Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... 2

BAB I ................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ............................................................................ 3

Latar Belakang ................................................................................ 3

BAB II ............................................................................................... 4

TEORI .............................................................................................. 4

KomposisiMinyak Bumi ...................................................... 4

Proses terjadinya Minyak Bumi ......................................... 6

Pengolahan Minyak Bumi .................................................. 8

Bensin .................................................................................... 12

Dampak Pembakaran Bahan Bakar .................................. 13

BAB III ............................................................................................. 15

PENUTUP ........................................................................................ 15

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Makalah ini disusun sebagai pelengkap pembelajaran minyak bumi di kelas XI. Makalah ini
dirancang oleh kelompok enam pada kelas XI MIA 6, madrasah aliyah negeri 1 medan.
Makalah yang berisi materi minyak bumi ini mengacu pembelajaran yang berlangsung di
kelas XI. Makalah ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa di kelas XI
MIA 6.

Penyajian materi di dalam makalah ini tersaji dengan penjelasan yang cukup panjang serta
sudah cukup memperkuat pemahamn konsep agar semua pembaca dapat mengerti dengan
cepat. Makalah ini berisi kata pengantar, daftar isi, daftar pusaka, pendahuluan, isi, kata
penutupatau kesimpulan. Selain itu, juga terdapat table yang dapat memperkuat pemahaman
konsep dengan maksimal. Makalah ini juga ikut disempurnakan dari berbagai buku
agarmakalah ini dapat sempurnaan.

Puji dan syukur kami ucapkan kepada allah SWT, atas ridonya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat beriring salam kami panjatkan
kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Serta tidak lupa pula, kami ucapkan terima kasih kepada guru bidang studi KIMIA, Bpk
Asnali Putra S.Pd yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga
bersyukur karena semua anggota turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Kami
juga mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan kecil maupunbesar dalam
makalah ini. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik allah SWT dan manusia tidak luput
dari kesalahan.

2
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber nergi yang banyak digunakan untuk memasak, berkendaraan bermotor dan industry
berasal dari minyak bumi, gasalam dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organism sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bmi dan gas
alam berasal dari jasd renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organism itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Umpur tersebut
lambat laun berubah mennjadi batuan karena terpengaruh tekanan lapisan diatasnya sementara
itu dengan meningkatna tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisajasad renik
itu menjadi minak dan gas. Selain bahan bakar, mnyak bumi dan gas merupakan bahan
industri yang penting. Bahan-bahanatau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini
disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan kedalam plastic, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat

3
BAB II

TEORI

1. Komposisi minyak bumi

Minyak bumi adalah campuran yang terdiri dari beragam senyawa hidrokarbon, dan sedikit
senyawa nitrogen. Senyawa yang terkandung dala minyak bumi terdiri dari hidrokarbon
jenuh,tidak jenuh,alifatik,alisiklik dan aromatic. Namun demikian komponen terbesar adalah
hidrokarbon jenuh yaitu alkana dan siklo alkana

Senyawa alisiklik yang terkandung dalam minyak bumi adalah turunan siklopentana dan siklo
hekstana yang disebut naftah

Dalam minyak bumi terkandung berbagai zat kimia dalam wujud gas,air,dan padat.
Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon baik alifatik,alisiklik,maupun
aromatic. Kandungan senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi adalah antara 90-99%,
sedangkan unsure unsure lainnya kurang dari 10%.

Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya. Pada
umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur
berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna
kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah.

Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini
tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak bumi dari
Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan minyak bumi
dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasar hasil
analisis yang sudah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-
mcam senyawa hidrokarbon, seperti alkana, sikloalkana, dan hidrokarbon aromatik.

4
Kandungan elemen karbon dalam minyak bumi berkisar antara 83-87%.sedangkan sisanya
adalah campuran unsure unsure lain seperti nitrogen antara 0,1-2% , dan oksigen antara 0,05-
1,5%.

Minyak bumi asal indonsia mengandung unsure belerang lebih kecil daripada minyak bumi
timur tengah. Oleh karenanya,minyak bumi Indonesia dinilai lebih baik.

Komposisi minyak bumi sangat dipengaruhi oleh factor geologi dan umurnya. Minyak bumi
berasal dari Indonesia lebih bnyak mengandung senyawa siklik, baik alsiklik maupun
aromatic. Sedangkan minyak bumi dari amerika lebih banyak mengandung alkana, dan dari
rusia lebih banyak mengandung siklo alkana.

Minyak bumi mengandung senyawa paraffin antara 15-60%. Secara lengkap komposisi
senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi dapat dilihat pada tabel dibawah.

Hidrokarbon Persen

Paraffin 15-60

Naptena 30-60

Aromatic 3-30

Aspaltena 6

I. Komposisi senyawa hidrokarbon yang terkandung pada beberapa komonen minyak


bumi dapat dilihat pada table dibwah. Komposisi ini merupakan komposisi minyak
bumi sebelum mengalami pengolahan.

5
Komponen n-alkana Sikloalakana Isoalkana Aromatic Residu
Gas 100 - - - -
Bensin 38 43 20 9
Kerosin 23 43 15 19 -
Solar 22 48 9 21 -
Pelumas 16 52 7 25 -
Residu 13 51 1 27 8

2. Proses terjadinya minyak bumi

1. Fotosintesa ganggang

Gambar proses pembentukan minyak bumi pertama kali Minyak bumi dibuat secara alami,
pertama-tama dihasilkan oleh ganggang yang berfotosintesa,Kenapa ganggang? Karena
ganggang merupakan biodata terpenting dalam menghasilkan minyak bumi sebenarnya
tumbuhan tingkat tinggi bisa saja, namun tumbuhan tersebut cenderung menghasilkan gas
ketimbang minyak bumi

2. Pembentukan Batuan Induk (Source Rock)

Proses terjadinya minyak bumi selanjutnya ialah pembentukan batuan induk. Batuan induk ini
terbentuk karena ganggang yang sudah mati terendapkan di cekungan sedimen lalu
membentuk Batuan Induk, batuan induk merupakan batuan yang memiliki kandungan Carbon
yang tinggi (High Total Organic Carbon). Namun tidak sembarang cekungan bisa menjadi
Batuan Induk, makanya proses ini sangat spesifik.

6
3. Pengendapan Batuan Induk

Kemudian batuan induk tertimbun oleh batuan lain selama jutaan tahun, salah satu batuan
yang menimbun Batuan Induk ini adalah batuan sarang. Batu Sarang merupakan batu sarang
ini umumnya terbentuk dari batu gamping, pasir maupun batu vulkanik yang tertimbun
bersama dan terdapat ruang berpori.

Semakin lama, batuan lain akan menumpuk dan dasarnya akan semakin tertekan kedalam
sehingga suhunya akan semakin bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya
mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin
turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan
memasak karbon yang ada menjadi gas.

4. Proses Akhir

Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting

7
adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air,
namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat
jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.

3. pengolahan minyak bumi

Minyak mentah merupakan bagian dari minyak bumi yang keberadaannya saat ini dibutuhkan
di berbagai negara di dunia. Dimana proses pembentukan minyak bumi ini membutuhkan
waktu yang sangat lama sehingga hal ini perlu adanya usaha untuk melestarikan sumber daya
alam yang mulai menipis. Minyak bumi ini terdiri atas campuran dari berbagai macam
hidrokarbon yang sebagian besar kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak
mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan
sehari-hari seperti minyak tanah, bensin serta dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam
pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak mentah menjadi bahan siap pakai akan
dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan dibawah ini:

Destilasi bertingkat

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses
distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu
~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah
menara/tanur distilasi.
Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap)
yang memungkinkan uap lewat.

8
Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai
ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang
diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah
akan terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya
untukproses konversi.

1. Proses Destilasi

Tahap pertama adalah destilasi. Destilasi adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di
minyak bumi, dimana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih. Pada
proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara.
Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan
dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat Celcius.

Selanjutnya hasil dari fraks-fraksi tersebut nantinya dipisahkan, dimana fraksi yang memiliki
titik didih terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki titik
didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung. Hasil dari proses destilasi ini antara lain
adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Dimana semua hasil tersebut
belum menjadi bahan siap pakai karena belum melewati tahap-tahapan selanjutnya.

2. Proses Cracking
Tahap kedua adalah cracking. Cracking adalah proses pengolahan minyak bumi yang
bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul

9
hidrokarbon yang lebih kecil. Proses crakcing ini sering disebut sebagai proses refinery.
Secara umum proses cracking ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

 Thermal Cracking – Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai panjang menjadi senyawa hidrokarbon dengan rantai yang lebih kecil
melalui proses katalis / pemanasan. Adapun suhu yang dapat digunakan yaitu 800 derajat
Celcius dan dalam tekanan 700 kpa. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan fraksi
minyak bumi dengan cara boiling range yang lebih rendah dari umpannya.
 Catalytic Cracking – Catalytic cracking adalah proses cracking yang menggunakan suhu
tinggi dengan tekanan yang rendah. Proses ini menggunakan katalis sebagai media untuk
mempercepat laju reaksi fraksi. Pada umumnya reaksi proses perengkahan katalis ini
menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium, dimana pada mulanya katalis yang
bersifat asam akan menambahkan proton ke dalam molekul olevin ataupun menarik ion
hidrida dari senyawa alkana sehingga hal ini menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
 Hidrocracking – Hidrocracking adalah kombinasi dari proses thermal cracking dan catalytic
cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses hidrocracking ini dilakukan dalam
tekanan yang tinggi, beberapa hasil dari proses hidrocracking ini antara lain bensin dan bahan
bakar jet. Kelebihan dari proses ini adalah memiliki kandungan sulfur yang terdapat pada
fraksi, dimana sulfurnya akan diubah menjadi senyawa hidrogen sulfida sehingga proses
pelepasan sulfur akan menjadi lebih mudah.

3. Proses Reforming
Setelah melalui proses cracking maka selanjutnya adalah proses reforming. Proses reforming
adalah proses merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul
fraksi yang mutunya lebih baik. Pada proses reforming ini dapat dilakukan dengan
menggunakan katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk
merubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini dapat disebut juga sebagai
proses isomerasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi


Proses selanjutnya setelah perbaikan / perubahan struktur molekul fraksi adalah proses
polimerasi dan alkilasi. Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom pada suatu
fraksi sehingga molekul sebuah fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada
proses alkilasi ini menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat seperti H2SO4, HCL
atau AlCl3 (asam Lewis).

Sedangkan proses polimerasi adalah proses penggabungan antara molekul-molekul kecil


menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk akhir
menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih

10
dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah molekul fraksi
yang panjang dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.

5. Proses Treating
Prses kelima adalah treating. Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui
tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan. Bahan-bahan
yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain bau tidak sedap yang dihilangkan
melalui proses copper sweetening and doctor treating, parafin yang dihilangkan melalui
proses solvent dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment,
aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui
proses desulfurizing. Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak
memberikan mutu dalam proses pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti
mutunya akan bertambah.

6. Proses Blending
Tahapan terakhir dalam proses pengolahan minyak bumi adalah blending. Blending adalah
proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan cara
menambahkan bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang
digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif yang digunakan
untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melalui proses ini maka hasil dari
pengolahan minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

Hasil olahan

Minyak mentah yang diolah nantinya akan menghasilkan bahan siap pakai untuk kebutuhan
sehari-hari, berikut adalah beberapa hasil olahan minyak bumi:

LPG – LPG merupakan hasil pengolahan minyak bumi berupa gas cair yang memiliki unsur
hidrokarbon ringan. Biasanya LPG ini digunakan untuk bahan bakar industri rumah tangga
yaitu untuk memasak.
Bensin – Bensin merupakan produk olahan minyak bumi yang sangat terkenal. Bensin ini
meerupakan salah satu bahan bakar yang setiap harinya diburu oleh pengendara motor
maupun mobil.
Kerosin – Kerosin atau minyak tanah merupakan bahan bakar yang saat ini sulit ditemukan.
Akan tetapi kerosin ini saat ini masih dicari sebagian masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari
seperti untuk menyalakan api pada arang.
Solar – Solar atau diesel pada umumnya digunakan untuk bahan bakar dalam pembakaran
mesin diesel, baik itu mesin kendaraan ataupun mesin industri.

11
BENSIN
Salah satu bahan terpenting adalah bensin. Dipasaran bensin tersedi dalam berbagai jenis yaitu
premium, premix dan pertamax yang mempunyai harga berbeda-beda sesuai dengan mutunya.
Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas pembakarannya dalam mesin. Bahan bakar yang baik
bila didalam mesin tidak menimbulkan ketukan (knocking) atau mempunyai angka oktan/
Angka efisien yang tinggi.
1. Komposisi Bensin dan Bilangan Oktan
2. Angka okatan atau bilangan oktan adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan
komposisi antara rantai lururs (n-heptana) dan rantai bercabang (isooktana). Karana
komposisi bensin terdiri dari n-heptana dan isooktana, yang mempunyai struktur
sebagai berikut

3.
Bilangan oktan mempunyai nilai nol (untuk n-heptana) sampai seratus (untuk
isooktana). Bensin perdagangan diantaranya premium dengan angka oktan 82 yaitu
mengandung 82% iso oktana dan 18 % n-heptana.
Berdasarkan keterangan diatas,
a. Pertamax mempunyai nilai oktan 92, berarti terdiri dari n-heptana dan isooktana
b. Pertamax plus mempunyai bilangan oktan Yang terdiri dari 95 % isooktana dan n-heptana.

2. Zat Additif Bensin

Bensin yang merupakan hasil penyulingan minyak bumi mempunyai bilangan oktan yang
rendah(< 60), karena sebagian besar terdiri alkana rantai lurus. Bilangan oktan yang rendah
dapat ditingkatkan dengan menambahkan zat additive anti ketukan yaitu yang memproses
pengubahan alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang. Zat anti ketukan yang sudah
digunakan diantaranya adalah :

a. Tetra Etil Lead (TEL)

Rumus molekul Pb(C2H5)4 . TEL dilarang penggunaannya karena saat penggunaannya pada
pembakaran bensin dapat menghasilkan oksida timah (PbO) yang menempel pada komponen
mesin. Agar (PbO) tidak menempel penggunaan TEL (65%) ditambahkan dengan 1,2-
dibromo etana dan 1,2-dikloro etana yang mengubah Pb menjadi PbBr2 (mudah menguap)

12
yang keluar dari knalpot. Zat ini dapat mencemari udara dan jika masuk ke dalam tubuh akan
mengakibatkan anemia, sakit kepala dan bila dalam kadar tinggi dapat menimbulkan
kematian.
b. Ethyl Tertier Butil Ether (ETBE)

Rumus Molekul CH3O(C2H5)3

C. Tertier Amil Metil Eter (TAME)

Rumus molekul CH3 O (CH3) C2H5

d. Metil Tertier Butil Eter (MTBE)

Rumus Molekul CH3O(CH3)3

Additive yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Namun penggunaannya juga dibatasi
karena beracun dan penyebab kanker. Bensin premix menggunakan campuran MTBE dan
TEL.
Gas buangan kendaraan yang mungkin menghasilkan CO, CO2, SO2 dan NOx. Gas COsangat
berbahaya kalau terhirup terlalu banyak dapat menyebabkan kematian, sebab mengganggu
proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin.

5. Dampak pembakaran bahan bakar

a. Timbulnya kabut asap

Kabut asap atau smog adalah asap dari pembakaran senyawa minyak bumi dan gas alam,
seperti pada pabrik dan kendaraan bermotor, yang menyatu dengan uap air sehingga
menimbulkan kabut yang pekat. Kabut asap berbahaya karena mengganggu pandangan,
menyebabkan pengendara tidak bisa melihat jauh. Kabut asap juga mengakibatkan gangguan
saluran pernafasan, mulai dari radang-radang, asma hingga kanker dan kematian.

b. Terjadinya hujan asam

Hujan asap terjadi ketika nitrogen oksida (NO2) dan sulfur dioksida (SO2) dari asap
pembakaran minyak bumi dan gas alam naik ke permukaan atmosfer dan bereaksi dengan uap
air. Reaksi ini mengakibatkan terbentuknya asam nitrat dan asam sulfida di awan. Asam ini
akan turun ke tanah ketika hujan terjadi, menjadi hujan asam. Hujan asam berbahaya karena
mengakibatkan korosi atau pengkaratan pada logam. Hujan asam juga mengakibatkan
kerusakan tanah dan kematian pada tumbuhan.

13
c. Terjadinya pemanasan global

Gas karbon dioksida yang dikeluarkan pembakaran minyak bumi dan gas alam adalah gas
rumah kaca, artinya gas ini menyerap panas. Meningkatnya gas karbon dioksida di
mengakibatkan meningkatnya suhu atmosfer bumi dan menyebabkan perubahan iklim. Ini
berakibat pada perubahan cuaca yang tidak menentu, kekeringan dan bencana alam lainya.

Dampak pembakaran minyak bumi dan gas alam terhadap kesehatan:

a. Gangguan pernafasan

Pembakaran bahan bakar dari minyak bumi dan gas alam yang berlangsung tidak sempurna
akan menghasilkan gas karbon monoksida (CO), disamping gas karbon dioksida (CO2). Gas
karbon monoksida ini berbahaya karena menghalangi pengikatan oksigen oleh hemoglobin,
akibatnya, pernafasan menjadi terganggung. Berkurangnya oksigen di dalam darah ini
berbahaya, karena dapat mengakibatkan kerusakan sel dan organ dan berujung pada kematian.

b. Kanker paru-paru

Partikel halus yang dikeluarkan knalpot kendaraan bermotor dapat merusak sel di paru-paru
dan menyebabkan kanker paru-paru.

c. Kerusakan tulang sumsum

Eksposur terhadap benzena (C6H6), yang merupakan salah satu partikel berbahaya di asap
kendaraan bermotor, dapat menyebabkan kerusakan pada tulang tulang sumsum. Karena
tulang sumsum adalah bagian tubuh yang menghasilkan antibiotik dan sel darah, ini dapat
menyebabkan berkurangnya efektifitas sistem kekebalan tubuh.

d. Kanker ginjal

Selain paru-paru, masuknya polutan hasil pembakaran minyak dan gas bumi ke tubuh juga
merusak fungsi ginjal. Ini terjadi karena ginjal berfungsi untuk menyaring kotoran dari darah.
Sehingga kotoran yang berkumpul di ginjal akan mengakibatkan kanker ginjal.

14
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang lalu.
Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di fraksionisasikan sesuai
titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting bagu kehidupan, baik sebagai sumber
energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia. Proses pembentukan minyak bumi
yaitu berasal dari reaksi kalsium karbidia CaC2 dari reaksi antara batuan carbonat dan logam
alkali dan air yang menghasilkan asitilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperature dan tekanan tinggi. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang pentig dan bermanfaat dalam kehidupan sehari hari yang disebut petrokimia.

SARAN

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya
sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan
olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang
mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara
dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2/4-minyak-bumi/4-bensin/
https://www.eduspensa.id/teori-dan-proses-pembentukan-minyak-bumi/#a
https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/komposisi-komponen-minyak-bumi/
https://brainly.co.id/tugas/8725803
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/proses-pengolahan-minyak-mentah
http://smanegeri01panti.blogspot.com/2014/03/makalah-minyak-bumi.html
http://rinitharini.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html
https://iodidariana.wordpress.com/2016/12/31/dampak-pembakaran-minyak-bumi/

16
LAMPIRAN

1. Dampak pembakaran minyak bumi/bahan bakar


Jawab:

a. Timbulnya kabut asap

b. Terjadinya hujan asam

c. Terjadinya pemanasan global

d. Gangguan pernafasan

e. Kanker paru-paru

f. Kerusakan tulang sumsum

g. Kanker ginjal

2.tahapan pengolahan minyak bumi


Jawab:
1. Proses Destilasi
2. Proses Cracking
3. Proses Reforming
4. Proses Polimerasi dan Alkilasi
5. Proses Treating
6. Proses Blending

3.hasil olahan minyak bumi


Jawab:
beberapa hasil olahan minyak bumi:

LPG – LPG merupakan hasil pengolahan minyak bumi berupa gas cair yang memiliki unsur
hidrokarbon ringan. Biasanya LPG ini digunakan untuk bahan bakar industri rumah tangga
yaitu untuk memasak.
Bensin – Bensin merupakan produk olahan minyak bumi yang sangat terkenal. Bensin ini
meerupakan salah satu bahan bakar yang setiap harinya diburu oleh pengendara motor
maupun mobil.
Kerosin – Kerosin atau minyak tanah merupakan bahan bakar yang saat ini sulit ditemukan.
Akan tetapi kerosin ini saat ini masih dicari sebagian masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari
seperti untuk menyalakan api pada arang.
Solar – Solar atau diesel pada umumnya digunakan untuk bahan bakar dalam pembakaran
mesin diesel, baik itu mesin kendaraan ataupun mesin industri.

17
4. pengertian destilisasi
Jawab: Destilasi adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi, dimana
pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih.

5. hasil destilisasi secara berurutan


Jawab: Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli,
lilin dan aspal

6. Proses crakcing sering disebut sebagai proses refinery. Secara umum proses cracking ini
dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

Jawab:

1. Thermal Cracking

2. Hidrocracking

3. Catalytic Cracking

7. Proses terjadinya minyak bumi


Jawab:
1.fotosintesa ganggang
2.pembenukan batuan induk
3.pengendapan batuan induk
4.proses akhir

18

Anda mungkin juga menyukai