Struktur Bumi Dan Teori Plat Tektonik
Struktur Bumi Dan Teori Plat Tektonik
Sebab gempa :
1
Tunguska explosion on June 30, 1908 , 5.0 on the Richter scale , selain
menimbulkan getaran, juga kebakaran yang meluas 5-10 km (Meteoroid airburst)
2
Peristiwa tektonik (earthquake tectonics) , diakibatkan gerakan
lempeng / kerak bumi. Gempa ini diakibatkan pelepasan energi
yang tiba tiba di lapisan kerak bumi (crust) dan menimbulkan
getaran gelombang gempa (seismic waves)
Struktur Bumi :
+ 6400
km
3
4
Teori plat tektonik :
Menganggap Lapisan kerak bumi (crust) terdiri dari beberapa plat kaku
(lempengan) yang bergerak satu dengan lainnya.
Lempengan (crust)
bergerak
5
6
Peta Plat tektonik dan pergerakannya , menurut Eiby (1980)
1. Subduction ( penujaman)
Contoh : - di barat pulau Sumatra, di selatan Pulau Jawa s/d
Nusa tenggara
2. Extrusion (pemisahan)
Contoh : - di lautan Atlantik
7
3. Collision ( tumbukan )
Contoh : - di pegunungan Himalaya
4. Transcursion (patahan)
Contoh : - di Amerika Barat, pada Air terjun Niagara.
Pelepasan Energi.
8
GAMBAR PETA SEISMIK di Indonesia, Australia.New Zealand, tanda titik
titik tersebut merupakan Lokasi terjadinya Gempa.
TSUNAMI.
A (besar)
A (kecil) D (kecil)
D (besar)
Dasar laut
9
Ditengah laut kedalaman laut sangat dalam, kecepatan gelombang
nya juga besar, sedang saat mendekati pantai, dengan kedalaman yang
kecil, kecepatan yang rendah, tetapi amplitudo (tinggi gelombang) makin
membesar. (Hk. Kekekalan Energi)
v gD
v = kecepatan gelombang
g = Gaya gavitasi
D = Kedalaman laut
Stasion
Epicentre Pengamatan
Seismographs
Jarak hypocentre
FOCUS (hypocentre)
10
JALUR GEMPA (Earthquake Belt)
11
Di Benua Eurasia : Daerah Baltic Eurasia, daerah Anggora di Asia serta
daerah pegunungan Ural.
12
BESARAN UNTUK MENGUKUR GEMPA BUMI
13
Secara kuantitatif intensitas gempa setempat dinyatakan dengan
percepatan permukaan dengan satuan gal (cm/dt2).
Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada
konstruksi. Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli
Intensity scale. (MMI)
14
INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA
Percepatan
Kecepatan Perbandingan puncak Jumlah
Mangnitude
Insensitas tertinggi dengan rata-rata Gempa
(Skala Deskripsi
Mercalli rata-rata bahan (g adalah pertahun
Richter)
(cm/dt) peledak gravity = di dunia
9,8 m/s2)
I 0 – 1,9 0,45 TNT Tidak terasa kecuali Sangat
menggunakan alat bantu besar
pendeteksi gempa
II 2 – 2,9 50 kg TNT Dirasakan oleh hanya 300,00
sedikit orang yang
beristirahat, khususnya
pada lantai atas gedung,
benda-benda yang
bergantung akan terayun.
III 3 – 3,9 Mulai dirasakan 49,00
sebagaian orang,
khususnya pada lantai
atas gedung, tapi banyak
orang yang tidak
menyadari akan adanya
gempa tersebut.
Getarannya seperti truk
yang sedang lewat.
IV 4 – 4,4 1–2 2.107 kg TNT Pada siang hari dirasakan 0,015g – 4,00
(bom atom banyak orang dalam 0,03g
kecil) ruangan dan sedikit orang
diluar ruangan. Pada
malam hari beberapa
orang akan terjaga dari
tidurnya. Pintu dan
jendela mulai berbunyi;
dinding mulai
menimbulkan suara. Ada
getaran seperti truk besar
lewat dibawah gedung.
Mobil yang sedang parkir
dapat berpindah.
V 4,5 – 4,9 2–5 Dirasakan oleh hampir 0,03g – 1,20
semua orang, bnyak orang 0,05g
terbangun dari tidurnya.
Kaca jendela mulai pecah,
terjadi keretakan
dibeberapa plesteran
semen, benda tidak stabil
akan terguling. Kerusakan
pada pohon, tiang-tiang
listrik, dan objek tinggi
lainnya. Bandul jam
mungkin berhenti.
VI 5 – 5,9 5–8 Dirasakan oleh semua 0,05g – 800
orang, banyak yang 0,07g
ketakutan dan lari keluar
ruangan. Beberapa
furniture berat akan
bergerak. Plesteran akan
mulai runtuh, cerobong
mulai retak.
VII 6 – 6,3 8 – 20 1.109 kg TNT Semua orang lari keluar 0,07g – 65
(1 bom ruangan. Dirasakan orang 0,15g
hydrogen) yang mengendarai mobil,
bangunan yang
konstruksinya kurang
baik akan runtuh,
cerobong akan runtuh.
15
VIII 6,4 – 6,6 20 – 30 Kerusakan mulai terjadi 0,15g – 35
pada bangunan dengan 0,30g
desain baik. Beberapa
bangunan akan runtuh
sebagian. Panel dinding
akan keluar dari rangka
strukturnya. Cerobong
tumbang, tumpukan
material pabrik akan
runtuh, dinding, kolom,
dinding, monumen
runtuh. Furniture berat
akan tumbang. Pasir dan
lumpur terlempar
sebagian. Terjadi
perubahan dalam air
sumur. Pengendara mobil
akan tergangu.
IX 6,7 – 6,9 30 – 60 Kerusakan akan terjadi 0,30g – 20
pada bangunan dengan 0,60g
desain baik, struktur
rangka akan miring,
sebagian bangunan
runtuh, perubahan terjadi
pula pada pondasi.
Keretakan tanah terjadi,
pipa bawah tanah rusak
X 7 – 7,5 Lebih dari 1011kg TNT Bangunan konstruksi Lebih dari 14
60 (100 bom kayu mulai rusak, 0,60 g
hydrogen) sebagaian besar pasangan
batu rusak, dan struktur
rangka dan pondasinya
rusak. Tanah akan terjadi
retakan besar, rel kereta
bengkok, kelongsoran
akar terjadi di tepi sungai
dan tebing-tebing tanah.
Pasir dan lumpur sungai
akan bercampur. Air
berombak berdeburan.
XI 7,6 – 7,9 Sangat sedikit bangunan 4
yang masih berdiri.
Jembatan hancur. Terjadi
retakan-retajkan besar di
tanah dan jalan aspal,
pipa-pipa bawah tanah
total tidak berfungsi.
Terjadi longsior di
sebagian besar tebing. Rel
kereta melengkung parah.
XII 8 - 8,6 6 x 1013kg Kerusakan total. 0,2 (satu
TNT (60.000 Gelombang terlihat pada dalam
bom permukaan tanah. Benda- lima
hydrogen) benda terlempar ke udara. tahun)
16
Percepatan permukaan tanah dinyatakan dalam g (the acceleration due to Earth's gravity,
equivalent to g-force) as either a decimal or percentage; in m/s2 (1 g = 9.81 m/s2);[3] or in
Gal, where 1 Gal is equal to 0.01 m/s² (1 g = 981 Gal).
Generally speaking,
0.001 g (0.01 m/s²) – perceptible by people
0.02 g (0.2 m/s²) – people lose their balance
0.50 g – very high; well-designed buildings can survive if the duration is short.[4]
The United States Geological Survey developed an Instrumental Intensity scale which
maps peak ground acceleration and peak ground velocity on an intensity scale similar to
the felt Mercalli scale. These values are used to create shake maps by seismologists
around the world.
Skala
Deskripsi
MM
I Tidak terasa orang, tercatat pada pencatat gempa.
17
V Terasa oleh orang diluar gedung, orang tidur
terbangun , benda diatasnya bisa jatuh.
VI Terasa oleh semuanya, bahkan ketakutan dan
keluar rumah, plesteran tembok retak (mutu D).
VII Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan,
tembok-tembok rusak, plesteran lepas, genteng
jatuh, rawa dan kolam bergelombang.
VIII Tembok mutu C rusak, runtuh, menara air rusak
gedung portal bergerak, tanah basah retak (mutu
C)
IX Semua orang panik, gedung runtuh, pipa-pipa
dalam tanah rusak.
X Bangunan kayu rusak, jembatan rusak, tanah
longsor, air sungai/kolam gelombang tepi.
XI Rel kereta api rusak.
18
UKURAN GEMPA
Ada dua macam ukuran gempa :
1. Besar energi yang dilepaskan sebagai gempa
2. Besar percepatan maximum permukaan tanah
BESAR ENERGI
Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER.
19
Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi
Menurut Guttenberg-Richter :
Log N = A – b . M
20
H = jarak Hypocentre (km)
1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4
a = cm/det2
I = Skala MM
21
Diketahui :
Gempa di Flores tanggal 12 Desember 1992
Besar gempa = 6,8 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 36 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Maumere (pusat pencatatan gempa) = 30 km
Ditanyakan :
1.Percepatan maksimum permukaan tanah di Maumere ?
2.Besar kerusakan menurut skala MM ?
Penyelesaian :
1.Menentukan jarak hypocenter
36 km
FOCUS (hypocenter)
H 36 2 30 2 46,861 km
22
(Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan, tembok-tembok rusak,
plesteran lepas, genteng jatuh, rawa dan kolam bergelombang.)
23
GELOMBANG GEMPA
Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena
permukaan tanah bergelombang.
Gelombang utama :
1. Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang menjalar
longitudinal.
24
Perkiraan jarak sumber gempa
.A
.C .B
25
Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja,
1. Gelombang Rayleigh
2. Gelombang Love Q
P = (1 – e– L/T) x 100%
Misal :
Umur renc bangunan, L = 50 th
Jangka waktu ulang gempa rencana, T = 10 th
Maka : probabilitas P = (1 – e-50/10) x 100% = 99.33%
Umur renc bangunan, L = 50 th
Jangka waktu ulang gempa rencana, T = 20 th
Maka : probabilitas P = (1 – e-50/20) x 100% = 91.79%
26
PENENTUAN LETAK EPICENTRUM
Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang
menjadi acuan
c = f(x)
6,84 a 7,74 b
z
x
x
C = f (x) = a + (b – a)
z
Lokasi
Ordinat Amplitudo
Seismograf absis
(km) max (cm)
(km)
A 40 70 6,84
B 60 40 7,74
C 90 80 7,17
D 30 30 5,00
E 110 100 4,34
F 10 80 3,68
G 110 50 5,87
Jawab :
27
(A, B, C) Extrapolasi di titik (70, 60)
x
Rumus : f (x) = a + (b – a)
z
70 10
Extrapolasi FA ; f (x) = 3,68 + (6,84 – 3,68) 40 10 = 10
y
F 3,68 A 6,84
P y'
10 40 70
z
x
x
Extrapolasi EC ; rumus f (x) = a + (b – a)
z
70 110
f (x) = 4,34 + (7,17 – 4,34) = 10
90 110
z
x
28
Jadi titik P, menetapkan koordinat (70,60) dan amplitude
maksimum epicenterum =10
1. Gempa di Padang
Besar gempa = 7.6 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 38 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Bukit tinggi (pusat pencatatan gempa) = 49 km
Ditanyakan :
1. Berapa besar energi (erg)
2. Percepatan maks permukaan tanah (a , m/sec2) di Bukit tinggi ?
3. Besar kerusakan menurut skala MM ?
2.
Absis Ordinat Amplitudo
Seismograf
(km) (km) Maks (cm)
A 110 60 9,17
B 100 110 8,84
C 60 60 8,39
D 130 40 6,34
E 110 140 5,68
F 30 40 4,74
29