Satuan Acara Penyuluhan Pemeriksaan Kehamilan
Satuan Acara Penyuluhan Pemeriksaan Kehamilan
A. Latar Belakang
Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini berarti kemampuan
untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat
menyeluruh dan lebih bermutu.
Menurut WHO tahun 2005, penyebab kematian ibu di dunia adalah pendarahan 25%,
infeksi 14%, abortus ilegal 13%, eklampsia 12%, partus tak maju 8%, penyebab langsung
lainnya 8%, dan penyebab tak langsung 20%.
Millenium Development Goals (MDGs) yang dirumuskan pada September 2000 memiliki
8 tujuan, yaitu mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar
untuk semua, mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, mengurangi
tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit
menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan, mengembangkan kemitraan untuk
pembangunan. Salah satu tujuan yang tertera pada Millenium Development Goals (MDGs)
adalah meningkatkan kesehatan ibu. Targetnya adalah menurunkan angka kematian ibu sebesar
tiga per empatnya dari tahun 1990-2015. Target MDGs adalah AKI menjadi 125 per 100.000
kelahiran hidup.
Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk
menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan dan kelahiran serta
menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya.
Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan
kematian baik ibu maupun janin.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama
ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan
K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil
sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada
triwulan pertama,sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan di wilayah RT 01, didapat 2 orang ibu
hamil. Satu diantaranya tidak melakukan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Melihat kasus tersebut, kami sebagai mahasiswa PKL kebidanan komunitas merasa perlu
melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil ini.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan ini diharapkan peserta dapat memahami tentang pentingnya
pemeriksaan pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta mampu:
Menyebutkan pemeriksaan kehamilan
Menyebutkan manfaat pemeriksaan kehamilan
Menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan
Menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan menurut WHO
Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik atau Judul Kegiatan
Penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan.
2. Sasaran atau Target
Masyarakat di wilayah Puskesmas Pauh Padang
3. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
6. Pengorganisasian
- Pembimbing Lapangan : Lidya Riniati
- Pelaksana
· Moderator : Stevi Febriana
· Penyuluh : Eisti MeirandaUlni
· Fasilitator : Sri Utami Rosyadi
Fitri nelly
Iin Indriani
Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens
1. 5 menit Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan kontrak
waktu
- Mendengarkan
2. 15 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan pengertian
- Mendengarkan
pemeriksaan kehamilan - Memperhatikan
- Menjelaskan manfaat
- Menjawab pertanyaan
pemeriksaan kehamilan
- Menjelaskan jadwal
pemeriksaan kehamilan
- Menjelaskan jadwal
pemeriksaan kehamilan
menurut WHO
3. 10 menit Penutup
- Memberikan kesempatan- Memberikan
kepada peserta untuk bertanya pertanyaan
- Melaksanakan evaluasi
dengan memberikan - Menjawab pertanyaan
pertanyaan
- Menyimpulkan materi
- Menjawab salam
bersama peserta
- Mengucapkan salam - Menyimpulkan materi
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Strukur
a. Peran dan fungsi mahasiswa sesuai dengan rencana
b. Tempat, alat dan media sesuai dengan keperluan
c. Peserta penyuluhan, mahasiswa, alat dan peserta yang tersedia sesuai dengan penyuluhan
d. Peserta penyuluhan dan mahasiswa mengikuti acara penyuluhan sesuai dengan setting tempat
yang direncanakan
2. Proses Evaluasi
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
b. 90% peserta hadir mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Berlangsung dalam hal Tanya jawab dan diskusi bersama
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan:
- 75% peserta mampu menyebutkan definisi pemeriksaan kehamilan
- 75% peserta mampu menyebutkan manfaat pemeriksaan kehamilan
- 75% peserta mampu menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan
- 75% peserta mampu menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan menurut WHO
Materi (Terlampir)
MATERI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada
masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengankehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul
setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripadamakanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanyamakanan kering
pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada
retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati,
2003:2)