Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Korupsi Dampak Korupsi dan Cara Mengatasi Korupsi

Korupsi

Kali ini apa pengertian ahli akan menerangkan tentang apa pengertian korupsi, dampak dampak yang
diakibatkan oleh korupsi serta cara penanganan korupsi itu sendiri khususnya cara penanganan kasus
korupsi di Indonesia. Korupsi sebagai fenomena penyimpangan dalam kehidupan sosial budaya,
kemasyarakatan dan kenegaraan sudah dikaji dan ditelaah secara kritis oleh banyak ilmuwan dan filosof.
Arisoteles misalnya, yang diikuti oleh Machiavelli sejak awal telah merumuskan sesuatu yang mereka
berdua sebut sebagai moral corruption (korupsi moral) (Hasibuan, 1997). Korupsi moral yang mereka
susun menyinggung tentang berbagai bentuk aturan atau konstitusi (pengertian konstutisi) yang sudah
melenceng, hingga para penguasa rezim termasuk dalam sistem demokrasi, tidak lagi dipimpin oleh
hukum (law above all), tetapi tidak lebih hanya berupaya memuaskan ego masing masing (selfishness).
Untuk memperdalam pengetahuan anda tentang korupsi dan sebelum mengkaji tentang korupsi di
Indonesia ada baiknya anda menyimak dulu tentang pengertian korupsi dibawah ini.

Pengertian Korupsi

Pengertian korupsi | Secara terminologi, kata korupsi berasal dari kata latin yaitu Corruptus atau
Corruption. Lalu menjadi Corruption karena diserap dalam bahasa Inggris dan Prancis dan kemudian di
Belanda korupsi disebut dengan korruptie, sedangkan di Indonesia disebut korupsi (Hamzah, 1985).
Secara esensi, menurut Alatas (1987) bahwa pengertian korupsi sebagai pencurian yang melalui
penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan. Korupsi merupakan wujud perbuatan immoral
dari dorongan untuk mendapatkan sesuatu menggunakan metode penipuan dan pencurian. Poin
penting yang harus anda tahu bahwa nepotisme dan korupsi otogenik itu merupakan bentuk korupsi.

Pengertian Korupsi berdasarkan Bank Dunia bahwa korupsi adalah pemanfaatan kekuasaan untuk
mendapat keuntungan pribadi. Bila anda perhatikan dengan seksama definisi korupsi ini maka kolusi,
dan nepotisme merupakan bagian dari korupsi atau bentuk korupsi itu sendiri (Kusuma, 2003).

Lalu bapak Asyumardi Mazhar menuliskan pengertian korupsi dalam artikelnya tentang Pemberantasan
korupsi menuju tata pemerintahan yang lebih baik bahwa pengertian korupsi secara umum sebagai
"berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or illegal activities) untuk mendapatkan keuntungan
pribadi atau kelompok. Kemudian Pak Asyumardi menambahkan bahwa pengertian korupsi berkembang
menjadi penyalahgunaan kekuasaan atau kedudukan publik untuk kepentingan pribadi.

Pengertian korupsi menurut Philip (1997) bahwa korupsi adalah tingkah laku dan tindakan seseorang
pejabat publik yang menyimpang dari tugas tugas publik formal untuk mendapatkan keuntungan
pribadi, atau keuntungan bagi orang orang tertentu yang berkaitan erat dengan pelaku korupsi seperti
keluarga koruptor, karib kerabat koruptor, dan teman koruptor. Pengertian ini juga mencakup kolusi dan
nepotisme pemberian patronase lebih karena alasan hubungan kekeluargaan (ascriptive) daripada
merit. pengertian korupsi oleh Philip dipusatkan pada korupsi yang terjadi di kantor publik.

Kedua, pengertian korupsi yang berpusat pada dampak korupsi terhadap kepentingan umum (public
interest centered). Dikatakan dalam bagian ini bahwa korupsi dapat dikatakan telah terjadi apabila
seorang pemegang kekuasaan atau fungsionaris pada kedudukan publik yang melakukan tindakan
tindakan tertentu dari orang orang yang akan membrikan imbalan baik itu uang atau materi lain
sehingga dengan demikian merusak kedudukan dan kepentingan publik.

Pengertian korupsi ketiga menurut philip yang berpusat pada pasar (market centered) yang diambil dari
hasil analisis tentang korupsi yang dikaji menggunakan teori pilihan publik dan sosial dan pendekatan
ekonomi dalam kerangka analisis politik bahwa pengertian korupsi adalah kegiatan atau aktivitas oleh
lembaga ekstra-legal yang digunakan individu individu ataupun kelompok-kelompok untuk mendapat
pengaruh terhadap kebijakan dan tindakan birokrasi. Kemudian dilanjutkan bahwa pengertian korupsi
berarti penyalahgunaan kekuasaan oleh seorang pegawai atau pejabat pemerintah untuk mendapatkan
tambahan pendapatan dari publik. Oleh karena perbuatan kotor ini, kedudukan yang seharusnya murni
mengabdi kepada publik menjadi lahan bisnis haram (Mazhar, 2003).

Berdasarkan qoute Lord Acton yaitu "power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely"
(Hasibuan) bahwa pengertian korupsi adalah penyalahan kekuasaan yang terjadi semakin besar apabila
adanya sifat absolut atau mutlak.

Pengertian korupsi oleh Bapak Montesquieu bahwa suatu proses yang disfungsional par execellence
dimana suatu sistem politik berubah menjadi sistem yang buruk. Contohnya, suatu monarki berubah
menjadi despotisme (Hasibuan). Sedangkan menurut Rousseau bahwa korupsi disebabkan oleh sistem
politik yang salah.

Dua pengertian korupsi diajukan oleh Waterbury (1976) dalam Corruption, Political stability and
development bahwa pengertian korupsi menurut hukum dan pengertian korupsi berdasarkan norma.
Pengertian korupsi dalam hukum adalah tingkah laku yang mengurus kepentingan sendiri dengan
merugikan orang lain oleh pejabat pemerintah yang langsung melanggar batas batas hukum atas tingkah
laku tersebut. Pengertian korupsi menurut norma ialah apabila hukum dilanggar oleh pelaku korupsi
seperti pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya dalam prosesnya. Dalam negara tertentu, dua
pengertian korupsi ini disamakan.

Kemudian Pengertian korupsi menurut bapak Jeremy Pope (2002) bahwa korupsi sebagai
penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan untuk kepentingan pribadi atau perilaku tidak memathui
prinsip mempertahankan jarak (keeping distance). Dalam artian dalam mengambil keputusan (decision
making) di bidang ekonomi, apakah ini dilakukan oleh perorangan di sektor swasta atau oleh pejabat
publik (elite) , hubungan pribadi (personal relationship) atau keluarga tidak memainkan peranan. Dalam
pengertian korupsi oleh Jeremy pope ditekankan bahwa korupsi disebabkan oleh karena seseorang lalai
dalam wacana mempertahankan jarak.

Kemudian Guy Benveniste dengan cantik memberikan pengertian korupsi menjadi tiga bagian yaitu
korupsi ilegal (corruption illegal), mercenery corruption dan ideological corruption (korupsi ideologis).
Pengertian illegal corruption (illegal corruption) adalah suatu jenis tindakan yang membongkar atau
mengacaukan, bahasa ataupun maksud maksud hukum, peraturan dan regulasi tertentu. Efektivitas
untuk jenis korupsi ini bisa diukur. Namun ia jauh lebih mudah untuk dikendalikan.

Kemudian pengertian mercenary corruption adalah sejenis korupsi dengan maksud untuk memperoleh
keuntungan individual / pribadi. Umumnya korupsi jenis ini banyak digunakan oleh kompetitor politik
dalam suksesi ataupun kampanye politik.

Kemudian pengertian korupsi ideologis (ideological corruption) adalah korupsi yang dilakukan lebih
karena kepentingan kelompok, karena komitmen ideologis seseorang yang mulai tertanam diatas nama
kelompok tertentu. Ummnya korupsi ideologis sangat sulit dilacak dan diketahui secara material.

Terakhir, pengertian korupsi oleh Johnston bahwa korupsi sebagai tingkah laku yang menyimpang dari
tugas tugas resmi dalam peran sebagai pegawai pemerintah (yang dipilih ataupun diangkat) karena
kekayaan yang dianggap milik sendiri (pribadi, keluarga dekat ataupun kelompok sendiri) atau perolehan
status atau melanggar peraturan terhadap pelaksanaan jenis jenis tertentu dari pengaruh yang dianggap
milik sendiri. Dalam membahas korupsi Johnston membagi dalam korupsi integratif yaitu korupsi yang
cenderung menyatu dan korupsi disintegratif sebagai lawannya.

pengertian korupsi dampak dampak korupsi dan cara mengatasi korupsi

Pengertian korupsi | Ayo stop korupsi kawan kawan

Dampak Korupsi

Dampak korupsi terhadap negara negara maju, baik sosialis maupun kapitalis, tidak membawa bencana
yang terlalu besar apabila dibandingkan dengan dampak korupsi yang ditimbulkan terhadap negara
negara terbelakang, baik sosialis maupun negara non sosialis. Dampak korupsi yang lebih sedikit
terhadap negara maju mungkin terjadi disebabkan oleh kualitas masyarakat yang telah maju yang lebih
tahu teknologi dan efisiensi sehingga mampu mengimbangi (tetap stabil) akibat dampak buruk
organisasi diperusahaan swasta.

Pada masyarakat terbelakang seperti di Negara Indonesia, korupsi memiliki dampak yang sangat keras
dikarenakan sistem yang dibangun memang tidak efisien. Korupsi memberikan dampak ketergantungan
pada berbagai manifestasi, memantapkan cengkeraman vested interest di dalam negeri suatu negara.
Satu contoh, pemilikan dan penguasaan sumber daya alam kita. Sangat banyak terjadi, baik
perseorangan maupun perusahaan swasta, diizinkan untuk mengeskploitasi tambang dan hutan
semaunya saja. Hal ini merupakan dampak korupsi yang terjadi pada elit politik dan administrasi lokal
dalam bentuk suap.

Dampak korupsi yang lain adalah merupakan penghalang industrialisasi yang nyata, yaitu yang
memberikan keuntungan untuk rakyat dari segenap lapisan. Pejabat pemerintah lokal pedagangan dan
perusahaan di masa kolonial, menjual bahan mentah dan mengimpor barang dari barat dewasa inipun
masih tetap memainkan peranan lama mereka dalam bentuk baru berkat adanya ikatan keuangan yang
mereka jalin bersama elit yang memerintah.

Selain itu, dampak korupsi merambah kebagian perekonomian dibagian harga barang dan jasa
diberbagai negara dunia ketiga. kerap terjadi pada pengusaha pabrik atau agen besar menyuap
pemerintah untuk meningkatkan keuntungan mereka dengan berusaha mempermainkan harga barang
dan jasa menurut teori ekonomi yang khususnya pada sembako yang sekarang ini pun bisa jadi
merupakan dampak dari korupsi di Indonesia.

Selain naik atau turunnya harga barang dan jasa, dampak korupsi juga mengakibatkan jatuhnya mutu
barang dan jasa. Para perusahaan menyediakan barang dan jasa dengan tidak memperhatikan mutu dan
penampilan karena telah menyuap para elit atau pejabat ataupun karena pejabat telah memeras
mereka untuk seperti itu. Hal ini sering mengakibatkan dampak korupsi yang lebih besar lagi yaitu
kekacauan dalam suatu kelompok bahkan negara yang sekarang ini tanpa kita rasa terjadi di Indonesia

Sebenarnya masih banyak dampak dampak lain dari korupsi khususnya yang terjadi di Indonesia, akan
tetapi, perlu kita lihat bahwa dampak korupsi diatas merupakan dampak utama yang sudah sangat
menghancurkan negara Indonesia ini yang akan melahirkan dampak dampak korupsi lainnya.

Cara Mengatasi Korupsi

Korupsi terjadi dikarenakan oleh adanya pemusatan kekuasaan, birokrasi yang tidak sehat, orientasi
masyarakat untuk mengonsumsi, gaji yang rendah, pengeluaran pemerintah yang luar biasa besaranya,
persaingan dalam pemilihan, dan tidak adanya hukum yang efektif.

Cara terbaik dalam mengatasi korupsi ataupun menciptakan iklim anti korupsi dalam pemerintahan dan
masyarakat adalah dengan menegakkan negara khilafah atau yang sesuai dengan syariah Islam.

Selain itu dalam langkah pemerintah yang taktis adalah desentralisasi. cara mengatasi korupsi dengan
pembagian kekuasaan atau penyebaran kekuasaan. Bila kondisi yang benar dan ideal terjadi, korupsi
akan semakin sempit terjadi dan pengawasan lebih mudah dan penanganan kasus korupsi pun lebih
mudah. Selain itu budaya kebebasan pers ataupun jurnalistik dan mengajukan pendapat yang
bertanggung jawab harus dilindungi kebebasannya. Kapan hak Pers dan mahasiswa dalam bersuara,
berkumpul dan berpendapat dikurangi dan dibatasi maka saya yakin korupsi akan merajalela.

Sekian ulasan tentang pengertian korupsi, dampak dampak korupsi dan cara mengatasi korupsi

Anda mungkin juga menyukai