Anda di halaman 1dari 2

GASTROENTERITIS

KSM : ILMU PENYAKIT DALAM

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUD LUBUK 1/2
SIKAPING

PANDUAN TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


PRAKTEK KLINIS TERBIT/ REVISI

Pengertian Peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare
dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Apabila diare >30
hari disebut kronis.
Penyebab gastroenteritis antara lain infeksi, malabsorbsi, keracunan atau
alergi makanan dan psikologis penderita

Anamnesis 1. Buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah atau
lendir dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam
2. Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung)
3. Mual dan muntah serta tenesmus
4. Faktor Risiko:
 Hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang
 Riwayat intoleransi laktosa, riwayat alergi obat
 Infeksi HIV atau infeksi menular seksual

Pemeriksaan Fisik 1. Pengukuran tanda-tanda vital dan BB


2. Tanda-tanda dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen
dan tanda-tanda tambahan lainnya
3. Pernapasan yang cepat tanda adanya asidosis metabolic
4. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hypokalemia
5. Pemeriksaan ekstremitas untuk menilai perfusi dan capilary refill

Pemeriksaan Penunjang Cek feses lengkap

Kriteria Diagnosis Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Diagnosis Kerja Gastroenteritis Akut

Diagnosis Banding Demam tifoid, Kripstosporidia (pada pasien HIV), Kolitis Pseudomembran

Terapi 1. Pemberian cairan dan diet adekuat


2. Pasien yang belum dehidrasi dapat diberikan obat anti diare untuk
mengurangi gejala dan antimikroba untuk terapi definitive ( antimikroba
diindikasikan pada pasien yang diduga mengalami infeksi bakteri
invasive, traveller’s diarrhea dan imunosupresi
Obat anti diare, antara lain:
 Turunan opioid: Loperamid, Difenoksilat atropine, tinktur opium
Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan disentri
disertai demam dan penggunaannya harus dihentikan apabila semakin
berat walaupun diberikan terapi
 Bismuth subsalisilat (penggunaan hati-hati pada pasien
immunokompromais karena dapat menyebabkan bismuth
encephalopathy)
 Obat untuk mengeraskan tinja: Atapulgit 4x2 tab/hari atau smectite
3x1 sachet diberikan tiap BAB encer hingga diare stop
 Obat anti sekretorik atau anti enkefalinase: Racecadotril 3x1
Antimikroba, antara lain:
 Golongan kuinolon yaitu siprofloksasin 2x500mg/hari selama 5-7
hari atau
 Trimetroprim /sulfametoksazol 160/800 2x1 tablet/hari
 Apabila diare dicurigai disebabkan oleh giardia, Metronidazole dapat
digunakan dengan dosis 3x500mg/hari selama 7 hari
 Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan dengan
etiologi

Lama Rawatan Tergantung derajat dehidrasi


Prognosis Dubia ad bonam
Dibuat Oleh Ditinjau Oleh Disahkan Oleh

NAMA dr. Festi Eliza, SpPD/ dr. dr. Hamdi, Sp. A


Haris Arja E.P, SpPD

JABATAN Dokter Spesialis Ketua Komite Medik Direktur


Penyakt Dalam

TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai