TERBENTUKNYA SINAR-X
Dalam tabung hampa udara, elektron-
elektron dalam kecepatan tinggi dibenturkan
pada suatu sasaran (target), energi elektron-
elektron tersebut berubah menjadi panas
(99%) dan sinar-X (1%).
SINAR RONTGEN / SINAR X (con’t)
Syarat tabung pesawat rontgen :
1. Sumber elektron, yaitu katoda, bermuatan negatif.
Kawat (filamen) Wolfram
2. Gaya untuk mempercepat gerakan elektron.
Tegangan diberikan pada katoda
3. Lintasan bebas untuk elektron
Ruang hampa
4. Alat pemusat berkas elektron (focusing cup).
“lensa elektronik” (silinder dari Wehnelt)
5. Penghenti gerakan elektron.
Berupa :
a) Keping Wolfram-tungstate ditanam pada tembaga anoda diam
(focal spot).
b) Piring Wolfram pada tangkai molybdenum anoda putar (lintasan
focus).
2
4 3
5
1
SINAR RONTGEN / SINAR X (con’t)
Filamen (katoda) (Awan elektron)
dipanaskan dulu disertai pelepasan
2000 ºC elektron
Lompatan atau
Tegangan tinggi
pelepasan elektron
alat pemusat elektron (step-up trafo)
Kelainan biologis :
Luka permukaan yang dangkal
Kerusakan kulit
Epilasi
Kuku rapuh
Kerusakan hemopoetik :
Lymphopenia, leucopenia, anemi, leucaebi
Kehilangan respon daya tahan spesifik.
Induksi keganasan : Leucaemia, carcinoma kulit, sarcoma.
Berkurangnya harapan hidup (life span).
Aberasi genetis : Mutasi gen, perubahan chromosom.
Efek-efek lain : Cataract, sterilitas temporary / permanent.
Efek deterministik
Terdapat ambang dosis
Derajat dapat diperkirakan / estimated sesuai
dosis
Efek stochastic
Tidak terdapat ambang dosis
Kemungkinan meningkat dengan peningkatan
dosis
Derajat tidak berhubungan dengan dosis
FISIKA RADIASI (RADIO-FISIKA)
KONSEP ATOM.
Bagian terkecil dari suatu materi adalah atom.
Atom berasal dari bahasa Yunani atomos,
yaitu undivisible.
FISIKA RADIASI (RADIO-FISIKA)
Reaktor nuklir :
Isotopnya stabil menjadi radioisotop
membombarder bahan tersebut dengan sinar
neutron (sinar beta).
Isobar : (baros = berat)
2 atom berat atom yang sama beda nomor
atomnya
Cth : Co dan Ni
INTERAKSI RADIASI
Sinar-X / gamma suatu benda / tubuh manusia
pemindahan energi radiasi ke dalam jaringan
tubuh (attenuasi/pengurangan / perlemahan).
3 (tiga) proses yang berlainan :
1. Absorpsi foto-elektrik :
Seluruh energi sinar-X diabsorpsi oleh atom tersebut,
untuk melepaskan elektron (lapisan dalam).
eV = electron Volt, adalah satuan energi listrik
yang terkecil.
1 eV = 1.6 x 10-12 erg.
INTERAKSI RADIASI
2. Efek scatter Compton
Sinar-X dengan energi yang agak besar, misalnya 200 – 1000 kV,
mengenai suatu atom, sebagian energi diabsorpsi untuk melepaskan
elektron (lapisan luar), sedangkan energi yang tersisa keluar sebagai
sinar yang lebih lemah, arahnya menyimpang dari arah sinar primer,
sinar ini disebut scatter radiation = Comptom scatter.
Menurut kecepatan :
1. High-speed : AgBr kasar, detail rendah, radiasi sedikit.
2. Medium-speed : AgBr sedang, detail sedang, radiasi sedang
3. Low-speed : AgBr halus, detailtinggi, radiasi banyak.
Menurut sensivitasnya :
1. Blue sensitive.
2. Green sensitive.
RADIOGRAFI
INTENSIFIYING-SCREEN :
Alat terbuat dari kardus (cardboard) khusus dilapisi emulsi tipis
Calcium-tungstate.
Cara kerja :
Gambar (image) film sinar-X & fluoresensi: memperpendek expose
Fast, medium, dan slow intensifiying-screen.
KASET
Suatu tabung tahan cahaya (light-proof container), berisi 2
intensifiying-screen dengan film Rontgen di antara kedua screen
tersebut.
RADIOGRAFI
POSISI PEMERIKSAAN
Karena organ atau bagian tubuh itu 3 dimensi, diperlukan 2 (dua) posisi,
misalnya AP dan lateral untuk cruris / antebrachii.
Untuk organ-organ tertentu dibuat posisi khusus seperti :
Sinus paranasalis : posisi Water’s.
Mastoid : posisi Schuller.
Foramen opticum : posisi Rheese.
Mandibula : posisi Eisler.
Pengetahuan tentang operasional
pesawat Rontgen
Faktor expose :
Sangat bervariasi tergantung pada beberapa hal :
Ukuran / tebal objek.
Menggunakan grid atau tidak.
Organ yang selalu bergerak.
Jarak Pemotretan :
Terdiri atas :
FFD = Focus Film Distance.
OFD = Object Film Distance.
FOD = Focus Object distance.
Apabila salah satu jarak tersebut diubah, maka
gambaran akan berubah, faktor expose (KV dan
MAS) harus berubah.
Bila FFD diperbesar, OFD tetap, maka gambar
akan mendekati besar aslinya. Bila OFD
diperbesar, FOD tetap, gambar mengalami
pembesaran (magnifikasi).
Proses terjadinya gambaran
(foto / radiograf)
Film Rontgen yang sudah disinar (dalam kaset) dibawa
ke kamar gelap untuk dicuci / diproses
Teknik pencucian film ada 2 :
Manual (manual processing ).
Film dikeluarkan dari kaset dan digantung pada film-
hanger yang sesuai
Ke dalam cairan pembangkit (developer)
Bak berisi air (H20) pembilas mencuci alkali
Cairan penetap (fixer)
Bak air
Pengeringan dengan alat pengering
Kerugian MRI :
Tidak dapat dilakukan pada pasien dengan
pacemaker, prothese, dsb.
Sulit dilakukan pada pasien dengan claustro-phobia.
Relatif “mahal” alatnya / pemeliharaannya.
X RAYS
• Discovered in 1895
• Images of bones
Dream
See soft tissues such as muscles, blood vessels, ligaments and internal
organs.
“Interesting images,
but will never be as useful as CT”
Neuroradiologist, 1982
MRI T2
CT Scan
Brain Image
MRI T1
Pituitary Microadenoma
1.5 T 3T
Accoustic neuroma
45 y.o, M, Left sided hemiparese 2
hr
70 y.o. M, right side hemiplegia and aphasia
MRI showing nerve connections inside the brain
USG (Ultrasonography)
Gelombang ultrasound
Frekuensi 1 − 10 Mhz (1 − 10 juta Hertz)
Transducer = probe digunakan sebagai
pemancar dan penerima gelombang
ultrasound.
Jaringan mempunyai “acoustic-impendance”
tertentu, hingga jaringan yang heterogen
akan tampak echogenic, jaringan yang
homogen akan tampak anechoic (echofree).
Cairan – anechoic