Anda di halaman 1dari 5

VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Penelitian ini berusaha menemukan makna keterbukaan informasi publik

dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPD) di Lingkungan

Pemerintah Provins Banten. Berdasarkan fenomena yang ada hasil penelitian,

pengumpulan dan pengolahan data, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. PPID di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten memahami keterbukaan

informasi publik. Pemahaman PPID terhadap keterbukaan informasi publik

adalah adanya kemampuan PPID unhrk menjelaskan secara benar tentang

keterbukaan informasi publik yang diketahui dan dapat

menginterpretasikannya secara benar tentang keterbukaan informasi publik.

Pemahaman yang dimiliki PPID tersebut berkategori tinggi dengan adanya

kemampuan PPID untuk melakukan ekstrapolasi terhadap keterbukaan

informasi publik. Kemampuan ekstrapolasi adalah kemampuan PPID untuk

melihat apa yang ada di balik yang tertulis dan kemampuan untuk

meramalkan apa yang akan terjadi dan akibat dari kebijakan keterbukaan

informasi publik. Menurut PPID adanya kebijakan keterbukaan informasi

publik akan mengakibatkan banyaknya pemohon informasi kepada

pemerintah. Sehingga PPID sebagai pelayan informasi harus memberikan


pelayanan yang baik. untuk itu, PPID Pemprov Banten mempersiapkan diri

uantuk memberikan pelayanan informasi dengan melakukan beberapa

tindakan sebagai berikut :

a. Menunjuk petugas pelayanan informasi

b. Menindaklanjuti setiap permohonan informasi

c. Menyediakan ruang pelayanan informasi

d. Menyelenggarakan sosialisasi

e. Membangun sistem pelayanan informasi berbasis website

2. Makna pemohon informasi bagi PPID di lingkungan Pemerintah provinsi

Banten adalah sebagai berikut :

a. Pemohon informasi adalah pihak yang berpartisipasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan

b. Pemohon informasi adalah pihak yang sedang menggunakan haknya

untuk memperoleh informasi publik

c. Pemohon informasi adalah pihak yang asal-asalan menggunakan haknya "

untuk memohon informasi dengan tujuan untuk menaikan daya tawar.

d. Pemohon informasi adalah tidak yang tidak memerlukan informasi tetapi

menggunakan keterbukaan informasi publik untuk bertemu dengan

pejabat.

3. Makna Keterbukaan Informasi Publik dari PPID di Lingkungan pemerintah

Provinsi Banten dapat dilihat dari sisi idealisme dan pengalaman selama

memberikan pelayanan informasi. Sisi idealisme PPID melihat berdasarkan


pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap keterbukaan informasi publik

adalah sebagai berikut :

a. Keterbukaan informasi adalah sebuah keniscayaan untuk membangun

good governance

b. Keterbukaan informasi adalah tuntutan reformasi dimana masyarakat

memerlukan transpransi/keterbukaan dalam kegiatan pemerintahan dan

pembangunan di Indonesia

c. Keterbukaan informasi merupakan hal positif untuk mendapatkan

pengawasan dari masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan.

Namun demikian, terjadi kontraproduktif dari PPID dalam memaknai

keterbukaan informasi publik berdasarkan pengalamannya memberikan

pelayanan inforrnasi. Adapun makna-makna yang muncul adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai sarana bertemu para pejabat utuk mencapai "deal-deal" tertentu.

2. Sebagai sarana untuk meningkatkan daya tawar pemohon

3. Keterbukaan informasi menarnbah pekerjaan

4. Keterbukaan informasi sarana mencari kesalahan orang lain


7.2. Saran

7.2.1 Saran Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi perkembangan Ilmu

Komunikasi. Namun dalam penelitian ini hanya diungkapkan tentang Makna

Keterbukaan Informasi Publik dari Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, yang

berperan sebagai pihak yang memberikan pelayanan informasi publik.

Sedangkan dalam proses pelayanan pelayanan informasi ada pihak yang

mendapatkan pelayanan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini

menyarankan munculnya peneliti lain yang mengadakan kajian tentang

makna keterbukaan informasi publik terbadap pemohon informasi.

2. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi, yang mengungkap makna

keterbukaan informasi publik berdasmkan pengalaman sadar PPID sebagai

pelayan informasi publik. Diharapkan muncul penelitian lain tentang

keterbukaan informasi publik yang menggunakan metode lain, seperti studi

kasus, etnografi komunikasi dan metode-metode penelitian lainnya.

7.2.2. Saran Praktis

Keterbukaan informasi merupakan hal yang positif dilaksanakan dalam

menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintah yang

bersih (clean governmenf) dalam menggapai demokratisasi penyelenggaraan

Negara. Sehingga keberadaan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik

merupakan sebuah keniscayaan dalam penyelenggaran Negara. Namun dalam


pelaksanaannya menemui beberapa kendala, salah satunya dimanfaatkan oleh

pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehubungan dengan hal tersebut,

perlu dilakukan sosialisasi yang masif tentang kebijakan keterbukaan informasi

publik. Sosialisasi dilaksanakan terhadap seluruh komponen masyarakat selaku

warga negara yang berhak mengakses informasi juga kepada badan-badan publik

selaku penyedia informasi publik.

Anda mungkin juga menyukai