PERANCANGAN ULANG MESIN PENCETAK PELLET TIPE EXTRUDER Naskah Publikasi PDF
PERANCANGAN ULANG MESIN PENCETAK PELLET TIPE EXTRUDER Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya
Disusun Oleh
Muhajir
NIM 1410504058
ABSTRAK
Tujuan dari pembuatan laporan akhir ini adalah untuk melakukan rancang
bangun mesin pencetak pellet tipe extruder. Dalam perancangan ulang ini
menggunakan daya motor 4,103 kW dengan putaran 3600 rpm, sedangkan
diameter poros motor penggerak berukuran 20 mm, dan diameter mesin pencetak
pellet tipe extruder 35 mm. Penggerak memakai sabuk V tipe A sebanyak satu
buah, dengan jarak antar poros 600 mm. Hasil akhir yang dicapai dalam proyek
akhir ini yaitu mesin pencetak pellet tipe extruder dengan kapasitas produksi
optimal 30 kg/jam dengan campuran antara lain katul, ikan, dan umbi-umbian.
Diharapkan mesin pencetak pellet tipe extruder ini dapat dimanfaatkan oleh para
peternak, dan pembudidaya ikan sebagai teknologi tepat guna untuk meningkatkan
hasil dibidang peternakan dan perikanan, sehingga para petani tidak bergantung
lagi pada persediaan pakan dipasaran, karena mereka dapat membuat pakan sendiri
dengan harga bahan baku yang lebih murah.
Kata Kunci: mesin,pellet, extruder, dan diameter.
ABSTRACT
The purpose of this final report is to design a pellet type extruder printing
machine. In this redesign it uses 4.103 kW motor power with 3600 rpm rotation,
while the motor drive shaft axis diameter is 20 mm, and the diameter of the 35 mm
pellet molding machine. The drive uses one type A type V belt, with a spacing
between the 600 mm axis. The final result achieved in this final project is extruder
pellet-type printing machine with optimum production capacity of 30 kg / hour
with mixture among others katul, fish, and tubers. Expected machine printing
pellet extruder type can be utilized by the breeders, and fish farmers as appropriate
technology to improve the results of livestock and fishery, so that farmers do not
depend again on the supply of feed market, because they can make their own feed
with cheaper raw material prices.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis terhadap kajian
terdahulu untuk mengetahui perbedaaan, dan kesamaan yang khas antara
penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian
pernah dilakukan berhubungan dengan rancang bangun mesin pencetak pellet.
Salah satu penelitian dilakukan oleh Denos Gwijangge (2001), merencanakan
rancang bangun pembuatan pellet pada mekanisme roll penekan dengan
mengunakan piringan pencetak pellet pada kapasitas 81,08 kg/jam dan motor
listrik yang direncanakan. Bahan baku pembuatan pellet dari bahan tepung ikan,
dedak, tepung gaplek dan sebagainya. Mesin ini memerluhkan modifikasi
piringan pencetakan agar digunakan untuk membuat pellet pakan ternak lainnya.
3. METODOLOGI
3.1 Bahan Penelitian
Mulai
Observasi
Studi Pustaka
Pengukuran
Pengumpulan Data
ok
Tidak
Ya
Penyusunan Laporan
Selesai
3.3 Langkah Pengerjaan
Mempersiapkan alat dan bahan
Proses pengerjaan
a. Mengukur, dan memotong plat untuk membuat kerangka
b. Melakukan pengelasan
c. Pengecatan kerangka
d. Pemasangann komponen, cover penutup kerangka, dan corong
4,103 kW >
1 Daya motor 4,103 kW 3,156 kW
3,156 kW, baik
Diameter 20 mm 14 mm 25 mm >
3 poros motor 14 mm, baik
penggerak
Diameter 35 mm 15 mm 35 mm >
4 poros mesin 15 mm, baik
pencetak pellet
600 mm 567 mm
4.2 Pembahasan
1. Daya Motor (P)
Daya motor pada perancangan ulang lebih kecil daripada daya pada motor
penggerak yang asli, hal ini terlihat dalam tabel 4.1 yang menunjukkan daya
perancangan ulang adalah 3,156 kW dan daya motor penggerak asli adalah
4,103. Dengan demikian daya pada motor penggerak asli dinyatakan baik
menurut perhitungan, karena memang pada motor penggerak asli harus diatas
daya perhitungan, dan juga tidak boleh sama untuk daya motor penggerak asli
dengan perhitungan (P perhitungan < P riil), hal tersebut berhubungan dengan
faktor beban yang akan dipakai sehingga daya mesin tidak kurang. Daya
motor dihitung berdasarkan perkalian antara daya rencana atau Pd dengan
faktor koreksi fc.
2. Putaran Motor (n)
Putaran motor pada perancangan ulang lebih kecil dibanding dengan
putaran motor asli, hal ini terlihat dalam tabel 4.1 dimana putaran motor pada
perancangan ulang 2770 rpm,sedangkan putaran motor asli adalah 3600. Hal
ini disebabkan pada perbandingan pully atas, dan puli bawah, puli atas (mesin
pencetak pellet tipe extruder) harus lebih besar dibanding puli bawah (motor
penggerak), agar putaran yang dikeluarkan oleh oleh motor penggerak diubah
untuk memutarkan poros mesin pencetak pellet tipe extruder. Semakin besar
perbandingan puli bawah dibanding puli atas (puli motor penggerak : puli
mesin pencetak pellettipe extruder = semakin besar) maka semakin besar
kekuatan yang dihasilkan tetapi putaran lebih lambat, dan sebaliknya.
3. Diameter poros motor penggerak, dan diameter poros pencetak pellet
Diameter poros antara alat yang terpasang, dan perhitungan berbeda pada
poros motor penggerak, dan poros mesin pencetak pellet tipe extruder. U ntuk
diameter poros motor penggerak pada alat yang terpasang sebesar 20 mm
sedangkan pada perhitungan sebesar 14 mm, dan diameter poros mesin
pencetak pellet pada alat yang terpasang sebesar 35 mm sedangan pada
perhitungan sebesar 15 mm. Dalam perencanaan ulang diameter terhitung
dibandingkan dengan diameter asli lebih kecil (d hitung < d asli). Faktor yang
mempengaruhi perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan bahan poros yang
digunakan pada alat yang terpasang dengan perhitungan, dimana pada
perhitungan memakai bahan poros S45C, sedangkan pada alat yang terpasang
memakai bahan poros dibawah S45C. Perbedaan bahan poros mempengaruhi
perbedaan kekuatan tarik yang digunakan, dengan demikian berpengaruh pula
pada hasil yang diperoleh untuk besarnya diameter poros.
4. Sabuk
Sabuk pada mesin pencetak pellet tipe extruder menurut perhitungan
memakai sabuk V tipe A dengan jumlah sabuk 2 buah, sedangkan yang asli
memakai sabuk V tipe A berjumlah 1 buah.
5. Puli
Untuk puli yang digunakan pada mesin pencetak pellet tipe extruder
bagian atas lebih besar daripada yang yang bawah, yang atas terhubung
dengan poros mesin pencetak pellet tipe extruder, dan yang bawah terhubung
dengan motor penggerak. Alasan puli atas lebih besar daripada yang bawah
adalah untuk menciptakan putaran, dan kekuatan yang dihasilkan untuk
menghasilkan pellet, dan perbandingan antara puli atas, dan bawah dinamakan
perbandingan gear ratio. Besar kecilnya gear ratio ini yang menentukan
besar kecilnya putaran, dan kekuatan yang dihasilkan.
Jarak antar poros atas dan bawah menurut perhitungan adalah 567 mm,
sedang pada alat yang terpasang adalah 600 mm karena jarak antar poros atas
dan bawah menurut perhitungan lebih kecil daripada alat yang terpasang,
maka dapat dikatakan kontruksi baik.
Bawono, Baju, dan Era Satyorini. 2013. “Optimasi Sifat-sifat Mekanik Material
S45C”. Diakses pada tanggal 15 Juli pukul 20.42 WIB, melalui
http://ejournal.uauj.ac.id/5146/1/Jurnal.
Daryus,Asyari. 2012. “Material Teknik”. Diakses pada tanggal 12 Agustus pukul
02.13 WIB. Melalui https://jurnal+material+teknik&ie=utf-8&oe=utf
8#q=jurnal+rancang+bangun+pemilihan+bahan+logam+teknik.
Gwijangge, Denos. 2001. “Rancang Bangun Pembuatan Pellet dengan Mekanisme
Roll Penekan”. Diakses pada tanggal 2 Juli pukul 08.24 WIB, melalui
http://digilib.its.ac.id/public/ITS.
Luwar, Budi, Nur Husodo, dan Aria Triwissaka. 2010. “Rancang Bangun Mesin
Pelet Ikan dengan Mekanisme Screw Press Dari bahan Baku yang telah
Diproses Fermentasi”. Diakses pada tanggal 4 Juli pukul 09.45 WIB,
melalui http://digilib.its.ac.id/public/ITS.
Nugroho, Galih.2013. “ Rancang Bangun Mesin Peembuat Pelet Ikan Siap Pakai
dengan Kapasitas 36 kg/jam”. Diakses pada tanggal 18Juli pukul 09.15
WIB. Melalui https://jurnal+material+teknik&ie=utf-8&oe=utf-
8#q=jurnal+rancang+bangun+mesin+pencetak+pellet.
Sym, Abidirizal. 2010. “Perencanaan Proses Produksi Pellet Ikan”. Diakses pada
tanggal 2 Juli pukul 07.15 WIB, melalui http://digilib.its.ac.id/public/ITS.
Sularso, dan Kiyokatsu Suga. 1997. “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin”. Pradnya Paramita: Jakarta.
Shigley, Joseph E. 1983. “Perencanaan Teknik Mesin”. Edisi ke-4. Erlangga.
Jakarta.
Sonawan, Heri.2010. ”Perancangan Elemen Mesin”. Alfabeta: Bandung.
Uslianti, Silvia, Junaidi, dan Muhammad Saleh. 2014. “ Rancang Bangun Mesin
Pellet Ikan Untuk Kelompok Usaha Tambak Ikan”. Diakses pada tanggal
15 Juli pukul 20.30 WIB. Melalui
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/Elkha/article/view/9129