Klasifikasi dibagi menjadi 21 bab.

Karakter pertama kode ICD adalah sebuah surat, dan setiap huruf
dikaitkan dengan bab tertentu, kecuali huruf D, yang digunakan di Bab II, Neoplasma, dan Bab III,
Penyakit organ pembentuk darah dan darah. dan gangguan tertentu yang melibatkan mekanisme
kekebalan tubuh, dan huruf H, yang digunakan di Bab VII, Penyakit mata dan adneksa dan Bab VIII,
Penyakit pada telinga dan proses mastoid. Empat

bab (Bab I, II, XIX dan XX) menggunakan lebih dari satu huruf pada posisi pertama kode mereka.

Setiap bab berisi kategori tiga karakter yang cukup untuk menutupi isinya; tidak semua kode yang
tersedia digunakan, memungkinkan ruang untuk revisi dan perluasan di masa depan.

Bab I-XVII berhubungan dengan penyakit dan kondisi tidak sehat lainnya, dan Bab XIX terhadap luka-luka,
keracunan dan beberapa konsekuensi lain dari sebab-sebab eksternal. Bab-bab selanjutnya melengkapi
rangkaian materi pelajaran yang saat ini termasuk dalam data diagnostik. Bab XVIII mencakup Gejala,
tanda dan temuan klinis dan laboratorium yang tidak normal, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Bab
XX, Penyebab morbiditas dan mortalitas eksternal, secara tradisional digunakan untuk mengklasifikasikan
penyebab cedera dan keracunan, namun, karena Revisi Kesembilan, juga menyediakan penyebab
penyakit luar yang tercatat dan kondisi tidak sehat lainnya. Akhirnya, Bab XXI, Faktor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan layanan kesehatan, ditujukan untuk klasifikasi data
yang menjelaskan alasan kontak dengan layanan perawatan kesehatan seseorang yang saat ini tidak
sakit, atau keadaan dimana pasien menerima perawatan di waktu tertentu atau memiliki bantalan pada
perawatan orang itu.

2.4.4 Kategori tiga karakter

Di setiap blok, beberapa kategori tiga karakter adalah untuk kondisi tunggal, dipilih karena frekuensi,
tingkat keparahan atau kerentanannya terhadap intervensi kesehatan masyarakat, sementara yang lain
adalah untuk kelompok penyakit dengan beberapa karakteristik umum. Biasanya ada ketentuan untuk
'kondisi lain' yang harus diklasifikasikan, memungkinkan kondisi yang berbeda namun jarang, serta
kondisi 'tidak ditentukan', untuk disertakan.

2.4.5

Subkategori empat karakter

Meskipun tidak diwajibkan untuk melaporkan di tingkat internasional, sebagian besar kategori tiga
karakter dibagi lagi dengan karakter keempat, numerik setelah titik desimal, yang memungkinkan hingga
10 subkategori. Bila kategori tiga karakter tidak terbagi, disarankan agar huruf 'X' digunakan untuk
mengisi posisi keempat sehingga kodenya memiliki panjang standar untuk pemrosesan data.

Subkategori empat karakter digunakan dengan cara apa yang paling tepat, mengidentifikasi, misalnya,
berbagai situs atau varietas jika kategori tiga karakter adalah untuk satu penyakit, atau penyakit
individual jika kategori tiga karakter adalah untuk sekelompok kondisi .

Karakter keempat .8 umumnya digunakan untuk kondisi 'lain' yang termasuk dalam kategori tiga
karakter, dan .9 sebagian besar digunakan untuk menyampaikan arti yang sama dengan judul kategori
tiga karakter, tanpa menambahkan informasi tambahan.

Bila subdivisi keempat karakter yang sama berlaku untuk kategori tiga karakter, mereka hanya terdaftar
satu kali saja, di awal rentang. Catatan di masing-masing kategori yang relevan menunjukkan di mana
rinciannya dapat ditemukan. Misalnya, kategori O03-O06, untuk berbagai jenis aborsi, memiliki karakter
keempat yang umum terkait dengan komplikasi yang terkait (lihat Volume 1).

Subdivisi tambahan untuk digunakan pada tingkat karakter kelima atau berikutnya

Tingkat karakter kelima dan selanjutnya biasanya subkelas di sepanjang sumbu yang berbeda dari
karakter keempat. Mereka ditemukan di:

Bab XIII - subdivisi oleh situs anatomis

Bab XIX - subdivisi untuk menunjukkan fraktur terbuka dan tertutup serta cedera intrakranial,
intrathoracic dan intra-abdomen dengan dan tanpa luka terbuka.

Kode U yang tidak terpakai

Kode U00-U49 harus digunakan oleh WHO untuk penugasan sementara penyakit baru dengan etiologi
yang tidak pasti. Kode U50-U99 dapat digunakan dalam penelitian, mis. saat menguji subklasifikasi
alternatif untuk proyek khusus.