KEAMANAN PANGAN
VOLUME 28 TAHUN XIV 2015
Tantangan
Keamanan Pangan
dalam MEA 2016
K
eamanan pangan merupakan faktor utama
yang perlu mendapat perhatian, baik oleh
pemerintah, produsen maupun konsumen.
03
Tantangan keamanan pangan menjadi meningkat
seiring dengan semakin terbukanya pasar Info Utama
dan perdagangan global, terutama dengan ASEAN Expert Group
berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) on Food Safety (AEGFS)
2016. sebagai Bentuk Kerjasama ASEAN
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah
di Bidang Keamanan Pangan
peredaran dan distribusi pangan yang semakin
luas dan mudah. Apalagi setiap Negara ASEAN Profil Program
memiliki regulasi dan standar yang berbeda-
Kiprah Kader Keamanan Pangan Desa 9
ASEAN Expert Group
beda, sehingga diperlukan harmonisasi dan
peningkatan jaminan keamanan pangan. Untuk Wawasan
mengatasi hal tersebut, maka dibentuklah
Kemasan Cerdas 14
on Food Safety (AEGFS)
ASEAN Expert Group on Food Safety (AEGFS),
yang bertujuan membantu negara-negara
ASEAN dalam meningkatkan keamanan pangan,
Pengawasan Pangan Fortifikasi Wajib 17
serta memfasilitasi isu perdagangan dan rencana Regulasi
strategis terkait keamanan pangan. Majalah
Keamanan Pangan edisi ini secara khusus
Alergen Pangan dan Penandaannya
pada Label Kemasan
20 sebagai Bentuk Kerjasama ASEAN
mengulas peranan dan fungsi AEGFS, dimana
Indonesia terlibat aktif dalam forum tersebut.
Iklan Susu Formula 23 di Bidang Keamanan Pangan
Untuk mendukung keamanan pangan, Teknologi Pangan
Oleh : Retno Anggrina Khalistha Dewi, S.Si., Apt.
25
tentunya diperlukan metode deteksi yang
Si Mungil Moci Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
mutakhir, diantaranya dengan menggunakan
deteksi molekuler, yang juga menjadi salah satu Peristiwa
K
pembahasan dalam edisi ini. Isu mengenai
alergen beserta pelabelannya, iklan susu formula,
Workshop Monitoring Evaluasi
Gerakan Keamanan Pangan Desa
27 erjasama ASEAN ini bersifat kooperatif, sehingga melingkupi tingkat Menteri
dan juga pengawasan pangan fortifikasi wajib “Membangun Desa Pangan Aman” Bidang Kesehatan negara-negara anggota ASEAN Kesehatan ASEAN, yaitu Badan
juga menjadi diskusi menarik dalam majalah Association of sepenuhnya memiliki kedaulatan Kementerian Sektoral ASEAN
ini. Tidak kalah menariknya adalah pembahasan
Peresmian Food Safety Corner
Badan Pom
28 Southeast Asian Nations ke dalam maupun ke luar. bidang kesehatan atau ASEAN
mengenai produk pangan tradisional, seperti (ASEAN) merupakan Salah satu bentuk kerjasama Health Ministers Meeting
moci, yang juga disajikan beserta tips keamanan
Audiensi Badan POM Dengan
Kementerian Desa, Pembangunan
29 Perhimpunan Bangsa- ASEAN adalah dalam bidang (AHMM). Dalam melaksanakan
pangannya. Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bangsa Asia Tenggara yang kesehatan, hal ini sesuai perannya, AHMM dibantu oleh
Semoga informasi yang kami berikan Republik Indonesia dibentuk pada tahun 1967 dengan Piagam ASEAN yang Senior Officials Meeting on
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. sebagai wadah kerjasama diratifikasi ke dalam Undang- Health Development (SOMHD)
Cemaran Undang RI Nomor 38 Tahun yang menjalankan fungsi
politik, ekonomi dan stabilitas
Selamat membaca, Deteksi Molekuler Mikroba
Pencemar Pangan
30 regional. Organisasi regional 2008 tentang Pengesahan
Piagam Perhimpunan Bangsa-
koordinasi dan penetapan
keputusan-keputusan
ini berada dalam satu wadah
Pemimpin Redaksi asosiasi karena adanya suatu Bangsa Asia Tenggara (Charter yang bersifat managerial.
kepentingan bersama dengan of the Association of Southeast Berdasarkan kesepakatan pada
prinsip persamaan kedudukan Asian Nations), yaitu terdapat pertemuan AHMM ke-10 tahun
Penasehat : DR. Roy A. Sparringa, MAppSc, Pengarah : Drs. Suratmono, MP, Drs.
di dalam keanggotaan dengan beberapa forum koordinasi 2010 yang kemudian didukung
Halim Nababan, MM, Drs. Mustofa, Apt, M.Kes, Ir. Tetty H Sihombing, MP, Dra. Alamat Redaksi bidang kesehatan terkait pula pada pertemuan AHMM
Elin Herlina, Apt, MP, Dra. Nany Bodrorini, Apt, Pemimpin redaksi/Penanggung Jl. Percetakan Negara No. 23, Gd. F. Lt. II
landasan utama kerja sama
Jawab : Drh. A.A. Nyoman Mertanegara, Redaktur pelaksana : Yustina Muliani, Jakarta Pusat 10560 adalah musyawarah untuk saling negara-negara anggota ASEAN. ke-11 tahun 2012, terdapat 10
M.Si, Yanti Ratnasari, SP, MP, Yanti Kamayanti Latifa, SP, M.Epid, Fauzi Achmadi, Tlp. 021 428 78701, Fax. 021 428 78701 membantu demi kepentingan Forum koordinasi tertinggi (sepuluh) subsidiary bodies/
STP, MP, Indra Pramularsih, SFarm, Apt, Editor : Chyntia Dewi Nurhayati Suharma, e-mail promosi_keamanan_pangan@yahoo.co.id bidang kesehatan adalah yang working group/ task force yang
bersama. Kerja sama regional
S.T.P., Vinni Rahayu Ningsih, SFarm, Apt., Disainer layout : PT. Media Pangan
Indonesia Sirkulator : Hasan Hidayat, Dadi Styawan, SH
1. ASEAN Working Group terutama terkait dengan poin country Malaysia dan Penyuluhan Keamanan memberikan sambutan dengan
on Pharmaceutical Tiap badan subsider memiliki B3 Peningkatan Keamanan dan 6. Information Sharing dengan Pangan bekerja sama dengan menggarisbawahi pentingnya
Development (AWGPD), Focal Point yang akan mewakili Ketahanan Pangan, dimana lead country Thailand Biro Kerjasama Luar Negeri, persatuan negara-negara
2. ASEAN Task Force on AIDS AMS dalam setiap komunikasi, tujuan strategis pada poin 7. Consumer Participation and telah menyelenggarakan 12 th anggota ASEAN dalam menjaga
(ATFOA), kegiatan di tingkat nasional B3 ini adalah menjamin akses Empowerment dengan lead Meeting of AEGFS di Hotel keamanan pangan. Setelah itu,
3. ASEAN Experts Group on dan regional, serta dalam pangan yang memadai setiap country Indonesia Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. terdapat acara penyerahan
Communicable Diseases tiap pertemuan teknis. Hasil saat bagi seluruh rakyat ASEAN Pertemuan ini dihadiri oleh cinderamata oleh Sri Sultan
(AEGCD), keputusan badan subsider akan dan menjamin keamanan Focal Point AEGFS untuk kurang lebih 65 (enam puluh Hamengku Buwono X kepada
4. ASEAN Experts Group on diangkat ke tingkat SOMHD pangan di Negara anggota Indonesia diatur sesuai dengan lima) peserta, dengan peserta para ketua delegasi dilanjutkan
Food Safety (AEGFS), tiap 1 tahun sekali untuk ASEAN. Berdirinya AEGFS Keputusan Menteri Kesehatan dari ASEAN Member States dengan pertemuan AEGFS yang
5. ASEAN Working Group disepakati dan selanjutnya dalam hal ini memiliki tujuan Republik Indonesia Nomor 167/ (AMSs), ASEAN Sectoral Bodies, dimulai dengan penyerahan
on Pandemic and diresmikan pada pertemuan untuk membantu pemerintah MENKES/SK/IV/2013 tanggal Development Partners, serta chairmanship dari Kamboja
Preparedness Response Menteri Kesehatan ASEAN/ di setiap Negara anggota 16 April 2013 tentang Susunan ASEAN Sekretariat. Acara ini selaku outgoing chair kepada
(AWGPPR), AHMM dalam kurun waktu dua ASEAN dalam memperkuat Keanggotaan Focal Point juga dihadiri oleh lintas sektor Drs. Suratmono, MP., Deputi
6. ASEAN Focal Point on tahun sekali. Focal Point badan sistem keamanan pangan The Association of Southeast di dalam negeri, diantaranya Bidang Pengawasan Keamanan
Tobacco Control (AFPTC), subsider bertanggung jawab nasional yang berorientasi pada Asian Nations (ASEAN) Bidang Pusat Kerjasama Luar Negeri Pangan dan Bahan Berbahaya
7. ASEAN Task Force on kepada Menteri Kesehatan masyarakat, serta berupaya Pembangunan Kesehatan – Kementerian Kesehatan, Badan POM selaku chair dan Dr
Maternal and Child Health melalui Sekretaris Jenderal. mengembangkan program Indonesia, yaitu Deputi Bidang D i re k t o r a t B i n a P ro d u k s i Sivong Sengaloundeth, Deputy
(ATFMCH), bersama antara Negara anggota Pengawasan Keamanan Pangan dan Distribusi Kefarmasian Director of Food and Drug
8. ASEAN Task Force on Non- ASEAN Experts Group ASEAN di bidang keamanan dan Bahan Berbahaya, Badan Kementerian Kesehatan, Dinas Department, Ministry of Health
Communicable Diseases on Food Safety (AEGFS) pangan. Salah satu kegiatan POM dan Direktur Bina Produksi Kesehatan Provinsi Derah Lao PDR selaku Vice-Chair pada
(ATFNCD), Keamanan pangan pokok AEGFS berupa capacity dan Distribusi Kefarmasian, Istimewa Yogyakarta (DIY) dan 12th AEGFS Meeting.
9. ASEAN Task Force on merupakan salah satu aspek building dan pertukaran Kementerian Kesehatan. Badan Ketahanan Pangan DIY. Agenda awal pertemuan
Tr a d i t i o n a l Medicine penting dari kerjasama ASEAN informasi terkait keamanan AEGFS memiliki agenda Lintas unit yang turut serta ini membahas outcome dari
(ATFTM), di bidang kesehatan. Kerangka pangan diantara Negara rutin setiap tahun yang wajib menghadiri acara ini adalah beberapa pertemuan internal
10. ASEAN Mental Health kerjasama ASEAN senantiasa anggota ASEAN. diikuti oleh Focal Point dari Biro Kerjasama Luar Negeri, ASEAN maupun yang terkait
(AMT). melakukan upaya terpadu Dalam rangka setiap Negara anggota ASEAN Biro Hukum dan Humas, Balai dengan ASEAN Sectoral Bodies
untuk memastikan pergerakan mengimplementasikan tugas (ASEAN Member States/ AMS). Besar POM di Yogyakarta, unit dan Working Group. Beberapa
Sedangkan non-badan pangan yang aman, sehat dan pokok dan fungsinya, AEGFS Sesuai rotasi alphabet, pada eselon II di Kedeputian III serta hal penting yang disampaikan
subsider adalah kumpulan dari berkualitas. Dalam lingkup mengembangkan ASEAN tahun ini posisi Indonesia staf di Direktorat Surveilan dan antara lain mengenai ASEAN
Focal Point 10 (sepuluh) Negara kerjasama tersebut, AEGFS Food Safety Improvement Plan sebagai Chair/ host country Penyuluhan Keamanan Pangan. Food Safety Policy yang telah di-
anggota ASEAN/ ASEAN Plus merupakan salah satu badan (AFSIP) yang berisi rencana pada 12 th Meeting of AEGFS 12th AEGFS Meeting dibuka endorse pada 10th SOMHD pada
Three yang dibentuk dalam subsider ASEAN yang memiliki aksi yang akan dilaksanakan dan bertindak selaku Vice-Chair secara resmi pada tanggal 20 bulan September 2015 di Da Lat,
rangka pelaksanaan ASEAN peran penting, utamanya selama jangka waktu 5 (lima) adalah Lao PDR. Oktober 2015 pagi, oleh Sri Viet Nam. Selain itu beberapa
Strategic Framework on Health keamanan pangan. tahun. Pelaksanaan rencana Sultan Hamengku Buwono kesepakatan pada SOMHD
Development 2010 – 2015 untuk Sesuai dengan hasil KTT aksi tersebut dievaluasi tiap Penyelenggaraan 12TH X selaku Gubernur DIY yang terkait keamanan pangan yaitu
menindaklanjuti amanat Joint ASEAN di Bali pada bulan akhir periode. AFSIP I berlaku AEGFS di Yogyakarta, ditandai dengan pemukulan mengenai pencantuman input/
Statement AHMM. Non-badan Oktober 2003, para pemimpin dari tahun 2004 – 2008. Sejalan Indonesia gong. Pada acara pembukaan, usulan dari AEGFS pada draft
subsider ini tidak mempunyai ASEAN mendeklarasikan Bali dengan berakhirnya AFSIP I Pada tanggal 20 – 22 Oktober Kepala Badan POM, Dr Roy Regional Strategies of the
mekanisme rapat reguler, Concord II untuk bersama-sama pada tahun 2008, maka rencana 2015, Direktorat Surveilan A. Sparringa, M.AppSc juga Post-2015 Health Priorities dan
Workshop on Consumer
Engagements on Food Safety Network
Kiprah Kader
Oleh : Yanti Kamayanti Latifa, S.P., M.Epid
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Keamanan Pangan
pangan di Sekolah Dasar pada
masing-masing negara ASEAN.
Berdasarkan potret tersebut,
akan dihasilkan rekomendasi
Desa
pengembangan program
Consumer Participation and
Empowerment di Sekolah Dasar
untuk level negara sekaligus
level regional ASEAN.
Pada workshop tersebut,
setiap negara mempresentasikan Oleh : Dra.Novinar, M. Epid.
profil negaranya masing-
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
masing khususnya program
Consumer Participation and
Para peserta workshop, perwakilan dari 9 negara berfoto bersama ASEAN
Empowerment di Sekolah Dasar.
K
secretariat dan ARISE Pada kesempatan tersebut, egiatan Gerakan Keamanan Pangan Desa lainnya. Berbagai informasi keamanan pangan
Drs. Halim Nababan, MM (GKPD) memasuki tahun kedua, sekitar 390 tersebut antara lain yaitu bagaimana membeli
P
menyampaikan best practices desa di 31 propinsi telah mengikuti program dan mengolah makanan dengan baik dan aman.
ada tanggal 4-5 Agustus hadir pada workshop tersebut.
dari Indonesia, yaitu program GKPD dan sekitar 3.900 Kader Keamanan Dulu banyak makanan yang dijual dengan warna
2015 telah dilaksanakan Workshop tersebut bertujuan
Aksi Nasional Pangan Jajanan Pangan Desa (KKPD) yang terdiri dari Ibu PKK, menyolok atau dibungkus kertas koran, sekarang
Workshop on Consumer untuk diseminasi sekaligus
Anak Sekolah. Di akhir acara, Karangtaruna, Guru, tenaga Penyuluh Keamanan sudah banyak berkurang.
Engagements on Food Safety persamaan persepsi Guidelines
seluruh AMS yang hadir saat itu Pangan (PKP) dan District Food Inspector
Network di Hotel Ambhara, for Consumer Participation and KKPD Malang – Jawa Timur : Rasanya bangga
menyetujui Pedoman analisis (DFI) telah dilatih. Para kader tersebut memiliki
Jakarta. Acara tersebut Empowerment diantara negara setelah menjadi kader keamanan pangan yang
situasi serta Kuesioner yang peran yang sangat penting dalam membangun
diselenggarakan atas kerjasama ASEAN. berkolaborasi dengan Badan POM, apa yang
sudah disampaikan konsultan keamanan pangan di desanya masing-masing.
Badan POM (c.q Direktorat Workshop dibuka oleh
dengan beberapa input disampaikan Badan POM sudah dipaparkan
Surveilan dan Penyuluhan Direktur Surveilan dan Untuk mengenal KKPD lebih dekat, tim
perbaikan dari seluruh peserta. ke masyarakat. Para Kader yang dilatih telah
Keamanan Pangan), ASEAN Penyuluhan Keamanan Pangan, majalah keamanan pangan mewawancarai 3 (tiga)
Selanjutnya disepakati bahwa menyebarluaskan/sosialisasi informasi keamanan
Secretariat dan ASEAN Regional Drs. Halim Nababan, MM. KKPD, yaitu Ni Wayan Suitningsih (KKPD yang
AMS akan melakukan situasi pangan ke masyarakat melalui pertemuan yang
Integration Support from the Acara dilanjutkan dengan
analisis di negaranya masing- berasal dari perwakilan PKK & posyandu serta
EU (ARISE). Workshop tersebut presentasi oleh Mr. Rajinder biasa dilakukan di desa, seperti pengajian,
masing dengan melakukan pilot kader siaga dari Desa Kamasan, Kabupaten
merupakan bagian dari program Raj Singh dari ARISE dan Mrs. pertemuan pos yandu, dll.
Consumer Participation and Jintana Sriwongsa dari ASEAN
project survey di Sekolah Dasar Klungkung – Bali), Erna Luisa (KKPD yang berasal
dengan cakupan jumlah sampel KKPD Palu – Sulawesi Tengah : Secara frontal
Empowerment yang menjadi Secretariat. Setelah pembukaan dari Ketua Tim Penggerak PKK Kepanjen – Desa
sesuai kemampuan anggaran belum ada, tetapi secara umum sudah dilakukan
salah satu fokus area ASEAN selesai, agenda pokok workshop Panggungreja – Kabupaten Malang – Jawa Timur),
masing-masing negara. AMS soisalisasi keamanan pangan kepada masyarakat.
Food Safety Improvement Plan dimulai dengan presentasi oleh dan Suparman, S.KOM (KKPD yang berasal dari
yang sudah melakukan survey
(AFSIP) pada forum ASEAN konsultan yang ditunjuk ARISE perwakilan Karangtaruna yang juga kader PNPM
Expert Group on Food Safety yaitu Dr. Yadi Haryadi. Beliau
di Sekolah Dasar seperti Apa kiat-kiat kader keamanan pangan desa
(AEGFS). Indonesia ditunjuk menjelaskan Pedoman analisis
Thailand menyatakan tidak Pariwisata, aktivis budaya, lingkungan & sosial dari agar masyarakat yang dibina keamanan pangan
menjadi lead project untuk situasi, Kuesioner dan format
akan melakukan survey kembali Kelurahan Talise, Kota Palu – Sulawesi Tengah). mampu memahami materi yang disampaikan
fokus area tersebut. Workshop laporan yang akan digunakan
dan akan menyampaikan hingga mampu dan mau menerapkannya dalam
tersebut dihadiri oleh AEGFS oleh ASEAN Member States
best practices pada forum Setelah dilatih menjadi kader keamanan kehidupan sehari-hari
Focal Point dari 9 Negara ASEAN untuk analisis situasi program
AEGFS. Progres program pangan desa, program atau kegiatan terkait KKPD Klungkung – Bali : Pada saat pertemuan
Member States (AMS) yaitu Consumer Participation and
Consumer Participation and keamanan pangan apa saja yang telah dilakukan desa seperti arisan rutin desa, acara gotong
Empowerment dari masing- KKPD Klungkung – Bali : Menyebarkan
Brunei Darussalam, Cambodia, Empowerment di Sekolah Dasar royong, acara Balita di posyandu, dll, dimanfaatkan
masing AMS dipresentasikan informasi keamanan pangan kepada berbagai
Filipina, Indonesia, Laos, pada negaranya masing-masing. untuk menyampaikan masalah keamanan pangan,
pada 12th AEGFS Meeting komunitas desa seperti ibu rumah tangga dan
Malaysia, Myanmar, Thailand, Analisis situasi akan memberikan
tanggal 20 – 22 Oktober 2015 anggota PKK, pedagang kaki lima (PKL), warung pentingnya keamanan pangan, bagaimana praktik
dan Viet Nam. Singapura tidak potret program keamanan
di Yogyakarta. / toko penjual makanan, pembina posyandu keamanan pangan yang baik seperti mencuci
Lakukan sosialisai dahulu agar masyarakat paham disampaikan oleh para KKPD, dan mengubah lainnya. Calon kader keamanan pangan tidak
budaya dan prinsip keamanan pangan, lalu perilaku sesuai dengan apa yang dilakukan. lahir begitu saja, tetapi juga perlu pendampingan
menggerakkan masyarakat peduli keamanan KKPD Palu : Sehat itu lebih “mahal” harganya lebih dahulu dari Badan POM untuk mengubah
pangan dan peduli kesehatan (sudah menggiring dibandingkan sakit. Ikan yang bagus lebih mahal perilaku masyarakat. Kemudian kader ditantang
massa). Warung makan yang memenuhi harganya dibandingkan ikan yang sudah tidak dengan target membina masyarakat di bidang
Gambar 4. Ni Wayan Suitningsih KKPD dari Desa Kamasan, persyaratan akan diberi tanda agar masyarakat layak konsumsi keamanan pangan.
Kabupaten Klungkung tahu, hal ini merupakan simulasi keamanan KKPD Palu – Sulawesi Tengah : Kendala
uang, sampah berserakan atau di sekitar tenpat pangan dalam bentuk nyata bagi masyarakat. Yang tidak kalah pentingnya dan mungkin yang terjadi yaitu karena tidak biasa, meskipun
mengolah makanan banyak sampah menumpuk. bisa menjadi acuan bagi kader desa lainnya, sebenarnya bisa. Biasanya kita tidak memberi
Kesan dan Pesan apa yang akan disampaikan bagaimana agar Kader Keamanan Pangan kesempatan kepada yang lain. Tidak ada manusia
Kemudian dilakukan pengawasan oleh kader
ke masyarakat dan kepala desa / lurah, Desa mempunyai rasa percaya diri dan mampu
terhadap setiap pelaku usaha kuliner yang telah bodoh, yang ada hanya yang tidak mau. Untuk
termasuk kaitannya dengan kader keamanan
dibina. Jika para pelaku usaha kuliner mau dibina membina masyarakat desa di bidang keamanan menjadi pemimpin/tampil, siapkan mental dan
pangan desa
dan dibantu, maka akan dibina dan dibantu pangan ilmu untuk tampil. Jangan berfikir tidak bisa,
KKPD Klungkung : Pesan kepada masyarakat
untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan. KKPD Klungkung – Bali : sebagai kader berfikirlah bisa karena harus tampil. Tetap kembali
yaitu jaga kesehatan dengan mengonsumsi
Sebaliknya jika tidak mau, maka akan diminta keamanan pangan desa, sudah dibekali dengan pada budaya malu, malu tidak bisa tampil, malu
makanan yang aman, pintarlah memilih makanan
untuk tidak berjualan lagi didaerah tersebut. ilmu dan pengetahuan tentang keamanan tidak bisa bicara. Kadang calon kader perlu
yang aman. Pesan kepada para kepala desa yaitu
Jangan salahkan masyarakat tidak datang ke pangan, sehingga pasti mampu menerapkan digiring untuk tampil dadakan. Seseorang itu ala
tolong perhatikan pengabdian kader desa dengan
warung makan, jika masyarakat mengerti tentang dan menularkannya ke masyarakat. Untuk bisa karena biasa.
bijak. Program desa mudah-mudahan diarahkan
higiene sanitasi. menghilangkan rasa takut, tunjukkan diri kita
untuk kegaiatan keamanan pangan, agar ada
mempunyai ilmu, dan setelah dibina harus Terimakasih Para Kader Desa Keamanan
anggaran keamanan pangan sehingga program
Untuk implementasi program tersebut, apa punya keyakinan bisa menerapkannnya dan Pangan (KKPD), semoga keinginan dan cita-cita
keamanan pangan dapat terus dilanjutkan di
usaha yang dilakukan kader keamanan pangan menyebarkannya, sehingga rasa takut akan hilang kalian untuk mewujudkan desa pangan aman
desa desa, karena keamanan pangan penting untuk
dengan sendirinya. Tanamkan pada diri sendiri terwujud serta menjadi inspirasi dan contoh yang
KKPD Klungkung – Bali : Memang sebaiknya kesehatan masyarakat di desa.
bahwa kalau dibina harus bisa membina. Selain baik bagi KKPD lainnya. Ayooo .... para Kepala
ada dana atau anggaran yang menunjang, KKPD Malang – Jawa Timur : Diharapkan
itu, rasa mengabdi yang besar, walaupun tidak Desa / Bapak dan Ibu Lurah bantu dan dukung
sehingga sosialisasi bisa dilakukan lebih luas dan sosialisasi keamanan pangan ini dapat terus
sepenuhnya mendapat imbalan di dunia, nanti para KKPD untuk mewujudkan Desa / Kelurahan
bisa dilakukan simulasi atau sambil dipraktikkan, dilakukan atau daksanakan melalui berbagai
akan dinikmati di akhirat, akan mendorong kita Pangan Aman. Masyarakat membutuhkan Bapak
termasuk cara uji bahan kimia berbahaya di kelompok seperti posyandu, ibu rumah tangga,
untuk mampu membina masyarakat di bidang dan Ibu Kepala Desa / Lurah dan KKPD yang
dalam makanan dan mempraktikkan bagaimana kelompok pengajian, dan selalu diulang untuk
keamanan pangan. tangguh bahu membahu menciptakan masyarakat
membuat makanan yang aman sebagai contoh, pemantapan. Diharapkan pula masing-masing
KKPD Malang – Jawa Timur : dua (2) menit yang sehat melalui pangan yang aman. Semangat
agar masyarakat lebih mudah memahami dan kader (KKPD) menyebarluaskan informasi
pertama grogi, tangan dingin. Untuk menimbulkan ya para KKPD ...... terimakasih atas amal baktinya
mempraktikkan keamanan pangan. Namun jika keamanan pangan ke seluruh masyarakat desa
Percaya Diri (PD) dan menghilangkan rasa untuk massyarakat.
tidak ada dana atau anggaran, maka dapat dengan cara “ketuk tular” dan mendukung
nervous, maka harus punya rasa tanggungjawab Semoga informasi di atas menambah khasanah
dilakukan melalui diskusi atau sosialisasi saat program ini berkelanjutan atau berkesinambungan,
terhadap amanah yang diberikan untuk dan menginsiprasi pembaca, khususnya KKPD
berbagai acara pertemuan rutin di masing-masing sehingga pangan di desa menjadi aman. Selain
menyampaikan kembali informasi keamanan lainnya dalam membina masyarakat di bidang
banjar. itu, masyarakat agar menerapkan praktik
pangan ke berbagai lapisan masyarakat lainnya. keamanan pangan.
KKPD – Malang – Jawa Timur : wilayah keamanan pangan sesuai dengan apa yang sudah
Selain itu, juga berkomunikasi dengan kader
KEMASAN
apabila terjadi kebocoran dalam kemasan, atau Indikator SensorQ™ memanfaatkan teknologi
untuk memverifikasi efisiensi dari penjerap pH dyes (pewarna yang sensitif terhadap pH),
oksigen (oxygen absorber). Indikator gas misalnya antosianin, untuk mendeteksi tingkat
dapat memberitahu ada atau tidaknya oksigen, kesegaran/kebusukan produk pangan seperti
CERDAS
karbondioksida, uap air, etanol, dll. dalam daging dan unggas melalui reaksi antara amin
lingkungannya. biogenik yang berasal dari mikroba. Warna oranye
Salah satu jenis indikator gas adalah indikator dalam huruf Q akan berubah warna menjadi hijau
oksigen. Prinsip kerjanya didasarkan pada gelap jika daging busuk.
perubahan warna karena adanya reaksi redoks.
Indikator redox dye, seperti methylene blue
adalah salah satu contohnya. Saat redox dye
dalam indikator teroksidasi oleh oksigen, maka
Oleh : Dwi Retno W, S.T., M.Si. akan terjadi perubahan warna pada indikator,
Direktorat Pengawasan Bahan Berbahaya yang dapat memperingatkan konsumen bahwa
telah terjadi kebocoran pada kemasan. Contoh
aplikasi penggunaan indikator oksigen adalah
Pada beberapa dekade terakhir, Time-Temperatur Indicator (TTI) pada kemasan MAP (Modified Atmosphere
salah satu perkembangan yang Suhu merupakan faktor lingkungan yang
Packaging) produk daging atau ikan.
dapat mempengaruhi kerusakan pangan. Time-
cukup inovatif dalam kemasan Temperatur Indicator menyediakan informasi
Gambar 4. Sensor kesegaran (SensorQ™)
pangan adalah kemasan cerdas visual dari perubahan suhu selama distribusi
(intelligent packaging). Kemasan dan penyimpanan, khususnya berguna untuk Tinta termokromik (Thermochromic
cerdas dirancang untuk dapat kewaspadaan terjadinya kesalahan pengaturan Inks)
suhu pada pangan yang didinginkan atau
memonitor kondisi pangan yang dibekukan. Prinsip kerja TTI berdasarkan pada
Tinta termokromik adalah tinta yang sensitif
terhadap perubahan suhu. Perubahan warna pada
dikemas atau lingkungan di reaksi fisika, kimia, mikrobiologi atau enzimatis. tinta termokromik dapat irreversible maupun
sekeliling pangan. Salah satu contoh TTI adalah indikator yang
Gambar 2. Indikator oksigen pada produk daging dan ikan
reversible. Tinta termokromik yang irreversible
diproduksi oleh OnVu TM, yang berisi pigmen
S
(O2SenseIM) tidak terlihat sampai terpapar suhu tertentu, dan
istem kemasan cerdas mampu menjalankan yang dapat berubah warna dari waktu ke waktu jika sudah berubah warna, perubahan warnanya
fungsi cerdas seperti penginderaan, bergantung pada suhu. Indikator ini akan Indikator dan Sensor Kesegaran permanen sebagai indikasi telah terjadi perubahan
mendeteksi, melacak, merekam dan teraktivasi oleh adanya paparan sinar UV menjadi Indikator ini bertujuan untuk memonitor suhu. Tinta termokromik reversible akan berubah
mengomunikasikan kualitas atau kondisi pangan berwarna biru tua dan akan memudar sedikit perubahan kualitas pangan dalam kemasan yang warna saat dipanaskan/didinginkan dan kembali
sepanjang rantai pangan (termasuk selama demi sedikit seiring waktu dan/atau peningkatan disebabkan oleh adanya pertumbuhan mikroba ke warna semula jika suhu kembali ke suhu awal.
transportasi dan penyimpanan). Berbeda dengan suhu. Jika warnanya masih biru tua menunjukkan atau perubahan kimia. Prinsip kerjanya didasarkan Tinta ini dapat diaplikasikan sebagai kemasan
kemasan “konvensional” pada umumnya yang produk masih segar/baru, dan jika warnanya pada perubahan warna indikator akibat reaksi cerdas untuk meyakinkan konsumen bahwa
hanya memberikan informasi tentang produk sudah memudar menandakan produk sudah tidak kimia antara metabolit mikroba dengan indikator. produk dalam kemasan tersebut sudah cukup
(seperti informasi tentang produsen, tanggal layak dikonsumsi. Metabolit tersebut dapat berupa glukosa, dingin untuk dikonsumsi atau untuk mengingatkan
kedaluwarsa, komposisi), maka kemasan cerdas asam organik (misalnya asam laktat), etanol, konsumen bahwa pangan masih panas (hot alert).
dapat menginformasikan perubahan yang terjadi karbondioksida, amin biogenik, senyawa nitrogen
pada produk atau lingkungannya (contoh suhu, yang mudah menguap atau senyawa sulfur. Di Pengidentifikasi frekuensi radio (Radio
pH, dan pertumbuhan mikroba). Hal ini membantu pasaran tersedia indikator kesegaran berdasarkan Frequency Identification – RFID)
konsumen untuk mengetahui kondisi produk deteksi tidak langsung metabolit melalui Radio Frequency Identification merupakan
pangan yang mereka beli. indikator warna (contoh pH) atau berdasarkan teknologi yang menggabungkan frekuensi radio
Fungsi cerdas dari kemasan ini dapat diperoleh deteksi langsung metabolit yang menjadi target untuk mengidentifikasi suatu produk. Sistem
dari indikator, biosensor, dan/atau peralatan yang menggunakan biosensor. Beberapa perusahaan ini terdiri dari sirkuit yang terintegrasi dengan
mampu mengomunikaskan informasi dalam sistem telah mengembangkan indikator ini, seperti antena untuk mengirimkan informasi yang
kemasan. Indikator dapat memberikan informasi RipeSense® dan SensorQ™. tersimpan dalam suatu chip ke suatu alat baca
mengenai perubahan yang terjadi di dalam produk Gambar 1. OnVuTM Time-Temperature Indicator (Indikator RipeSense ® merupakan sensor yang dapat (reader). Penggunaan RFID menjadi alternatif
atau lingkungan sekitar produk melalui perubahan suhu-waktu) mendeteksi tingkat kematangan buah dengan dalam dunia industri menggantikan barcode.
visual. Indikator yang diaplikasikan pada kemasan mendeteksi aroma yang dikeluarkan oleh buah Keunggulan RFID dibandingkan barcode, bahwa
pangan antara lain adalah indikator suhu-waktu Indikator Gas tersebut. RFID tidak memerlukan kontak langsung/dapat
(time-temperature indicator), indikator gas Komposisi gas dalam kemasan dapat dengan menggunakan remote control karena line-of-
oksigen, indikator karbondioksida, dan indikator mudah berubah karena adanya interaksi antara sight scanning tidak diperlukan. Beberapa jenis
kesegaran. Sedangkan biosensor merupakan pangan dengan lingkungannya. Indikator gas barang dapat dimonitor pada saat yang sama,
peralatan yang mampu mendeteksi, merekam, bermanfaat untuk memonitor komposisi gas Gambar 3. Sensor kesegeran
dan alat ini mampu menyimpan berbagai macam
dan mentransfer informasi tentang reaksi biologis di dalam kemasan melalui perubahan warna pada buah (RipeSense®) informasi (asal, parameter proses, informasi
yang terjadi dalam kemasan dengan ketelitian pada indikator akibat adanya reaksi kimia atau komersial, dll) untuk mendapatkan identifikasi
yang tinggi. enzimatis. Indikator ini mampu memberi tanda yang khas dari suatu produk dan mudah telusur
PengawasanPangan
RFID diintegrasikan dengan fungsi lainnya penggunaan kemasaan yang kurang tepat
seperti indikator atau sensor time-temperature dikarenakan kurangnya informasi pada label
(TT), untuk memonitor dan mengomunikasikan (misalnya menghindari kemasan cerdas dalam
informasi suhu dan kualitas produk pangan. TT bentuk sachet tertelan), dan mengenai klaim
sensor tag dipasang pada kotak atau pallets fungsi kemasan cerdas (misalnya indikator dapat
selama transportasi sehingga suhu pangan selama
transportasi dapat diketahui.
Perkembangan di Indonesia
Perkembangan kemasan cerdas di pasar
memberi informasi adanya bakteri patogen).
Regulasi
Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
FORTIFIKASI WAJIB
global semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hk.03.1.23.07.11.6664 Tahun 2011, kemasan
Meskipun demikian, penggunaan kemasan cerdas cerdas termasuk salah satu jenis bahan kontak
di Indonesia masih terbatas. Salah satu contoh pangan yang diizinkan digunakan sebagai kemasan
Oleh : Spica Arumning Ardhi Gusti, S.Farm., Apt.
kemasan cerdas yang dapat ditemui di dalam pangan. Dalam regulasi tersebut, persyaratan Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
negeri adalah sendok makan bayi yang dapat kemasan cerdas belum diatur secara khusus.
K
berubah warna jika terkena panas. Sendok ini Sementara itu, kemasan cerdas yang dipasarkan ementerian Kesehatan
memanfaatkan teknologi termochromic ink (tinta di Uni Eropa harus memenuhi Regulation (EC) No menetapkan jenis dan
yang sensitif terhadap perubahan suhu), sehingga 1935/2004 dan Regulation (EC) No. 450/2009. jumlah zat gizi yang
sendok bayi akan berubah warna jika makanan Di Uni Eropa, semua kemasan cerdas yang baru ditambahkan pada pangan
bayi terlalu panas untuk dimakan bayi. harus dievaluasi terlebih dahulu oleh European yang potensial ditingkatkan
Meskipun kemasan cerdas masih sangat Food Safety Authority (EFSA). Kemasan jenis nilai gizinya. Kementerian
jarang ditemui di Indonesia, penelitian mengenai ini juga diharuskan untuk mencantumkan label Perindustrian menetapkan jenis
kemasan pangan cerdas telah banyak dilakukan untuk memberitahukan kepada konsumen bahwa pangan yang wajib diperkaya
oleh berbagai pihak di perguruan tinggi dan kemasan ini tidak boleh dimakan. Kedepan dengan mengeluarkan
instansi pemerintah. Beberapa diantaranya Indonesia perlu mengatur persyaratan kemasan peraturan mengenai
adalah penelitian yang dilakukan oleh Hasnedi cerdas termasuk cara evaluasi keamanannya. pemberlakuan Standar Nasional
(2009) mengenai pengembangan kemasan Indonesia (SNI). SNI fortifikasi
cerdas dengan sensor berbahan dasar chitosan- Referensi
BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan]. 2011. Peraturan yang pemberlakuannya secara
asetat, polivinil alkohol, dan indikator pewarna Kepala Badan POM RI No.HK.03.1.23.07.11.6664 Tahun wajib adalah untuk garam
bromthymol blue sebagai pendeteksi kebusukan 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan. Jakarta :
BPOM. konsumsi beryodium, tepung
fillet ikan nila. EC [Commission Regulation]. 2009. EC No. 450/2009 on terigu sebagai bahan makanan,
Novrida et al. (2013) meneliti mengenai Active and Intelligent Materials and Articles Intended to
Come into Contact with Food. dan minyak goreng sawit.
pengaruh suhu penyimpanan terhadap perubahan
Dainelli D et al. 2008. Active and intelligent food packaging: Industri pangan fortifikasi
warna label cerdas indikator warna dari daun erpa legal aspects and safety concern, Trends in Food Science
(Aerva sanguinolenta) pada buah nanas. Penelitian and Technology 19: S103-S112. wajib harus memastikan bahwa
serupa juga dilakukan untuk kemasan cerdas susu
Hasnegi YG. 2009. Pengembangan Kemasan Cerdas (Smart produk yang diproduksi telah
Packaging) dengan Sensor Berbahan Dasar Chitosan-
yang dapat mendeteksi kerusakan pada susu Asetat, Polivinil Alkohol, dan Pewarna Indikator
memenuhi ketentuan dan tata
melalui perubahan warna. Label/film indikator Bromthymol Blue sebagai Pendeteksi Kebusukan Fillet cara pengayaan/fortifikasi
Ikan Nila. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan IPB. zat gizi. Penerapan fortifikasi
warna yang dikembangkannya dapat memantau Nofrida R, Warsiki E, Yuliasih I. 2013. Pengaruh Suhu
dan mengomunikasikan informasi tentang kualitas Penyimpanan terhadap Perubahan Warna Label Cerdas wajib harus diiringi dengan
pangan terkemas dengan bantuan indikator
Indikator Warna dari Daun Erpa (Aerva sanguinolenta). pengawasan oleh Badan
Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 23(3): 232-241(2013).
warna. Prinsip kerja dari indikator warna daun Nofrida R. Warsiki E, Yuliasih I. 2013. Film Indikator Warna Pengawas Obat dan Makanan
erpa adalah berdasarkan pada perubahan warna Daun Erpa (Aerva sanguinolenta) sebagai Kemasan (Badan POM), yaitu dengan
Cerdas untuk Produk Rentan Suhu dan Cahaya. [Tesis].
yang diakibatkan oleh perubahan pH. Produk Bogor:Program Studi Teknologi Industri Pertanian IPB. mewajibkan produk pangan
yang ditengarai rusak dan mengalami penurunan Suyatma MD. 2014. Active and Intelligent Packaging, fortifikasi terdaftar di Badan
Disampaikan dalam Pembahasan Kajian Keamanan
pH, akan menyebabkan terjadinya perubahan Kemasan Pangan Aktif di Jakarta pada 11 November 2014.
POM.
warna indikator. Restucia D et al. 2010. New EU regulation aspects and glocal
market of active and intelligent packaging for food indusry Dalam rangka menanggulangi kekurangan Strategi Pengawasan
applications, Food Control 21:1425-1435.
Aspek keamanan Realini CE, Marcos B. 2014. Active and intelligent packaging dan/atau penurunan zat gizi masyarakat, Pangan Fortifikasi
Berbeda dengan konsep keamanan kemasan systems for a modern society, Meat Science 98: 404–419.
Warsiki E. 2014.Perkembangan Teknologi Kemasan Pangan, perlu dilakukan upaya perbaikan gizi Strategi utama pengawasan
konvensional yang dirancang agar sedapat
mungkin inert (meminimalkan interaksi antara
Disampaikan dalam Rapat Penyusunan Roadmap
Pengawasan Kemasan pangan di Bogor pada 22 Desember
melalui pengayaan dan/atau fortifikasi zat pangan fortifikasi dilaksanakan
melalui (1) Penguatan
pangan dengan kemasan), kemasan cerdas 2014 gizi. Pemerintah, industri, dan masyarakat manajemen pangan fortifikasi,
justru memanfaatkan interaksi antara pangan diharapkan bahu membahu mensukseskan (2) Peningkatan supply &
atau lingkungan di sekitar pangan. Hal ini pelaksanaan program penanganan masalah demand pangan fortifikasi,
memunculkan tantangan baru untuk mengevaluasi
keamanannya, antara lain kemungkinan migrasi gizi nasional. (3) Pengembangan capacity
Alergen
zat aditif yang ditambahkan yang diperlukan adalah adanya
ke dalam pangan (bahan komunikasi risiko melalui
tambahan pangan/BTP) juga informasi yang jelas, akurat, dan
dapat memicu terjadinya reaksi terkini mengenai alergen pada
alergi. Terjadinya urtikaria, suatu produk pangan. Informasi
Pangan
angioedema, asma atau yang dimaksud mencakup
bahkan anafilaksis jenis pangan dan bahan yang
juga dicurigai akibat digunakan, serta informasi
penggunaan BTP pada tentang kemungkinan kontak-
pangan. BTP yang dimaksud silang pada saat pengolahan
adalah sulfit, paraben, pangan (Acebal et al. 2014;
natrium benzoat, tartrazin, Hattersley, Ward 2014)
MSG, aspartam, butil hidroksi Agar produsen pangan dapat
dan Penandaannya
anisol (BHA), butil hidroksi menyediakan informasi yang
toluen (BHT), nitrat/nitrit, dan akurat dan terkini mengenai
BTP alami seperti anato, karmin, alergen pada produknya, maka
dan mannitol (Bosso, Robertson diperlukan manajemen risiko
P
revalensi alergi pangan mengonsumsi pangan. dan hidung. Gejala dapat juga produk cokelat hitam tersebut Pre-Packaged yang menyatakan
dikenal sebagai ‘delapan besar
meningkat di beberapa Umumnya gejala terjadi pada berupa rasa mual, muntah, dimungkinkan memiliki riwayat bahwa sumber alergen pangan
alergen’ dan masuk ke dalam
negara di dunia, terutama jam pertama atau bahkan pada retensi lambung, hipermotilitas kontak dengan susu. Begitu harus selalu dicantumkan dalam
daftar alergen peraturan di
di negara-negara maju (Van menit-menit pertama, dan usus, sakit perut karena pula halnya dengan produksi informasi komposisi bahan pada
seluruh dunia. Namun demikian,
Putten et al. 2006). Berdasarkan reaksi terjadi mulai dari tingkat kejang kolon, diare, hingga produk yang mengandung label produk pangan, termasuk
studi epidemiologi telah
jenis respon kekebalan tubuh ringan hingga parah. Sementara sesak napas. Pada beberapa kacang-kacangan. juga keberadaan sulfit dengan
menunjukkan bahwa faktor
yang diberikan, alergi pangan itu, reaksi alergi yang dipicu kasus terjadi anafilaksis yaitu Konsumen, khususnya konsentrasi 10 mg/kg atau
usia dan perbedaan geografis
dapat dibedakan menjadi dua oleh non-IgE umumnya reaksi alergi yang berpotensi penderita alergi pangan, perlu lebih. Sama halnya dengan
juga berperan penting dalam
tipe yaitu alergi yang dipicu mengakibatkan gangguan kematian, yang disebabkan mengetahui apa yang terdapat Codex, pelabelan mengenai
menentukan prevalensi
oleh immunoglobulin E (IgE) pada saluran pencer naan, oleh pelepasan mediator dari di dalam pangannya, sehingga alergen pun diatur secara luas
terjadinya alergi (Fernandez,
dan non- immunoglobulin E dan muncul setelah beberapa sel mast dan/atau basofil di mereka memiliki pilihan untuk di beberapa negara seperti
Asero 2014).
(non-IgE) (Fernandez, Asero jam bahkan beberapa hari seluruh tubuh secara tiba-tiba memperoleh pangan yang Uni Eropa, Amerika Serikat,
Selain bahan pangan yang
2014). IgE adalah salah satu setelah mengonsumsi pangan dalam jumlah besar. Gejala aman untuk dikonsumsi. Canada, Jepang, Korea Selatan,
telah disebutkan sebelumnya,
zat antibodi yang ada di dalam (Fernandez, Asero 2014). anafilaksis ditandai dengan Dalam hal ini, kunci utama Australia, dan New Zealand
A
Controls for Food Allergens. Risk
peraturan pelabelan pangan, pelabelan alergen merupakan Management for Food Allergy. pa yang terjadi di adalah setiap keterangan atau Norwegia, Irlandia, Swedia,
diperlukan juga beberapa bagian dari pemberian hak Academic Press,p. 273. I n d o n e s i a m e m p e r- pernyataan mengenai pangan Perancis, New Zealand, Australia,
Health UDO, Services H. 2003. Rusia); milk supplement untuk
informasi tambahan dalam konsumen untuk mengetahui lihatkan kondisi yang olahan dalam bentuk gambar,
Understanding The Immune System
pelabelan pangan. Pada infor masi tentang produk, tidak jauh berbeda dengan di tulisan atau bentuk lain yang usia 6-36 bulan (Filipina);
How It Works. NIH Publication
umumnya produsen pangan maka produsen dipandang Sherlock R et al. 2014. May Contain To Inggris maupun di Australia. disampaikan dengan berbagai growing-up formula untuk usia
Use or Not? Risk Management for Hasil penelitian menunjukkan cara untuk pemasaran dan 12-36 bulan (Perancis dan New
di Uni Eropa secara sukarela perlu untuk mencantumkan Food Allergy. p. 261.
b a h w a 8 9 % re s p o n d e n atau perdagangan pangan Zealand); dan toddler formula
mencantumkan peringatan i n f o r m a s i a l e rg e n u n t u k Taylor SL, S.L. Hefle. 2006. Food
allergen labeling in the USA and mengatakan pernah melihat olahan. Iklan merupakan untuk usia 12-36 bulan (Australia).
dalam bentuk kotak “allergy mencegah terjadinya reaksi
Europe. Current opinion in allergy iklan formula bayi di berbagai ujung tombak pemasaran. Bias yang terjadi dalam penelitian
advice” serta dilengkapi dengan alergi pada konsumen. Di lain
and clinical immunology. 6(3): p. atau survei mengenai adanya
kalimat seperti “contains egg, sisi, diperlukan peran aktif media cetak maupun elektronik. Melalui iklan, industri berusaha
186-190.
Sejumlah responden penelitian mengomunikasikan produk iklan susu formula kemungkinan
soy and peanuts’, ‘may contain konsumen khususnya penderita Van Putten M et al. 2006. Consumers,
Communication and Food Allergy. tersebut (62 %) menyatakan yang mereka miliki kepada karena penggunaan nama dagang
nuts’, ‘made in a factory that alergi pangan untuk selalu
Understanding Consumers of Food bahwa iklan formula bayi paling konsumen. Oleh karena itu atau merek antara formula bayi,
also uses nut ingredients’, atau membaca dan memperhatikan Products. Woodhead Publishing
banyak dilihat melalui media iklan dibuat semenarik mungkin formula lanjutan, dan formula
‘not suitable for someone with informasi pada label pangan. Limited,p. 443-462.
televisi (Sihombing, 2008). agar konsumen tertarik pertumbuhan yang hampir sama.
a nut allergy’ (Hattersley, Ward
Iklan pangan olahan untuk membeli produk yang Ketentuan mengenai iklan
2014). Beberapa produsen
Si Mungil
sites/default/files/docs/babymilk_
melakukan kegiatan yang konsumen sudah memiliki legislation_1.pdf.
dapat menghambat program persepsi mengenai produk Kumar, Prasanna D, Raju, Venkateswara
K. 2013. The role of advertising
pemberian ASI Eksklusif yaitu formula bayi. Pemberian nama in consumer decision making.
berupa pengiklanan susu dan pelabelan formula lanjutan IOSR Journal of Business and
formula bayi yang dimuat yang menyerupai for mula Management. 14 (4)
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Susu
Moci
dalam media massa, baik cetak bayi menyiratkan bahwa iklan Formula Bayi dan Produk Bayi
maupun elektronik, dan media formula lanjutan dan formula Lainnya. Jakarta: Kemenkes.
luar ruang. Peraturan Menteri bayi dipromosikan secara Nina JB, Jones S. Iverson D. 2010.
Toddler milk advertising in
Kesehatan No 39 Tahun 2013 bersamaan. Saat orangtua Australia: the infant formula ads
tentang Susu formula bayi dan melihat iklan formula lanjutan we have when we don’t have infants
produk bayi lainnya (Pasal 20) maka mereka menyangka telah formula ads. In P. Ballantine P.
Ballantine & J. Finsterwalder
menetapkan bahwa formula melihat iklan fomula bayi. Hal (Eds.), ANZMAC annual conference
bayi hanya dapat diiklankan ini sejalan dengan apa yang 2010: Australian and New Zealand
melalui media cetak khusus ditemukan oleh Berry et al. Marketing Academy Conference
2010 - ‘Doing more with less’ (pp.
mengenai kesehatan. Peraturan (2010) di Australia. Di Australia, 1-8). New Zealand: University of
Kepala Badan POM Nomor toddler milk memiliki tampilan Canterbury.
Pemerintah RI. 1999. Peraturan
Oleh : Anita Nur Aini, S.Si., Apt.
HK.03.1.52.08.11.07235 tahun produk seperti desain kemasan
2011 tentang Pengawasan dan nama dagang yang hampir
Pemerintah No.69 Tahun 1999 Direktorat Surveilan dan Penyuluhan
tentang Label dan Iklan Pangan.
Formula Bayi dan Formula Bayi sama dengan formula bayi. Jakarta: Kementerian Sekretariat Keamanan Pangan
Untuk Keperluan Medis Khusus Perbedaan identitas hanya ada Negara.
Pemerintah RI. 2012. Peraturan
dan Peraturan Nomor 30 Tahun pada penambahan kata toddler Pemerintah No.33 Tahun 2012
2013 tentang Pengawasan pada nama dagang utama.
Formula Lanjutan (Pasal 7) Asumsi yang didapat adalah
tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif. Jakarta: Kementerian MOCI, siapa yang tidak kenal dengan cemilan asal daerah
menetapkan bahwa formula iklan toddler milk berperan
Sekretariat Negara.
Sihombing TH. 2008. Kajian Klaim
Sukabumi yang satu ini. Bentuknya bulat berwarna-warni dengan
bayi (0-6 bulan) maupun formula sekaligus sebagai iklan untuk Gizi dan Kesehatan pada Produk isi dan taburan pada kulit yang beraneka ragam menjadikan moci
lanjutan (6-12 bulan) dilarang produk formula bayi. Hal ini Pangan untuk Bayi dan Balita Serta
Ibu Hamil dan Menyusui. [Tesis]. sebagai cemilan yang digemari oleh masyarakat. Kali ini kami
untuk diiklankan. Dari beberapa perlu didiskusikan lebih lanjut
peraturan tersebut, disimpulkan terutama oleh pemerintah
Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
akan mengajak pembaca mengetahui bagaimana teknik membuat
bahwa iklan susu formula bayi sebagai regulator, sesuai WHO [World Health Organization]. 1981. moci dan tips agar moci yang dihasilkan memiliki rasa yang enak
dilarang dimuat dalam media dengan pernyataan UNICEF
International Code of Marketing of
Breast-milk Substitutes. Geneva: dan aman untuk dikonsumsi.
massa kecuali dalam media Inggris: “Comprehensive and WHO.
cetak khusus tentang kesehatan. complete legislation is required
P
dan dimasukkan ke dalam di atas piring saji dan siap kering terlebih dahulu, rogram Gerakan Keamanan Hingga tahun 2015, Badan kelurahan dari 7 wilayah yaitu
dandang yang telah berisi dihidangkan. diaduk rata baru ditambahkan Pangan Desa (GKPD) yang POM telah mengintervensi Nagari Cupak di Kabupaten
air, dikukus hingga matang air sedikit demi sedikit. diinisiasi Badan POM sejak 390 desa di 31 provinsi dan Solok-Sumatera Barat,
(kira-kira 35 menit sejak air Tips membuat moci yang Hal ini untuk mencegah tahun 2014 telah memasuki menghasilkan ±3.600 Kader Kelurahan Lokatabat Selatan
mendidih), jika sudah matang enak dan aman penggumpalan dan tahun kedua. Dalam rangka Keamanan Pangan Desa terdiri di Kota Banjarbaru-Kalimantan
adonan diangkat. mempercepat pencampuran sinergisme dan sinkronisasi dari ibu PKK, karangtaruna, guru, Selatan, Desa Kuala Secapah
3. Pembuatan isi dilakukan Memilih tepung tepung dengan air. program/kegiatan terkait desa tenaga Penyuluh Keamanan di Kab Mempawah- Kalimantan
dengan menggoreng/ • Pilihlah tepung ketan dan • Te p u n g m a i z e n a y a n g dengan kementerian/lembaga, Pangan (PKP) dan District Food Barat, Pekon Pujiharjo
menyangrai kacang tanah tepung beras yang telah digunakan untuk melapisi Badan POM telah melakukan Inspector (DFI) serta 10.800 di Kabupaten Pringsewu-
yang sudah dihaluskan, terdaftar di Badan POM atau kulit (taburan) harus disangrai berbagai upaya baik secara komunitas desa/kelurahan. Lampung, W irogunan di
kemudian diaduk dengan Dinas Kesehatan. terlebih dahulu untuk persuasif melalui audiensi, Pada akhir tahun 2015, Yogyakarta, Desa Mendalo
gula pasir halus. • Jika membeli tepung dalam membuatnya matang dan talkshow bersama di media, tepatnya tanggal 16-17 Darat di Kabupaten Muaro
kemasan curah dalam plastik membunuh mikroba. Taburan melibatkan kementerian/ November 2015, Direktorat Jambi dan Kelurahan Cibubur
4. Setelah adonan dan isi siap,
kiloan, maka pastikan untuk tepung maizena dapat diganti lembaga lain dalam penilaian Surveilan dan Penyuluhan di Jakarta Timur. Anugerah
disiapkan plastik sebagai
mengayaknya terlebih dahulu dengan wijen atau bahan lomba desa pangan aman dan Keamanan Pangan Deputi Bidang Desa Paman diberikan oleh
alat bantu membuat moci.
sebelum digunakan. lain (tergantung selera). program GKPD lainnya serta Pengawasan Keamanan Pangan Kepala Badan POM kepada
Adonan kulit moci diambil
• Pilihlah tepung yang berwarna Sama halnya dengan tepung upaya proaktif. dan Bahan Berbahaya Badan Kepala Desa/Lurah dari
satu sendok dan diletakkan
putih, baunya normal (tidak maizena, bahan taburan Secara proaktif Badan POM POM telah menyelenggarakan 7 (tujuh) desa/kelurahan.
diatas alas platik dan
apek), tidak menggumpal, ini harus disangrai terlebih dan BB/BPOM terus melakukan Workshop Monitoring Evaluasi Anugerah Desa Paman ini
ditutup dengan plastik,
tidak ada serangga ataupun dahulu hingga matang. rangkaian kegiatan GKPD, yaitu Gerakan Keamanan Pangan merupakan bentuk apresiasi
lalu dipipihkan dengan
cemaran fisik lainnya. 1) penguatan kapasitas desa Desa di Hotel Lumire Jakarta. Badan POM terhadap desa/
melalui advokasi terhadap SKPD Acara workshop ini dibuka resmi kelurahan yang telah berupaya
terkait baik tingkat propinsi oleh Kepala Badan POM dan memberikan edukasi dan
Keterangan Bahan Jumlah Peralatan maupun kabupaten/kota dan diikuti oleh peserta dari 31 BB/ menerapkan praktek keamanan
Bahan untuk kulit Tepung ketan 150 g Wadah tahan panas peningkatan kapasitas Kader BPOM di seluruh Indonesia; pangan di pedesaan. Penilain
Tepung beras 15 g Kain kasa Keamanan Pangan Desa (KKPD); lintas sektor terkait seperti Desa Paman didasarkan
Panci 2) pemberdayaan komunitas Sekretariat Kabinet, Kementerian pada 2 (dua) indikator yaitu
Air matang 165 mL
Talenan desa melalui bimbingan teknis Koordinator Pembangunan indikator keberhasilan program
Gula pasir halus 50 g terhadap masyarakat desa oleh Manusia dan Kebudayaan, keamanan pangan dan indikator
Loyang (pirex/stainless)
Garam secukupnya KKPD dan bimbingan teknis Kementerian Komunikasi dan program mandiri keamanan
Dandang
Mentega putih leleh
Celemek, Hairnet, sarung
terhadap usaha pangan desa Informasi, Kementerian Sosial, pangan. Selain penilaian
Pewarna makanan 3 tetes (UPD) oleh tenaga Penyuluh Kementerian Koperasi dan terhadap kedua indikator
tangan
Esens rasa (sesuaikan 10 tetes Keamanan Pangan (PKP)- UKM, Badan Ketahanan Pangan tersebut, komitmen perangkat
Baskom
dengan pilihan pewarna Pengawas Pangan Kabupaten/ Kementerian Pertanian, Badan desa/kelurahan juga menjadi
Pengaduk
makanannya) Kota (District Food Inspector/ Perencanaan dan Pembangunan pertimbangan penilaian seperti
Wajan & Sutil
Tepung maizena, sangrai 30 g DFI); 3) Pengawasan keamanan Nasional, Kementerian mengalokasikan kegiatan
(taburan) Sendok & Piring
pangan desa oleh KKPD Pemberdayaan Perempuan dan keamanan pangan dalam
Mangkuk
Bahan untuk isi Kacang tanah 75 g untuk pangan siap saji dan Perlindungan Anak, Badan anggaran desa dan jadwal
Plastik alas
Gula pasir halus 1 sdm petugas PKP/DFI untuk UPD; 4) Koordinasi Keluarga Berencana kegiatan rutin tahunan masing-
Roler kayu
monitoring evaluasi GKPD. Nasional, Badan Nasional masing desa/kelurahan.
Catatan : isi dapat diganti dengan kacang hijau kupas atau selai
Adapun rekomendasi dari pembelajaran bersama Indeks Desa Mambangun Audiensi Badan Pom Dengan Kementerian
pertemuan workshop ini
adalah:
yang mudah (e-learning)
serta disinergiskan
(IDM)
5. Tujuan dari program GKPD
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
1. perlu adanya sinkronisasi dan
evaluasi terhadap program/
d e n g a n p ro g r a m d e s a
dari kementerian/lembaga
adalah
perekonomian
meningkatkan
desa
Dan Transmigrasi Republik Indonesia
kegiatan desa di semua lainnya melalui peningkatan daya Oleh : Teti Rosniawati, S.T.P.
kementerian/lembaga yang 3. m e m p e r k u a t lembaga saing usaha desa dan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
pelaksanaannya dilakukan kemasyarakatan desa meningkatkan kemandirian
secara proprosional dan sebagai upaya untuk masyarakat desa dalam
melibatkan berbagai pihak mendapatkan rumah tangga menjamin pemenuhan
baik pemerintahan maupun yang sadar pangan aman kebutuhan pangan yang
swasta 4. m e n j a d i k a n k e a m a n a n aman dan bermutu sampai
2. menjadikan program GKPD pangan sebagai budaya tingkat perseorangan. Tujuan
menjadi gerakan yang dalam peningkatan ini dapat tercapai dengan
dibutuhkan masyarakat kesadaran akan keamanan adanya kolaborasi dan
dengan menjadikan kader/ pangan yang akan sinergisme program dengan
tokoh masyarakat sebagai memberikan kontribusi kementerian/lembaga
penggiat dengan akses positif terhadap peningkatan terkait.
B
adan Pengawas Obat dan tahun 2014 merupakan kegiatan Desa yang akan diintervensi
Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Badan Pengawas Makanan (Badan POM) yang sangat penting karena program keamanan pangan
Obat dan Makanan dengan Universitas Negeri Jakarta dan pada hari Senin tanggal selaras dengan agenda prioritas adalah desa yang memiliki
19 Oktober 2015 melakukan pemerintah (Nawacita) yang potensi baik potensi wisata
Peresmian Food Safety Corner Badan POM audiensi dengan Kementerian ke-3 dan ke-7 yaitu : maupun produk pangan lokal
Oleh : Chyntia Dewi Nurhayati S., S.T.P & Indra Pramularsih S.Farm, Apt. Desa, Pembangunan Daerah • M e m b a n g u n Indonesia unggulan dengan target desa
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
B
Tertinggal dan Transmigrasi dari pinggiran dengan 100 desa/kelurahan per tahun
Republik Indonesia di Ruang memperkuat daerah-daerah selama tahun 2015-2019
ertempat di Aula Gedung POM, Bapak Dr. Roy A. Sparringa, (FSC) diresmikan pada tanggal Menteri Desa, Pembangunan dan desa dalam kerangka Menteri Desa, Pembangunan
C Badan POM pada M.AppSc. dan Rektor Universitas 7 Desember 2015 oleh Kepala Daerah Te r t i n g g a l dan negara kesatuan. Daerah Te r t i n g g a l dan
tanggal 7 Desember 2015 Negeri Jakarta Prof. Dr. Djaali. Badan POM dan Rektor Universitas Transmigrasi di Kalibata Jakarta • Mewujudkan kemandirian Transmigrasi, Jafar Marwan
telah dilakukan penandatangan Peresmian Food Safety Corner Negeri Jakarta. Food Safety Selatan. Pertemuan tersebut ekonomi dengan menyampaikan bahwa
Nota Kesepahaman (MoU) merupakan rangkaian dari acara Corner merupakan wadah edukasi dihadiri langsung oleh Menteri menggerakkan sektor-sektor peran Badan POM sangat
antara Badan POM dengan Penandatanganan Kesepakatan keamanan pangan yang bertujuan
Desa, Pembangunan Daerah strategis ekonomi domestik, terbuka untuk kerjasama
Universitas Negeri Jakarta. Bersama Antara Menteri untuk mempermudah pengunjung
Tertinggal dan Transmigrasi dan antara lain : pangan, energi, d e n g a n p ro g r a m / k e g i a t a n
Penandatanganan dilakukan Pemberdayaan Perempuan dan Badan POM memperoleh produk
Kepala Badan POM. Selain itu keuangan. yang ada di Kementerian
oleh Rektor Universitas Negeri Perlindungan Anak RI dengan informasi keamanan pangan secara
pada acara tersebut hadir pula GKPD/K ini merupakan Desa, Pembangunan Daerah
Jakarta, Prof Djaali dan Kepala Kepala Badan Pengawas Obat dan mandiri. Kita dapat mencari berbagai
dari pihak Kementerian Desa, gerakan nasional yang berbasis Tertinggal dan Transmigrasi
Badan POM, DR. Roy A Sparringa, Makanan serta Penandatanganan jenis produk informasi keamanan
Pembangunan Daerah Tertinggal pemberdayaan masyakarat yang yang baru saja dilaunching
M.App.Sc. Penandatangan Nota Kesepakatan Bersama Antara pangan (PIKP) dalam bentuk buku,
dan Transmigrasi : Sekretaris bertujuan untuk : meningkatkan yaitu Indeks Desa Membangun
Kesepahaman ini bersamaan Kepala Badan Pengawas Obat leaflet, majalah, poster, maupun
Jenderal, Dirjen Pembangunan kemandirian masyarakat desa (IDM). Program GKPD/K dapat
juga dengan ditandatanganinya dan Makanan dengan Rektor video dengan bantuan Situs Produk
Kawasan Perdesaan (PKP) dalam menjamin pemenuhan disinergikan dalam program
Kesepakatan Bersama antara Universitas Negeri Jakarta. I nf o r ma si Kea ma na n Pa ngan
dan Direktur Pelayanan kebutuhan pangan yang tersebut sebagai salah satu
Tujuan dilakukannya Nota (SISTOPAR-http://klubpompi.pom.
Sosial Dasar pada Direktorat aman sampai pada tingkat tolok ukur dalam mencapai
Kesepahaman ini adalah untuk go.id/id/sistopar). Pengunjung juga
Jenderal Pembangunan dan perseorangan dan memperkuat 2000 desa mandiri.
meningkatkan hubungan kerja dapat berinteraksi langsung dengan
Pemberdayaan Masyarakat ekonomi desa dengan Selain itu, Jafar Marwan
sama dalam bidang pendidikan, keluarga POMpi secara interaktif
Desa. Sedangkan dari Badan meningkatkan daya saing menyampaikan bahwa perlu
penelitian, dan pengabdian di area ini. Food Safety Corner
POM dihadiri pula oleh Deputi usaha pangan desa. Saat ini dibuat kerja konkret ke depan
masyarakat dengan memanfaatkan berlokasi di Badan POM, Gedung
Bidang Pengawasan Keamanan pengembangan program dan pertemuan lebih lanjut
sumber daya yang dimiliki oleh F, Lantau 2, Jl. Percetakan Negara
Badan POM dan Universitas Negeri No.23, Jakarta Pusat.
Pangan dan Bahan Berbahaya desa Pangan Aman (Paman) yang membahas poin-poin yang
Gambar 1. Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU)
Jakarta sesuai dengan tugas, fungsi
dan Direktur Surveilan dan b e ro r i e n t a s i p a d a e m p a t akan dikerjasamakan terkait titik
antara Badan POM (Tengah) dengan UNJ (kanan)
dan kewenangan masing-masing
Penyuluhan Keamanan Pangan. landasan yaitu : landasan singgung antara Kementerian
Badan POM dengan Kementerian Setelah penandatangan Nota Kepala Badan POM, Roy pemberdayaan masyarakat, Desa, Pembangunan Daerah
Pemberdayaan perempuan dan Kesepahaman (MoU) antara Sparringa menyampaikan peningkatan akses keamanan Tertinggal dan Transmigrasi
Perlindungan Anak, Prof. Dr. Yohana Badan POM dengan Universitas bahwa Gerakan Nasional pangan, kearifan lokal yang dengan Badan POM.
Yembise Food Safety Corner Negeri Jakarta, dilanjutkan Keamanan Pangan Desa/ menunjukkan akar sosial budaya
(FSC) diresmikan pada tanggal 7 dengan peresmian Food Safety
Gambar 2. PPenandatanganan plakat peresmian Food
Kelurahan (GKPD/K) yang telah dan pengembangan produk
Desember 2015 oleh Kepala Badan Corner. Food Safety Corner
Safety orner oleh Rektor UNJ (Kiri) dan Kepala Badan
diinisiasi Badan POM sejak unggulan desa.
POM (Kanan)
P
atogen pada pangan Kebutuhan akan teknik yang teknik yang paling banyak dapat berdampak pada lamanya kita dapat lebih memahami enzymatic amplification of DNA in
dapat mengakibatkan lebih cepat dan akurat semakin digunakan, modifikasi serta deteksi suatu patogen. sumber utama kontaminan vitro: the polymerase chain reaction.
Penggunaan DNA microarray produk pangan, sumber infeksi Cold Spring Harb Symp Quant Biol
penyakit dan beberapa mendesak untuk peningkatan pengembangan teknik PCR 51(Pt 1):263–273.
kasus dapat mengakibatkan kualitas dan keamanan pangan. yang lebih diskriminatif juga memungkinkan deteksi patogen serta keragaman genetik dari
Myint MS, Johnson YJ, Tablante NL,
kematian, bahkan pada negara Teknik deteksi yang cepat dapat telah dilakukan. Beberapa dengan jumlah yang besar dari kontaminan tersebut (Keramas Heckert RA. 2006. The effect of
maju sekalipun. Patogen dilakukan antara lain dengan teknik deteksi berdasarkan PCR segi keragaman dan sifatnya et al., 2004). Manfaat yang pre-enrichment protocol on the
juga sangat sensitif serta diperoleh dari teknik ini dalam sensitivity and specificity of PCR for
tersebut tidak jarang dapat menggunakan pendekatan telah digunakan untuk deteksi detection of naturally contaminated
mengakibatkan Kejadian Luar deteksi secara molekuler. Pada rutin sampel pangan serta klinik. spesifik. Wang et al., (2007) hal waktu analisis yang lebih Salmonella in raw poultry compared
Biasa. analisis molekuler, deteksi melaporkan array based assay cepat, lebih sensitif serta lebih to conventional culture. Food
untuk identifikasi 23 patogen spesifik membuat teknik ini Microbiol. 23:599–604.
Penyakit yang diakibatkan dapat dilakukan melalui Nucleic Acid Sequence Noble DJ, Lane C, Little CL, Davies R,
pada makanan, teknik ini semakin luas digunakan dan
oleh kontaminasi pangan asam nukleat (DNA dan RNA) Based Amplification De Pinna E, Larkin L, Morgan D.
didesain untuk menghibridisasi berkembang dengan sangat 2012. Revival of an old problem:
berdampak penting juga bagi sehingga deteksi kontaminan (NASBA) gen 16S pada patogen target. cepat (Myint et al., 2006). Dari an increase in Salmonella enterica
perekonomian suatu negara, pangan dapat dilakukan secara Teknik ini berkembang pada serovar Typhimurium definitive
karena turunnya kepercayaan cepat dan selektif. Saat ini Analisis DNA Microarray lainnya tulisan ini diharapkan pembaca
tahun 90an yang digunakan phage type 8 infections in 2010
konsumen serta pengaruhnya teknik molekuler telah dilakukan yang banyak dikembangkan dapat lebih memahami in England and Northern Ireland
untuk mengamplifikasi asam
pada perdagangan internasional bersamaan dengan teknik ialah untuk Shigella sp. dan pentingnya deteksi yang cepat linked to duck eggs. Epidemiol
nukleat tanpa penggunaan Infect. 140:146–149.
produk-produk pangan. Untuk diagnostik konvensional dalam Escherichia coli. Kedua serta akurat, bukan hanya
thermal cycler. Teknik ini Palaniappan RU, Zhang Y, Chiu D,
mencegah hal tersebut, selain pemeriksaan patogen secara bakteri ini banyak menjadi sampai tingkat spesies bahkan Torres A, Debroy C, Whittam TS,
paling umum digunakan
peningkatan sanitasi yang rutin. Sampai saat ini ada tiga perhatian pengembangan beberapa kasus sampai tingkat Chang YF. 2006. Differentiation
untuk mendapatkan kopi RNA of Escherichia coli pathotypes by
baik, tentunya deteksi ataupun teknik molekuler yang umum untuk diagnostiknya (Li et galur dari mikrob kontaminan
dari beberapa molekul RNA oligonucleotide spotted array. J Clin
diagnostik mikrob pencemar dilakukan yaitu: PCR, NASBA, al., 2006). Identifikasi yang pangan. Berdasarkan hal di Microbiol 44:1495–1501.
(Compton, 1991). Penggunaan
pada pangan tersebut penting dan DNA microarray. spesifik untuk serotype E. coli atas, diharapkan pengobatan Schwartz DC, Cantor CR. 1984.
NASBA berkontribusi besar Separation of yeast chromosome-
untuk dilakukan. Salah satu sangatlah penting mengingat bagi penderita dapat lebih
terhadap pengembangan sized DNAs by pulsed field gradient
patogenisitasnya sangatlah terarah, dan perbaikan kualitas
hal yang sering menjadi Polymerase Chain teknik yang mudah dan akurat gel electrophoresis. Cell. 37:67–75.
bervariasi mulai dari K-12 yang pangan dapat lebih mudah
kendala ialah proses deteksi Reaction (PCR) dalam mendeteksi patogen.
Shi XM, Long F, Suo B. 2010. Molecular
methods for the detection and
yang lambat baik dari segi tidak berbahaya sampai yang dicapai.
Teknik PCR sampai saat ini Penggunaan molekul DNA characterization of foodborne
administrasi maupun teknik dapat mematikan yaitu O157:H7
merupakan teknik yang sangat dalam deteksi kadang dapat Daftar Pustaka pathogens. Pure Appl Chem. 82:69–
deteksi, sehingga penanganan (Palaniappan et al., 2006). 79.
penting dalam riset biologi menghasilkan positif palsu dalam Adzitey F, Rusul G, Huda N, Cogan
penderita menjadi lebih Surveilan yang efektif untuk T, Corry J. 2012. Prevalence, Versalovic J, Kapur V, Lupski JR.
molekuler. Primer spesifik akan analisis, karena bisa saja DNA 1991. Distribution of repetitive
lambat. Metode tradisional kontaminan pangan dapat antibiotic resistance and RAPD
mendeteksi DNA yang bersifat yang terdapat dalam sampel typing of Campylobacter species DNA sequences in eubacteria and
mengidentifikasi patogen dilakukan melalui kombinasi application to fingerprinting of
homolog dengan primer (Mulis, berasal dari mikroba yang isolated from ducks, duck rearing
berdasarkan sifat fenotipenya, antara teknik konvensional bacterial genomes. Nucleic Acids
et al., 1987). Adanya produk sudah mati. Salah satu manfaat and processing environments
dan teknik molekuler, karena in Penang, Malaysia. Int J Food Res. 19:6823–6831.
yaitu klasifikasi berdasarkan amplifikasi menunjukkan hasil penting dari penggunaan RNA Wang XW, Zhang L, Jin LQ, Jin M,
keterbatasan dari metode Microbiol. 154:197–205.
pertumbuhannya pada media keberadaan organism tertentu dalam deteksi ialah kita yakin Colles FM, Ali JS, Sheppard SK, Shen ZQ, An S, Chao FH, Li JW.
tertentu dan kemampuannya konvensional dan molekuler 2007. Development and application
dalam sampel. Implementasi bahwa hasil yang positif berasal McCarthy ND, Maiden MCJ. 2011.
dapat saling melengkapi. Campylobacter populations in wild of an oligonucleotide microarray
memetabolisme bahan kimia PCR dapat digunakan dari mikroba yang masih hidup. for the detection of food-borne
tertentu. Perbaikan dari metode Penggunaan teknik molekuler and domesticated Mallard ducks
untuk mendeteksi bakteri, (Anas platyrhynchos) Environ bacterial pathogens. Appl Microbiol
telah banyak dilakukan baik
tradisional tersebut telah cendawan maupun virus yang DNA microarray untuk deteksi, spesiasi, typing,
Microbiol Rep. 3:574–580. Biotechnol 76:225–233.
dilakukan termasuk perbaikan mengkontaminasi makanan. Dalam kontrol kualitas Compton J. 1991. Nucleic acid
media isolasi serta metode klasifikasi serta karakterisasi sequence-based amplification.
(McPherson MJ, Moller S, makanan, sangatlah penting Nature 350:91–92.
identifikasi cepat berdasarkan patogen pada pangan. Teknik
2000). PCR merupakan untuk mengidentifikasi Keramas G, Bang DD, Lund M, Madsen
reaksi biokimia. tersebut ter masuk pulsed