Anda di halaman 1dari 3

RESUME ARTIKEL

SEMINAR AKUNTANSI MINGGU 4

KELAS G

KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK :

Wicaksono N P (2015310079)

Zulfikar M (2015310663)

Afif Tri (2015310682)

Husni M B (2015310725)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA


IDE RISET

JUDUL :
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN FINANCIAL DISTRESS
TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

Teori yang Digunakan Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari
praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Prinsip
utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara
pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak
yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer.
Motivasi Riset Manajemen perusahaan dalam menentukan metode ataupun
estimasi akuntansi yang dipakai untuk menyusunan laporan
keuangan diberikan fleksibilitas dalam Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), sehingga setiap metode akuntansi yang
dipilih oleh perusahaan memiliki tingkat konservatisme yang
berbeda-beda. Seorang manajer dalam menghadapi suatu
ketidakpastian diharapkan menerapkan prinsip akuntansi
konservatif
Tujuan Riset Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel
struktur kepemilikan manajerial dan financial distress pada
konservatisme akuntansi.
Rancangan Riset :
Variabel yang Digunakan Variabel dependen :
 Konservatisme akuntansi
konservatisme adalah prinsip kehati-hatian dalam pelaporan
keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam
mengakui dan mengukur aktiva dan laba serta segera
mengakui kerugian dan hutang yang mempunyai
kemungkinan yang terjadi (Watts 2003).

Variabel independen :
 Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan pemisahan kepemilikan
antara pihak outsider dengan pihak insider. Jika dalam suatu
perusahaan memiliki banyak pemilik saham, maka
kelompok besar individu tersebut sudah jelas tidak
dapatberpartisipasi dengan aktif dalam manajemen
perusahaan sehari-hari. Karenanya, mereka memilih dewan
komisaris, yang memilih dan mengawasi manajemen
perusahaan. Struktur ini berarti bahwa pemilik berbeda
dengan manajer perusahaan. Hal ini memberikan stabilitas
bagi perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan dengan
pemilik merangkap manajer.
 Financial distress
financial distress perusahaan didefinisikan sebagai kondisi di
mana hasil operasi perusahaan tidak cukup untuk memenuhi
kewajiban perusahaan (Insolvency). Insolvency dapat
dibedakan dalam 2 kategori, (Emery, Finnery, Stowe, 2004
dalam Suroso 2006).
Sampel Riset Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI dan menyajikan laporan keuangannya.
Meote penentuan sampel menggunakan metode purposive
sampling dengan kriteria perusahaan tersebut telah
menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dari tahun
2012-2018.

Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan Teknik Regresi linear berganda
dengan bantuan aplikasi SPSS.

Anda mungkin juga menyukai