Makalah Kel 8
Makalah Kel 8
BAB 8
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DENGAN
KANTOR AGEN DAN KANTOR CABANG
KELOMPOK 8 :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena tanpa kuasa campur
tanganya kami tak dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah HUBUNGAN
KANTOR PUSAT DENGAN KANTOR AGEN DAN KANTOR CABANG.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tentu banyak pihak-pihak
yang telah membantu memberikan masukan serta informasi-informasi yang kami
perlukan , oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terikamasih kepada : Dosen
mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan Anita Nisa Kambey, SE. M.Acc Dan
Terimakasih juga kami berikan untuk Anggota kelompok 8 yang telah
memberikan kontribusi yang baik selama proses pengerjaan dan pembahasan
materi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,
maka dari itu saran dan kritikan sangat penulis harapkan dari semua pihak untuk
penyempurnaan makalah ini. Selanjutnya Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semuah pihak , khususnya bagi penulis dan pembaca. Terimakasih .
Perbedaan utama antra kantor agen dengan kantor cabang terletak pada dua
hal, yaitu struktur organisasi dan kegiatan. Dilihat dari segi struktur organisasi
perusahaan, kantor agen berada diluar organisasi perusahaan. Jadi kantor agen
berdiri sendiri dan terlepas dari kantor pusat ( perusahaan yg diageni ). Oleh
karena itu suatu kantor agen dapat mengageni beberapa perusahaan. (bukan
merupakan bagian dri organisasi perusahaan).
Perbedaan yang kedua antara kantor agen dan kantor cabang terletak
pada kegiatan kantor agen terbatas pada usaha untuk mendapat pesanan atau
calon pembeli. Apabila sudah mendapat pesanan atau calon pembeli maka
pelayanan (tindak lanjut) dilakukan oleh kantor pusat. Jadi kegiatan kantor agen
hanya sebagian dari fungsi pemasaran, yaitu men dapatkan order (order
getting).
2
2. Rugi – laba kantor agen dipisahakan
Agar rugi atau laba masing masing kanrtor agen dapat dipisahakan maka
pendapatan dan biaya untuk masing masing kantor agen harus
dikumpulkan sendiri, dalam arti dipisahkan dari pendapatan dan biaya
kantor pusat. Untuk itu mka diperlukan rekening tersendiri. Pada
umumnya rekening buku besar yg berhubungan dengan kantor agen
terbatas pada 5 rekening saja, yaitu :
3
1.2.1 Contoh akuntansi kantor agen
Pada awal tahun 1991 PT. ABC yang berkedudukan di Yogyakarta
membuka kantor agen di magelang. Ikhtisar transaksi keuangan selama
tahun 1991 adalah sebagai berikut :
4. Penjualan :
- Langsung kantor pusat Rp. 32.000.000
- Melalui kantor agen Rp. 10.000.000,00
Harga pokok penjualan atas penjualan tersebut adalah Rp.
25.000.000 dan Rp. 8.000.000
5. Penagihan piutang dagang Rp. 40.000.000
Jurnal yang dibuat oleh kantor pusat selama tahun tersebut untuk
masing – masing metode, apabila perusahaan mencatat persediaan
dengan system perpetual adalah sebagai berikut :
5
1.3 AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI KANTOR CABANG
Akuntansi kantor cabang dapat diselenggarakan dengan 2 sistem,yaitu sistem
sentralisasi dan disentralisasi.
6
1.SISTEM SENTRALISASI
Didalam sistem ini akuntansi terhadap kantor cabang diselenggarakanoleh
kantor pusat. Jadi mirip dengan akuntansi terhadap kantor agen dipisahkan
dari rugi-laba kantor pusat,hanya istilah kantor agen diganti dengan kantor
cabang. Sistem ini cocok dipakai apabila :
a. Kantor cabang dekat dengan kantor pusat
b. Kegiatan kantor cabang masih terbatas
Contoh 2
Berikut ini adalah neraca PT ABC per 31 Desember 1991
7
8
9
10
11
12
2. SISTEM DESENTRALISAI
Di dalam sistem ini semua transaksi semua keuangan kantor cabang akan
dicatat oleh kantor cabang. Apabila dikehendaki akuntansi terhadap pos-pos
tertentu dapat saja diselenggarakan oleeh kantor pusat. Berdasakan pihak
yang terkait transaksi keuangan kantor cabang dapat dikelompokkan menjadi
2, yaitu :
13
1. Transaksi antara kantor cabang dengan pihak lain ( selain kantor pusat )
Transaksi ini tidak mempangaruhi hubungan antara kantor cabang
dengan kantor pusat. Oleh karena itu kantor pusat tidak akan mencatat.
2. Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat.
Transaksi ini mempengaruhi hubungan antara kantor cabang dengan
kantor pusat. Oleh karena itu akan dicatat baik oleh kantor cabang
maupun kantor pusat.
15
16
b. Transaksi yang berakibat saldo rekenng timbal balik
berkurang
Dilihat dari kantor pusat transaksi kelompok ini berakibat hak terhadap
kantor cabang berkurang. Oleh karena itu R/K cabang akan dikredit. Dilihat
dari kantor cabang transaksi kelompok ini berakibat kewajiban kepada
kantor pusat berkurang. Oleh karena itu R/K kantor pusat akan didebit.
17
18
1.4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Dipandang dari segi ekonomi kantor pusat dan kantor cabang adalah
satu kesatuan ekonomi. Sesuai dengan konsep kesatuan usaha atau kesatuan
akuntansi, maka sebagai satu kesatuan ekonomi kantor pusat harus menyusun
laporan keuangan komsolidasi atau laporan keuangan gabungan (consolidated
financial statement) yang mencakup baik kantor pusat maupun kantor cabang.
Laporan keuangan konsolidasi dapat disusun dengan menggunakan salah satu
dari 2 sumber yang ada, yaitu :
Baik menggunakan sumber yang pertama maupun yang kedua hasilnya akan
sama.
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah :
1) Membuat jurnal eliminasi
2) Membuat kertas kerja
3) Membuat laporan keuangan konsolidasi.
19
1) membuat jurnal eliminasi
tujuan pembuatan jurnal eliminasi adalah menghilangkan (eliminir) saldo
semua rekening timbal balik denagn cara mendebit rekening timbal balik
yang bersaldo kredit dan mengkredit rekening timbal balik yang bersaldo
debit. Karena jurnal eliminasi ini dibuat dalam rangka penyusunan
laporan keuangan konsolidasi maka jurnal eliminasi tidak boleh
doposting . jurnal eliminasi hanya akan dimasukkan kedalam kertas kerja
yang dibuat dalam kertas kerja yang dibuat dalam rangka penyususan
laporan keuangan konsolidasi . jurnal eliminasi yang harus dibuat
tergantung pada sistem akuntansi persediaan, yatu sistem fisik dan
sistem perpetual.
a) Laporan keuangan atau nerasa kantor saldo kantor pusat dan kantir
cabang
b) Jurnal eliminasi
20
c) Menghitung angka-angka yang akan disajikan di dalam laporan
keuangan konsolidasi ,yang merupakan hasil kompilasi dari langkah a
dan b.
23
c. penyebab yg berakibat saldo R/K – Kantor pusat terlalu besar,
termasuk dalam kelompok ini diantara lain :
b. Yang berakibat saldo R/K – Kantor pusat terlalu besar atau terlalu
kecil
Untuk penyebab yg memperngaruhi saldo R/K – kantor pusat ( yg
diselenggarakan oleh kantor cabang), kantor pusat tidak akan
membuat jurnal penyesuaian atau koreksi. Penyebab yg termasuk
kelompok ini akan diberitahukan kepada kantor cabang. Hanya
untuk keperluan penyusunan laporan keuangan konsolidasi
(kertas kerja) saja pos-pos ini juga dibuat jurnal koreksi atau jurnal
penyesuaian agar saldo kedua rekening timbal balik menjadi
sama.
25