Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN TENTANG INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB

PASIEN

A. Tujuan
Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien memahami hak
dan kewajibannya sebagai pasien dan bertindak berdasarkan haknya serta
memahami tanggung jawab mereka dalam proses asuhan pengobatan/perawatan
dengan bukti tertulis.
B. Pengertian
Pengertian Hak Pasien adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, morlaitas, dan
legalitas.
Hak Pasien adalah suatu yang harus diperoleh oleh setiap pasien yang ada
dirumah sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya yang diberikan oleh
tenaga kesehatan.
1. Pengertian Kewajiban/Tanggung Jawab Pasien
Tanggung Jawab adalah kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan
perbuatan yang disengaja ataupun tidak disengaja
A. UNDANG - UNDANG HAK DAN KEWAJIBAN/TANGGUNG JAWAB
PASIEN PASAL 32
UU NO 24 / 2009
SETIAP PASIEN MEMPUNYAI HAK :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar prosedur
dan standar prosedur opersional
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan

1
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
second opinion yang mempunyai Surat ijin Praktek baik didalam maupun di
luar umah Sakit
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
Tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
k. emberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yg dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dankepercayaan yang dianutnya
q. engeluhkan pelayanan umah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketenetuan
peraturan perundang-undangan
PASAL 52 UU NO 29/2004
a. Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak
b. Mendapatkan penjelasan se0ara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat 3
c. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
d. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis

2
e. Menolak tindakan medis
f. Mendapatkan isi rekam medis
PASAL 31 UU NO 44/2009
a. Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas yang
diterimanya
b. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan Peraturan
Menteri
PASAL 53 UU NO 29/2004
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran,mempunyai
Kewajiban :
a. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
b. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
c. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan dan
memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
C. INFORMED CONSENT
Kata consent verasal dari bahasa latin consentio yang artinya persetujuan ijin,
menyetujui, atau pengertian yang lebih luas adalah member i=in atau wewenang
kepada seseorang untuk melakukan suatu informed Consent (IC), dengan
demikian suatu penyataan setuju atau ijin oleh pasien secara sadar, bebas dan
rasional setelah memperoleh informasi yang dipahaminya darri tenaga
kesehatan/dokter tentang penyakitnya. Harus diingat bahwa yang terpenting
adalah pemahaman oleh pasien. Pengertian lain yaitu informed consent adalah
persetujuan yang diberikan oleh pasien 1 orang tua/wali/suami/istri/orang yang
berhak mewakilinya2 kepada tenaga kesehatan/dokter untuk dilakukan suatu
tindakan medis yang bertujuan untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya.
informed consent berarti pernyataan kesediaanatau penolakan setelah mendapat
informasi se0ukupnya. Jay katz mengemukakan falsafah dasar informed 0onsent
yaitu pada hakikatnyasuatu keputusan pemberian pengobatan atas pasien harus
terjadi secara kolaboratif kerjasama antara tenaga kesehatan/dokter dan pasien
serta bukan semata- mata keputusan sepihak. dengan demikian, informed 0onsent

3
mengandung " unsur utama,yakni sukarela (voluntariness) dan memahami
(understanding).
Ada 2 bentuk informed consent yaitu :
1. Tersirat atau dianggap telah diberikan (Implied Consent)
a. Keadaan normal
b. Keadaan darurat
2. dinyatakan (expressed consent)
a. Lisan (oral)
b. Tulisan (written)
Implied Consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa
pernyataan tegas.syarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan
pasien.umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau
sudah diketahui umum.
Implied Consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat
(emergency)sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam
keadaan tidak bisamemberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat
maka dokter dapatmelakukan tindakan medis terbaik menurut dokter(Permenkes
No.585 tahun 1989, pasal 11). Jenis persetujuan ini disebut sebagai Presumed
Consent, artinya bila pasien dalamkeadaan sadar, dianggap akan menyetujui
tindakan yang akan dilakukan dokter.
Exressed Consent adalah persetujuan yang dinyatakan se0ara lisan atau tulisan,
bila yangakan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa.
Dalam keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu
tindakan apa
yang akandilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian.
1. Informasi Dalam Permenkes No.585 tahun 1989 tentang informed consent
dinyatakan bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau penjelasan kepada
pasien/keluarga diminta atau tidak diminta, jadi informasi harus disampaikan.
Informasi tersebut meliputi informasi mengenai apa (what) yang perlu
disampaikan, kapan disampaikan (when), siapa yang harusmenyampaikan (who),
dan informasi yang mana (which) yang perlu disampaikan

4
2. Persetujuan
The Medical Defence Union dalam bukunya Medicolegal Issues in Clinical
Practice, menyatakan bahwa ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya
Informed Consent yaitu :
a. Diberikan secara bebas
b. Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian
c.Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien
dapatmemahami tindakan itu perlu dilakukan
d. Mengenai sesuatu hal yang khas
e. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama
3. Penolakan
Seperti dikemukakan pada bagian awal, tidak selamanya pasien atau keluarga
setujudengan tindakan medis yang akan dilakukan dokter. dalam situasi demikian
kalangan dokter maupun kalangan kesehatan lainnya harus memahami bahwa
pasien atau keluargamempunyai hak menolak usul tindakan yang akan
dilakukan.ini disebut sebagai Informed Refusal. Tidak ada hak dokter yang dapat
memaksa pasien mengikuti anjuran, walaupundokter menganggap penolakan bisa
berakibat gawat atau kematian pada pasien. Bila dokter gagal dalam meyakinkan
pasien pada alternatife tindakan yang diperlukan,maka untuk keamanan
dikemudian hari, sebaiknya dokter atau rumah sakit meminta pasien atau
keluarga menandatangani surat penolakan terhadap anjuran tindakan medis yang
diperlukan.
D. Ruang Lingkup
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Gawat Darurat
5. Pimpinan RS
6. Staf Pelayanan Pasien (CSO,Security)
7. Manager Pelayanan Medis
8. Kepala Bidang Keperawatan

5
E. Tata Laksana
1. Ucapkan salam “Selamat Pagi Bapak/Ibu,Maaf Pak/Bu,Perkenalkan Saya
(Nama, Perawat,Ruang) yang berdinas hari ini akan menjelaskan dan
memberikan informasi hak dan tanggung jawab pasien”.
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas serta peran petugas (Dokter, Perawat, Bidan
dan Pemberi Informasi).
3. Pastikan identitas pasien “Maaf sebelumnya, ini dengan keluarga pasien atan
nama siapa? Setelah keluarga menjawab “Oo benar ibu kami jelaskan kembali
ya identitas pasien (Nama, Umur, Alamat)
4. Ciptakan suasana yang nyaman (Ruangan Stasiun Perawat dan Ruangan
Pemberian Informasi)
5. Petugas memberikan lembar informasi tertulis tentang hak dan tanggung jawab
pasienyang sudah tersedia “Maaf Bapak/Ibu,ini ada lembaran informasi tentang
hak dan tanggung jawab pasien , silahkan dibaca dan dimengerti terlebih
dahulu”.
6. bila tidak ada yang ditanyakan kembali, pasien atau keluarga menandatangani
lembar formulir informasi hak dan tanggung jawab pasien yang telah
dijelaskan
7. Ucapkan Salam “Terima Kasih”.
F. Dokumentasi
(sesuai pasal 32 UU No.44 tahun 2009)
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di 
RumahSakit
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional (SPO).
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan

6
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di umah Sakit
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
Yang mempunyai Surat ijin Praktek baik di dalam maupun di luar Rumah
Sakit
9. Mendapatkan pri3asi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata 0ara tindakan medis,
Tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi,dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu
tidak mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.
15. Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan umah Sakit terhadap dirinya
16. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya
17. Menggugat atau menuntut umah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana,dan
18. Mngeluhkan pelayanan umah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangann
Hal-hal yang menjadi kewajiban pasien /keluarga adalah
1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah
kesehatannya
2. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga

7
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

Anda mungkin juga menyukai