Anda di halaman 1dari 13

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

DAERAH OETUKE DAN SEKITARNYA,


KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN,
NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Disusun sebagai syarat menyelesaikan studi tahap sarjana strata satu


Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung

Oleh:
ANGELINO JOSUA IKO
NIM: 12002031

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2008
LEMBAR PENGESAHAN

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI


DAERAH OETUKE DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN,
NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Disusun sebagai syarat menyelesaikan studi tahap sarjana strata satu


Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung

Angelino Josua Iko


NIM 120 02 031

Pembimbing,

Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D.


NIP. 131855622

i
SARI

Lokasi daerah penelitian terletak pada daerah Oetuke dan sekitarnya, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa tenggara Timur. Secara geografis, daerah
penelitian berada pada batas koordinat 124° 32′ 43” - 124° 33′ 55” BT dan 09° 54′ 32” –
09° 54′ 59” LS dengan luas area sekitar 60 km2.
Secara fisiografi, daerah penelitian berada pada zona perbukitan yang sangat
dikontrol oleh struktur sesar naik. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan
geomorfologi yaitu Satuan Perbukitan Bergelombang Sedang, Satuan Perbukitan Relief
Tinggi, dan Satuan Dataran Aluvial.
Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan litostratigrafi yang
terbentuk sejak umur Jura Awal hingga Resen yaitu: Satuan Batulempung, Satuan
Batulempung-Batugamping, Satuan Batugamping A, Satuan Batugamping B, dan Satuan
Endapan Aluvial.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah lipatan, sesar naik,
sesar mendatar mengiri, dan sesar mendatar menganan yang berumur pasca pengendapan
Satuan Batugamping A (pasca Miosen Akhir). Lipatan berupa antiklin dan sinklin
memiliki bidang sumbu berarah sama dengan arah umum jurus dari sesar naik yaitu
berarah timur timurlaut - barat baratdaya (N 260°E). Sesar mendatar mengiri memiliki
jurus berarah utara timurlaut - selatan baratdaya (N 15°E), sedangkan sesar mendatar
menganan memiliki kelurusan berarah utara baratlaut – selatan tenggara (N 160°E).
Dari restorasi penampang seimbang yang dilakukan, secara umum daerah
penelitian mengalami pemendekan sebesar 60 %. Sistem sesar anjakan yang berkembang
di daerah penelitian termasuk dalam imbrikasi tipe trailing.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan karena hanya atas anugerah dan
kasih karunia-Nya yang besar sehingga Tugas Akhir yang berjudul ”Geologi dan
Analisis Struktur Geologi Daerah Oetuke dan Sekitarnya, Kabupaten Timor
Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur” dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam pengerjaan Tugas Akhir maupun selama menempuh studi di ITB, penulis
telah dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Orangtuaku Edy P. Sagala dan Gok Maria Sitanggang, atas segala dukungan doa,
moril, dan materil sejak penulis lahir hingga sekarang.

2. Saudara-saudariku Rotua Valentina Sagala, Richman Desemde Saudurman


Sagala, dan Ferry Sahat Parulian Sagala yang selalu mendukung dan memberikan
perhatian penuh kepada penulis.

3. Dame, atas segala doa, dukungan, dan ekspresi kasihmu.

4. Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D. selaku pembimbing atas kesediaannya untuk


membimbing penulis selama pengerjaan tugas akhir ini.

5. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik


Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
6. Erick Victor Yudhanto, sahabatku yang selalu membantuku selama menempuh
studi di ITB.

7. Andi Kadir Jaelani & Mauliate Agustinus, rekan seperjuangan dalam


menyelesaikan tugas akhir.

8. GEA, sebagai wadah organisasi yang membanggakan di mata penulis.

9. Tyko, Alphen, Putri, Pipin, Dicky, Daniel, Adit, dan Kirun (atas diskusi
stukturnya), Maro dan Echon (atas diskusi fosilnya), Ojes (atas diskusi
petrografinya).

iii
10. Seluruh anggota TA-C atas segala kebersamaannya: Randy, Erry, Rivai, Rian,
Kadir, Jimmy, Begeng, Surya, Ferry, Yusni, Reynaldy, dan Eko.

11. Seluruh anak GEA 2002 atas segala kebaikan kalian: Iqbal, Asep, Erry, Jimmy,
Eka, Aris, Alfend, Cessy, Momen, Rori, Bowo, Begeng, Putri, Rian, Dumex,
Hesron, Silfi, Syukri, Edo, Casdira, Dian, Erick, Surya, Suci, Chistovik, Bayu,
Isto, Jhonny, Dyna, Sandro, Boggi, Agus, Randy, Pic-jho, Eko, Reynaldi, Lasto,
Iyep, Novi, Kadir, Topan, Sanchoz, Saut, Ferry, Ojezz, Fahmi, Tio, Kribo, Sabam,
Rivai, Ilo, Rijal.

12. Team Timor: Mirzam, Sonny, Abe, Tyko, Alphen, Isto, dan Kadir.

13. Team Tanjung Selor: Randy, Surya, Alex, dan Andrew Eriksson atas pengalaman
pemetaan yang tak terlupakan.

14. Keluarga Matius Sole, Melky, dan Olim atas segala bantuannya selama
pelaksanaan penelitian Tugas Akhir di Oinlasi.

15. Ernest, Todona, dan Ian atas segala bantuannya kepada penulis.

16. Seluruh staf Institut Perempuan; Ellin, Tini, Ria, Trisi, Donna, dan Betty.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penulisan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis penulis menyadari bahwa dalam tugas akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran
untuk perbaikan, dengan harapan tugas akhir ini dapat memberikan sedikit sumbangan
dan manfaat bagi kita semua.

Penulis,

Februari 2008

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. i
SARI………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….... v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… viii
DAFTAR FOTO…………………………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................... 1
1.3 Lokasi Penelitian ................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah................................................................... 2
1.5 Tahapan Penelitian.................................................................. 3
1.5.1 Tahap Persiapan……………………………………… 3
1.5.2 Tahap Penelitian Lapangan……………………………. 3
1.5.3 Tahap Analisis dan Pengolahan Data…………………..3
1.5.4 Tahap Penyusunan Laporan dan Penyajian Data…….. 4
1.6 Peneliti Terdahulu................................................................... 4
BAB II GEOLOGI REGIONAL……………………………................... 5
2.1 Fisiografi Regional…………………………………….......... 5
2.2 Stratigrafi Regional…………………………………………... 6
2.2.1 Litostratigrafi................................................................... 6
2.2.2 Tektonostratigrafi .......................................................... 11
2.3 Tektonik Regional ....……………………………………...... 12
2.4 Struktur Geologi Regional ………………………………... 16
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN……..………..................... 18
3.1 Geomorfologi……………………………………………..... 18
3.1.1 Morfologi Umum........................................................... 18
3.1.2 Pola Aliran dan Tipe Genetika Sungai........................... 19
3.1.3 Satuan Geomorfologi..................................................... 20

v
3.1.3.1 Satuan Perbukitan Bergelombang Sedang........... 20
3.1.3.2 Satuan Perbukitan Relief Tinggi........………… 21
3.1.3.3 Satuan Dataran Aluvial ...................................... 23
3.2 Stratigrafi…………………………………………………… 24
3.2.1 Satuan Batulempung ……………………………….... 25
3.2.1.1 Penyebaran dan Ketebalan……………………. 25
3.2.1.2 Ciri Litologi…………………………………... 25
3.2.1.3 Lingkungan Pengendapan dan Umur................ 26
3.2.1.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi......... 26
3.2.2 Satuan Batulempung-Batugamping …………………… 27
3.2.2.1 Penyebaran dan Ketebalan.……………..……. 27
3.2.2.2 Ciri Litologi…………………………………... 27
3.2.2.3 Lingkungan Pengendapan dan Umur................ 30
3.2.2.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi......... 30
3.2.3 Satuan Batugamping A................................................... 30
3.2.3.1 Penyebaran dan Ketebalan……………………. 30
3.2.3.2 Ciri Litologi…………………………………... 31
3.2.3.3 Lingkungan Pengendapan dan Umur................ 32
3.2.3.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi......... 32
3.2.4 Satuan Batugamping B................................................... 33
3.2.4.1 Penyebaran dan Ketebalan…...………………. 33
3.2.4.2 Ciri Litologi…………………………………... 33
3.2.4.3 Lingkungan Pengendapan dan Umur................ 34
3.2.4.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi......... 34
3.2.5 Satuan Endapan Aluvial................................................. 35
3.2.4.1 Penyebaran dan Ketebalan…...………………. 35
3.2.4.2 Ciri Litologi…………………………………... 35
3.2.4.3 Lingkungan Pengendapan, Umur, dan
Hubungan Stratigrafi.......................................... 35
3.3 Struktur Geologi..................................................................... 36
BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI…………………................ 37
4.1 Metoda Penelitian................................................................ 37
4.2 Analisis Pola Kelurusan ....................................................... 37

vi
4.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian .................................... 40
4.3.1 Struktur Lipatan.......................................................... 40
4.3.2 Struktur Sesar............................................................. 43
4.4 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi.......................... 55
4.5 Restorasi Penampang Geologi............................................. 60
4.5.1 Metoda Kink .............................................................. 60
4.5.2 Perhitungan Kedalaman Detachment........................... 61
4.5.3 Restorasi Penampang Seimbang................................ 62

BAB V SEJARAH GEOLOGI………………………………………...... 64


BAB VI KESIMPULAN……………………………………………….... 66

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 67
LAMPIRAN………………………………………………………………. 69

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian (Hidayat, 1991) ……..….................. 2


Gambar 2.1 Peta Zona Fisiografi Timor Barat (Sani dkk., 1995)............. 6
Gambar 2.2 Stratigrafi Regional Timor (Sawyer dkk., 1993)................... 7
Gambar 2.3 Tektonostratigrafi Timor (modifikasi dari Barber, 1981)..... 11
Gambar 2.4 Peta Tektonik Busur Banda (Hall & Wilson, 2000).............. 13
Gambar 2.5 Tektonik Tumbukan di Timor (Jacobson, 1992
op cit Sawyer, 1993) ............................................................. 14
Gambar 2.6 Penampang Skematik Utara Baratlaut – Selatan Tenggara dari
Busur Banda (Audley-Charles, 1988 op cit
Hall & Wilson, 2000)............................................................. 14
Gambar 2.7 Model Tektonik Imbrikasi (Hamilton, 1979 op cit
Barber, 1981) ....................................................................... 15
Gambar 2.8 Model Tektonik Overthrust (Barber, 1981)........................... 16
Gambar 2.9 Model Tektonik Upthrust (Chamalaun & Grady, 1978
op cit Barber, 1981)............................................................... 16
Gambar 2.10 Peta Struktur Geologi Timor (Charlton, 2001)..................... 17
Gambar 3.1 Peta Pola Aliran Sungai Daerah Penelitian (tanpa skala)...... 19
Gambar 3.2 Kolom Stratigrafi Daerah Penelitian (tanpa skala).................. 24
Gambar 4.1 Pola kelurusan citra satelit daerah penelitian ....................... 38
Gambar 4.2 Diagram roset dari pola kelurusan citra satelit daerah
penelitian ................................................................................ 38
Gambar 4.3 Peta pola kelurusan dari peta topografi pada daerah
penelitian (tanpa skala) .......................................................... 39
Gambar 4.4 Analisis dinamik Antiklin Nunuboko .……......................... 41
Gambar 4.5 Analisis dinamik Antiklin Boti ……...............….................. 41
Gambar 4.6 Analisis dinamik Antiklin Nambaun .................................... 42
Gambar 4.7 Analisis dinamik Sinklin Boti .............................................. 42
Gambar 4.8 Analisis kinematik Sesar Naik Tune ........................................ 45
Gambar 4.9 Analisis dinamik Sesar Naik Nunuboko 1 .…..................... 46
Gambar 4.10 Analisis dinamik Sesar Naik Nunuboko 2 …………............ 47
Gambar 4.11 Analisis dinamik Sesar Naik Boti ......................................... 48

viii
Gambar 4.12 Analisis dinamik Sesar Naik Nambaun 1…………............ 49
Gambar 4.13 Analisis dinamik Sesar Naik Nambaun 3 …........................ 51
Gambar 4.14 Analisis kinematik Sesar Naik Noesao …............................. 51
Gambar 4.15 Analisis dinamik Sesar Naik Bele ………...….….............. 52
Gambar 4.16 Analisis kinematik Sesar Mendatar Nambaun ..................... 54
Gambar 4.17 Model tektonik sesar anjakan (Davis & Reynolds, 1996)... 55
Gambar 4.18 Sistem Sesar Anjakan (Boyer dan Elliott, 1982) ................ 56
Gambar 4.19 Pola nilai tegasan 1 yang berkembang di daerah penelitian
penelitian ............................................................................... 57
Gambar 4.20 Model Pure Shear (Modifikasi dari Thomas et al, 1973
op cit Pedoman Praktikum Geologi Struktur
ITB, 2006) ............................................................................. 57
Gambar 4.21 Pola Imbrikasi Trailing (McClay, 2000)............................... 58
Gambar 4.22 Fault propagation fold (Suppe, 1985 op cit McClay, 2000). 58
Gambar 4.23 Model sesar sobekan (Twiss dan Moores, 1992) .................... 59
Gambar 4.24 Penentuan garis bagi dip domain .......................................... 60
Gambar 4.25 Penggabungan data rekonstruksi dengan data batas stratigrafi.61
Gambar 4.26 Perhitungan kedalaman detachment (Dahlstrom, 1969)........... 62
Gambar 5.1 Ilustrasi sejarah geologi daerah penelitian .............................. 65

ix
DAFTAR FOTO

Foto 3.1 Satuan geomorfologi pada daerah penelitian (dari lokasi OL-3
ke arah selatan) ………............................................................ 20
Foto 3.2 Satuan Perbukitan Bergelombang Sedang (dari lokasi BL-6
ke arah baratlaut) …............................................................. 21
Foto 3.3 Satuan Perbukitan Relief Tinggi (dari lokasi BL-6
ke arah baratdaya).................................................................. 22
Foto 3.4 Lembah sungai V pada Satuan Perbukitan Relief Tinggi
(dari lokasi NM-12 ke arah timur) ......................................... 22
Foto 3.5 Satuan Dataran Aluvial (dari lokasi OT-46 ke arah utara)...... 23
Foto 3.6 Singkapan batulempung masif disertai kehadiran nodul
mangan (Lokasi OL-3)......................................................... 25
Foto 3.7 Singkapan batupasir halus (Lokasi OL-4)............................... 26
Foto 3.8 Struktur slump pada perlapisan batulempung (Lokasi OT-22) 28
Foto 3.9 Singkapan perlapisan batulempung (Lokasi OT-69) ……. 28
Foto 3.10 Struktur sedimen paralel laminasi pada kalkarenit
(Lokasi OT-130) …............................................................. 29
Foto 3.11 Singkapan perlapisan batugamping kalsilutit dengan
batulempung (Lokasi OT-11) ................................................. 29
Foto 3.12 Singkapan batugamping kalsilutit putih, bersifat kapuran
(Lokasi OT-165)..................................................................... 31
Foto 3.13 Bioturbasi pada batugamping kalsilutit (Lokasi NM-8)........... 31
Foto 3.14 Batugamping kalsilutit masif dengan lensa rijang
(Lokasi OT-105)....................................................................... 32
Foto 3.15 Singkapan batugamping kalsilutit yang terekahkan intensif
(Lokasi OT-173)....................................................................... 33
Foto 3.16 Singkapan napal berwarna coklat (Lokasi OT-172)................ 34
Foto 3.17 Endapan aluvial di Noil Tuke (dari lokasi OT-1 ke arah utara).. 35
Foto 4.1 Antiklin Nunuboko (Lokasi OT-58)....................................... 40
Foto 4.2 Kekar gerus sebagai indikator Sesar Naik Tune (Lokasi OT-2).. 44
Foto 4.3 Lapisan tegak mengindikasikan kehadiran Sesar Naik Tune
(Lokasi OT-15) ................................................................. 44

x
Foto 4.4 Sesar Naik Nunuboko 1 (Lokasi OT-58).................................. 45
Foto 4.5 Sesar Naik Nunuboko 2 (Lokasi OT-70).................................. 46
Foto 4.6 Sesar Naik Boti (Lokasi OT-79) .............................................. 47
Foto 4.7 Kemenerusan Sesar Naik Nambaun 1 diindikasikan oleh
kehadiran lapisan tegak (Lokasi OT-95)................................... 48
Foto 4.8 Sesar Naik Nambaun 1 (Lokasi OT-145).................................. 49
Foto 4.9 Sesar Naik Nambaun 3 (Lokasi OT-152)................................... 50
Foto 4.10 Sesar Naik Bele (Lokasi OT-169).............................................. 52
Foto 4.11 Sesar Mendatar Bele (Lokasi OT-150) ...................................... 53
Foto 4.12 Singkapan yang menunjukkan fault propagation fold
(Lokasi OT-64)........................................................................ 59

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Analisis Petrografi


Lampiran B Analisis Kalsimetri
Lampiran C Analisis Granulometri
Lampiran D Analisis Mikropaleontologi
Lampiran E Analisis Struktur Geologi
Lampiran F Restorasi Penampang Seimbang
Lampiran G-1 Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan
Lampiran G-2 Peta Geomorfologi
Lampiran G-3 Peta Geologi
Lampiran G-4 Peta Struktur Geologi

xii

Anda mungkin juga menyukai