Anda di halaman 1dari 52

Struktur Baja I - 2018 1

Spesimen baja uji tarik

f
F

D
Pada bagian OA B
E
f=E
A
C

O

Diagram tegangan-regangan baja

Struktur Baja I - 2018 2


Modulus elastisitas : E = 200 Gpa
Modulus Geser : G = 80.000 Mpa
....Nisbah Poison :  = 0,3
Koefisien pemuaian :  = 12x10-6/oC

fv = G 

E
G =
2(1  )

dengan : G = modulus geser


fv = tegangan geser
 = angka Poisson

Struktur Baja I - 2018 3


f
Tegangan leleh minimum fy

0,2% offset
O

Penentuan tegangan leleh baja
Tegangan Tegangan Peregangan
Jenis putus leleh fy 
Baja minimum, minimum minimum
fu (MPa) (MPa) (%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13

Struktur Baja I - 2018 4


f i 2  0,5[(f1  f 2 ) 2  (f 2  f3 ) 2  (f3  f1 ) 2 ]

f i 2  f12  f 22  f1 f 2

f2

f1

Struktur Baja I - 2018 5


Kuat tarik dan tegangan leleh baja pada berbagai temperatur

Struktur Baja I - 2018 6


Diagram tegangan-regangan baja SM58 pada temperatur tinggi

Struktur Baja I - 2018 7


Modulus elastisitas baja pada berbagai temperatur

Struktur Baja I - 2018 8


Sketsa kurva creep

Struktur Baja I - 2018 9


Diagram tegangan-regangan dinamik dan statik

Struktur Baja I - 2018 10


Pengaruh pengerasan regangan

Struktur Baja I - 2018 11


Pengaruh penuaan regangan

Struktur Baja I - 2018 12


Diagram tegangan leleh-N putar spesimen

Struktur Baja I - 2018 13


Diagram tegangan leleh-N tarik

Struktur Baja I - 2018 14


Diagram tegangan leleh-N tipikal

Struktur Baja I - 2018 15


Struktur Baja I - 2018 16
Struktur Baja I - 2018 17
Struktur Baja I - 2018 18
Modifikasi Diagram Goodman
Struktur Baja I - 2018 19
Tegangan Sisa

•Proses pendinginan
•Pengerjaan secara dingin
•Pelubangan/pemotongan
•Pengelasan

20
Sifat metalurgi baja
Baja yang biasa dipakai untuk struktur bangunan :

Baja karbon (carbon steel) kuat tarik sekitar 400 Mpa,


High strength steel kuat tarik 500 MPa -- 1000 MPa

Baja kekuatan tinggi dengan kekuatan 500—600 MPa dibuat dengan


paduan yang tepat ke dalam baja. Baja kekuatan tinggi dengan kuat
tarik 600 MPa atau lebih, dibuat dengan bahan paduan disertai
perlakuan panas (heat treatment).
Dalam banyak hal, fabrikasi struktur baja dilakukan dengan las,
agar tidak terjadi perlemahan akibat lubang baut. Oleh karena itu
baja struktural tidak hanya dituntut berkekuatan tinggi, tetapi juga
harus dapat dilas. Sayangnya semakin tinggi kekuatan baja,
semakin sulit pengelasan dilakukan.

Struktur Baja I - 2018 21


Beberapa pengaruh komponen baja terhadap sifat mekanis
dan kemudahan pengelasan dapat diuraikan sebagai berikut:

Karbon (C)
Semakin tinggi kadar karbon di dalam baja, semakin tinggi kuat tarik serta
tegangan leleh, tetapi koefisien muai bahan turun, dan baja semaikn getas.
Karbon mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap sifat mampu
las. Semakin tinggi kadar karbon menjadikan sifat mampu las turun.

Mangan (Mn) menaikkan kekuatan dan kekerasan baja, sedikit menurunkan


koefisien muai bahan, dan melawan terhadap kegetasan yang ditimbulkan
oleh sulfur
Silikon (Si) meningkatkan tegangan leleh, tetapi mengakibatkan kegetasan
jika kadar terlalu tinggi (2% atau lebih).
Pospor (P) dan sulfur (S) meningkatkan kegetasan baja sesuai dengan
peningkatan kadarnya. Keduanya cenderung memisah keluar (segregate)
dari baja.
Struktur Baja I - 2018 22
Faktor utama pada kemudahan pengelasan adalah nilai
ekivalensi karbon Ceq dari komponen kimia dalam baja.
Baja berkekuatan tinggi cenderung mempunyai nilai
ekivalensi karbon tinggi. Jika Ceq melampaui batas
tertentu (Ceq=0,39—0,43), merosotnya sifat mampu las
dapat diatasi dengan pra pemanasan pada daerah yang
akan dilas.

Ekivalensi karbon dapat dihitung dengan persamaan


berikut, dengan satuan persen berat:
1 1 1 1 1 1
Ceq = C  Mn  Si  Ni  Cr  Mo  V
6 24 40 5 4 14

Struktur Baja I - 2018 23


Fabrikasi
Baja dan besi cor merupakan perpaduan antara Fe dan C, dengan
rumus kimia Fe3C. Teoritis kandungan C pada baja dan besi cor
adalah 6,67%, tetapi dalam praktek kandungan C

baja sebanyak 0,06—2 %,


besi cor 2—5 %,
besi murni maksimal 0,06 %.

Struktur Baja I - 2018 24


Baja diproduksi dengan cara melebur biji besi yang
diperoleh dari tambang dalam tanur tinggi atau
melebur kembali baja scraps dalam tanur pengolahan
baja dengan bahan dasar biji besi atau besi tua
ditambah arang kayu, kokas, oksigen dan bahan
imbuh diolah dalam tanur temperatur tinggi. Arang
kayu akan bertindak sebagai bahan bakar dan
sekaligus bahan reduksi, sesudah bereaksi dengan
udara panas yang dihembuskan lewat pemanas
udara. Disini pemanasan diperoleh dengan
pembakaran gas buang dari tanur.

Struktur Baja I - 2018 25


Proses fabrikasi baja

Struktur Baja I - 2018 26


Bentuk tampang profil

Struktur Baja I - 2018 27


Korosi dan cara pencegahnya
Dalam proses pembuatan baja, oksigen
dipisahkan dari bijih besi secara paksa.
Oleh karena itu secara alami, ada suatu
kecenderungan baja berusaha kembali
mencapai bentuk yang lebih stabil yaitu
oksida besi (karat). Perubahan bentuk
dari logam menjadi oksida dalam
lingkungan yang induktif dinamakan
korosi.

Struktur Baja I - 2018 28


Jika pada permukaan bajagilas terdapat air yang mengandung
oksigen, maka akan terjadi reaksi yang mengubah bijih besi yang
mempunyai potensi korosi rendah menjadi ferro hidroksida yang larut
dalam air.

Larutan ini bercampur dengan oksigen yang ada di dalam air


menghasilkan ferri hidroksida (karat). Reaksi ini terulang seiring
dengan perkembangan korosi. Keadaan lingkungan dengan
kombinasi air dan oksigen yang berubah-ubah, mempengaruhi
kecepatan dan perkembangan korosi. Jika tidak terdapat oksigen dan
air, maka proses korosi tidak akan berjalan.
Mengingat korosi dapat menimbulkan kerugian yang besar, maka upaya
harus dilakukan untuk mencegah proses korosi pada elemen-elemen
struktur. Banyak riset telah dilakukan untuk hal tersebut, beberapa metoda
pencegahan korosi telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan
korosi. Sebagai contoh dapat disebutkan beberapa metode berikut ini:

Struktur Baja I - 2018 29


Struktur Baja I - 2018 30
Struktur Baja I - 2007 31
Mengingat korosi dapat menimbulkan kerugian yang besar, maka
upaya harus dilakukan untuk mencegah proses korosi pada elemen-
elemen struktur.
Beberapa metoda pencegahan korosi adalah sebagai berikut ini:

Metoda pencegahan korosi primair dengan menambahkan elemen


logam tertentu untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.

Metode pencegahan korosi sekunder dengan cara


coating,
electric protection

Struktur Baja I - 2018 32


Faktor-faktor yang berperan dalam proses korosi

1. Suhu udara
2. Kelembaban relatif udara
3. Arah angin
4. Curah hujan
5. Derajat polusi udara
6. Percikan air garam yang berasal dari laut
7. Pipa penyalur air yang terpendam

Struktur Baja I - 2018 33


a. Korosi sel makro

Struktur Baja I - 2018 34


a. Korosi sel makro

Struktur Baja I - 2018 35


Potensial beberapa logam
Potensial di air Potensial di
Jenis Metal laut (mV) mortel semen
(mV)
Nikel -270 -40
Tembaga -210 -200
Baja -720 -180
Timah -490 -980
Cadmium -760 -870
Timah hitam -510 -650
Zink -1060 -450
Struktur Baja I - 2018 36
Korosi pada pipa yang menembus beton

Struktur Baja I - 2018 37


Pencegahan korosi dengan kombinasi isolasi, pelapisan dan katoda

Struktur Baja I - 2018 38


Struktur Baja I - 2018 39
Korosi karena celah lapis pelindung

Struktur Baja I - 2018 40


Struktur Baja I - 2018 41
Pipa

Korosi akibat berdekatan dengan rel kereta listrik

Struktur Baja I - 2018 42


Korosi akibat kontak langsung antara pipa dan tulangan

Struktur Baja I - 2018 43


Isolasi pipa terhadap tulangan beton

Struktur Baja I - 2018 44


Pembagian zone dan tebal korosi relatif (Kure,NC)
Struktur Baja I - 2018 45
Laju korosi tiang pancang

Struktur Baja I - 2018 46


Struktur Baja I - 2018 47
Kolom dan balok dilindungi beton ringan

Struktur Baja I - 2018 48


Kolom dan balok diselubungi mortel ringan

Struktur Baja I - 2018 49


Perlindungan dengan papan

Struktur Baja I - 2018 50


Perlindungan dengan bahan semprotan

Struktur Baja I - 2018 51


Selesai

Struktur Baja I - 2018 52

Anda mungkin juga menyukai