Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NO REG :42117033
KLS : IAN A
1
hangat dalam sosialisasi dengan anak-anak mereka. Ketiga ,orang tua hendaknya tidak brsikap
otoriter.
Dari seluruh rangkaian penelitian itu,inkeles menemukan kenyataan tentang adanya pola
yang stabil dari apa yg disebut manusia modern pada berbagai negara tersebut.Dengan kata lain,
kriteria yang digunakan untuk menentukan batasan modernisasi manusia disuatu negara tertentu
juga dapat digunakakan (berlaku) untuk menentukan batasanmausia modern dinegara lain. Untuk
ini inkeles membuat skala dari nol sampai 100 untuk mengukur pola stabil dari pribadi manusia
modern.
Menurut inkeles , manusia modern akan memiliki berbagai karakteristik pokok.
Tulisan sumawinata lebih diarahkan pada menguji kesiapan obyektif Indonesia untuk menyongsong
masa lepas landas pembangunan ekonominya,jika seandainya memang teori pertumbuhan Rostow tersebut
hendak digunakan sebagai acuana penilaian.
Sumawinata memulai pengamatanya ,dengan terlebih dahulu secara ringkas mengingatkan tiga syarat
mutlak yang menurut Rostow harus dipenuhi jika masyarakat hendak mencapai tahap lepasan landas
2
pembangunan ekonominya. Pertama,untuk mencapai lepas landas ekonomi negara memerlukan tingkat
invenstasi produktif paling tidak sebesar 10% dari pendapatan nasional; Kedua pertumbuhan yg tertinggi
atas satu atau lebih cabang industri yang sentra ;dan ketiga, tumbuh dan berkembang kerangka sosial politik
yang mampu menyerap dinamika perubahan masyrakat.
Menurut sumawianta ,pembahasan persoalan lepas landas di Indonesia lebih memperhatikan pada syarat
pertama,disbanding kedua syarat terakhir. Yang juga tidak kalah menariknya dari hasil kajian sumawinata
ini,bawah ia juga tidak lupa untuk menjelasakan berbagai persoalan ekonomi mikro yang dihadapi dan
perluh mendapat perhatian dari pemerintahan Indonesia untuk membantu tercapainya tahapan lepas landas.
4. Rober N.Bellah:AgamaTokugawa
Hasil kajian bellah mencoba mengamati apa kaitan yang terjadi antara agama Tokugawa dengan
pembangunan ekonomi jepang .Lebih khusus lagi penelitian ini menguji apa sumbangan yang diberikan
oleh agama Tokugawa terhadap cepatnya laju pembangunan ekonomi jepang,dan bagaimana sumbanganitu
diwujutkan.perhatiaan bellah terhadap jepang bukan saja karena jepang merupakan satu-satunya negara
bukan barat yang mampu mengembangkan industrialisasinya pada ambang pintu memasuki abad ke-20,
tetapi juga karena jepang memiliki satu pola industrialisasi yang khas.Dengan mengikuti arah penelitian
yang dikembangkan oleh weber Bellah mulai tertarik untuk menguji ada dan tidaknya kerlibatan agama
dalam kasus jepang ini.
5. Agama jepang
Dalam usahanya mengamati agama dijepang, bellah membuat dua klasifikasi observasi
.pertama,sekalipun memang terdapat banyak agama di jepang,termasuk didalamny
konfusianisme,budhisme,dan Shinto,ini tidak menghalang untuk menganalisa aatau mengkategorikan
agama-agama dijepang tersebut sebagai satu entitas. kedua,bawah agama dijepang mampu membentuk
nilai-nilai dasar masyarakat jepang.jika dilihat dari sejarahnya,agama di jepang bermula sebagai etika dari
parah pejuang samurai,dan kemudian baru menjadi dikenal dan dianuti masyarakat luas setelah melalui
pengaruh agama konfungianisme dan budhisme dan kemudian menjadi panutan etika penduduk jepang
secarah keseluruhan,termasuk didalamnya petani terbelakang yang tinggal dipedesaan yang terpencil.
Dengan dua klasifikasi observasi ini,bellah melihat tiga kemungkinan ketrkaitan antara agama dan
pembangunan ekonomi dijepang .Pertama agama secara langsung mempengaruhi etika ekonomi
;Kedua,pengaruh agama terhadap ekonomi terjadi melalui pranata politik;dan ketiga pengaruh agama
terjadi melalui pranata keluarga.
3
6. Pengaruh Agama
Pada masa awalnya,shinsu,salah satu sekete agama budha yang dikaji oleh bellah menekankan pada
pentingnya keselamatan yang lebih didasarkan pada keyakinan saja,dan hanya memberikan sedikit
perhatian pada tuntutan etika. Bellah melihat adanya tiga karakteristik pokok dari ajaran dan tuntutan
persyaratan etika ini.
Pertama,ajaran untuk bekerja secarah tekun dan sungguh-sungguh,khususnya dibidang pekerjaan yang
telah dipilihnya. ” Kedua ,ajaran untuk memiliki sikap pertapa dan hemat dalam konsumsi barang. Ketiga,
sekalipun pencaraan keuntungan secara tidak halal dilarang,namun usaha keras megejar dan
mengumpulkan keuntungan yang diperoleh dari usaha- usaha yang normal diberikan dan disediakan
legitimasinya dalam ajaran agama melalui doktrin spirit Bodhisattva.
Di cina,konfunsianisme menekankan pentingnya faktor efisiensi, harmoni ,dan sekaligus integrase dari
berbagai bagian yang berbeda dari masyarakat dalam usaha produksi.Namun di jepang ,sepertin yang
dinyatakan oleh bellah ,konfusianisme mengambil dan memiliki makna-makna baru setelah bercampur
dengan Budhisme. Konfunsianisme tidak lagi memperhatikan tentang prinsip harmoni dari berbagai
elemen masyarakat ,tetapi konfunsianisme jepang lebih menekankan akan pentingnya subordinasi tanpa
pamrih dan total dari seluruh bagian masyarakat untuk kepentingan satu kolektivitas secara keseluruhan.
Pemahaman tentang etika untuk mengabdi tanpa batas tidak hanya digunakan untuk mengatur negara
saja,tetapi juga untuk mengatur rumah tangga parah pedagang.Rumah pedagang dilihatnya sebagai suatu
entitas yang sacral yang menyimbolkan pemujaan terhadap nenek moyang.ini mewujut dalam tuntutan
timbal balik balas budi dari seluruh anggota yang terlibat ,sejak dari pengabdiaan anak kepada orang tua
sampai pada pengabdiaan setiap pekerja kepada atasannya.Biasanya standar pengabdiaan berlaku pada
keluarg pedagang ditetapkan amat tinggi sebanding dengan apa yang dimiliki oleh kelas samurai.Bellah
berpendapat, bawah etika kewajiban keluarga ini mendorong terbentuknya seperangkat nilai
etika;kejujuran,kualitas,dan nama yang baik,yang selalu dijunjung tinggi,yang kemudian ternyata
mendukung nilai-nilai universal dalam tata dunia perdagangan ,dan mampu memberikan dorongan untuk
lahirnya cikal- bakal ekonomi rasional pada masa modern jepang.
4
Demokrasi diartikan sebagai satu sistem politik yang secara ajeg memberikan kesempatan secara
konstitusional untuk terjadi perubahan pelaku pemerintahan,dan memberikan pengaruh pada berbagai
keputusan pokok dengan cara menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemegang kekuasan
politik.Lipset menemukan kenyataan,bahwa negara dengan pemerintahan demokratis selalu memiliki
derajat pembangunan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan negara dengan pemertintahan
dictator.Dengan kata lain, semakin demokratis suatu negara , semakin tinggi rata-rata kekayaannya,semakin
tinggi derajat industrialisasi dan urbanisasi,dan semakin tinggi derajat Pendidikan rakyat. Lebih dari itu,
bahwa semua indicator pembangunan ekonomi tersebut kemakmuran,industrialisasi,urbanisas ,dan
Pendidikan saling terkait satu sama lain secara erat.oleh karena itu, menurut lipset ,variable-variabel
tersebut telah membentuk dirinya sendiri sebagai factor pokok yang mempunyai derajat korelasi yang
amat tinggi dengan pembangunan demokrasi politik. Pada dasarnya lipset menggunakan Analisa
stratifikasi untuk menjelaskan keterkaitan antara pembangunan ekonomi dan demokrasi. Baginya
“pembangunan ekonomi ,meningkatnya pendapatan , derajat keamanan ekonomi,dan menyebarnya
Pendidikan banyak berpengaruh terhadap bentuk perjuangan lapisan masyarakat yang dari padanya
tersusun landasan pembangunan demokrasi.
Pertama, lapisan masyarakat kelas bawah dinegara-negara miskin memiliki pengalaman yang lebih
inferior disbanding lapisan masyarakat yang sama di negara maju. Jika satu negara miskin,pengaturan
pembagian makanan,jasa,dan sumber penghidupan yang lain akan lebih tidak merata dibandingkan dengan
dinegara maju pada tempat dimana sumber-sumber ekonomi tersebut tersedia lebih banyak.
Kedua ,pembanguan ekonomi juga mempengaruhi tingkahlaku politik kelas menegah struktur pelapisan
masyarakat di negara maju telah banyak berubah,dengan munculnya lapisan kelas menegah yang demikian
besar. Oleh karena kelas menengah ini memiliki kecenderungan untuk secara aktif terlibat dalam organisasi
politik,maka mereka mampu merumuskan dan melakukan aksi untuk ikut mengendalikan kekuasaan
negara.
Ketiga,tingkah laku politik kelas juga berkaitan dengan kemakmuran negara. Di negara miskin ,lapisan
atas masyarakat cenderung bertindak kasar terhadap lapisan masyarakat bawah,bahakan terkadang diluar
batas -batas kemanusiaan.secara umum ,lapisan masyarakat kelas atas di negara miskin enggan atau
bahakan tidak akan sekalipun memberikan hak-hakpolitik kepada lapisan masyarakat bawah.