Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Percobaan Kolom Kering

Hubungan penurunan tekanan dengan laju alir udara pada kolom kering
dapat dilihat pada gambar 3.1berikut.

18
16
14
penurunan teknan

12
(mmH2O

10
8 kolom atas

6 kolom bawah

4
2
0
30 60 80 100 110 120 140
Laju Alir Udara (L/mnt)

Gambar 3.1 Hubungan Antara Laju Alir Udara (l/menit) terhadap


penurunan tekanan (mmH2O) pada Kolom Kering

Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat pada kolom bahwa semakin tinggi laju
alir udara (L/menit) maka perbedaan tekanan (mmH2O) semakin meningkat atau
semakin tinggi. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa pressure drop pada laju alir 30
L/menit hingga pada laju alir 140 L/menit semakin meningkat. Untuk kolom atas
pressure dropyang tertinggi adalah 16 mmH2O pada laju alir 140 L/menit, dan
untuk kolom bawah penurunan tekanan tertinggi adalah 16 mmH2O pada laju alir
140 L/menit. Hasil yang didapat sesuai dengan teori dimana semakin besar laju
alir udara yang diberi maka semakin besar pula pressure drop yang didapat.

10
3.1.2 Percobaan Pada Kolom Basah
Hubungan antara laju alir udara terhadap pressure drop pada kolom basah
dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 berikut.

140
penurunan tekanan (mmH2O)

120

100
laju alir air 1 l/mnt
80
laju alir air 2 l/mnt
60
laju alir air 3 l/mnt
40 laju alir air 4 l/mnt
laju alir air 5 l/mnt
20

0
30 60 80 100 110 120 140
Laju alir udara (L/mnt)

Gambar 3.2. Grafik Hubungan Antara Laju Alir Udara (L/min)


terhadap Penurunan tekanan (mmH2O) pada Kolom Basah
untuk Kolom Atas

160
penurunan tekanan (mmH2O)

140
120
100 laju alir air 1 l/mnt
80 laju alir air 2 l/mnt
60 laju alir air 3 l/mnt

40 laju alir air 4 l/mnt

20 laju alir air 5 l/mnt

0
30 60 80 100 110 120 140
Laju alir udara (L/mnt)

Gambar 3.3. Grafik Hubungan Antara Laju Alir Udara (L/min)


terhadap Penurunan tekanan (mmH2O) pada Kolom Basah
untuk Kolom Bawah

11
Dari Gambar 3.2danGambar 3.3diatas dapat kita lihat semakin besar laju
alir udara maka semakin besar penurunan tekanan yang terjadi. Untuk variasi laju
alir air kita juga dapat melihat semakin besar laju alirnya maka semakin besar juga
penurunan tekanan udara yang terjadi.Hal ini disebabkan karena semakin besar
laju alir air, maka semakin besar pula hambatan yang ditimbulkannya, sehingga
tekanan udara yang lewat pun semakin berkurang. Pada beberapa variasi laju alir
air, pengukuran penurunan tekanan udara tidak dapat dilakukan secara
keseluruhan. Contohnya seperti pada laju alir air 5 L/mnt baik pada kolom atas
maupun kolom bawah, pengukuran paling maksimal terjadi hanya pada laju alir
udara 140 L/mnt. Hal ini disebabkan pada pengukuran tersebut telah terjadi
floading pada kolom. Floading terjadi karena air yang turun dari atas sudah tidak
mampu menghambat aliran udara dari bawah sehingga aliran air akan meluap
keluar dari kolom atas.
Berdasarkan Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 diatas, dapat kita lihat
penurunan tekanan yang paling besar terjadi pada kolom bawah. Hal ini
dikarenakan hambatan yang dilalui udara pada kolom bawah jauh lebih besar
dibanding kolom atas, sehingga tekanan yang hilang juga semakin besar.
Dari hasil percobaan secara keseluruhan, didapatkan penurunan tekanan
yang paling besar terjadi pada kolom basah.Hal ini dikarenakan hambatan yang
dilalui udara pada kolom basah jauh lebih besar dibanding kolom kering.Pada
kolom kering, hambatan yang dilaluinya hanya unggun pada kolom, sedangkan
pada kolom basah hambatan yang dilaluinya selain unggun juga air yang masuk
melalui atas kolom.

12
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi laju alir udara, maka semakin tinggi penurunan tekanan
yang terjadi.
2. Penurunan tekanan pada kolom basah lebih besar dibandingkan kolom
kering.
3. Pada laju alir udara 140 L/menit terjadi floading pada kolom atas maupun
kolom bawah .

5.2 Saran
Bila terjadi flooding dalam pengukuran segera matikan alat agar air tidak
meluap dari atas kolom.

13

Anda mungkin juga menyukai