Makalah Hematologi
Makalah Hematologi
PENDAHULUAN
pekerjaan laboratorium klinis, dan pediatri yang berkaitan dengan studi tentang
darah, organ pembentuk darah, dan penyakit darah. Hematologi meliputi studi
darah. Pekerjaan laboratology yang masuk ke studi tentang darah sering dilakukan
oleh teknolog medis. Dokter ahli darah juga sangat sering melakukan studi lebih
koagulasi, dll.
hematologi darah dan melihat film slide sumsum tulang di bawah mikroskop,
menafsirkan berbagai hasil tes hematologi. Di beberapa lembaga, Ahli Darah juga
hematologi, dan paling sering mengelola mereka, adalah patolog spesialis dalam
dan memberikan terapi yang paling tepat jika diperlukan. Hematologi adalah
1
subspesialisasi berbeda penyakit dalam, yang terpisah dari terapi tumpang tindih
thrombocytopenic
Mengobati hemoglobinopathies
peredaran atau sistem sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut
diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan oleh darah.
darah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena
kadar oksigen tinggi maka warna daranya menjadi merah muda, tetapi bila kadar
karbondioksidanya tinggi maka warna darahnya menjadi merah tua. Volume darah
3. Golongan Darah
a. Cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Bab I Pendahuluan
e. Bab II Pembahasan
f. Bab III Penutup
g. Daftar Pustaka
PEMBAHASAN
Darah berasal dari kata haima, yang berasal dari akar kata hemo atau
hemato. Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk)
tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah terdiri dari 45%
korpuskula dan 55% plasma darah. Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih
kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta PH 7,4 (7,35 - 7,45).
Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung
pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Volume darah total sekitar 5
liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata, dan kurang sedikit pada
perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai dengan ukuran tubuh dan
berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga
paru-paru.
2. Hasil-hasil metabolism
3. Gas-gas pernafasan
4. Hormon
darah
pertahanan tubuh
(antibodi)
a. Plasma Darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut
antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa
metabolisme gas-gas, dan hormon). Fibrinogen yang ada dalam plasma darah
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah,
kandungan sel darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel
c. Kandungan Darah
Air: 91%
Bahan organik: 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan
asam amino)
merah berbentuk bulat gepeng yang kedua permukaannya cekung. Sel darah
merah tidak memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Hemoglobin (Hb)
Jumlah sel darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta
sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang
dan dapat hidup hingga 120 hari. Jika sel darah merah rusak atau sudah tua
maka sel ini akan dirombak dalam limfa. Hemoglobin dari sel darah merah
yang dirombak akan terlepas dan dibawa ke dalam hati untuk dijadikan zat
warna empedu. Sel darah merah baru akan dibentuk kembali dengan bahan zat
Globin terdiri dari 4 rantai polipeptida yang melekat pada 4 gugus hem
dibandingkan HgA.
b. Fungsi hemoglobin
Jika hemoglobin terpajan oksigen, maka molekul oksigen akan bergabung
karbondioksida yang terkandung dalam darah, 80% sisanya dibawa dalam bentuk
ion bikarbonat.
c. Jumlah
1) Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat berukuran rata-rata adalah
4,2 sampai 5,5 juta sel permilimeter kubik (mm 3). Pada perempuan
sehat rat-rata, jumlah sel darah merahnya antara 3,2 sampai 5,2 juta sel
per mm3.
2) Hematokrit adalah persentase volume darah total yang mengandung
sebuah sampel darah dalam tabung khusus dan mengukur kerapatan sel
berdifusi keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma.
3) Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion
berikut :
(1) Kehilangan darah akibat hemoragi mengakibatkan peningkatan
rendah dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan peningkatan produksi
dihati.
b. Tembaga merupakan bagian esensial dari protein yang diperlukan
berperan penting dalam pertumbuhan normal dan pematangan sel darah merah.
(1) Vitamin B12+ tidak dapat disintesis dalam tubuh dan harus
didapat dari makanan. Agar vitamin B12 tidak dapat diabsorpsi dari saluran
diabsorpsi, sel darah merah tidak matang dengan sempurna, dan mengakibatkan
untuk pengobatan.
3. Umur dan destruksi eritrosit
a. Sel darah merah biasanya bersikulasi selama 120 hari sebelum
menjadi rapuh dan mudah pecah. Walaupun sel darah merah matang tidak
mengalami fagositosis oleh makrofag dalam limpa, hati, sumsum tulang, dan
Biliverdin (pigmen hijau) dan kemudian menjadi bilirubin (pigmen kuning), yang
dilepas kedalam plasma. Bilirubin diserap hati dan disekresi dalam empedu.
(3) Sebagian besar Zat besi yang dilepas oleh Hem akan diambil
hemoglobin. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah, atau
jumlah sel darh merah cept normal tetapi jumlah hemoglobinnya subnormal.
Sumsum tulang secara bertahap akan memproduksi sel darh merah baru untuk
makanan, penurunan daya absorpsi, atau kehilangan zat besi secara berlebihan.
(3) Anemia aplastik (sumsum tulang tidak aktif), ditandai dengan
penurunan sel darah merah secara besar-besaran. Hal ini dapat terjadi karena
penggantian salah satu asam amino pada rantai polipeptida beta. Akibatnya, sel
aliran darah.
b. Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah dalam
darah yang mengalir melalui pembuluh darah terhalang dan aliran kapiler dapat
tertutup.
a. Polisitemia kompensatori (sekunder) dapat terjadi akibat
Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5
juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf,
warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat
Anemia.
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4.
cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit
(0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2
yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya
banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen
dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon
oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah
oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon
dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang
kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari,
setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai
menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat
eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang
berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Jumlah normal pada orang
dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg
% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena
strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga
diperlukan diit seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini
bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.
Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya
disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan
Sel darah merah, eritrosit (en:red blood cell, RBC, erythrocyte) adalah
jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-
jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam
eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.
Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen
akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah
merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat
besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu
membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus.
Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel)
Eritrosit Vertebrata
kompleks yang mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut,
atom besi akan tersambung secara temporer dengan molekul oksigen (O2) di paru-
paru dan insang, dan kemudian molekul oksigen ini akan di lepas ke seluruh
tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah.
Hemoglobin di eritrosit juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari
jaringan otot.
Warna dari eritrosit berasal dari gugus heme yang terdapat pada
tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada kondisi hemoglobin. Ketika
terikat pada oksigen, eritrosit akan berwarna merah terang dan ketika oksigen
dilepas maka warna erirosit akan berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan
warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dan kulit. Metode tekanan oksimetri
tertentu (daripada larut dalam cairan tubuh) adalah satu tahap penting dalam
terbentuknya sel darah merah yang memiliki viskositas rendah, dengan kadar
oksigen yang tinggi, dan difusi oksigen yang lebih baik dari sel darah ke jaringan
tubuh. Ukuran eritrosit berbeda-beda pada tiap spesies vertebrata. Lebar eritrosit
kurang lebih 25% lebih besar daripada diameter pembuluh kapiler dan telah
disimpulkan bahwa hal ini meningkatkan pertukaran oksigen dari eritrosit dan
jaringan tubuh.
Vertebrata yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familia
yang mengandung kadar oksigen yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut
dalam darah mereka. Walaupun mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa
Nukleus
(disebut anukleat), kecuali pada hewan vertebrata non mamalia tertentu seperti
terdapat di dalam plasma darah.[8] Hal ini berbeda dengan sel darah yang
dilengkapi inti sel atau sel jaringan, sehingga memiliki konsentrasi asam askorbat
menjadi eritrosit. Meskipun demikian, eritrosit memiliki daya cerap yang tinggi
askorbat.
Fungsi lain
darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang
kekurangan oksigen.
Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah
merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di
dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan
Eritrosit Mamalia
pembawa energi ATP lewat proses fermentasi yang diadakan dengan proses
glikolisis pada glukosa yang diikuti pembuatan asam laktat. Lebih lanjut lagi
bahwa eritrosit tidak memiliki reseptor insulin dan pengambilan glukosa pada
eritrosit tidak dikontrol oleh insulin. Karena tidak adanya nuklei dan organel
lainnya, eritrosit dewasa tidak mengandung DNA dan tidak dapat mensintesa
RNA, dan hal ini membuat eritrosit tidak bisa membelah atau memperbaiki diri
mereka sendiri.
diberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan bentuk seperti "barbel" jika dilihat
secara melintang. Bentuk ini (setelah nuklei dan organelnya dihilangkan) akan
sekitarnya. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam
pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar, kecuali pada
dan akan muncul lebih banyak ketika tingkat serum protein dinaikkan, seperti
Limpa berperan sebagai waduk eritrosit, tapi hal ini dibatasi dalam tubuh
manusia. Di beberapa hewan mamalia, seperti anjing dan kuda, limpa mengurangi
eritrosit dalam jumlah besar, yang akan dibuang pada keadaan bertekanan, dimana
ketebalan 2 μm, lebih kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh
[13]
manusia. Eritrosit normal memiliki volume sekitar 9 fL (9 femtoliter) Sekitar
sepertiga dari volume diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul
memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta.
Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen yang
rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah merah yang lebih banyak).
partikel darah yang lain, seperti misalnya sel darah putih yang hanya memiliki
sekitar 4000-11000 sel darah putih dan platelet yang hanya memiliki 150000-
Pada manusia, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai peran untuk
Eritrosit dalam tubuh manusia menyimpan sekitar 2.5 gram besi, mewakili
Daur Hidup
eritrosit utama). Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritropoietin (EPO) yang
disintesa oleh ginjal. Hormon ini sering digunakan dalam aktivitas olahraga
belakang, sel yang berkembang ini dinamai retikulosit dan jumlahnya sekitar 1%
eritrosit dalam waktu sekitar 7 hari dan eritrosit dewasa akan hidup selama 100-
120 hari.
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah
merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
Penyebab Anemia
o Perdarahan hebat
o Akut (mendadak)
o Kecelakaan
o Pembedahan
o Persalinan
o Kronik (menahun)
o Perdarahan hidung
o Wasir (hemoroid)
o Ulkus peptikum
o Kekurangan vitamin C
o Penyakit kronik
o Pembesaran limpa
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
o Kekurangan G6PD
o Penyakit sel sabit
o Penyakit hemoglobin C
o Penyakit hemoglobin E
o Thalasemia
Gejala
kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah
Diagnosa
sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin
POLISITEMIA
mengalir melalui pembuluh darah terhalang dan aliran kapilar dapat tertutup.
Disebut sel darah putih untuk membedakannya dari sel darah merah yang
berwarna merah. Sel darah putih bentuknya tidak teratur atau tidak tetap.
Tidak seperti sel darah merah yang selalu berada di dalam pembuluh darah,
sel darah putih dapat keluar dari pembuluh darah. Kemampuan untuk bergerak
bebas diperlukan sel darah putih agar dapat menjalankan fungsinya untuk
menjaga tubuh. Sel darah putih memiliki inti sel tetapi tidak berwarna atau
Berdasarkan zat warna yang diserapnya dan bentuk intinya sel darah
putih dibagi menjadi lima jenis, yaitu basofil, neutrofil, monosit, eosinofil,
dan limfosit.
Secara normal jumlah sel darah putih pada tubuh kita adalah kurang
lebih 8.000 pada tiap 1 mm3 darah. Sel darah putih hanya hidup sekitar 12-13
hari. Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan tubuh dari serangan penyakit.
Jika tubuh terluka dan ada kuman yang masuk, sel-sel darah putih akan
darah putih adalah pasukan tempur. Jika seseorang diserang penyakit, tubuh
akan memproduksi lebih banyak sel-sel darah putih untuk melawan bibit
penyakit tersebut.
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/
benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung
dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh. Peningkatan jumlah lekosit
sel/cc darah. Lekositosis adalah bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di
Jenis Leukosit
disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
5. Netrofil Þ (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil
Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi
sebagai fagosit.
6. Limfosit Þ (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya
1. Karakteristik :
a. Jumlah
1. Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar
fagosit, kedua sel darah itu memakan bakteri – bakteri hidup yang masuk ke
gerakan amuboidnya, sel darah itu dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar
pembuluh darah serta berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini sel
darah dapat:
benang jahitan (catgut), dan sebagainya, dengan cara yang sama, dan sebagai
dimungkinkan.
jumlah sel darah putih. Granulosit terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel itu
granulositopenia.
Tidak adanya granulosit disebut agranulositosis, yang dapat timbul setelah makan
obat tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika. Oleh karena itu, apabila makan
darah wright
1. Neutrofil mencapai 60 % dari jumlah sel darah putih
Struktur. Neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah
Diameternya mencapai 9 – 12 µ m.
Fungsi. Neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif. Sel – sel
lainnya.
2. Eosinofil mencapai 1 – 3 % jumlah sel darah putih.
Struktur. Eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar
implamasi berlangsung
- Eosinofil mengandung feroksidase dan fosfatase, yaitu
belum diketahui.
b. Agranulosit adalah leukosit tanpa granula sitoplasma yaitu limfosit
dan monosit.
1. Limfosit mencapai 30 % jumlah total leukosit dalam darah
reaksi imulogis.
2. Monosit mencapai 3-8% jumlah total leukosit.
Struktur. Monosit adalah sel darah terbesar diameternya
3. Pertimbangan klinis
a. Leukimia adalah sejenis kanker yang ditandai dengan ploriferasi
sel darah putih yang tidak terkendali. Jenis leukemia ditentukan berdasarkan jenis
1.Karakteristik
a. Jumlah
1. Normal sel darah putih adalah 7000 sampai 9000 per mm3
total Leukosit
b. Fungsi
c. Diapedesis.
d.Gerakan Amuboid.
gerakan amoeba). beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dan 1
menit.
e.Kemampuan Kemotaksis.
sumber zat.
f. Fagositosis.
g. Rentang kehidupan.
dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama
leukositnya.
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat
di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan
bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya,
6000-9000.
tempat pembiakannya didalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu
pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga
lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal
tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi
a. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar
limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat
glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya
membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh. Monosit.
Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai
lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya
b. Granulosit
- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang
- Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan
- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di
Keping darah berbentuk bulat atau lonjong. Ukuran keping darah lebih
kecil daripada sel darah merah. Jumlahnya kurang lebih 300.000 pada tiap 1
mm3 darah. Keping darah hidupnya singkat, hanya 8 hari. Keping darah
Saat terjadi luka, darah keluar melalui luka tersebut. Keping darah
keluar.
Trombosit disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa
sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor
pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ
penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau
ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus-
suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+
dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita
luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang
dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan
fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur
letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan.
Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit
yang cepat.
Vasokonstriksi
Jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak melepas
polos dinding pembuluh darah berkonstriksi. Hal ini pada awalnya akan
Plug Trombosit
menghentikan perdarahan.
Trombin mengubah fibrinogen yang dapat larut, menjadi fibrin yang tidak dapat
menangkap sel darah merah trombosit serta menutup aliran darah yang melalui
Mekanisme instrinsik untuk pembekuan darah berlangsung dalam cara yang lebih
sederhana. Setiap faktor protein berada dalam kondisi tidak aktif; jika salah satu
dalam rangkaian, dengan demikian akan terjadi suatu rangkaian reaksi (cascade of
bekuan. Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen dan tanpa faktor lain yang
dalam pembekuan darah. Penyakit hati yang mengganggu sintesis ini dapat
lainnya dalam hati. Absorpsi vitamin ini dari usus bergantung pada garama
empedu yang diproduksi hati. Jika duktus empedu tersumbat (misalnya, oleh batu
terhadap fibrinogen.
Lapisan endothelial halus pada pembuluh darah menolak trombosit dan faktor-
faktor koagulasi.
Bekuan yang abnormal disebut thrombus. Trombus yang terlepas, dan ikut dalam
aliran darah disebut embolus. Kedua jenis bekuan ini dapat menyumbat aliran
darah.
Karena aliran darah menurun setara dengan immobilitas, maka pasien tirah baring
prostasiklin.
abnormal dalam darah yang bersirkulasi (di bawah 100.000 per mm³). Ini akan
oleh reaksi awal terhadap obat-obatan, maglinansi sumsum tulang, atau radiasi ion
akibat tidak adanya beberapa faktor pemebkuan. Transfusi perlu dilakukan untuk
mengganti faktor-faktor yang hilang jika terjadi cedera ringan yang diikuti dengan
TROMBIN Vitamin K
FIBRINOGEN Þ FIBRIN
Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati
(extra medullary haemopoiesis). Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu
Sebelum lahir, molekul protein yang ditentukan secara genetic disebut antigen
muncul di permukaan membran sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan tipe B
eritrosit dan aglutinin (antibodi), anti-A dan anti-B yang ditemukan dalam
plasma darah.
a. Dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah ABO, dua tetes darah
diteteskan pada salah satu tetes darah, sedangkan setets serum yang
Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah, maka individu
Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut
Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi, maka
Transfusi Darah
Saat transfusi darah diberikan, plasma donor akan diencerkan oleh plasma
golongan darah donor berbeda dengan golongan darah resipien, maka aglutinin
dalam plasma resipien akan mengalugtinasi sel darah merah asing donor.
Pencocokan silang pada golongan darah resipien dan donor dilakukan sebelum
Sistem Rh adalah kelompok antigen lain yang diwariskan dalam tubuh manusia.
Sistem ini ditemukan dan diberi nama berdasarkan Rhesus monyet. Antigen RhD
Sistem ini berbeda dengan golongan ABO di mana individu ber-Rh negative tidak
Jika seseorang dengan Rh negative diberikan darah ber-Rh positif maka agglutinin
merah donor.
Eritoblastosis fetalis atau penyakit hemolisis pada bayi baru lahir dapat terjadi
setelah kehamilan pertama ibu ber-Rh negatif dengan janin ber-Rh positif.
Pada saat lahir (atau abortus spontan atau induksi), ibu akan terpapar beberapa
antigen Rh positif janin sehingga ibu akan membentuk antibodi untuk menolak
antigen tersebut.
Jika antibodi lawan faktor Rh telah diproduksi ibu maka pada kehamilan
selanjutnya, antibodi tersebut akan menembus plasenta menuju aliran darah janin
dan menyebabkan hemolisis sel darah merah janin. Bayi yang mengalaminya akan
terlahir dengan anemia. Jika ibu ber-Rh negative mendapat injeksi antibodi
keguguran, atau setelah abortus janin ber-Rh positif, maka antigen tidak akan
berlangsung dalam kantong kuning telur dan berlanjut dihati, limfa, nodus limfe,
merah yang ditemukan dalam tulang membranosa seperti sternum, iga, vertebrata,
dan tulang ilia girdel pelvis. Sel-sel darah yang sudah matang masuk kesirkulasi
(sel batang primitif) pada sumsum tulang, yang dibagi dan dibedakan menjadi 5
eritrosit.
1. Selama masa perkembangan, eritrosit mensintesis hemoglobin.
Suatu pigmen pembawa oksigen, dan melepas organelnya. Nukleus mengecil dan
selama beberapa hari sampai matang dan kemudian dilepas kedalam sirkulasi.
b. Mieloblas merupakan asal promielosit, yang mengalami
trombosit.
Jantung
Terdiri dari tiga lapisan
Kiri) terdapat katup dua daun (Valvula Bicuspidalis), sedangkan antara Atrium
jantung).
tubuh - jantung)
Pembuluh Darah
Terdiri dari:
1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung Þ Arteri terdiri dari Aorta, Arteri,
Arteriol.
2. Pembuluh darah yang menuju jantung Þ Vena terdiri dari Vena Kava, Vena,
Venula.
dll)
yang kita alami. Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT untuk menunjukkan
bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan
saat berdoa.
Pakar EFT tersebut mengambil sampel darah seorang pasien (Rebecca)
darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Sebelum melakukan EFT
(sel darah merah menggumpal oleh Lectin yang didapat dari alergi ayam dan
alpukat). Sesudah melakukan EFT (sel darah merah menjadi normal kembali ).
Caranya, Rebecca memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis. Lalu sang
untuk mengundang energi ‘cinta’ untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan
seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan
sampel darah saat ‘sedih’ terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat
‘merasakan cinta’. Jadi walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia
menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak
beraturan dengan sangat cepat. Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin
Struktur sel darah saat kita ketakutan. Lalu Rebecca mecoba untuk
mother’, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara (dalam islam disebut sifat
“Jamaliah” Allah).
Dan memohon kepada-Nya untuk menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh
menggambarkan pengalamannya.
terdiam dan terpana karena melihat kondisi darah yang sama sekali berbeda
dengan yang lain, cairah darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang
berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada
di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa
kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH
7,37-7,45. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau
pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap
encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.
tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan
sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Pada
tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari
berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang
tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh
darah.
Bila setetes darah diletakan di atas kaca objek dan ditambahkan dua macam
pewarna untuk menghitung jenis sel-sel darah, sel darah putih ini dikenal menurut
sifatnya dalam pewarnaan. Sel netrofil paling bayak dijumpai. Sel golongan ini
mewarnai dirinya dengan pewarna nertal, atau campuran pewarna asam dan basa,
yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah. Sel basofil menyerap pewarna
Limfosit membentuk 25 % dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini dibentuk di
dalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak
memiliki kemampuan bergerak seperti amuba. Sel ini dibagi ladi dalam limfosit
kecil dan besar. Selain itu ada sejumlah kecil sel yang berukuran lebih besar (kira-
kira sebanyak 5%) yang disebut monosit. Sel ini mampu mengadakan gerakan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan
sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat
terbentuk nanah. Nanah berisi “jenazah” kawan dan lawan fagosit yang terbunuh
dalam perjuangannya melawan kuman yang menyerbu masuk disebut sel nanah.
Demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu, dan ditambah
lagi dengan sejumlah besar jaringan yang telah mencair. Sementara pertempuran
berlangsung, kalau sel darah putih dapat mengalahkan organisme penyerbu itu,
semua bekas karusakan, bakteri-bakteri yang hidup maupun yang mati, sel nanah
dan jaringan yang meleleh, akan disingkirkan granulosit sehat yang bekerja
sebagai fagosit.
Mengenal fungsi limfosit sedikit yang diketahui. Limfosit tidak memiliki gerakan
amuboid terapung-apung di dalam aliran darah, dan juga terdapat dalam jaringan
limfe dari semua bagian badan. Limfosit tidak memakan bakteri, tetapi diduga
infeksi.
putih dalam darah, yaitu kalau penambahan melampaui 10.000 butir per
millimeter kubik.
Leucopenia berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau
kurang.
Limfositosis adalah pertambahan jumlah limfosit sedangkan Agranulositosis
mencolok.
BAB III
PENUTUP
keberhasilan kami dalam belajar tidak akan terwujud tanpa adanya rasa ingin
tahu dan bekerja keras serta kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
Melalui makalah ini, kami mengharap pencerahan ilmu dari dosen demi