyakit yang ada di daerah tersebut.

8
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan
pada populasiyang semua anggotanya digunakan sebagai sampel.
Sampling jenuhdigunakan pada populasi yang memiliki jumlah relatif kecil
atau sedikit, yakni kurang dari 30 orang. Atau juga dapat digunakan jika
penelitian yang ingindibuat memiliki kesalahan yang relatif kecil
f. Sampling Snowball
Sampling snowball merupakan teknik penguaan sampel yang dimana
jumlah mula-mula sampel kecil atau sedikit, lalu kemudian membesar.
Sampling snowball menggunakan sampel berdasarkan penelusuran dari
sampel yang sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian mengenai kasus
pembunuhan bahwa sumber informan pertama mengarah kepada
informan kedua lalu informn seterusnya.
Teknik pengambilan sampel dalam survei yang digunakan yaitu simple
randomsampling. Dari .......................... desa dalam ................................. kecamatan
BADEAN, diambil sampel secara acak dalam setiap desa. Dalam setiap desa,
sampel yang diambil sudah diproporsikan.

D. Menentukan Jumlah Sampel


Dalam suatu penelitian, seringkali kita tidak dapat mengamati seluruh
individu dalam suatu populasi. Hal ini dapat dikarenakan jumlah populasi yang
amat besar, cakupan wilayah penelitian yang cukup luas, atau keterbatasan
biaya penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
menyimpulkan atau menggambarkan populasi. Pemilihan sampel dengan
metode yang tepat dapat menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang
akurat, dan dapat menghemat biaya penelitian secara efektif.

9
Idealnya, sampel haruslah benar-benar menggambarkan atau mewakili
karakteristik populasi yang sebenarnya. Sebagai contoh, dalam suatu polling
(jajak pendapat) yang ingin mengetahui berapa proporsi (persentase) pemilih
yang akan memilih kandidat Bupati “X”, membutuhkan sampel yang benar-benar
mewakili kondisi demografi pemilih di Kabupaten “X”.
Secara umum, terdapat dua pendekatan dalam metode pemilihan sampel.
Yakni probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam metode
probability sampling, seluruh unsur (misalnya: orang, rumah tangga) dalam suatu
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dalam sampel. Dalam
metode ini, cara pemilihan sampel harus dilakukan secara acak (random).
Demikian pula dengan jumlah sampel minimum, harus dihitung secara matematis
berdasarkan probabilitas.
1. Metode Slovin
Pertanyaan dalam seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel
adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel
yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan
kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar
dapat mengakibatkan pemborosan biaya penelitian.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah
menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:

dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi
kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase.
Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan
populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki
tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat
akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi
kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
2. Menurut Sugiyono
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya
dibulatkan ke atas. Sugiono mengemukakan cara menentukan ukuran sampel
yang sangat praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan cara tersebut tidak

10
perlu dilalukan perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan
sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu
mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.

N = Populasi S = Sampel (Sugiono, 2005:63)

3. Menurut Arikunto (2010)


Jika populasi yang didapatkan cukup besar, maka besar sampel yang dapat
diambil sebanyak 10% - 15% dari jumlah populasi.

Dalam survei puskesmas BADEAN, pengambilan sampelnya menggunakan


teknik sebagai berikut (Metode Slovin):

Populasi survei :
Sampel survei :

N : besar sampel
N : besar populasi
e : batas toleransi kesalahan pengambilan
sampel (1%, 5%, 10%)

11
………
• 𝑛 = ….. (0,05)2 +1
……….
• 𝑛 = …….
• 𝑛 = ⋯ ..KK

Selanjutnya, sampel setiap desa sebagai berikut:


𝐍𝐢
Nama Desa Ni N 𝒏𝒊 = 𝒙𝒏
𝐍

E. PENGOLAHAN DATA
Desain bentuk jawaban dalam setiap pertanyaan unsur pelayanan dalam
kuesioner, berupa jawaban pertanyaan pilihan ganda. Bentuk pilihan jawaban
pertanyaan kuesioner bersifat kualitatif untuk mencerminkan tingkat kualitas
pelayanan. Tingkat kualitas pelayanan dimulai dari sangat puas sampai tidak puas.
pembagian jawaban dibagi dalam 4 (empat) kategori, yaitu:
1. tidak puas, diberi kode 1 ( boleh diganti) asal ada referensi
2. kurang puas, diberi kode 2
3. puas, diberi kode 3
4. sangat puas, diberi kode 4

12
Selanjutnya, pada kuesioner identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
dibagi menjad:
1. jawaban (a) diberi kode 1
2. jawaban (b) diberi kode 2
3. jawaban (c) diberi kode 3

F. ANALISA DATA
Analisa yang digunakan dalam surveipuskesmas yaitu analisa deskriptif. Teknik
analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang dipakai untuk menganalisis
data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah
dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil
penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya
seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram,
grafik, mean, modus dll. Analisa deskriptif diharapkan dapat menggambarkan
kebutuhan dan harapan masyarakat serta kepuasan masyarakat.

13
BAB 3
JENIS – JENIS SURVEI

A. Survei Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat


1. Pengertian Survei Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
Menurut Singarimbun (1991, p.3) survei yaitu “penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul
data yang pokok”. Survei identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat adalah
teknik survei yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap program ataupun pelayanan yang ada di Puskesmas
BADEAN.

2. TujuanSurvei Identifikasi Kebutuhan dan Harapanru Masyarakat


a. Untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program di
Puskesmas BADEAN.
b. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja program Puskesmas BADEAN.

3. Sasaran Survei Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat


a. Seluruh Masyarakat di Wilayah Puskesmas BADEAN menurut arikunto.

4. Cara Melakukan Survei Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat


a. Tim survei menyusun instrumen survei kebutuhan masyarakat ( program
/ layanan )
b. Tim survei menentukan besaran dan teknik penarikan sampel survei
identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat.
c. Tim survei menentukan responden survei identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat
d. Tim survei melaksanakan survei identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat.
e. Tim survei melaksanakan rekapitulasi hasil survei identifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat.
f. Tim survei melakukan analisa hasil rekapitulasi survei identifikasi
kebutuhan dan harapan masyarakat
g. Tim survei melakukan pembahasan secara internal terhadap hasil
identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat bersama penanggung
jawab program.

14
h. Kepala Puskesmasmelakukan pembahasan hasil identifikasi kebutuhan
masyarakat dengan lintas sektor, toga dan tomas untuk perbaikan dan
meningkatkan mutu layanan sesuai kebutuhan masyarakat.
i. Petugas puskesmas mencatat, menentukan dan menetapkan langkah-
langkah pengembanga, inovasi, perbaikan pelayanan kesehatan serta
kerangka waktu pelaksanaannya.

B. Survei Kepuasan Masyarakat


1. Pengertian Survei Kepuasan Masyarakat
Menurut Permenpan dan RB No.14 Tahun 2017 adalah pengukuran secara
komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari
hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
penyelengggara pelelayanan publik.
2. TujuanSurvei Kepuasan Masyarakat
Untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap layanan di Puskesmas
BADEAN.

3. Sasaran Survei Kepuasan Masyarakat


Seluruh Masyarakat di Wilayah Puskesmas BADEAN.metode yang dipakai
untuk pengambilan sampel adalah sampel Morgan dan Krejce..

4. Cara Melakukan Survei Kepuasan Masyarakat .


a.pengumpulan data
uuntuk memperoleh data yang akurat dan obyektif perlu di tanyakan kepada
masyarakat terhadap unsur unsur pelayanan yang telah ditetapkan
b.pengisian kuesioner
dapat dilakukan dua cara yaitu:
 Dilakukan sendiri oleh responden sebagai penerima layanan dan
hasilnya dikumpulkan di tempat yang telah disediakan.
 Dilakukan oleh pencacah melalui wawancara

C. Survei Mawas Diri


1. Pengertian Survei Mawas Diri (SMD)
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan
petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa). (Depkes RI, 2007).
15
Survei Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah
kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja
mengenai kesehatan kerja.
2. Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
a. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
yang paling menonjol di masyarakat.
c. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung
upaya mengatasi masalah kesehatan.
d. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat
dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di
Desa Siaga.
3. Pentingnya pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)
a. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka
sendiri yang melakukan pengumpulan fakta & data,
b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri,
c. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa
d. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi

4. Sasaran Survei Mawas Diri (SMD)


Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau
menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu yang dapat menggambarkan
kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di
desa/kelurahan,dengan tehnik probability sampling ,simple random sampling.
5. Pelaksana Survei Mawas Diri (SMD)
a. Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data
(menyusun daftar pertanyaan sederhana), cara pengamatan, cara
pengolahan/analisa data sederhana & cara penyajian
b. Tokoh masyarakat di desa
6. Cara Pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)
a. Petugas Puskesmas, Bidan di desa dan kader/kelompok warga yang
ditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :
1) Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan
dalam pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan.
2) Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya

16
3) Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan
cara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.
b. Pelaksana SMD
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk
melaksanakan SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di
desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
c. Pengolahan Data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk
mengolah data SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan
di desa, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan untuk
selanjutnya merumuskan prioritas masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku di desa/kelurahan yang bersangkutan.
7. Langkah – langkah Survei Mawas Diri (SMD)
a. Persiapan
1) Menyusun daftar pertanyaan :
a) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas &
Desa (data sekunder)
b) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
c) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat
mempengaruhi responden
d) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
e) Menampung juga harapan masyarakat
2) Menyusun lembar observasi (pengamatan)
Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.
3) Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah
KK
b. Pelaksanaan:
1) Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
2) Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
c. Tindak lanjut
1) Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
2) Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
3) Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
d. Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1) Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2) Prioritas masalah
17
3) Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam
pemecahan masalah

18
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi (2010). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


PT Adi Mahasatya
Kepmenpan KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah....(sesuaikan
dengan yang baru)
Sugiyono (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Alfabeta
Permenpan dan RB No 14 tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta

19

Anda mungkin juga menyukai