Anda di halaman 1dari 34
PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2017 RISTEKDIKTI PANITIA SELEKSI PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI ‘TAHUN 2017 PENDAHULUAN A. UMUM ‘Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 25 huruf b Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerje Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pelaksanaan urusan pengadaan sumber daya manusia di ingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) merupaken tugas dan fungsi Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kemristekdlikti. Pengadaaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang merupakan salah satu bentuk dari proses pengadaan sumber daya manusia, merupakan proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong sebagai akibat adanya ASN yang berhenti, pensiun, atau meninggal dunia. Disamping hal tersebut pengadaan CPNS juga bertujuan untuk mengisi kekosongan karena adanya pengembangan tugas dan fungsi organisasi Merujuk pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, proses pengadaan CPNS dimulai dari perencanaan kebutuhan pegawai, pengumuman, pendaftaran, seleksi administratif, seleksi kompetensi dasar, seleksi kompetensi bidang, penetapan kelulusan, pengusulan penetapan NIP, penerbitan surat keputusan pengangkatan sebagai CPNS, sampai dengan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pengadaan CPNS di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk tahun 2017 dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 82 Tahun 2017 tanggal 31 Agustus 2017 tentang Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi B. DASAR HUKUM 4. Undang-Undang Nomor § Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawei Negeri Sip 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; 4, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2017 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017; 5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS; 6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002; 7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 82 Tahun 2017 tanggal 31 Agustus 2017 tentang Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi c. TUJUAN Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi CPNS Kemristekdikti Tahun 2017 agar Paritia Seleksi Pengadaan CPNS dan pejabat pengelola kepegawaian pada unit kerja 1 di lingkungan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memahami mekanisme dan prosedur pengadaan CPNS tahun 2017 sehingga seluruh tahapan proses pengadaan CPNS dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengadaan CPNS yaitu kompetitif, adil, obyektif, ransparan, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak dipungut biaya. PENGERTIAN Dalam petunjuk teknis yang dimaksud dengan 1. Kementerian adalah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 2. Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 3. Pengadaan CPNS adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong, dilaksanakan atas dasar kebutuhan baik dalam artijumlah maupun kualifikasi pendidikan sesuai program studi yang dibutuhkan. 4, Formasi adalah jumlah dan susunan jabatan dan/atau pangkat PNS yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam Jangka waktu tertentu. 5. Panitia Pengadaan CPNS Nasional yang selanjutnya disebut Panitia Seleksi Nasional adalah Panitia yang dibentuk oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birckrasibersama Kementerian/Instans/Lembaga yang lain untuk menyiapkan dan menyelenggarakan seleksi CPNS secara nasional. 6. Panitia Pengadaan CPNS Kementerian adalah Panitia seleksi yang dibentuk oleh Menteri untuk menyiapkan dan menyelenggarakan seleksi CPNS Kementerian yeng terdiri dari Panitia Kementerian dan Panitia Unit kerja. 7. Pimpinan Unit Kerja adalah Kepala pada Pusat Pendidikan dan Pelatinan, Inspektur Jenderal pada Inspektorat Jenderal, Rektor pada Universitas/Institut, Direktur pada Politeknik atau Akademi Komunitas. 8. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) adalah seleksi untuk mengetahui kemampuan dan karateristik dalam diri seseorang berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang menjadi citi-citi seorang seorang Pegawai Negeri Republik Indonesia yang meliputi Tes ‘Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensia Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. 8, Tes Wawasan Kebangsaan adalah tes yang dilakukan untuk menilai penguasaan Pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan Indonesia meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sistem Tata Negara Indonesia, baik pada pemerintah pusat maupun daerah, sejarah perjuangan bangsa, peranan bangsa Indonesia dalam tatanan regional maupun global serta kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan benar), 10. Tes Intelegensia Umum adalah tes yang dilakukan untuk menilai kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan berfkir logis, dan kemampuan berfikir analits, 11. Tes Karakteristik Pribadi adalah tes yang dilakukan untuk menilai integritas iri, semangat berprestasi, orientasi pada pelayanan, kemampuan beradaptasi, kemampuan mengendalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan tuntas, kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain, orientasi kepada orang lain, dan kreativitas serta inovasi. 12. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) adalah seleksi tahap berikutnya bagi pelamar yang dinyatakan lulus dalam SKD yang terdiri dari praktik mengajar, wawancara dan tes potensi akademik.

Anda mungkin juga menyukai