Anda di halaman 1dari 5

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bijih Besi mulai dikenal sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1843 oleh
Van Wrede. Bijih Besi merupakan salah satu komoditas utama dalam perdagangan
internasional. Hingga saat ini, dalam peradaban manusia yang sudah jauh lebih
maju, kebutuhan akan Bijih Besi semakin meningkat untuk menunjang industri-
industri dunia.
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya mineral yang
melimpah. Diantaranya adalah Batubara, Nikel, Emas, Perak, Timah, Bijih Besi,
dsb. Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki cadangan mineral cukup banyak
adalah Pulau Kalimantan.
Kabupaten Kotawaringin Timur adalah salah satu kabupaten yang terletak di
Pulau Kalimantan, tepatnya berada di provinsi Kalimantan Tengah dengan luas
wilayah ± 16.796 km². Kabupaten Kotawaringin Timur juga termasuk salah satu
daerah di indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya mineral yang cukup,
termasuk Bijih Besi. Bijih Besi di Kabupaten Kotawaringin Timur tersebar di
beberapa daerah, salah satu diantaranya adalah di Desa Kenyala, Kecamatan
Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Berdasarkan SK Bupati No. 200 Tahun 2018 tentang Izin Kuasa
Pertambangan Eksplorasi PT. SMARTH Resources, perusahaan kami melakukan
penelitian mengenai keterdapatan Bijih Besi di Kecamatan Telawang dan
sekitarnya.
Keterdapatan Bijih Besi di Kecamatan Telawang dinilai cukup ekonomis,
dengan jenis endapan Bijih Besi Primer yang memenuhi standar industri serta
cadangan Bijih.
Besi yang cukup. Perusahaan kami menilai bahwa kegiatan pertambangan di
Kabupaten kotawaringin timur khususnya Kecamatan Telawang dapat
dilaksanakan.
Untuk mendukung pelaksanaan pertambangan menuju tahap eksploitasi,
perusahaan telah melakukan studi kelayakan tambang. Studi kelayakan ini
mengkaji keadaan umum, morfologi, geologi, geoteknik dan hidrogeologi,
cadangan dan sumberdaya mineral Bijih Besi, desain tambang, transportasi,
lingkungan, K-3, organisasi kerja, pemasaran dan investasi, serta analisis ekonomi
sampai pada tahap pengolahan.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Tujuan kajian adalah untuk mengkaji nilai ekonomis serta layak atau tidaknya
rencana kegiatan penambangan mineral, baik dipandang dari aspek kualitas dan
kuantitas, metode penambangan, peralatan yang digunakan, penimbunan,
transportasi, fasilitas pengolahan, pemasaran, lingkungan dan K-3, tenaga kerja,
sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan maupun biaya investasi.
Hasil studi kelayakan dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan untuk
menyusun program-program dan prioritas kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak
perusahaan. Di samping itu, hasil studi ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu
alat dan panduan bagi pemerintah untuk menilai dan mengawasi kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan.

1.3 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah


1.3.1 Kajian Geologi Tambang
Kajian geologi tambang bertujuan mengevaluasi data geologi yang tersedia
baik yang lama maupun yang baru termasuk data bor sehingga dapat digunakan
untuk desain tambang. Meliputi pekerjaan :
 Kajian topografi/morfologi
 Stratigrafi
 Struktur geologi
 Pemetaan penyebaran mineral Bijih Besi
 Pemetaan ketebalan lapisan penutup di daerah tambang terbuka
 Kondisi pit
 Cadangan mineral Bijih Besi
1.3.2 Kajian Geoteknik
Pengujian geoteknik bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan mekanik baik
batuan yang menyusun overburden, interburden dan batuan dasar maupun lapisan
mineral Bijih Besi. Hasil pengujian diperlukan untuk lanjutan perancangan
tambang terbuka terutama dalam penentuan geometri lereng. Meliputi pekerjaan :
 Analisis kestabilan lereng
1.3.3 Kajian Kualitas, Pengolahan Dan Pemanfaatan Biji Besi
 Analisis kualitas mineral Bijih Besi bertujuan untuk menentukan kualitas
lapisan-lapisan mineral Bijih Besi yang potensial untuk pengeboran. Data
ini sangat berguna untuk mengantisipasi permintaan pihak konsumen.
 Kajian pengolahan mineral Bijih Besi bertujuan untuk memisahkan
mineral berharga (Bijih Besi) dari pengotor (impurities) sebagai produk
siap jual.
 Mengoptimalkan bijih besi sesuai pemanfaatannya.
Lingkup kegiatannya sebagai berikut :
 Nilai kadar Fe, Kandungan Sulfur , Kandungan Aluminium Kandungan
Silica.
1.3.4 Kajian Hidrogeologi Dan Hidrologi
Kajian hidrologi dan hidrogeologi bertujuan untuk menganalisis pengaruh air
tanah terhadap tambang, mempelajari fluktuasi muka air tanah dan mempelajari
karakteristik aquifer. Data ini dipergunakan sebagai masukan untuk lanjutan
perancangan sistem pengaliran tambang. Meliput pekerjaan :
 Analisis data hidrologi dan hidrogeologi
 Perancangan sistem pengaliran tambang yang sesuai dengan strategi dan
sistem penambangan yang direncanakan
1.3.5 Perancangan Tambang Terbuka
Mempertimbangkan masalah-masalah ekonomi dan sosial juga harus
mengintegrasikan elemen-elemen lingkungan pada penutupan tambang ke dalam
proses pengambilan keputusan. Ruang lingkup dari rancangan penambangan antara
lain:
 Rencana fasilitas penunjang penambangan dan infrastuktur
 Metode dan tata cara penambangan (dilengkapi dengan bagan alir).
 Tahapan kegiatan penambangan
 Rencana produksi
 Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)
 Jadwal rencana produksi dan umur tambang
 Rencana penanganan/perlakuan sisa cadangan pada pasca tambang
1.3.6 Kajian Transportasi
Bertujuan untuk menelaah ketersediaan infrastruktur jalan serta alat
transportasi yang digunakan disekitar area penambangan maupun pada area
penambangan biji besi. Ruang lingkup dari kajian transportasi meliputi :
 Jalur pengangkutan yang tersedia
 Penentuan metode transportasi
 Jenis alat yang digunakan
1.3.7 Kajian Organisasi Dan Tenaga Kerja
Kajian organisasi dan tenga kerja bertujuan untuk menelaah dan
mengevaluasi spesialisasi, profesionalisasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja
serta alternatif pola hubungan kerja. Ruang lingkup dari kajian organisasi dan
tenaga kerja ialah :
 Data kebutuhan tenaga ahli
 Struktur pola hubungan antar profesi dan unsur dalam organisasi kerja.
 Sistem kerja
1.3.8 Kajian Kelayakan Ekonomi
Kegiatan kajian ekonomi yang dilakukan ini bertujuan untuk menelaah dan
menilai kelayakan tambang secara ekonomis dari kegiatan penambangan biji besi.
Ruang lingkup dari kajian kelayakan ekonomi ialah :
 Struktur pembiayaan
 Biaya kapital
 Biaya operasi
 Pendapatan penjualan
 Cash flow (aliran kas)
 Perhitungan Discounted Cash Flow Rate of Return/Internal Rate of Return
(DCFROR/IRR).
 Perhitungan Pay Back Period (PBP)
 Analisis sensitivitas

1.4 Pelaksana Studi


Informasi mengengai pelaksana studi yaitu PT. SMARTH Resources
disajikan dalam data sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai