Anda di halaman 1dari 9

KELUARGA PADA KELUARGA Bpk.

B
TERUTAMA Ibu. R DENGAN MASALAH
KESEHATAN GASTRITIS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Bpk. B


TERUTAMA Ibu. R DENGAN MASALAH KESEHATAN GASTRITIS

Pada kesempatan kali ini penulis akan menyajikan data tentang proses asuhan keperawatan
keluarga yang telah penulis laksanakan mulai dari tanggal 29 April sampai dengan 6 Mei
2014 melalui peninjauan langsung pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R yang mengalami
masalah Gastritis di Gampong Baloy, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.

BACA JUGA : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA IBU. S


TERUTAMA PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Bpk. B
b. Alamat Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
e. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga Bpk. B
Hubungan keluarga Umur
No Nama Jenis Pendidikan
kepala keluarga (tahun)
1 Bpk. Bukhari L Suami/KK 37 SMP
2 Ibu. Rosmadah P Istri 27 SMP
3 An. Malikul Aziz L Anak 6 Blm tamat SD
4 An. Mulyani P Anak 2 Blm Sekolah

f. Tipe Keluarga : tipe keluarga Bpk. B merupakan keluarga inti


yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang anak.
g. Suku Bangsa : Aceh
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi
Bpk. B bekerja sebagai wiraswasta yang penghasilan keluarga ± 1,2 juta/ bulan sehingga
menurut pengakuan keluarga penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
sehari-hari.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Bpk. B hanya di habiskan untuk berjalan-jalan sore bersama
keluarga ke tempat saudaranya 2 kali dalam sebulan.
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga Bpk. B saat ini adalah keluarga
dengan anak usia sekolah dengan tugas keluarga:
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan yang
lebih luas.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Bpk. B mengatakan ibu R mengeluh sakit di daerah perut hingga ke hulu hati yang
dirasakannya semenjak 6 bulan yang lalu,namun Ibu R sudah pernah berobat di klinik dan
puskesmas namun gejala yang dirasakan sering kambuh. Gejala yang Ibu R rasakan
diantaranya mual dan terkadang muntah, tidak nafsu makan karena setiap hendak makan Ibu
R takut sakit perut, mulut pahit dan rasa terbakar setelah makan dan muntah sehingga Ibu R
jarang makan. Gejala lainya yang dirasakan ialah rasa penuh atau kembung yang kadangkala
membuatnya susah bernapas dan sakit kepala hebat jika tidak minum obat.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dari pengakuan keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit selama setahun
terakhir ini, namun 2 bulan yang lalu tiba-tiba ibu R mengeluh sakit perut yang sangat tidak
nyaman setelah berobat ke puskesmas ibu R di diagnosa menderita Gastritis namun tidak
harus di rawat inap akan tetapi sakit ibu R sering kambuh, dari penulusan penulis riwayat
penyakit keluarga terdahulu juga tidak ada yang mengalami sakit yang seperti ibu R rasakan
saat ini.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. B adalah milik pribadi dengan tipe rumah permanen
dengan luas 8x10 m2 dan berlantai keramik di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi
yang bagus dan mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah bersih, SPAL terbuat dari
beton dan kondisi bersih yang dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan warna
keruh, dan sumber air minum berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Keluarga Bpk. B tinggal Gampong Baloy Kecamatan blang mangat yang hampir seluruhnya
tetangganya berprofesi sebagai petani dan berekonomi menengah ke bawah. Tetangga
keluarga Bpk. B sangat akrab dan suka menolong bila ada tetangga yang sakit atau
membutuhkan bantuan.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk. B hidup serumah dengan anggota keluarganya, keluarga belum pernah
berpindah tempat tinggal.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Bpk. B hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik
antar masyarakat, keluarga Bpk. B sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih Bpk. B
merupakan anggota perangkat desa.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Bpk. B berada berdampingan dengan saudaranya jadi
jika keluarga Bpk. B membutuhkan bantuan akan sangat memudahkan keluarga dalam
kondisi yang kritis terlebih Bpk. B juga dikenal baik di masyarakat.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Bpk. B berperan sebagai kepala keluarga yang harus membantu memenuhi kebutuhan istri
dan anak-anaknya, namun sebagian tugas Bpk. B juga dibantu ibu R untuk merawat dan
memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan mengurusi kedua anaknya.
b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Bpk. B berdasarkan anjuran agama dan
adat istiadat yang berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma
agama.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Bpk. B dalam keluarga termasuk hal yang umum di
lakukan di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan
bahasa Aceh, komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah akan
cepat terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan malam dan saat
bersantai.
d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Bpk. B berlatar pendidikan rendah sehingga pemahaman tentang kesehatan sangat
minim, terlihat jelas saat penulis mencoba bertanya bagaimana sikap keluarga bila ibu R
sakit, keluarga tidak dapat mengambil keputusan yang tepat dalam merawat ibu R.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka tidak
mau anak-anaknya seperti dirinya yang putus sekolah. Upaya yang dilakukan keluarga dalam
pendidikan ialah keluarga berusaha menabung sebagian penghasilannya untuk masa depan
anak-anaknya di masa yang akan datang.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku seseuai dengan ajaran
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah maupun di lingkungan
tempat tinggalnya.
c. Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan yang diperoleh tidak menentu dan hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari di dalam keluarganya. Sehingga keluarga mengalami defisit kebutuhan
dikarenakan keluarga juga menyisihkan penghasilannya untuk menabung.
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1. Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Bpk. B mempunyai masalah kesehatan yaitu ibu R yang mengeluh tidak selera
makan, merasa mual dan muntah, pening, nyeri di hulu hati sehingga keluarga tidak mampu
mengenal masalah yang dialami oleh ibu R.
2. Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Bila ada keluarga Bpk. B yang sakit terutama ibu R, keluarga langsung membawa ibu R ke
puskesmas, tempat praktik dokter/ perawat.
3. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu R mengatakan tidak mengetahui cara merawat dan pemahaman tentang gastritis, namun
kalau dirinya merasa tidak nyaman dengan perutnya ibu R hanya meminum obat yang di
belinya.
4. Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Rumah keluarga Bpk. B berlantai keramik yang berkontruksi beton permanen, keadaan
rumah bersih dengan ventilasi yang baik.

5. Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Keluarga Bpk. B saat ini sudah jarang membawa Ibu R berobat bila karena jika memang Ibu
R merasa sakit keluarga biasanya membeli obat di klinik tanpa harus membawa ibu R.
e. Fungsi Religius
Bpk. B dan Ibu R beserta kedua anaknya rutin mengerjakan perintah agama dan sering
mengikuti pengajian di balai-balai pengajian di desanya.
f. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bpk. B keluarga tidak memilki keinginan untuk menambah anak lagi, dan sat ini
ibu R sedang menjalani program KB yaitu dengan metode suntik dalam masa 3 bulan.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu R sangat gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan
rutinitasnya sehari-hari. Keluarga juga mengatakan kesulitan dalam hal perawatan Ibu R
karena tidak ada yang mampu merawat saat ibu R mengeluh kesakitan.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
Keluarga Bpk B berharap sakit yang dialami Ibu R dapat cepat sembuh dan sakit lambungnya
tidak kambuh kembali.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Bpk. B dan keluarga berkeyakinan dan selalu berharap bahwa ibu R bisa sembuh dan bisa
kembali beraktivitas dengan nyaman dan jika Ibu R mengeluh sakit perut dan lain sebagainya
keluarga dengan segera membawa Ibu R berobat ke klinik atau puskesmas.
d. Strategi Koping yang digunakan
Ibu R dalam menghadapi masalah kesehatan maupun masalah lainnnya selalu musyawarah
dengan suaminya Bpk. B.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga Bpk. B berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal
kesehatan dan untuk mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
8. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)
Bpk. B (KK) : Tanggal 1 Mei 2014
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 170 cm
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 60 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Temperatur : 37oC
: Kepala oval, rambut ikal merata, bersih, lebat, lurus dan bebas ketombe.
: Sklera anemis, visus normal, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK.
: Tidak bersekret, bersih dan tidak ada kelainan penciuman.
: Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan , gigi utuh.
: Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limpa.
Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan, bunyi jantung dan paru dalam batas normal.
n : Tidak ada distensi, peristaltik (+) dalam batas normal.
Genetalia : Tidak dikaji dan ada keluhan.
as : Ekstremitas atas tidak ada udem, nyeri dan bebas keluhan. Ekstremitas bawah juga tidak ada
keluhan
Umum : Compos mentis dengan orientasi yang baik. Bpk B saat ini tidak ada masalah kesehatan.

Ibu R : Tanggal 1 Mei 2014


Berat Badan : 65 kg
Tinggi badan : 160 cm
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 70 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Temperatur : 37 oC
: Bentuk oval, rambut ikal, hitam dan lebat. Sakit kepala. Tidak ada benjolan di daerah
kranium.
ah : Nervus optikus normal namun visus dalam batas normal, skera anemis, tidak ada tanda-tanda
TIK.
Hidung : Penciuman (nervus olfaktorius) tidak ada
masalah.
Mulut : Mulut kering, napas bau, lidah kotor, mukosa
kering.
: Terkadang Ibu R mengeluh nyeri di pundak menjalar ke leher. Tidak ada pembesaran
kelenjar limpa.
Dada : Dada simetris, nyeri (-), bunyi jantung dan nafas dalam batasan normal.
: Adanya nyeri tekan pada abdomen, perut kembung (distensi abdomen), peristaltik lebih dari
20x/ menit dan frekuensi BAB ≤ 2x/ hari.
: frekuensi berkemih 3-5 x/hari.
Ekstremitas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan.
Keadaan Umum : Lemas dan menahan rasa sakit.
An. M.A : Tanggal 1 Mei 2014
Berat Badan : 15 kg
Tinggi Badan : 90 cm
Tekanan darah :-
Frekuensi nadi : 90 x/menit
Respirasi : 28x/menit
Temperatur : 36oC
: Distribusi merata, lurus, dan tidak ada masalah kesehatan.
Mata : Tidak anemis, tidak ada masalah penglihatan.
: Tidak ada serumen, tampak bersih, dan tidak ada
masalah pendengaran.
Hidung : Tidak ada secret, tidak ada masalah penciuman.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limpa.
dada : Simetris, tidak ada udem, dan bunyi napas dan
jantung dalam batasan normal.
Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, peristaltic (+).
Ekstremitas : Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan.
An. M : Tanggal 1 Mei 2014
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 70 cm
Tekanan darah :-
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Temperatur : 36oC
: Bentuk oval, rambut ikal, lurus, dan tidak ada masalah kesehatan.
Mata : Tidak anemis, tidak ada masalah penglihatan.
Hidung : Tidak ada secret, tidak ada masalah penciuman.
: Tidak penumpukan serumen, tidak ada masalah dengan pendengaran.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limpa.
Thorak/ Dada : Simetris, bunyi jantung dan paru normal.
: Tidak ada distensi abdomen, peristaltik dalam batasan normal, BAB 1x/ hari.
as : Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan pada ekstremitas atas maupun bawah.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.2 Analisa Data
N
Data Masalah Etiologi
o
1 Tanggal: 2 Mei 2014 Risiko Ketidakmam
Data Subjektif: tinggi puan
Ibu R mengeluh tidak nafsu makan ,merasa mual dan muntah jika makan. ganggua keluarga
Data Objektif: n dalam
- Porsi yang disajikan keluarga hanya mampu di habiskan ½ yang di habiskan. pemenu mengenal
- Ibu R sering merasa mual dan perih saat makan han masalah
nutrisi Gastritis.
kurang
dari
kebutuh
an
tubuh.

2 Tanggal : 2 Mei 2014 Nyeri Ketidakmam


Data Subjektif: akut puan
Ibu R mengeluh nyeri di hulu hati, sakit perut. keluarga
Data Objektif: dalam
- Nyeri tekan pada area epigastrium, distensi abdomen. merawat
- Ibu R tampak menahan nyeri saat di tekan di bagian abdomen. anggota
keluarga
yang
mengalami
nyeri.

3 Tanggal: 2 Mei 2014 Defisit Ketidakmam


Data Subjektif: perawat puan
- Ibu R mengatakan susah dengan keadaanya an diri keluarga
- Ibu R selalu bertanya tentang penyakitnya. dalam
Data Objektif: mengambil
- Ibu R dan keluarga tampak bingung kerena ketidaktahuan keluarga tentang keputusan
penyakit. merawat
- Keluarga tampak lama dalam pengambilan tindakan perawatan ibu R. anggota
- Keluarga belum bisa menyesuaikan menu/ diet makanan yang dapat di keluarga
konsumsi ibu R yang mengalami masalah pencernaan. yang
- Keluarga dan Ibu R tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya. mengalmai
Gastritis.

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.3 Rumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Risiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah Gastritis ditandai dengan, Data Subjektif: Ibu R mengeluh
tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah Data Objektif: Porsi yang disajikan
hanya mampu di habiskan ½ yang di habiskan, Ibu R sering merasa mual dan perih saat
makan.

Nyeri akut pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan


2 Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri
ditandai dengan Data subjektif: Ibu R mengeluh nyeri di hulu hati, sakit perut. Data
Objektif: Nyeri tekan pada area epigastrium, distensi abdomen, Ibu R tampak menahan
nyeri saat di tekan di bagian abdomen.

Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga
3 yang mengalami Gastritis. Data Subjektif: Ibu R mengatakan susah dengan
keadaaanya, Ibu R selalu bertanya tentang penyakitnya. Data Objektif: Ibu R dan
keluarga tampak bingung kerena ketidaktahuan keluarga tentang penyakit, Keluarga
tampak lama dalam pengambilan tindakan perawatan ibu R, Keluarga belum bisa
menyesuaikan menu/ diet makanan yang dapat di konsumsi ibu R yang mengalami
masalah pencernaan, Keluarga dan Ibu R tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya.

3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Diagnosa 1
Risiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah Gastritis.
Tabel 3.4 Skoring Diagnosa 1
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Masalah belum terlihat terjadi namun berisiko kerena Ibu R
ancaman kesehatan 3 dalam sebulan ini sakit perutnya kambuh kembali dan
jarang makan karena mengeluh mual, perih dan sakit
seperti terbakar sesudah makan.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Resiko bisa diatasi jika masalah sakit perut dan gangguan
masalah dapat diubah: 2 percernaan ibu R dapat di hilangkan.
sebagian
3 Potensial masalah 2x1 = 2/3 Masalah yang terjadi belum tampak secara signifikan
untuk dicegah : cukup 3 sehingga potensial masalah dapat di cegah, namun
penyebab utamanya sulit untuk di hilangkan.
4 Menonjolnya 1x1 = 1/2 Ibu R tidak merasa bahwa kekuragan makan yang
masalah: ada masalah 2 dialaminya tidak dianggap sebagai sesuatu masalah yang
tetapi tidak perlu serius karena ibu R memiliki BB yang lebih dari yang
segera ditangani . seharusnya, namun kurang makan malah memperparah
keadaan penyakitnya.
Total skor 2 5/6

Diagnosa 2
Nyeri akut pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri.
Tabel 3.5 Skoring Diagnosa 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3x 1 = 1 Ibu R mengeluh saat makan atau sesudah makan karena
tidak/kurang sehat. 3 sakit sekali perutnya dan kadang-kadang menjalar ke
kepala dan pundak.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Masalah nyeri terjadi karena masalah pencernaan ibu R
masalah dapat 2 namun masalah bisa dapat dicegah karena ibu R sudah
diubah: sebagian terbiasa dan sering minum obat jika terjadi masalah nyeri
sehingga masalah dapat dicegah dengan cepat namun
terkadang ibu R sudah bosan dengan obat sehingga kadang
jarang diminumnya.
3 Potensial masalah 3x1 = 1 Masalah yang terjadi pada ibu R sebenarnya sudah lama
untuk dicegah: 3 terjadi dan ibu R sudah tahu minum obat jika mengalami
tinggi sakit perut sehingga upaya yang dilakukannya sudah benar
namun perlu mendapatkan informasi dan teknik perawatan
yang mendetail untuk memaksimalkan perawatannya.
4 Menonjolnya 2x1 = 1 Ibu R mengatakan ini masalah yang harus bisa dihilangkan
masalah: 2 karena jika masih nyeri saat makan dirinya takut dan tidak
masalah berat harus nafsu makan.
segera ditangani
Total skor 4

Diagnosa 3
Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga yang
mengalami Gastritis.
Tabel 3.6 Skoring Diagnosa 3
No kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Keluarga sudah mengetahui bahwa ibu R
ancaman 3 mengalami masalah nyeri saat makan atau
kesehatan sesudah makan, sehingga keluarga membiarkan
ibu R tidak menghabiskan makanannya atau
kadang jarang makan sehingga berisiko
menimbulkan masalah lain yang tidak diketahui
keluarga saat ini.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Perawatan pada ibu R dapat dilakukan oleh
masalah dapat 2 anggota keluarga dan perawat bisa
diubah: sebagian mengedukasikan cara perawatan kepada ibu R
dan membujuk ibu R untuk bisa makan secara
maksimal.
3 Potensial masalah 2x1 = 2/3 Masalah dapat segera diatasi karena masalah
untuk dicegah: 3 yang terjadi belum signifikan namun bila
cukup diabaikan bisa menjadi masalah yang serius.
4 Menonjolnya 0x1 = 0 Keluarga tidak mengetahui sepenuhnya masalah
masalah: masalah 2 yang dialami ibu R sehingga perawatan anggota
tidak keluarga belum maksimal dilakukan. Akan tetapi
dirasakannya. keluarga menganggap ini bukan masalah yang
serius yang harus dipikirkannya.
Total skor 1 2/3

4. Priotitas Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.7 Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1 Nyeri akut pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami
nyeri. 4

2 Risiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah Gastritis. 2 5/6

3 Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan 1 2/3
dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota
keluarga yang mengalami Gastritis.

Anda mungkin juga menyukai