Anda di halaman 1dari 22

SEL

 Komponen penyusun sel

komponen kimia sebuah sel terdiri atas senyawa organik , senyawa anorganik, unsur
makro dan unsur mikro.
A. Senyawa Organik
Senyawa organik tersusun atas unsur utama C, H, dan O . Ditambah beberapa
unsur lain seperti N, S dan P. Setidaknya ada 3 macam senyawa organik yang
menjadi komponen kimia sebuah sel, yaitu : karbohidrat, lemak dan protein.
1. Karbohidrat,
Karbohidrat tersusun atas unsur C, H dan O dengan rumus molekul (
CnHnOn ) misalnya : glukosa ( C6H12O6 ), triosa ( C3H6O3 ) dan lain
sebagainya. Karbohidrat disintesis terutama oleh sel tumbuhan melalui
proses fotosintesis. Pada beberapa jenis mikroorganisme tertentu,
karbohidrat juga disintesis melalui proses kemosintesis. Fungsi utama
dari senyawa organik yang satu ini, adalah sebagai sumber energi bagi sel
( bagi mahkluk hidup ). Beberapa jenis karbohidrat yang dikenal
manusia, antara lain :

 monosakarida, merupakan karbohidrat yang tidak dapat


dihidrolisis menjadi molekul yang lebih kecil lagi. Beberapa
contoh karbohidrat dari jenis ini, antara lain : triosa ( C3H6O3 ),
tetrosa ( C4H6O4 ), pentosa ( C5H10O5 ) yang penting untuk
penyusunan senyawa lainnya seperti DNA, RNA, ADP maupun
ATP. Termasuk monosakarida adalah glukosa ( C6H12O6 ),
fruktosa ( C12H22O11 ) dan galaktosa.
 disakarida, merupakan karbohidrat yang mengandung 2 unit
sakarida, dimana pada saat dihidrolisi sakarida akan menjadi dua
monosakarida . Contohnya : sukrosa ( dihidrolisis menjadi
glukosa dan fruktosa ), maltosa ( dihidrolisis menjadi 2 glukosa ).
 polisakarida, yang merupakan karbohidrat dengan susunan
terdiri atas unit-unit monosakarida. Beberapa golongan
polisakarida, antara lain : amilum / zat tepung / pati , glikogen /
gula hati, dan selulosa sebagai pembentuk dinding sel tumbuhan.
2. Lemak / Lipida
Tersusun atas unsur C, H dan O, lemak memiliki beberapa fungsi ,
seperti : membentuk membran sel bersama protein dan karbohidrat,
mengatur peredaran lemak, juga sebagai sumber energi cadangan bagi
sel. Senyawa utama yang membentuk lemak adalah asam lemak dan
gliserol. Beberapa senyawa yang termasuk lemak meliputi asam lemak,
malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak ( contohnya
vitamin A, D, E, dan K ), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid
) dan lain-lain.
3. Protein
Agak berbeda dengan karbohidrat dan lemak, protein selain tersusun
atas unsur C, H dan O juga tersusun atas unsur N dan kadang-kadang
juga ditambah dengan P dan S. Protein merupakan komponen
pembentuk sel dan bagian-bagiannya. Beberapa peran / fungsi yang
penting dari protein, antara lain : membentuk organel sel ( ribosom,
mitokondria, kromosom dll ), membentuk selaput sel, membangun dan
mengganti jaringan yang aus, membentuk senyawa lain ( hormon,
antibodi, enzim ). Di dalam sel sendiri terdapat berbagai jenis protein,
misalnya : protein sederhana ( albumin, globulin ), protein kompleks (
lipoprotein, nukleoprotein ), enzim ( koenzim, apoenzim ), hormon,
asam nukleat. Protein disintesis di dalam tubuh melalui sebuah proses
sintesis protein dimana asam-asam amino tertentu akan disusun
membentuk rangkaian polipeptida.

B. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang menjadi komponen kimiawi sel antara lain :
 air ( H2O ) yang memiliki peran besar / sentral bagi kehidupan sebuah
sel. Beberapa peran air di dalam sel antara lain : sebagai media reaksi
kimia, transportasi zat, juga sebagai pelarut berbagai zat di dalam sel.
 garam mineral, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk ion positip (
anion ) ataupun ion negatip ( kation ). beberapa contoh garam mineral
dalam sel antara lain : NaCl, MgCl, CaSO4, NaHCO3.
 gas, meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam aktivitas sel
seperti : Oksigen ( O2 ), karbondioksida ( CO2 ), amonia ( NH3 ).
Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya Lengkap Beserta Gambar Organel-organel Sel

Pertama, menurut Mathias Schleiden


seorang ahli anatomi tumbuhan dan
Theodor Schwann seorang ahli
anatomi hewan. Mereka menyatakan
bahwa sel merupakan kesatuan
struktural kehidupan.
Kedua, menurut Max Schultze dan
Thomas Huxley. Mereka berpendapat
bahwa setiap aktivitas yang dilakukan
oleh sel menggambarkan aktivitas
yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup. Berdasarkan pendapat itu,
mereka berdua mengatakan bahwa sel merupakan satu kesatuan fungsional
kehidupan.
Ketiga, menurut Rudolf Virchow yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan
pertumbuhan. Namun, pendapat ini berubah setelah ditemukannya gen di dalam
inti sel. Berdasarkan hasil penemuan itu kemudian meuncullah teori yang
menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan heriditas dari makhluk hidup.
Keempat, menurut Walther Flemming dan Eduard Strasburger. Mereka menemukan
bahwa sel berkembang biak dengan cara membelah diri. Sehingga dikatakan
bahwa sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup.

pengertian sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Jadi sel tumbuhan
adalah bagian terkecil dari tumbuhan. Berdasarkan teori-teori di atas didapatkan
sebuah kesimpulan mengenai fungsi sel-sel tumbuhan.

Fungsi sel tumbuhan tersebut antara lain adalah

1. sebagai penyusun tubuh tumbuhan


2. penggerak seluruh aktivitas di dalam tubuh tumbuhan,
3. berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan,
4. pembawa sifat genetik pada tumbuhan, dan
5. berkaitan dengan reproduksi tumbuhan.
Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya

Secara umum struktur sel tumbuhan dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu inti sel,
sitoplasma, dan membran sel. Setiap bagian sel tumbuhan memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai bagian-bagian sel
tumbuhan.

A. Inti Sel Tumbuhan (Nukleus)


Inti sel atau nukleus merupakan organel sel
yang berada di dalam sel eukariotik. Sel
tumbuhan termasuk kelompok sel
eukariotik. Di dalam inti sel banyak
mengandung materi genetik yang berbentuk
DNA (deoxyribonucleic acid). Di dalam DNA
tersimpan informasi genetik yang berbentuk
polinukleotida.
Fungsi inti sel adalah untuk mengontrol
segala aktivitas sel berdasarkan informasi
genetik yang dibawa oleh DNA. Informasi
genetik ini nantinya akan diturunkan ke
generasi selanjutnya. Sehingga bisa dianggap
bahwa nukleus merupakan organel terpenting dalam sebuah sel.
Struktur inti sel tumbuhan tersusun dari membran nukleus, nukleoplasma,
kromosom, dan nukleolus.
1. Membran Nukleus atau Selaput Inti (Karioteka)

Jika dilihat menggunakan


mikroskop elektron, membran
nukleus terdiri dari 2 selaput yaitu
selaput luar dan selaput dalam.
Selaput luar berhubungan
langsung dengan sitoplasma
sehingga banyak ditempeli oleh
ribosom.

Di antara dua selaput tersebut terdapat celah sempit yang disebut perinukleus
atau intermembran space. Selain itu membran nukleus juga memiliki pori-pori
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara nukleoplasma (cairan di
dalam nukleus) dan sitoplasma.
Fungsi membran nukleus adalah sebagai pintu yang menghubungkan
nukleoplasma dan sitoplasma. Dikarenakan terdapat pori-pori pada membran
nukleus. Dengan adanya pori-pori ini memungkinkan molekul RNA pada
nukleoplasma bisa keluar ke sitoplasma.

2. Nukleoplasma (Kariolimfa)

Nukleoplasma adalah cairan kental


yang mengisi bagian dalam nukleus.
Cairan ini tersusun atas asam nukleat
(DNA dan RNA), protein , dan mineral
garam. DNA dan RNA merupakan
materi pembawa sifat genetik yang
banyak terkandung dalam
nukleoplasma. Apabila kedua materi
genetik ini bergabung dengan protein
maka disebut sebagai nukleoprotein.
Fungsi nukleoplasma adalah sebagai suspensi (zat cair yang mengandung
zat padat) bagi organel sel yang ada di dalam nukelus. Selain itu,
nukleoplasma juga berfungsi untuk mempertahankan bentuk nukleus dan
sebagai media transportasi zat-zat yang dibutuhkan oleh nukleus.
3. Kromatin dan Kromosom
Kromatin jika diamati
menggunakan mikroskop elektron
terlihat seperti butiran-butiran yang
tersebar di dalam nukleus. Ketika
dalam proses pembelahan
kromatin tidak terlihat, namun
hanya terlihat benang-benang
kromosom. Sebutan kormosom
digunakan untuk menunjukkan kromatin yang berubah menjadi benang-
benang halus ketika sel sedang membelah diri.
Fungsi kromatin adalah sebagai pembawa informasi genetik yang berguna
untuk mengendalikan seluruh aktivitas sel. Hal ini disebabkan karena kromatin
tersusun dari DNA (16%), RNA (12%), dan nukleoprotein (72%). Sebelum
dikeluarkan ke sitoplasma informasi pada DNA disalin dan membentuk RNA.
Jadi RNA adalah salinan dari DNA dan berfungsi menyalurkan informasi
genetik.

4. Nukleolus (Anak Inti)


Nukleolus atau anak inti adalah sebuah
organel sel yang terletak di dalam
nukleus dan berukuran lebih besar dari
kromatin. Komposisi nukleolus sebagian
besar terdiri dari benang-benang halus
DNA.
Fungsi nukleolus adalah sebagai tempat
berlangsungnya sintesis RNA. Di dalam
nukleolus informasi genetik yang dibawa
oleh DNA diuraikan sehingga
menghasilkan rRNA. Molekul rRNA nantinya akan berfungsi sebagai
penyusun organel ribosom di dalam sitoplasma.

B. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan kental seperti gel
yang mengisi rongga di dalam sel. Di dalam
sitoplasma terkandung banyak air dengan
presentase sebesar 80%. Sitoplasma biasanya
tidak berwarna atau bening. Selain itu di
dalamnya juga banyak terkandung garam
sehingga dapat dengan baik menghantarkan
arus listrik.
Fungsi sitoplasma adalah sebagai media suspensi bagi partikel-partikel kecil
dan organel-organel sel. Sitoplasma juga berfungsi untuk menyalurkan dan
melarutkan zat-zat makanan yang dibutuhkan organel-organel sel untuk
melakukan aktivitas.
Di dalam sel tumbuhan sitoplasma berguna untuk mengatur posisi kloroplas.
Sitoplasma akan membantu kloroplas berpindah ke bagian yang terkena sinar
matahari lebih banyak. Sehingga bisa memaksimalkan proses fotosintesis.
Secara garis besar sitoplasma bisa dibagi menjadi 3 bagian yaitu sitosol,
organel-organel sel dan inklusi sitoplasma
Sitosol
Sitosol merupakan cairan kental yang terdiri dari air, garam dan senyawa-
senyawa organik. Sitosol sebagian besar terdiri dari air sebanyak 70% dan
berisi campuran benang-benang sitoskleton (kerangka sel), senyawa organik
dan anorganik.
Fungsi sitosol adalah sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-
organel sel. Hal ini karena sitosol juga mengandung senyawa organik seperti
garam, protein, asam lemak. Sitosol juga berfungsi sebagai tempat terjadinya
proses metabolisme seperti sintesis protein dan asam lemak.

Organel-organel Sel
Di dalam sitoplasma terdapat
berbagai macam organel sel. Setiap
organel orgenel sel memiliki bentuk,
kerakteriktik dan fungsinya masing-
masing. Jumlah organel sel di
sitoplasma lebih banyak daripada
yang ada dalam nukleus. Organel
sel pada tumbuhan terdiri dari
ribosom, lisosom, retikulum
endoplasma, mitokondria, badan
golgi, kloroplas, vakuola,
mikrotubulus, mikrofilamen, dan
peroksisom.
Fungsi organel-organel sel secara keseluruhan adalah untuk mendukung
aktivitas sel, karena jika ada satu organel yang tidak berfungsi maka sel tidak
bisa bekerja dengan baik.

1. Ribosom
Ribosom adalah organel sel tumbuhan yang
mengandung protein (40%) dan asam
ribonukleat atau RNA (60%). Terdapat 2
jenis ribosom yaitu ribosom terikat dan
ribosom bebas. Ribosom terikat biasanya
bergabung dengan retikulum endoplasma.
Fungsi ribosom adalah sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

2. Retikulum endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma adalah organel sel
yang berbentuk seperti ruangan labirin,
dinding atau membran pada RE terlihat
berliku-liku seperti labirin. Terdapat dua
jenis retikulum endoplasma dalam sel
tumbuhan yaitu RE kasar dan halus. Pada
RE kasar permukaannya ditempeli oleh
butiran-butiran ribosom. Sedangkan pada
RE halus tidak ditempeli ribosom.
Fungsi retikulum endoplasma adalah sebagai jalur yang menghubungkan
nukleus dan sitoplasma.

3. Mitokondria
Mitokondria adalah organel sel
yang berbentuk bulat lonjong seperti
sosis. Berdasarkan hasil pengamatan
menggunakan mikroskop elektron
organel sel ini memiliki dua bagian yaitu
membran luar dan membran dalam. Di
antara keduanya terdapat sebuah celah
sempit yang disebut intermembran
space. Membran dalam memiliki bentuk berbelit-
belit seperti labirin yang disebut sebagai krista.
Fungsi mitokondria adalah untuk menghasilkan energi. Mitokondria pada
tumbuhan berfungsi untuk merubah okesigen dan zat gula menjadi
karbondioksida dan energi melalui proses respirasi selular. Karena fungsinya
ini mitokondria juga dijuluki sebagai the power house of cell atau gudang
penghasil energi pada sel.

4. Badan golgi (Aparatus Golgi atau Diktiosom)


Badan golgi atau aparatus golgi adalah
organel sel yang berbentuk kantung tipis
tersusun secara berlapis-lapis. Bentuk
badan golgi hampir mirip seperti bentuk
retikulum endoplasma, hanya saja terdapat
lapisan membran pada kantungnya.
Fungsi badan golgi adalah sebagai alat
sekresi pada sel. Di dalamnya terjadi
proses perubahan dari enzim yang tidak
aktif menjadi enzim aktif, Selain itu, badan golgi juga berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat lainnya yang berasal dari
retikulum endoplasma.

5. Kloroplas (Plastisida)
Kloroplas adalah organel sel yang hanya
terdapat pada sel tumbuhan. Kloroplas
berbentuk bulat lonjong dan berwarna
hijau. Mungkin bentuknya terlihat seperti
kacang hijau. Namun juga ada kloroplas
yang berbentuk pipih atau bulat seperti
telur.
Seperti halnya mitokondria, kloroplas
juga memiliki 2 membran yaitu membran
luar dan dalam. Pada bagian dalam membran dalam terdapat stroma dan
tilakoid. Stroma adalah cairan yang mengisi rongga di dalam kloroplas dan
tilakoid tersusun dari kantung kecil yang ditumpuk secara vertikal di dalam
kloroplas.

6. Vakuola (Rongga Sel)


Vakuola atau rongga sel adalah organel
terbesar yang dapat dijumpai pada sel
tumbuhan. Vakuola berbentuk seperti
karung yang didalamnya terdapat cairan
yang mengandung senyawa organik dan
anorganik. Vakuola memiliki lapisan
membran yang disebut sebagai tonoplas.
Fungsi vakuola adalah sebagai tempat
menyimpan zat-zat makanan seperti
protein dan zat gula. Di dalamnya juga
tersimpan pigmen daun, buah, dan daun. Selain itu vakuola juga berfungsi
untuk mengatur tekanan di dalam sel, menstabilkan tingkat nilai PH dan
mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel.

7. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah organel sel
berbentuk tabung panjang dan tidak
bercabang. Organel sel ini
mengandung molekul-molekul protein
yang tersusun secara melingkar seperti
pegas sehingga berbentuk seperti
tabung panjang berongga. Organel ini
memiliki sifat kaku sehingga bentuknya
tidak berubah-ubah.
Fungsi mikrotubulus adalah sebagai media transportasi zat, menjaga tekanan
di dalam sel, dan membantu replikasi kromosom.

8. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah organel sel yang termasuk
sebagai sitoskeleton yang berbentuk tabung
panjang padat. Organel sel ini tersusun atas
benang-benang yang terbuat dari kumpulan
molekul protein dan aktin. Mkrofilamen biasanya
ditemukan di dekat membran sel.
Fungsi mikrofilamen adalah sebagai kerangka yang mempertahankan bentuk
sel agar tidak berubah-ubah.

9. Peroksisom (Badan Mikro)


Peroksisom adalah organel sel berukuran kecil
yang dilapisi oleh membran tunggal. Peroksisom
biasanya berinteraksi dengan retikulum
endoplasma dan mengandung sejumlah enzim.
Setidaknya terdapat 40 enzim yang dilapisi oleh
membran lipid (lemak) ganda.
Fungsi Peroksisom adalah menguraikan hidrogen
peroksida melalui proses fotorespirasi.
Peroksisom juga berfungsi untuk mengubah racun menjadi air dan oksigen
serta mengubah asam lemak menjadi zat gula.

Inklusi Sitoplasma
Inklusi sitoplasma adalah zat-zat berukuran
kecil yang terdapat di dalam sitoplasma. Zat-
zat inklusi tidak akan larut di dalam sitoplasma.
Terdapat banyak zat inklusi seperti kalsium
okslata dan silikon dioksida pada sel
tumbuhan. Selain itu juga granul. Inkulis juga
dapat berbentuk butiran-butiran lipid yang
tersusun atas campuran lemak dan protein.
Fungsi zat-zat inklusi beraneka ragam tergantung jenis dan karakteristik
zatnya. Sebagai contoh granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan
amilum, glikogen, dan polihidroksibutirat. Sedangkan butiran lipid berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan bagi sel tumbuhan.
D. Membran Sel atau Dinding Sel
Membran sel atau dinding sel adalah
lapisan terluar yang menyelubungi seluruh
badan sel. Membran sel tersusun atas
fosfolipid dan protein. Sehingga
menyebabkan membran sel memiliki sifat
selektif permeabel. Sifat ini menunjukkan
bahwa membran sel hanya bisa dilalui oleh
zat-zat atau ion-ion tertentu saja. Beberapa
zat-zat tersebut adalah asam amino, glukosa, dan gliserol.
Fungsi utama membran sel adalah untuk melindungi bagian dalam sel dan
membatasi nya dengan lingkungan diluar sel. Dengan sifat selektif permeabel
maka membran sel juga berfungsi untuk mengatur keluar dan masuknya
suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel. Sehingga zat-
zat berbahaya dari luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel.

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

Macam-Macam Sel
Macam-Macam Sel

Perbedaan struktur sel prokariotik dan struktur eukariotik.

Bagian Sel Prokariot Eukariot


Inti sel Tanpa membran/selaput disebut nukleoid Selaput inti ada, disebut inti sel (nukleus)
Penutup sel Berupa kapsul (fungsi berbeda dengan Tidak ada pada hewan, pada tumbuhan
dinding sel pada tumbuhan) ada dinding sel
Retikulum Tidak ada Ada
endoplasma
Badan golgi Tidak ada Ada
Mitokondria Tidak ada Ada

Lisosom Tidak ada Ada


sentriol
Ribosom Ada pada sitoplasma Ada (pada sitoplasma dan retikulum
endoplasma)
DNA (bahan Berbentuk cincin bercampur dengan Berbentuk pita spiral ganda (double
gen) sitoplasma helix) terdapat pada inti, mitokondria,
dan kloroplas (pada tumbuhan)

Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan

Ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan dan
sel tumbuhan.

Komponen Sel Tumbuhan Sel Hewan


Ukuran Sel tumbuhan lebih besar daripada sel Sel hewan lebih kecil daripada sel
hewan tumbuhan
Bentuk Tetap Tidak tetap
Dinding sel Ada Tidak tetap
Plastid Ada Tidak tetap
Lisosom Tidak ada Ada (untuk pencernaan makanan secara
pinositosis/fagositosis)
Sentrida Tidak ada Ada
Badan golgi Duktiosom Badan golgi

Vakuola Pada sel muda kecil dan banyak, pada Tidak mempunyai vakuola, walaupun
sel dewasa tunggal dan besar terkadang beberapa sel hewan uniseluler
memiliki vakuola yang berukuran kecil
baik pada sel muda maupun sel dewasa
Flagella / Tidak ada
sillia Ada tetapi tidak semua

Klorofil Ada Tidak ada


TRANSPOR MELALUI MEMBRAN

 Teori membran mozaik cair menyatakan bahwa membran sel tersusun atas lapisan protein.
Protein tersebar dan masing-masing tersisip atau tenggelam di antara lapisan ganda fosfolipid
(fosfolipid bilayer).
 protein eksintrik (perifer) : tersisip di antara fosfolipid bilayer ; bersifat hidrofilik atau
menarik air.
 Protein intrinsik (integral) : tenggelam di antara fosfolipid bilayer ; bersifat hidrofobik atau
menolak air.
 membran sel bersifat semipermiabel atau selektif permeabel.
 transpor melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu transpor pasif dan
transpor aktif.

1. Transpor Pasif
Ø transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan yang satu dan larutan yang lain. Transpor pasif dapat
dibedakan menjadi difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

a) Difusi
difusi adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik)
ke larutan yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) sehingga konsentrasinya menjadi sama
(isotonik).
b) Osmosis
Osmosis adalah pergerakan air dari larutan yang berkonsentrasi rendah (hipotonis)
ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermiabel. Tekanan
osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah air bergerak melalui membran
semipermiabel. Tekanan osmotik yang terkandung pada suatu larutan disebut potensial
osmotik.
c) Difusi terbantu (facilitated difussion)
Difusi terbantu adalah pergerakan molekul hidrofilik atau ion melalui membran sel
dengan bantuan protein transpor.

2. Transpor Aktif
Ø Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunaan untuk transpor
ini adalah ATP (Adenosin Tri Fosfat). Transpor aktif memerlukan energi dan protein carrier
(pompa). Contohnya adalah pompa natrium-kalium.

Ada dua tahap dalam sintesa protein :

1. Transkripsi
 Tahap DNA mencetak RNAm
 Terjadi di dalam nukleus
 RNAm meninggalkan nukleus menuju sitoplasma dan menempel pada sitoplasma
2. Translasi
 Tahap RNA t membawa asam amino sesuai yang dipesan kodon (RNAm)
 Terbentuk protein dengan urutan asam amino sbb :
Metronin
Histidin
Stop
glisin
ORGANEL-ORGANEL LAIN

1. Vakuola
 Mirip organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan ( pada sel hewan hanya pada
protozoa)
 Berupa organ dengan satu membran yang memiliki rongga yang besar\
 Berfungsi :
Menyimpan berbagai zat hasil fotosintesis, zat hasil metabolit sekunder, maupun
cadangan makanan
2. Dinding sel
 Mirip dengan bagian yang terletak di luar membran plasma dan hanya dimiliki oleh
sel tumbuhan
 Tersusun atas senyawa selulosa sehingga menyebabkan sel tumbuhan lebih tebal dan
kaku
 Di antara dinding sel satu dengan dinding sel lainnya terdapat celah yang disebut
dengan noktah. Pada celah tersebut mengalir plasma dari satu sel ke sel lain yang di
sebut plasmodesmata
3. Plasmodesmata
 Mirip dengan cairan plasma yang mengalir melewati celah noktah dan
menghubungkan antara sel satu dengan sel lainnya
 Fungsi :
Menerima dan menghantarkan rangsang dari satu sel ke sel yang lain.

Kegiatan Sel

1. Sintesa Protein
 Yang paling berperan adalah ribosom
 Tujuan : menentukan sifat morfologis dan fisiologis sel
2. Reproduksi Sel ( pembelahan sel )
 Tujuan : memperbanyak tubuh, membangun morfologi tubuh
 Macam-macam pembelahan sel :
a) Amitosis : pembelahan biner
b) Mitosis : tidak terjadi reduksi dalam jumlah kromosom
c) Meiosis : terjadi reduksi jumlah kromosom
JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN

A.JARINGAN DAN ORGAN PADA TUMBUHAN

1. struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


 Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan untuk memperbanyak diri
atau untuk tumbuh, yaitu :
a. Jaringan meristem
 Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang selalu membelah diri dan
belum terdiferensiasi.
 Berdasarkan posisinya dalam tubuh, jaringan meristem dapat dibagi menjadi :
1) meristem apikal  terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, dan ujung akar.
2) Meristem interkalar  terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada
pangkal ruas tumbuhan rumput-rumputan,
3) Mersitem lateral  terletak sejajar dengan permukaan organ tempat meristem tersebut
ditemukan. Jaringan ini berperan dalam tumbuhan sekunder yang menambha ukuran lebar batang
tumbuh.

 Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi :


1) Meristem primer  selnya berkembang langsung dari sel embrionik (meristem apikal).
2) Meristem sekunder  sel berkembang dari jaringan dewasa yang sudah megalami
diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus.

b. Jaringan Permanen
 pada jaringan permanen, selnya tidak membelah lagi. Jaringan ini terbentuk karena
perkembangan sel-sel meristem.
 Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibagi menjadi :
1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung) : terletak paling luar dan berfungsi sebagai
pelindung bagi jaringan yang berada di dalamnya. Selnya berbentuk balok dan tersusun rapat. Sel
epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya stomata (
mulut daun), trikoma, sel kipas, dan epidermis ganda.
2) Jaringan parenkim (jaringan dasar/ jaringan pengisi) : tersebar di seluruh bagian tubuhan
; berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi antara lain menjadi parenkim untuk menyimpan bahan
makanan, untuk menyimpan air, dan untuk transportasi.
3) Jaringan penyokong (jaringan penunjang) : berfungsi menyokong tumbuhan agar tetap
dapat berdiri ; dibagi menjadi dua macam, yaitu kolenkima (sel penyusunnya merupakan sel hidup)
dan sklerenkima (sel penyusunnya merupakan sel mati).
4) Jaringan endodermis : terletak di sebelah dalam korteks dan melingkari silinder pusat
(stele). Sebagian sel penyusun endodermis mengalami penebalan gabus pada dindingnya dan
disebut titik kaspari. Sel yang dindingnya tidak mengalami perubahan disebut sel penerus. Sel ini
berfungsi sebagai jalan air dari bagian korteks ke stele.
5) Jaringan pengangkut : terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air serta
garam minerl dari akar ke daun dan floem berfungsi mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan.

2. Organ pada tumbuhan


 Organ pokok pada tumbuhan yang bersifat vegetatif adalah sebagai berikut :
a. Akar
1) Fungsi
a) Menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
c) Sebagai alat pernafasan
d) Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
2) Struktur anatomi (Struktur dalam)
 Struktur anatomi akar terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat
(stele).
 Korteks terdiri atas parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan.
 Stele pada akar tersusun atas perisikel atau peikambium, xilem dan floem. Xilem dan
floem tersusun di sebelah dalam perisikel.
 Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium berperan
dalam pertumbuhan sekunder akar, yaitu untuk memperbesar akar. Aktivitas kambium berlangsung
dua arah, yaitu kedalam dan ke luar. Aktivitas ke dalam membentuk unsur kayu, sedangkan aktivitas
ke luar membentuk unsur kulit.
 Pada sel endodermis muda akar terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin (gabus)
atau lignin. Peebalan terswebut membentuk pita kaspari.
3) Perbedaan struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil
Perbedaan Monikotil Dikotil

Kambium Tidak ada Ada

Perisikel Terdiri atas beberapa lapis sel Terdiri atas satu lapis sel
berdinding tebal berdinding tebal

Berkas pengangkut Xilem dan floem terletak berselang- Kolateral, xilem di dalam dan floem
seling di luar

Empulur Luas Sempit atau tidak ada empulur

Perisikel Hanya membentuk cabang akar Membentuk cabang akar dan


meristem sekunder

Gambar 2.1 (a) akar monokotil dan (b) akar dikotil

b. Batang
1) Struktur anatomi batang
 Struktur anatomi batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele.
 Pada tumbuhan kayu yang sudah tua, fungsi jaringan primer digantikan oleh kambium
gabus. Pada kambium gabus terdapat celah lentisel. Lentisel ini berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas.
Pada stele terdapat sel parenkim, xilem dan floem.
 Xilem dan floem membentuk berkas pembuluh. Bagian dalam stele adalah empulur.
 Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium. Kambium yang terletak di antara berkas
pengangkut dan parenkim disebut kambium fasikuler. Kambium yang terletak di antara dua berkas
pengangkut disebut kambium interfasikuler.
2) Perbedaan struktur anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Perbedaan Monokotil Dikotil

Letak pembuluh angkut Tersebar Terletsk teratur dalam lingkaran


atau berseling radial

Jari-jari empulur Tidak ada Berupa deretan parenkim di


antara berkas pembuluh

Kambium Tidak ada Ada

Empulur Tidak dapat dibedakan dengan Dapat dibedakan dengan korteks


korteks

Gambar 2.2 (a) batang monokotil dan (b) dikotil

c. Daun
1) Fungsi daun
a) Tempat transpirasi tumbuhan.
b) Alat pernafasan.
c) Alat reproduksi vegetatif (pada beberapa tumbuhan).
d) Tempat terjadinya fotosintesis.
2) Struktur anatomi daun
 Daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan
dasar (mesofil), dan jaringan pengangkut (vaskular).
 Pada epidermis terdapat kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan.
 Mesofil terdiri atas sel parenkim yang tersusun renggang sehingga banyak terdapat ruang
antar sel. Mesofil merupakan daerah utama terjadinya fotosintesis.

 Pada sebagian besar daun dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi pelisade (jaringan
tiang/pagar) dan spons (jaringan bunga karang).
3) perbedaan struktur daun tumbuhan monokotil dan dikotil

Perbedaan Monokotil Dikotil

Susunan tulang daun Melengkung atau sejajar Menjari atau menyirip

Parenkim mesofil Umumnya tidak terdiferensiasi Terdiferensiasi menjadi palisade dan


menjadi palisade dan spons spons

Gambar 2.3 Anatomi daun

B. JARINGAN PADA HEWAN

1. Jaringan Epitel
 Jaringan epitel mrupakan jaringan penutup tubuh. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung
jaringan yang terdapat di dalamnya.
 Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibagi menjadi :
a. Epitel berlapis tunggal
1) Epitel pipih selapis  Contoh : epitel pada pembuluh darah dan pembuluh limfa.
2) Epitel kubus selapis  Contoh : Epitel pada saluran ginjal dan kelenjar keringat.
3) Epitel silindris selapis (kolumner)  Contoh : epitel pada usus dan lambung.
b. Epitel berlapis banyak
1) Epitel pipih berlapis banyak  Contoh : epitel pada rongga mulut dan rongga hidung.
2) Epitel kubus berlapis banyak  Contoh epitel pada kelenjar keringat dan ovarium.
3) Epitel silindris berlapis banyak  Contoh : epitel pada konjungtiva mata.
4) Epitel silindris berlapis banyak bersilia  Contoh : epitel pada trakea dan bronkus.
5) Epitel transisional  merupkan jaringan epitel berlapis yang bentuk sel-selnya dapat
berubah-ubah. Contoh : epitel pada ureter dan ginjal.
6) Epitel berlapis semu  merupakan epitel selapis yang hanya terdiri atas sel-sel epitel
batang yang berdekatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan sehingga
menyerupai epitel berlapis banyak. Contoh : epitel pada rongga pendengaran.
 Berdasarkan struktur dan fungsinya, epitel dibedakan menjadi epitel penutup dan epitel kelenjar.

2. Jaringan Otot
 Sel otot umumnya panjang, langsing, dan mengandung serabut halus yang disebut miofibril.
 Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin yang mrupakan protein kontraktil yang
memungkinka otot memanjang dan memendek.
 Pada sel otot ditemukan juga plasma sel otot (sarkoplasma). Seluruh sel otot dibungkus oleh suatu
membran sel yang dinamakan sarkolema.
 Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga kelompok seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Otot Polos Otot lurik/rangka Otot jantung

Jumlah inti sel satu banyak Banyak

Letak inti sel Di tengah sel Di tepi sel Di pusat sel

Sistem kerja Bekerja tidak sadar Bekerja sadar Bekerja tidak sadar

Reaksi terhadap lambat cepat Lambat


rangsangan

Gerakan Tidak cepat lelah Cepat lelah Tidak cepat lelah

Letak Misalnya pada usus Melekat pada rangka Jantung


dan pembuluh darah
3. Jaringan Saraf
 Sel saraf disebut neuron. Jaringan saraf tersusun atas neuron-neuron. Neuron berfungsi untuk
menerima dan menghantarkan rangsang.
 neuron terdiri atas dendrit, badan sel, dan neurit (akson).
 dalam membentuk jaringan saraf, ujung neuron yang satu dengan ujung neuron yang lain saling
berhubungan. Hubungan antara ujung-ujung neuron ini disebut sinapsis.

4. Jaringan Ikat
 Jaringan ikat menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.
 berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serabut pada matriks jaringan ikat dibagi menjadi
serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulum (jala).
 Jaringan ikat dapat dibagi menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

5. Jaringan Tulang
a. Jaringan tulang rawan (kartilago)
 Pada manusia tulang rawan terdapat pada hidung, telinga, laring, trakea, antarruas tulang
belakang, permukaan hubungan tulang dan ujung tulang rusuk.
 Berdasarkan matriks yang membentuknya tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa.
 Tulang rawan hialin terdapat antara lain pada saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk.
 Tulang rawan elastis terdapat antara lain pada bagian luar telingan dan epiglotis.
 Tulang rawan fibrosa dapat ditemukan antara lain pada sambungan tulang belakang.
b. Jaringan tulang keras (osteon)
 Jaringan tulang keras berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak dan elindung organ-organ
dalam. Diantara sel-sel tulang terdapat bahan dasar (matriks) yang mengandung zat kapur.
 Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteosit terletak di dalam lakuna.
Osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Tulang dibungkus oleh selaput
pembungkus tulang yang disebut periosteum.

Anda mungkin juga menyukai