Anda di halaman 1dari 19

ILMU PENGETAHUAN ALAM

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA


VEGETATIF

YUNIA RAHMA AMELIA


IX B
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah PERBANYAKAN TANAMAN.
Makalah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam
mata kuliah PERBANYAKAN TANAMAN dalam kegiatan belajar.
Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para
pembaca agar menjadi petani yang baik dan bertanggungjawab karena
materi ini disajikan mengarah pada Perbanyakan tanaman dengan cara
perbanyakan vegetatif dengan metode penyambungan (grafing) yang
mempengarui produktifitas pada tanaman Malinjo (gnetum gnemon)
Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar para mahasiswa dapat
membangun solidaritas dalam hidup bermasyarakat dan dapat berperan
dalam pembangunan dalam berbagai bidang pertanaian
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang
sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga
makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin……..

Ternate, 04 Mei 2013

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1

B. Tujuan 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2

A. Landasan Teori _ 2

1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami 2

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan 4

BAB III. PEMBAHASAN 6

A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif 6

B. Siklus Hidup Aseksual Atau Vegetatif 6

C. Perkembangbiakan Vegetatif Ada Dua Jenis 7

1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami 7

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan 9

BAB IV. KESIMPULAN 13

DAFTARPUSTAKA 14
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemahaman tentang konsep dan aspek pada Mata Diklat Dasar-Dasar
Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif merupakan salah satu bagian
yang penting dalam kegiatan perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Pengetahuan tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif
sangat penting untuk diketahui agar dapat dipahami pengertian
perbanyakan tanaman secara vegetatif dan membedakan pengelompokan
dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif. Selain itu, juga perlu
didukung pengetahuan tentang arti penting dari perbanyakan tanaman
secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya dilakukan perbanyakan
tanaman secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi, fisiologi, dan
genetik. Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara
vegetatif juga perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik
yang dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang
pengatahuan aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi,
dan genetik. Aspek anatomi perbanyakan tanaman secara vegetatif
berkaitan dengan pengetahuan struktur internal dari akar, batang, dan
daun untuk memahami proses terbentuknya akar adventif pada stek dan
cangkok dan terbentuknya penyatuan sambungan pada penyusuan,
okulasi, dan sambungan. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara
vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara fisiologis berbagai
hormon tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan hasil
perbanyakan tanaman. Aspek genetik perbanyakan tanaman secara
vegetatif berkaitan dengan keseragaman dan keragaman secara genetik
tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Ketiga aspek tersebut
apabila dipahami dengan benar diharapkan akan menunjang
keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif.
B. Tujuan
Bertujuan memahami apa itu perbanyakan tanaman
1. Dapat membedakan perbanyakan vegetatif alami dan buatan.

BAB II. TINJAUAN PUSATAKA


A. Landasan Teori
Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk
hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan.
Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan
vegetatif buatan.
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk
hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi
dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif
terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang),
umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif,
spora dan membelah diri.
a. Pembentukan Tunas
Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang
masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun
dan tunas tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam
tanah. Contoh tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo
(bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas, palem, dan tebu
(saccharum officinarum).
b. Rizoma (akar tinggal/akar rimpang)
Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah
dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat
tumbuh tunas.
Akar tinggal mempunyai ciri-ciri:
1. Bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang.
2. Pada ujung terdapat kuncup.
3. Pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik.
4. Di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.
Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber
officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal),
temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp).
c. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh
tunas.
Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan
satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti
berlapis-lapis.
Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa),
bawang putih (allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga
bakung (crinum asiaticum), dan bunga tulip.
d. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang
tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan
makanan.
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi
cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah
menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon
individu baru.
Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi
jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili
(dioscorea aculata).
e. Geragih/Stolon
Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan
apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman
baru
Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella
asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah
permukaan tanah dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih
dibawah permukaan tanah adalah rumput teki (cyperus rotundus) dan
rumput pantai (spinifex sp).
f. Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru
apabila ditanam bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi
akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup
dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas.
Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima),
dahlia dan wortel.
g. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu
seperti pada akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari
induknya dapat tumbuh membentuk individu baru.Contoh tunas adventif
pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus
communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava)
dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu cocor bebek dan
begonia.
h. Spora
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan
paku, jamur, dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan
dengan menggunakan mikroskop.
Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut
sporangium.
i. Membelah Diri
Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri.
Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang
hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara
membelah diri sel tubuhnya menjadi dua.

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya
tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia.
a. Mencangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan
jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya
tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut
sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan batang
tanaman yang sudah tumbuh akarnya, dapat dilakukan pada tanaman:
dikotil, berkambium, bergetah, berkayu. Contoh: mangga, jeruk, jambu
air, rambutan, sawo.
Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat
berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan
induknya. Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat,
induk cepat mati jika banyak dicangkok, hasil lebih sedikit.
b. Stek
Stek adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu
tumbuhan akar baru terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang,
tangkai, dan daun.
1. Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih.
2. Stek daun : cocor bebek, begonia, sansivera.
3. Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.
c. Okulasi/menempel
Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke
batang tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat
baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang
mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: mangga,
belimbing. Alpukat.
d. Sambung Pucuk/Enten
Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang
sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan
sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari
tanaman induk. Contoh: kembang sepatu, durian, kopi, jambu.
e. Runduk
Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke
dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan
lentur. Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar.
f. Kultur Jaringan
Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan
dikembangkan dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek

BAB III. PEMBAHASAN


A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman
menggunakan bagian – bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang
dan daun. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif disebut
bibit. Baik perbanyakan secara vegetatif ( benih ) maupun perbanyakan
secara vegetatif ( bibit ), kedua – duanya digunakan petani karena
masing – masing mempunyai kelebihan.
Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam
kaitanyan dengan bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara
vegetatif kecuali dengan menggunakan teknik kultur jaringan.
Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi, kakao,tebu, ubikayu, ubijalar,
dan lainya lebih baik diperbanyak secara vegetatif.
B. Siklus Hidup Aseksual Atau Vegetatif
Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman
induk diwarisi secara sempurna. Bagian – bagian tanaman pada fase
siklus seksual maupun dapat digunakan sebagai bahan tanaman awal.
Bahan yang dipilih untuk perbanyakan karena sifat vegetatifnya dan
diambil sebelum mencapai fase dewasa akan tetapi menunjukan sifat
juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena sifat bunga dan buahnya
tidak lagi menunjukan sifat juvenilnya ataupun transisinya dan tetap
secara biologis dewasa.
Dengan demikian perlu dikatahui fase vegetatif dan fase pembungaan.
Fase vegetatif adalah fase pertumbuhan tanaman dengan perpanjangan
akar dan batang, peningkatan volume tanaman dan perluasan daun. Pada
fase pembungaan perpanjangan batang berakhir dan beberapa titik
tumbuh berubah menjadi kuncup dan akhirnya membentuk buah dan
biji.
Perbanyakan secara vegetatif mencakup beberapa cara antara lain : stek (
batang, akar dan daun ) okulasi dan penyambungan tidak seperti
perbanyakan secara generatif yang dapat di tanam langsung dilapangan,
kecuali untuk benih yang berukuran kecil, untuk perbanyakan secara
vegetatif biasanya perlu disemaikan dulu sebelum ditanam dilapangan.
Persemaian, diperlukan dengan maksud untuk :
1. Memudahkan pemeliharaan tanaman, misalnya penyiraman yang
harus dilakukan pagi dan sore
2. Menyediakan media tanam yang sangat bagus, misalnya permukaan
tanah halus dan bila perlu dicampur pasir
3. Mengurangi biaya dan tenaga kerja, misalnya bila harus menggunakan
naungan daripada membuat naungan tersebar diseluruh lahan lebih
murah membuat naungan dibedengan persemaian
4. Memeberi kesempatan menyeleksi tanaman yang baik untuk dipindah
dilapangan sehingga akan mengurangi persentase sulaman, dan
5. Pada jenis – jenis tanaman tertentu dengan transplanting ( pindah
tanam ) memungkinkan diperoleh pertumbuhan tanaman dan diperoleh
pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.
C. Perkembangbiakan Vegetatif Ada Dua Jenis
Perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif
buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya
tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya,
perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut
vegetatif buatan.
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada
bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada
umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan
tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut
tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun,
seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Berikut ini jenis-jenis
perkembangbiakan secara vegetatif alami :

a. Akar tinggal
Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah
atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman
yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-
alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal:
1. Mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;
2. Pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
3. Pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
b. Umbi lapis
Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan
cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang
berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang
berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi
lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang
berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga
bakung, bungan tulip, dan lain-lain.
c. Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak
mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang
biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia
d. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah.
Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan
pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan
menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
e. Geragih (stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan
tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada
tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan
tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis
tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah
stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki.
f. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas
ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun,
tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.
g. Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di
dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh
tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir.
Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora.
Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.
2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan
menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu
manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan
cepat dan tidak bergantung pada musim. Pembiakan secara vegetatif
buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk.
Berikut ini beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan :
a. Mencangkok
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah
dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman
induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang
manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika
dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok
adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti
jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan
memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya
memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur
tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan
yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia,
pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur ,
dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.
Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut
kelapa.
5. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila
menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman
bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
6. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika
musim kemarau).
7. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting
tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru
ditanam di tanah.
b. Stek
Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan
bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian tanaman yang dapat
ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan
dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan
begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang
dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan
pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan
stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
c. Sambung/Enten
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat
unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong
tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat.
Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang
banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi.
Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang
tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang
sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :
Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan
(terung dan tomat).
Cara menyambung tanaman :
1. Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang
bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
2. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah
dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V
terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
3. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat
sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari
kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
4. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas,
sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi
setengahnya atau pangkas semua daun.
5. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan
letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
6. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka
kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
d. Tempel (Okulasi)
Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman
sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus
yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan
berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki
dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat. Contohnya, okulasi pada
bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda.
Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-
warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan
dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak
dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah,
maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan
terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi
juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati
masa muda.
Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman : Alat dan bahan : tali
rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).
Langkah-langkah mengokulasi tanaman :
1. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman
apa yang akan diokulasi.
2. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk
tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
3. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
4. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah,
lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak
ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
5. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke
atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah
kecuali pada bagian mata tunas.
6. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan
atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau
segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan
ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
7. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera
potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar
sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan
akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata
tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang
diokulasi.(sumber : Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja
(BBPPK) Lembang).
e. Merunduk
Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan
membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut
diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan
dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk : Pilih
cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
1. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang
menempel;
2. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian
tengah cabang menyentuh tanah
3. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
4. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah
tersebut;
5. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan
tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman
tadi dari batang utamanya;
6. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

BAB IV. KESIMPULAN


Perbanyakan tanaman secara vegetatif terbagi atas 2.
1. Perbanyakan secara vegetatif mengikuti sifat asli induknya.
2. Dengan perbanyakan vegetatif kita dapat memperbanyak tanaman
dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai