BAB I Kiki
BAB I Kiki
PENDAHULUAN
ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh, pada umumnya remaja putri lebih kurang
untuk memiliki tubuh yang ramping dan proporsional merupakan idaman bagi
remaja putri dibandingkan dengan remaja putra selama pubertas (Rahmania &
Insiden penderita obestias di Amerika pada remaja usia 12-19 tahun meningkat
pada tahun 2012 dari 5% menjadi 21% pada kurun waktu yang sama (Ogden et
al., 2014). Menurut WHO pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar orang dewasa
yang berusia ≥ 18 tahun, kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut lebih dari
dunia dewasa (11% laki-laki dan 15% perempuan) yang mengalami obesitas
pada tahun 2014. Prevalensi obesitas diseluruh dunia meningkat dua kali lipat
1
2
antara tahun 1980 dan 2014 (WHO, 2015). Di Indonesia prevalensi obesitas
pada remaja usia 13-15 tahun secara nasional sebesar 10,8% yang terdiri dari
8,3% berat badan lebih dan 2,5% sangat gemuk (obesitas), sedangkan
prevalensi obesitas pada remaja usia 16-18 tahun secara nasional sebesar 7,3%
yang terdiri dari remaja kelebihan berat badan 5,7% dan obesitas 1,6%
Obesitas pada umumnya terjadi karena pola makan yang tidak teratur. Obesitas
timbul akibat masukan energi yang melebihi pengeluaran energi. Bila energi
dalam jumlah besar (dalam bentuk makanan) yang masuk dalam ke tubuh
melebihi jumlah yang dikeluarkan, berat badan akan bertambah dan sebagian
yang serba instan dan cepat saji menjadi kegemaran remaja, sehingga dapat
body dismorphic disorder karena merasa tidak puas dengan bentuk tubuh yang
terlalu gemuk atau tidak sesuai dengan bentuk tubuh yang diinginkan meskipun
berat berat badan maupun bentuk tubuhnya sudah sangat ideal. Selama masa
remaja perubahan fisik terjadi sangat pesat, sehingga perilaku dan sikap juga
maka perubahan sikap dan perilaku juga ikut menurun. Kebanyakan remaja
menyadari bahwa yang tampil menarik biasanya lebih dihargai dari pada
mereka yang kurang menarik. Banyak remaja yang tidak bisa menerima
3
tubuh yang berdampak pada psikologis seoarang remaja, yang artinya jika
remaja putri tidak puas dengan bentuk tubuhnya maka yang muncul adalah
negatif yang akan mempengaruhi harga diri remaja menjadi rendah sehingga
membuat remaja putri dapat mengarah kepada gejala body dysmorphic disorder
body dysmorphic disorder (BDD) pada remaja putri usia 15-18 tahun di
SMA..... .
Gejala body dysmorphic disorder (BDD) yang terjadi pada remaja putri banyak
penampilan fisik mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi remaja putri
1.3.2.1 Mengidentifikasi kejadian obesitas pada remaja putri usia 15-18 tahun di
SMA..........
karbohidrat
terjadinya obesitas.
5
1.5 Relevansi
Dimulai dari masa kecil hingga beranjak dewasa, penampilan selalu menjadi
bahan yang sering dikritisi dan dijadikan sebagai tolak ukur. Persepsi tentang
bentuk tubuh yang indah ini tidak lain dikarenakan pengaruh media masa,
dimana kurus dan langsing adalah standard kecantikan yang modern. Hal ini
fisiknya, dan inilah penyebab terjadinya body dysmorphic disorder (BDD) pada