Struktur Bumi Dan Teori Plat Tektonik
Struktur Bumi Dan Teori Plat Tektonik
pada balok
A. Lembar Informasi
1. Kompetensi
Mahasiswa dapat menghitung momen ujung batang untuk balok statis taktentu
dengan metode distribusi momen (Cross)
2. Materi Belajar
METODA CROSS
Metoda Cross atau sering disebut pula metoda iterasi momen, merupakan cara
paling populer digunakan untuk menghitung struktur Statis Tak Tentu secara manual.
Cara ini prinsipnya adalah pendistribusian momen-momen ketidak seimbangan yang
terjadi pada setiap titik kumpul kepada batang-batangnya sesuai dengan
kekakuannya. Momen ketidak seimbangan ini terbentuk sebagai akibat dari adanya
momen-momen primer dari batangnya yang bertemu di titik kumpul tersebut. Momen
primer adalah momen-momen pada setiap ujung batang tersebut yang berupa jepit
sempurna (tidak ada rotasi) akibat adanya beban pada batang tersebut. Pada
kenyataannya ujung-ujung batang tersebut tidaklah bersifat jepit sempurna karena
titik kumpul dapat berotasi , akibat adanya rotasi inilah maka terjadi pendistribusian
dari jumlah momen-momen primernya (momen ketidak seimbangan).
Lihat balok yang dibebani dibawah ini :
Pada tumpuan jepit akibat beban luar menimbulkan momen primer, sedangkan pada
tumpuan sendi tidak menimbulkan momen primer (karakteristik perletakan sendi).
67
Balok AB dibebani seperti gambar dibawah ini :
Bila harga MAB dan MBA sedemikian sehingga A = 0 dan B = 0 maka disebut
sebagai momen primer atau Fixed End Momen.
Tinjau portal dibawah ini, pada titik 5 terjadi momen ketidak seimbangan dengan
keseimbangan M = 0
8
Δ Mab
5
b b
4 6
a a
68
M ab M 52 M 58 M 54 M 56 0
Maka
M 52 M 58 M 54 M 56 M ab
Bahwa jumlah dari distribusi momen sama dengan harga negatif dari momen-momen
ketidak seimbangan.
Besarnya momen ketidak seimbangan pada titik kumpul akan disebar kesetiap
batang yang bertemu pada titik tersebut sesuai dengan kekakuan batang-batang
tersebut.
69
Dimana MBA = ½ MAB
Maka :
1
M AB .L AB ( 2 M AB ).L AB M AB .L AB 4 EI
A A 4 EI M AB L AB A
3EI 6 EI
Jika A dalam 1 (satu) radian, maka :
4 EI
M AB .1 (disebut stifness atau kekakuan batang AB)
L AB
4 EI
K AB
L AB
Bila batang AB diberi beban MAB maka timbul A dan B di sendi, bila
M AB .L AB 3EI
A = M AB A
3EI L AB
70
FAKTOR DISTRIBUSI
Lihat gambar dibawah ini :
1
4 2
M14’ M12’
0 0
Akibat beban yang ada maka ada momen primer M 14 dan M 12 dititik 1
M1 = M 12
0 0
+ M 14
M1 disebar ke batang batang 1-4, 1-2, dan 1-3
Dimana :
M 12 M 13 M 14 M 1
4 EI 12
M 12 .12
L12
4 EI 13
M 13 .13
L13
3EI14
M 14 .14
L14
k13
ΔM 13 ( M 1 ) 13 .M 1
k 1
71
k14
ΔM 14 ( M 1 ) 14 .M 1
k 1
ij .EI ij
Ingat : k ij , ij = 3 untuk ujung sendi
Lij
FAKTOR INDUKSI
A B
Ujung jepit :
MAB
Di A diberi momen MAB maka B menerima
induksi sebesar MBA = ½ MAB, jadi faktor induksi
= ½.
A B
72
Balok AB dijepit di A dan B , B turun sebesar dibandingkan dari A, timbul momen
di A yaitu MAB dan di B yaitu MBA
Dimana MAB = MBA
Lendutan di B akibat putaran sudut di A
M AB .l 2 1 M .l 1
l l BA .l
4 EI 3 6 4 EI 6
Dengan MAB = MBA maka :
1 M AB .l 2 M .l 2
.l AB
EI 4 3 6 EI
6 EI . , MAB = MBA
M AB
l2
b) Balok jepit – sendi
3EI .
M AB
l2
catatan : momen primer nilainya positif apabila penurunan batang disebelah kanan
batang, sebaliknya momen primer nilainya negatif apabila penurunan batang di
sebelah kiri batang
73
Contoh 1 . Perhatikan Struktur balok menerus di bawah ini (contoh di buku hal 136) ,
dimana semua batang memiliki EI konstan
4t 4t
10 t
4 t/m
1 t/m
A D
B C
3m 3m 3m
6m 12 m 9m
I. Kekakuan ( semua titik kumpul yang ditengah struktur dianggap jepit, dan
ujung batang CD yaitu titik D juga dianggap jepit)
4 EI
K AB 0,667.EI
6
4 EI
K BC 0,333.EI = KCB
12
4 EI
K CD 0,444.EI (balok CD dianggap jepit-jepit)
9
Koefisien Distribusi :
0,667
DBA 0,667
0,667 0,333
=1
0,333
DBC 0,333
0,667 0,333
74
10.6.3 2
F
M CD 6,67 tm
92
DISTRIBUSI MOMEN
Untuk perhitungan distribusi momen dibuat dalam bentuk tabel seperti dibawah ini,
untuk menghitung distribusi momen atau balanced (BAL) dilakukan dengan jumlah
momen primer pada satu titik kumpul dengan koefisien distribusi masing-masing
batang yang ada pada titik kumpul tersebut, contoh :
BAL batang BA = (FEMba + FEMbc) * (- Dba)
BAL batang BC = (FEMba + FEMbc) * (- Dbc),
Kemudian perhitungan induksi momen ujung batang atau Carry Over (CO), dari ujung kiri
batang yang ditengah ke ujung batang kanan dari batang yang sebelah kirinya dan dari ujung
kanan batang yang ditengah ke ujung batang kiri dari batang yang sebelah kanannya. Pada
perletakan ujung jepit (sebenarnya) hanya menerima induksi saja tanpa harus menginduksi ke
ujung batang seberangnya lagi.
Titik Kumpul A B C D
Batang AB BA BC CB CD DC
Dij 0 0,667 0,333 0,428 0,572 1
FEM - 12,00 12,00 - 21,00 21,00 - 6,67 13,33
BAL/dis1 6,00 3,00 -6,15 - 8,18 -13,33
CO/ind1 3,00 - 3,08 1,50 - 6,67 - 4,09
BAL/dis2 2,06 1,02 2,21 2,96 4,09
CO/ind2 1,03 1,10 0,52 2,04 1,48
BAL/dis3 - 0,73 - 0,37 -1,09 -1,47 -1,48
CO/ind3 - 0,36 - 0,54 - 0,18 - 0,74 - 0,74
BAL/dis4 0,36 0,18 0,39 0,53 0,74
CO/ind4 0,18 0,20 0,09 0,37 0,27
BAL/dis5 - 0,06 -0,13 -0,07 - 0,20 - 0,26 - 0,27
Final - 8,21 19,58 -19,58 18,09 -18,09 0,00
Hasil distribusi momen (final) merupakan nilai momen ujung batang dari balok
menerus.
Mab = - 8,21 , Mba = 19,58 , Mbc = - 19,58 , Mcb = 18,09 , Mcd = - 18,09 , Mdc = 0,00
Rab 6m
4.6 8,21 (19,56)
M B 0 R AB 12 1,89 = 10,11 ( ton )
2 6
4.6 8,21 19,56
R BA 13,89
2 6
Dengan cara yang sama maka pada batang BC
1.12 4.9 4.3 19,56 18,09
R BC 10,12
2 12 12 12
1.12 4.3 4.9 19,56 18,09
RCB 9,88
2 12 12 12
Dengan cara yang sama maka pada batang CD
10.3 18,09
RCD 5,34
9 9
10.6 18,09
R DC 4,66
9 9
Untuk menggambarkan bidang momen , dapat dicari persamaan bidang momen
akibat beban luar dan momen ujung batang (hasil croos) , sebagai contoh :
4 t/m
A B
Mab Mba
Rab 6m
Mx = RAB.x – ½ . q. x2 + MAB ,
pada x = 0 MA = 10,11. (0) – ½. q. (0)2 + 8,21 = 8,21
pada x = 3 MA = 10,11. (3) – ½. 4. (3)2 + 8,21 = 38,54 – 18 = 20,54 tm
dengan cara yang sama dapat dilakukan pada batang BC , CD. Maka hasilnya dapat
dilihat dibawah ini :
4t 4t
10 t
4 t/m
1 t/m
A D
B C
3m 3m 3m 76
6m 12 m 9m
30 Bidang Momen
19,58 20
18 18,09
-8,21
13.89
9.88
6.88
2.68 4.66
3.12
6.88 5.34
7.12
10.11 10.12
Bidang geser
77
Contoh 2 : Perhatikan Struktur balok menerus di bawah ini , pada batang AB dan CD
(propertisnya) = 2EI , batang BC = 3EI .
6t
5t
1 t/m 2 t/m
A D
B C
1m 3m
4m 3m 3m 3m
mm
Kekakuan batang :
4 E. 2 I
K AB 2 EI
4
4 E.3I
K BC 2 EI
6
Koefisien distribusi :
2 EI
D BA . 0,5
(2 2) EI Kontrol
2 EI =1
DBC . 0,5
( 2 2) EI
D AB 0 , karena jepit
DCB 1 , karena C sendi
Momen Primer
0
M CD P2 .l 5.3 15 tm (secara statika)
0 6.1.3 2 1
M AB ( 2
.1.4 2 ) 4,708 tm
4 12
0 6.3.12 1
M BA 2
.1.4 2 2,458 tm
4 12
DISTRIBUSI MOMEN
78
Titik
A B C
Kumpul
Batang AB BA BC CB CD
- Dij 0 0,5 0,5 1 0
Mijo - 4,708 2,458 - 3,75 3,75 - 15
D1 0,646 0,646 11,25 0
I1 0,323 5,625 0,323
D2 -2,813 -2,813 - 0,323 0
I2 1,406 0,162 1,406
D3 - 0,081 - 0,081 -1,406 0
I3 - 0,041 - 0,703 -0,041
D4 0,352 0,352 0,041 0
I4 0,176 0,176
Final - 5,75 0,02 - 0,02 15 -15
5t
15
RCD = 5 V 0
C D 3
3m
qx = 2 x
3
Daerah BF, 0 x 3 Mx = 0,503. x – (1/2. qx. x) 1/3.x – 0,02
= 0,503. x – (1/2. 2/3x. x) 1/3.x – 0,02
x=0 MB = -0,02
x = 3 MF = -1,511
dMx
Mmax = 0,503 – 1/3.x2 = 0 x1 = -0,614 (tidak mungkin), x2 = 1,228 m
dx
Mmax = 0,503. (1,228) – 1/9. (1,228)2 – 0,02 = 0,392 tm
Dx = 0,503 – ½. 2/3. x. x = 0,503 – 1.3 x2
x=0 DB = 0,503 t
x = 4 DE = -2,417 t
Daerah CF, 0 x 3 Mx = 5,497. x – (1/2. 2/3. x. x) 1/3.x – 15
= 5,497. x – 1/9. x3 - 15
x=0 MC = -15
x = 3 MF = -1,509
80
dMx
Mmax = 5,497 – 1/3.x2 = 0 x = 4,06 m (tidak mungkin)
dx
Dx = - 5,497 + 1.3 x2
x=0 DC = -5,497 t
x = 3 DF = -2,497 t
Daerah CD, 0 x 3 Mx = 5. x – 15
x=0 MC = -15
x = 3 MD = -1,509
Dx = 5, x = 0 DC = 5 , x = 3 DD = 5
6t
5t
1 t/m 2 t/m
A D
B C
1m 3m
4m 3m 3m 3m
mm
6.75
15
0.02. 1.511 (+)
A 9 D
(-) B C
2.117
6.9
7.9 0.5 (+) 5
0.932
-2.067 (-)
-2.49
-5.4
81
B. Lembar Latihan
Contoh : Hitung Distribusi momen-momen ujung batang dan reaksi perletakan dari
struktur dibawah ini :
8t 6t
4m 4m
4 t/m
A
D
2I I I
B C
12 m 8m 6m
Kekakuan
3E.2 I
K AB 0,5 EI
12
4 EI
K BC 0,5 EI
8
3EI
K CD 0,5 EI
6
Koefisien distribusi :
0,5
DBA = 0,5 0,5 0,5 ,
DBC = 1 – 0,5 = 0,5
0,5
DCB = DCD = 0,5 0,5 0,5
Momen Primer :
8.4.(8) 2 8.8.(4) 2
0
M AB 14,22 0
M BA 7,11
12 2 12 2
6.4.( 4) 2
0
M BC 6
0
M CB 6
82
1
0
M CD .4.6 2 12 0
M DC 12
12
82
Distribusi Momen (Cross)
Titik
A B C D
Kumpul
Batang AB BA BC CB CD DC
- Dij 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1
Mij 14,22 -7,11 6 -6 12 -12
D1 -14,22 0,555 0,555 -3,000 -3,000 12
I1 -7,11 -1,500 0,277 6,000
D2 4,305 4,305 -3,138 -3,138
I2 -1,569 2,152
D3 0,785 0,784 -1,076 -1,076
I3 -0,538 0,392
D4 0,269 0,269 -0,196 -0,196
I4 -0,098 0,134
D5 0,049 0,049 -0,067 -0,067
Final 0 -8,257 8,257 -10,522 10,522 0
8t 8.8 8,257
4m RAB = 4,645
-8,257 tm 12 12
12 m
6t
6.4 8,257 (10,522)
4m
-10,522 tm RBC = 2,717
8 8
8,257 tm
RCB = 6 2,717 3,283 V=0
I
B C
8m
4 t/m
4.6 10,522
C D RCD = 13,754
I 2 6
10,522 tm RDC = 4.6 13,754 10,246
6m
83
Persamaan momen dan gaya lintang disertai gambar bidang M dan D
Batang AB :
0 x 4
12 m
Mx = 4,645. x DX = 4,645
9.5 m MA = 0 DA = 4,645
-8,26 tm ME = 18,58 DE = 4,645
A B
+ 4 x 12
Mx = 4,645. x – 8.(x – 4),
18,58 tm DX = 4,645 - 8
ME = 18,58 DA = -3,355
4m MB = -8,26 DB = -3,355
-3,355 Mx = 0 4,645. x – 8. (x – 4) = 0
- x = 9,538
A B
+
4,645
Batang BC :
0 x 4
3.04
Mx = 2,717. x – 8,257
MB = -8,257 MF = 2,611
Mx = 0 2,717. x – 8,257 = 0
-8,257 tm -10,522 tm
B C
x = 3,04 m
2.611 DX = 2,717
DB = 2,717
4.79
DF = 2,717
8m +
-
4 x 8
-3,283 Mx = 2,717. x – 8,257 – 6.(x – 4)
MF = 2,611
2.717 +
MC = -10,521
Mx = 0 x = 4,795 m
DX = 2,717 - 6
DB = -3,283
DF = -3,283
Batang CD : 0 x 6
Mx = 13,754. x – ½. 4. x2 – 10,522
3.438 m MC = -10,522
-10,522 MD = 0
dMx
C D Mmax 0 13,754 – 4. x = 0
dx
x = 3,04 m
-13,125
Mmax = 13,125
6m Mx = 0 x1 = 0,876 m
x2 = 6 m
DX = 13,754 – 4. x
- -10,246 DC = 13, 754 x = 0 m
+
DD = -10,246 x = 6 m
DX = 0 x = 3,438 m
13,754
84
Analisa struktur statis tak tentu dengan metode distribusi momen (Cross) pada
Portal tak bergoyang
A. Lembar Informasi
1. Kompetensi
Mahasiswa dapat menghitung momen ujung-ujung batang dari portal statis tak tentu
dengan metode distribusi momen (Cross)
2. Materi Belajar
EI konstan
E I, konstan
L L
(d)
85
Apabila salah satu sisi dari panjang batang atau momen inersia dan keadaan ujung
batang berbeda antara kedua sisi sumbu vertikalnya, maka struktur portal tidak
simetri
Contoh : Portal tidak simetri
L, I L, I L, I L' , I L , I' L, I L, I L1 , I1 L, I
EI konstan
(d) (f)
86
Pada portal ini, setiap titik kumpul dapat melakukan putaran sudut akibat beban yang
ada di sertai terjadinya perpindahan lateral secara keseluruhanterjadi
pergoyangan.
Contoh:
L' , I'
(e) (f)
Secara umum
Portal dengan pergoyangan
Agar tidak bergoyang memerlukan penguncian dengan perletakan tambahan.
(a) (a)
87
PORTAL TAK BERGOYANG
Contoh: Analisis struktur dibawah ini dengan cara Cross
KEKAKUAN: 12 t
3 tm
4.E.1,5 I 2m
K AB 0,75 EI
8 B E
2I C I
4.E.2 I
K BC 0,80 EI 6m
10 I
8m
3.E.I 1.5 I
K CD 0,50 EI
6
4.E.I D
K CE 0,667 EI
6 6m
A
10 m
Titik C = KBC+KCD+KCE =1,967
KOEF DISTRIBUSI:
K BA 0,75
DBA = 0,484
K BA K BC 0,75 0,80
DBC = 1-0.484 = 0,516
Kontrol : Σ(DBA + DBC = 1
0,5
DCD = 1,967 0,254
0,667
DCE = 1,967 0,339
0,8
DCB = 1,967 0,407
Kontrol : DCD + DCE + DCB = 1
88
DISTRIBUSI MOMEN
Titik A B C E D
Batang AB BA BC CB CD CE EC DC
-Dij 0 0,484 0,516 0,407 0,254 0,339 0 0
Mij - - -25 25 - -5,333 10,667 -
D.1 - 12,10 12,90 -8,004 -4,995 -6,668 - -
I.1 6,05 - -4,002 6,45 - - -3,334 -
D.2 - 1,937 2,65 -2,65 -1,638 -2,187 - -
1.2 0,968 - -1,312 1,032 - - -1,093 -
D.3 - 0,635 0,677 -0,420 -0,262 -0,350 - -
I.3 0,317 - -0,210 0,338 - - -0,175 -
D.4 - 0,102 0,108 -0,138 -0,086 -0,44 - -
I.4 0,051 - -0,069 0,054 - - -0,057 -
D.5 - 0,033 0,036 -0,022 -0,014 -0,018 - -
I.5 0,016 -0,009 -
FINAL 7,402 14,807 -14,807 21,665 -6,995 -14,670 5,999 0
REAKSI PERLETAKAN
3 t/m
B C
3.10 14,807 ( 21,665)
RBC 14,314
2 10 14,807 tm -21.665 tm
2m
12.2 14,67 5,999 12 t
RCE 5,445 C E
6 6
REC = 12 – 5,445 = 6,555 14,67 tm -5.999 tm
Rbc Rcb
RAB = RBC = 14,314 -14.807
RDC = RCD = 15,686 + 5,445 = 21,121 Hba Hcd
B C
(7,402) (14,807)
HAB = 2,776 6.995
8 6m
HAB = 2,776 () 8m
HBA = 2,776 () Hdc
D
6,445
HDC = 1166 ()
6 A
Rdc
HCD = 1,166 () Hab
-7.402
Rab
Hcb 5.999
C B C E 1.61
EHec
B Hce C
Hba =2.776 Hcd =1.166
6.555
A 2.776 21.131
89
14.314
HCB = + 2,776 – 1,166 = +1,610
HCE = + 1,610
HEC = + 1,610
Batang BC
0 ≤ x ≤ 10
MX = 14,314 x – ½ 3 . x2 – 14,807
MB = -14,807
MC = -12,667
MX = 0 x1 = 1,18 m dan x2 = 8,36 m
Mmax dmax/dx = 0 14,314 – 3x = 0 x = 4,77
Mmax = 19,34
Dx = 14,314 – 3.x DB = 14,314 dan DC = - 15,868
Dx = 0 x = 4,77
Batang DC
0≤x≤6
Mx = 1,166. x
MD = 0
MC = 6,996
DX = 1,166 DD = 1,166 dan DC = 1,166
90
Batang CE
0 ≤ x ≤ 4 (dari kiri)
Mx = 5,445. x – 14,67
MC = - 14,67
MF = 7,11
MX = 0 XD = -2,694 m
DX = 5,445 DD = 5,445 dan DC = 5,445
Batang CE
0 ≤ x ≤ 4 (dari kanan)
Mx = 6,555. x –
MC = - 14,67
MF = 7,11
MX = 0 X = 0,911m
21.131
14..67
9.999
14.314 - 6.995 -
B + C + E
- +
19.34 7.11
+
A Bidang Momen
7.402
14.317
+ 5.445 + E
B C
- 6.555
+
-
15.636
91
B. Lembar Latihan
92
KULIAH PERTEMUAN 14
Analisa struktur statis tak tentu dengan metode distribusi momen (Cross) pada
Portal bergoyang
A. Lembar Informasi
1. Kompetensi
Mahasiswa dapat menghitung momen ujung-ujung batang dari portal statis tak tentu
dengan metode distribusi momen (Cross)
2. Materi Belajar
PORTAL BERGOYANG
Contoh : Perhatikan struktur Portal dibawah ini :
4t
C
B
2I
3m I
1 tm
I 5m
D
2m 2m
Kekakuan:
3EI
K AB EI DAB = 0
3
4 E (2 I )
K BC 2 EI DBA = 0,333 Dan DBC = 0,667
4
4 EI
K CD 0,8 EI DCD = 0,286 Dan DCB = 0,714
5
93
1. Portal tak bergoyang (dipasang pendel di C) (hanya di pengaruhi beban luar)
4t
C
B
2I
3m I
1 tm
I 5m
D
2m 2m
Momen Primer
4.2.2 2
O
M BC M CB
O
2t.m
42
1
O
M CD M DC
O
.1.5 2 2,083t.m
12
Distribusi momen:
Titik A B C D
AB BA BC CB CD DC
ujung
batang
-Dij 0 0,333 0,667 0,714 0,286 0
Mij - - 2 -2 2,083 -2083
D.1 - -0,666 -1,334 -0,059 -0,024 0
I.1 - - -0,03 -0,667 - -0,012
D.2 - 0,01 0,02 0,476 0,191 0
I.2 - - 0,238 0,01 - 0,095
D.3 - -0,079 -0,159 -0,007 -0,003 0
I.3 - - - - - 0,001
FINAL 0 -0,735 0,735 -2,247 2,247 -1,999
94
2. Portal dengan pergoyangan (dalam keadaan pendel dilepas)
(akibat pergoyangan tanpa beban)
d d
B' B C' C
2I
3m I
1 tm
I 5m
3EI
O
M BA 0,333EI
32
6 EI
O
M CD 0,24 EI
52
O
M DC 0,24 EI
95
Faktor koreksi x , dihitung freeebody
B' Hb C Hc
2.248-194.9X
-0.735-237.3X
3m 1 tm
5m
-2.000-217.47X
Batang AB:
0,735 237,3 x 1
M A 0 H B (0,735 237,3 x)
3 3
Batang CD:
2,248 194,9 x 2,00 217,47 x 1 . 5
M D 0 H C 2,5494 82,474x
5 2
reaksi pendel = 0 HB + HC = 0 x = 0,01426
96
Reaksi perletakan
4 4,119 0,531
RBC 3,1625
2 4
RCB = 4 – 3,1625 = 0,8375 = Rdc
RAB = RBC = 3,1625
1* 5 (0,531 5,102)
H DC 3,627 = +3,627 () sebenarnya
2 5
HCD = 5 – 3,627 = 1,373. ()
HCD =HBA (Balok BC) .
Jadi HBA (Pada kolom AB) = 1,373 ()
3.162
4.115 C + C
-
+ 0.5312
B B - +
- 0.837
2.206
1 tm -
+ Bid. G LINTANG
1.47
A
A 1.373
Bid. MOMEN
-
D D
5.107 3.626
Gambar bidang M , D , N
97
B. Lembar Latihan.
98
Analisa struktur statis tak tentu dengan metode distribusi momen (Cross) pada
Portal Gable
A. Lembar Informasi
1. Kompetensi
Mahasiswa dapat menghitung momen ujung-ujung batang dari portal gable dengan
metode distribusi momen (Cross)
2. Materi Belajar
2 t/m
2m
I I
4t B D
2I 2I
4m
A E
3m 3m
99
Tahap 1. (Tanpa pergoyangan) dipasang pendel di B dan D , Dihitung akibat beban
luarnya
2 t/m
2m
I I
B D
2I 2I
4m
A E
3m 3m
Momen primer
1
O
M BC M CB
O
(2)(3) 2 1.5tm
12
O
M CD M DC
O
1.5tm
Kekakuan:
4 E (2 I )
K AB 2 EI (= KDE )
4
4E(I )
K BC 1.1094 EI (= KCD )
32 2 2
Koef Distribusi
2
DBA 0.643 DBC 0.357
2 1.1094
1.1094
DCB 0.5 DCD 0.5
1.1094 1.1094
1.1094
DDC 0.357 DDE 0.643
2 1.1094
D AB 0 DED 0
100
Distribusi momen (tanpa pergoyangan)
Titik A B C D E
Batang AB BA BC CB CD DC DE ED
-Dij 0 0.643 0.357 0.5 0.5 0.357 0.643 0
Mij 0 0 1.5 -1.5 1.5 -1.5 0 0
D 0 -0.965 -0.536 0
I -0.482 -0.268 0
D 0 0.483
Final -0.483 -0.965 0.965 -1.768 -0.965 0.965 0.965 0.483
C1
C C1
C1
d1 2m
d1
B B1 D
56.31o 56.31o
C C1
d1
4m
A
3m 3m
2
arctg 33.69
3
BB I I
CC1 I ( BB1 )
C.C I .C I
B I .C I .C
101
C C1..C I 90 90 33.69 56.31
I C I .C I
Dengan aturan sinus pada C.C I .C I
Sin(CC 1C1 ) Sin(C 1CC1 )
I C I .C I
Sin(180 2(56.31) Sin56.31
Maka: CI CI = 0.9014 δI
CI C = CI CI = 0.9014 δI
102
Tahap 3. (pendel di D dilepas, di B tetap)
d2
C C1
C1
2m
d2 90-56.31o
B D D’
C C1
56.31o
d2
4m
C1
A
3m 3m
2
arctg 33.69
3
DD I 2
CC1 2
C.C I .C I
C I .C I CC I 0.9014 2
Momen primer
6 E (0.9014) 2
O
M BC M CB
O
0.416 EI 2 misal ∞ 416
3.6056 2
6 EI (0.9014 2 )
O
M CD M DC
O
0.416EI 2 ∞ -416
3.60562
6 EI 2 I 2
O
M DE M ED
O
0.750 EI 2 ∞ 750
42
Kekakuan sama seperti perhitungan terdahulu, maka koefisien distribusi momennya
sama.
103
Distribusi momen (dalam variabel y), misalkan EI 2 =1000y
Titik A B C D E
Batang AB BA BC CB CD DC DE ED
-Dij 0 0.649 0.357 0.5 0.5 0.357 0.643 0
Mij 0 0 416 416 -416 -416 750 750
D 0 -267.5 -148.5 0 0 -119.2 -214.8 0
I -133.7 -74.3 -59.6 -107.4
D 67 67
I 33.5 33.5
D -21.5 -12 -12 -21.5
I -10.75 -10.75
Final -144.45y -289y 289y 408.6y -408.6y -513.7y 513.7y 631.85y
C
MCD
MCB MDC
4t B
MBC D
MBA
MDE
MED
MAB
A E
Free body
104
MCD
MCB MDC
RBH B
MBC D RDH
RDV
4T RBH
RDH
MBA
MDE
MED
RAV MAB
RAV REV
Persamaan kesetimbangan:
1. Σ gaya-gaya horizontal dalam arah B dan D = 0 (ΣH = 0)
2. RAV + REV = Beban vertikal (ΣV = 0)
Tinjauan Bagian AB
ΣMA = 0 R BH .4 4( 4) M BA M AB 0
1
RBH (16 M BA M AB ) ()
4
Tinjauan Bagian DE
1
ΣME = 0 RDH ( M DE M ED ) ()
4
ΣMH = 0 4 RBH RDH 0
1 1
4 (16 M BA M AB ) ( M DE M ED ) 0
4 4
1 1 1
M BA M AB ( M DE M ED ) 0
4 4 4
MDE + MED – MBA - MED = 0...........(a)
Harga MDE = 0.965 – 289.04 x + 513.7 y = 0
MED = 0.483 – 144.47 x + 631.85 y
Dan seterusnya MBA & MAB , sehingga hasil persamaan (a)
– 1578.98 x + 1578.98 y = 0
x – y = 0.0018334621.........(1)
105
Tinjauan Bagian BC
1
ΣMC = 0 RBV . 3 RBH .2 ( M BC M CB ) .2.3 0
2
2
1 1
RBV .2.( )(16 M BA M AB ) ( M BC M CB ) 9
3 4
1 1
= (16 M BA M AB ) ( M BC M CB ) 3..........()
6 3
Tinjauan Bagian AB
1
R AV RBV (34 M BA M AB 2M BC M CB )
6
Tinjauan Bagian CD
1
ΣMC = 0 RDH . 2 RDV .3 M DC M CD .2.32 0
2
1 1
RDV .2. ( M DE M ED ) ( M DC M CD ) 9
3 4
1
= ( M DE M ED ) 2( M DC M CD ) 18
6
Tinjauan Bagian DE
1
REV RDV ( M DE M ED ) 2 M DC 2 M CD 18
6
Σ Gaya-gaya vertikal = 0
R EV R AV 2t / m(6) m 12t
R EV R AV 12
1 1
( M DE M ED 2 M DC 2M CD 18) ( M BA M AB 2 M BC 2 M CB 34) 12
6 6
Harga-harga momen dimasukan dan didapat persamaan akhir
0.1 + 262.56 x + 262.68y = 20
x + y = 0.076169256................(2)
Dari pers (1) & (2) diperoleh x = 0.039 dan y = 0.0372
106
BC . . . .
C CB . . . .
CD . . . .
D DC . . . .
DE . . . .
E ED Dan seterusnya
Apabila momen akhir sudah di dapat di hitung reaksi perletakan dan persamaan
momen, gaya lintang & gaya lintang dengan free body. Sehingga dapat digambarkan
bidang gaya-gaya dalam portal tersebut.
107
DAFTAR PUSTAKA
108