Laporan Pendahuluan Ileus Obstruktif
Laporan Pendahuluan Ileus Obstruktif
Referensi
Akupuntur – Bagian Anestesi FKUNHAS
https://www.jevuska.com/2012/11/17/mekanisme-kerja-teknik-akupuntur-tusuk-jarum/
MEKANISME AKUPUNKTUR
Efek Neurofisiologik
Studi neurofisiologi membuktikan bahwa penusukan jarum akupunktur memberikan satu atau
beberapa yang disebut poli signal sebagai stimulus yang berefek terhadap percepatan proses
perbaikan metabolisme sel yang dikatakan sebagai proses penyembuhan. Proses penyembuhan ini
diakibatkan oleh sekresi biokimiawi atau neurotransmiter akibat penusukan akupunktur melalui
stimulasi sistem jaringan saraf. Sekresi biokimiawi dan neurotransmiter ini merupakan stimulan atau
inhibisi terhadap gangguan metabolisme sel atau neuron melalui perubahan dari K+, Na+, dan Ca+ di
neuron5. Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa stimulasi terhadap sistem saraf akan melibatkan
lebih dari 30 jenis neuropeptida yang berperan dalam sistem penghubung signal melalui sistem
hormonal yang berarti akan melibatkan seluruh komponen organ tubuh6. Stimulus nyeri
mengakibatkan sekresi 5-HT dari nukleus rafe dorsalis magnus dan berakhir di kornu dorsalis di
medulla spinalis. Selain itu juga terjadi sekresi enkefalin oleh neuron di medula spinalis
mengakibatkan inhibisi glutamat di sinspsis sehingga menginhibisi penyampaian stimulus oleh
jaringan saraf tipe C dan A delta ke otak7.
Dari berbagai penelitian membuktikan bahwa peran akupunktur terhadap masalah gangguan
pencernaan pengaturan sistem saraf otonom dalam hal menginhibisi sekresi asam lambung begitu
juga sekresi opioid. Dari penelitian pada hewan percobaan ditemukan bahwa penusukan akupunktur
juga berefek pada aktivitas lifolitik βendorfin yang kemudian ternyata dengan efek sama pada
manusia9,10. Peningkatan β-endorfin di plasma diakibatkan oleh peningkatan insulin pada diabetic
mice11.
APLIKASI KLINIK
Penyakit dengan keluhan nyeri. Statistik di klinik nyeri di USA mencatat bahwa sekitar satu juta orang
penderita nyeri diterapi dengan akupunktur per tahun12. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa
penggunaan terapi akupunktur sangat efektif untuk penanggulangan nyeri kepala akibat stres (nyeri
kepala tegang) dan penderita migren13,14,15. Selain itu juga efektif dalam terapi sindroma nyeri yang
lain seperti dismenorrhea, osteoartritis, fibromiositis, trigeminal neuralgia, dan nyeri post-operatif16,
17, 18.
Efek terhadap gangguan psikologik. Seperti disebutkan bahwa terapi akupunktur akan meningkatkan
sekresi 5-HT dan enkefalin di susunan saraf pusat dan plasma darah. Hal inilah yang berperan
terhadap terapi gangguan mood.dan ansietas dan depresi19.
Efek terhadap obesitas. Efek terapi akupunktur terhadap obesitas adalah melalui cara kerja menekan
pusat lapar di hipotalamus oleh neurotransmiter yang tersekresi akibat penusukan jarun akupunktur,
Selain itu juga tentu berperan dalam aktivitas metabolisme sel melalui aksis hypothalamic pituitary
adrenal (HPA) dan n. vagus20,21.
Kesimpulan
Dari sudut pandang biologi maka terapi akupunktur mendasar pada :
1. Adanya signal elektrik melalui konduksi jaringan saraf. Konduksi jaringan saraf ini akan
menstimulasi sekresi biokimiawi dan neurotransmiter yang berperan baik sebagai analgesik demikian
juga berperan dalam stimulasi sistem imun atau imunomodulator
2. Terjadinya aktivasi terhadap sistem endogen opioid di susunan saraf pusat mengakibatkan inhibisi
eksitatorik sebagai analgesik
3. Perubahan sensasi mengakibatkan perubahan fungsi saraf otonom tubuh melalui perubahan
komponen biokimiawi dan neurotransmiter dan neuroendokrin di otak.
Jan S. Purba
Departemen Neurologi FK UI / RSCM
http://doktertrams.blogspot.com/2010/06/mekanisme-kerja-akupunktur-dan-aplikasi.html
https://halosehat.com/review/tindakan-medis/akupuntur
Titik-titik akupunktur pada tubuh manusia yang ada sekitar 720 titik, merupakan daerah kulit yang
banyak mengandung serabut syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur merangsang syaraf di titik
tersebut dan mempengaruhi berbagai neurotransmitter sebagai zat kimiawi otak serta mendorong
perubahan biofisika. Zat inilah yang dipercaya mampu menjaga keseimbangan fisiologik tubuh dalam
keadaan sehat serta meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit. Itulah sebabnya mengapa
terapi akupuntur dapat membenahi ketidakseimbangan pada fungsi pencernaan, penyerapan dan
aktivitas produksi energi serta sirkulasi energi.
Efek Lokal
Penusukan jarum akupuntur menimbulkan perlukaan kecil/mikro pada jaringan yang menyebabkan
pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi rantai biokimiawi. Reaksi ini dapat
dilihat dari kemerahan pada daerah penusukan. Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi
kapiler, perubahan lingkungan interstisial, aktivasi respons imun nonspesifik, peningkatan
permeabilitas kapiler, stimulasi nosiseptor, dan penarikan leukosit dan sel Langerhans.
Efek Sentral.
Rangsangan yang sampai pada medula spinalis lalu diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui
jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum. Dengan demikian maka
penusukan dapat menghilangkan gejala nyeri, mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga
memulihkan homeostasis.